Anda di halaman 1dari 2

Jenis Olahraga 1. Olahraga yang membutuhkan tenaga otot yang maksimum dalam waktu singkat.

Sistem metabolisme tubuh yang berperan adalah sistem energy fosfagen yang merupakan gabungan dari sel ATP dan sel fosfokreatin. Contoh: lari sprint 100 meter, melompat, angkat berat. 2. Olahraga yang membutuhkan tenaga untuk kontraksi otot dalam waktu singkat sampai sedang. Sistem metabolisme tubuh yang berperan adalah sistem glikogen asam laktat. Contoh: sepak bola, tennis, berenang. 3. Olahraga yang memerlukan Menggunakan sistem aerobik. Contoh: lari maraton, jogging. energy untuk aktivitas fisik yang lama.

Manfaat olahraga: 1. Bermanfaat secara psikologik, sehingga orang yang rajin berolahraga merasa lebih sehat dan akan terhindar dari penyakit-penyakit. 2. Olahraga teratur juga meningkatkan kemungkinan bahwa seorang tetap aktif setelah melewati batas standar usia pensiun.

Sistem Aerobik Suatu sistem yang terjadi di dalam tubuh untukmenghasilkan energy melalui oksidasi bahan makanan di dalam mitokondria, bahan makanan tersebut antara lain glukosa, asam lemak dan asam amino dari makanan yang setelah melalui beberapa proses bergabung dengan O 2 untuk melapaas sejumlah energy yang digunakan untuk mengubah AMP menjadi ADP, kemudian ADP menjadi ATP dan ATP inilah yang akan digunakan sebagai sumber energy untuk kontraksi otot.

Hipertrofi otot Perubahan yang terjadi dalam serabut otot yang mengalami hipertrofi antara lain: 1. Peningkatan enzim enzim mitokondria sampai 120 %. 2. Peningkatan jumlah myofibril, sebanding dengan derajat hipertrofi. 3. Peningkatan sistem metabolism fosfagen, termasuk ATP dan fosfokreatin sebanyak 60% - 80%. 4. Peningkatan cadangan glikogen sebanyak 50%.

5. Peningkatan cadangan triasil gliserida sebanyak 75% - 100%. Akibat semua perubahan tersebut, kemampuan sistem metabolic aerob dan anaerob meningkat, terutama meningkatkan kecepatan oksidasi maksimum dan efisiensi sistem metabolism oksidatif sebanyak 45%.

Panas tubuh Ketika berolahraga, kebutuhan energi untuk kontraksi otot meningkat, dan segera direspon oleh tubuh dengan peningkatan kebutuhan O 2 yang dapat meningkat sebesar 20 kali lipat. Hampir semua energi yang dilepaskan oleh metabolisme nutrisi tubuh pada akhirnya diubah menjadi panas tubuh karena efisiensi maksimum untuk pengubahan nutrisi menjadi kerja otot hanya sekitar 20 -25 %, dan sisa energi nutrisi diubah menjadi panas selama berlangsungnya reaksi kimia. Panas yang dihasilkan tadi berguna untuk mengatasi gesekan darah yang mengalir melalui pembuluh darah, serta mengatasi tahanan cairan terhadap gerakan otot dan sendi.

Anda mungkin juga menyukai