Anda di halaman 1dari 55

REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN 2011

ARAHAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL


meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan 5 K Kemdiknas: Menyiapkan Generasi 100 Tahun Indonesia Merdeka
Depok, 16-18 Maret 2011

Pengantar
Ucapan Terima Kasih kepada Bpk. Menko Kesra, Pimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Dinas Pendidikan Propinisi- Kabupaten-Kota, Organisasi yang bergerak di dunia Pendidikan, Keluarga Besar Kemdiknas dan seluruh Pemangku Kepentingan Dunia Pendidikan Mengapa Tema :Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan mesin mobilitas vertikal

Pendidikan: Mesin Mobilitas Vertikal Sosial-Ekonomi dan Budaya

Umur 10 tahun, membantu orang tua berjualan

Umur 23 tahun, lulus sarjana dengan bantuan

Umur 44 tahun, CEO perusahaan multi-nasional

Beasiswa Bidik Misi

MATERI ARAHAN MENDIKNAS


1 2 3
Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Reformasi Birokrasi dan Fokus Pembangunan Pendidikan 2010-2014

Kinerja Pembangunan Pendidikan 2010


Tantangan Pembangunan Pendidikan 2011 Agenda Rembuk Nasional Pendidikan

4
5

1
Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Visi 2025
Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan 100 tahun kemerdekaan

2045 2025
PDB ~US$ 16.6 Trilyun Prediksi Pendapatan/kapita ~US$ 46,900 Diprediksi menjadi terbesar ke7 atau ke-8 dunia*)

2010

PDB ~ US$ 700 Milyar Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010) Terbesar ke-17 besar dunia

PDB: 3,8 4,5 Trilyun US$ Pendapatan/kap: 13.000 16.100 US$ Terbesar ke-12 dunia Proyeksi KEN Pendapatan/kapita ~US$ 14,900 (high income country)

(Sumber: Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 2025 )

Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. Dan harus dimulai sekarang dan generasi sekarang (PAUD)

MENYIAPKAN GENERASI 2045: 100 TAHUN INDONESIA MERDEKA


MENYIAPKAN GENERASI 50 TH KE 2

1945

20 TH

1965

1998

2010

2025

20 TH

2045

12 BESAR

8 BESAR

1945 50-an Tahun Pertama


ERA PELETAKAN PONDASI DAN EKSPERIMENTASI Model Dasar Sudah ditemukan: Pancasila, UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI

2045 50-an Tahun Kedua

ERA IMPLEMENTASI DAN AKSELERASI

Masa Transisi Demokrasi

Rangkuman Tema Pengembangan 6 Koridor Ekonomi Indonesia


"Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi"

"Lumbung energi nasional"

"Lumbung pangan nasional"

Koridor Pantai Timur Sumatra Jawa Bag. Barat

Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi

Koridor Pantai Utara Jawa Koridor Jawa Timur-BaliNTB

Koridor Papua

"Pendorong industri & manufaktur nasional"


Sumber: Menko Perekonomian, 2010

"Pintu gerbang pariwisata nasional"

"Kawasan dengan SDA melimpah dan SDM yang sejahtera"

3 Modal Utama Pembangunan Nasional


1. Kekayaan Sumberdaya Alam
Panas bumi (no.1 di dunia) Batubara (no.2 di dunia) Timah, Nikel (no. 2 dan 4 di dunia) Sawit, Karet, Kakao (no.1, 2, 2 di dunia)

2. Pengalaman
Tingkat Kemiskinan 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Tingkat Pengangguran 3,500 3,000

16.6

Pendapatan Per Kapita

3,000

15.4

14.2

13,3 7.4

11,512,5 7

2,590 1,947

2,500 2,000 1,500 1,000 500 0

9.1

8.4

7.9

2007

2008

2009

2010

2011

2007

2008

2009

2010 *

3. Sumberdaya Manusia

Indonesia Memiliki Bonus Demografi di Masa Depan


..merupakan modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan pengembangan pasar domestik...
100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi"

Dependency Ratio semakin kecil (2010-2040): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demografic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan, tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci.
10 Sumber: Menko Perekonomian, 2010

ELEMEN UTAMA Meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan tinggi, kejuruan, dan pelatihan terutama untuk yang terkait dengan pengembangan program utama.
Meningkatkan kompetensi teknologi dan

ketrampilan/ keahlian tenaga kerja.


Meningkatkan kegiatan R & D, baik oleh

Mempercepat Kemampuan SDM dan IPTEK Nasional

Pemerintah maupun swasta, melalui pemberian insentif, peningkatan anggaran, dan mengundang keahlian serta teknologi dari luar.
Mengembangkan institusi sistem inovasi

nasional yang berkelanjutan.


11

Peran Pendidikan Dalam Pertumbuhan Ekonomi


Y: Output/Keluaran K: Capital/Modal L: Labor/Naker F: Fungsi Produksi A: Total Factor Productivity (TFP)

Pertumbuhan Ekonomi
Untuk kemudahan:

Y = F(uK,vL)

Y = A F(K,L) Y/Y = bK/K+cL/L+dA/A

Peningkatan Keluaran

dimana: u: Produktivitas Modal v: Produktivitas Naker

Sumber Daya Alam

Penambahan Modal
Jumlah Produktivitas Efisensi Infrstruktur Inovasi

Penambahan Naker
Jumlah Produktivitas

Investasi

Proses

Pendidikan
Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi juga muncul secara tidak langsung. Pendidikan memiliki efek pengali terhadap pertumbuhan yang terbesar (2.3 kali)

Sasaran Strategis
Merancang program pendidikan yang terarah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mampu memberikan penghasilan tinggi secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat.

Ukuran keberhasilan pertumbuhan


Kriteria
Tinggi Merata

Ukuran
PDB/Kapita Distribusi Vertikal

Nilai (2025)
$12,000 Pengeluaran/Hari ($)

Nilai (2045)
$ 60,000 Pengeluaran/Hari ($)

<2
10%

2-4
30%

4-10
45%

10-20
13%

>20
2%

<2
2%

2-4
20%

4-10
50% idem

10-20
20%

>20
8%

Distribusi Horisontal Berkelanjutan Komposisi PDB

Kota/Desa, Jawa/Luar Jawa Proporsi PDB Berasal dari SDA Tidak Terbarukan terhadap PDB Total < 10%

Proporsi PDB Berasal dari SDA Tidak Terbarukan Terhadap PDB Total < 5%

Tantangan Pertumbuhan Penghasilan


(Sumber: Kompas, 16 Januari 2011, diolah dari BPS)

Tahun 2009

Tahun 2025
(Harapan)

Pengeluaran/hari
Kaya (>20 dolar): 0,4 Juta 2%

Menengah Atas (10-20 dolar):


Menengah (4-10 dolar)

2.2 Juta

13% 45% 30% 10%

22,3 jt Menengah Bawah (2-4 dolar) = 48,8jt Bawah (<2 dolar) = 136,2 Juta

Peran Pendidikan dalam Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan Ekonomi
-Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan -Peningkatan Produktivitas Modal melalui Penguasaan Teknologi & Perpanjangan Rantai Pasok -Peningkatan dan Penciptaan Nilai Tambah melalui Inovasi Produk dan Inovasi Proses

Pemerataan (Inklusif)

Penghasilan Tinggi
- Ketersediaan PT dan Vokasi

Berkelanjutan (Sustainability)

Supporter
-Pemberian Beasiswa -Kesempatan Melanjutkan bagi yang sudah bekerja

Driver

Enabler
-Inovasi Produk/Proses -Penguasaan Teknologi

Pendidikan

Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri


KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD)

Nilai Tambah
Driver

Modal Pengetahuan
Driver Enabler Enabler Driver Driver Enabler

Modal Fisik
Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier

Industri KTI

Driver
Enabler

Menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil, proses kerja yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah industri
Menghasilkan penelitian yang dapat diwujudkan dalam inovasi produk dan proses, sehingga menghasilkan industri baru dengan nilai tambah lebih tinggi.

Diperlukan tenaga ahli bidang sains dan teknik untuk dapat berperan sebagai driver/enabler

Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia


(Sumber: BPS)

Universitas

4.60% 3.20% 1.80% 2.70% 2.20% 1.60% 7.80% 6.20% 5.50% 14.60% 12.70% 10.30% 18.90% 20.20% 17.70%

2010 2006 2001

Diploma I,II,III

SMK

SMA

SMP

Bentuk piramida terbalik akan dapat memberikan rata-rata penghasilan 1.5 kali lebih besar dari saat ini. Pendidikan dapat dipergunakan untuk membalik bentuk piramida
51.50% 55.50% 63.00%

SD atau tidak tamat SD 0.00% 20.00% 40.00%

60.00%

80.00%

Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia


(Sumber: BPS, Proyeksi 2025 PBB, Target APK)
70,000,000 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0
Universitas Diploma I,II,III SMK SMA SMP SD/Tidak tamat SD
2001
2006 2010 2025

Keterangan Data

Jumlah Penduduk Total Tenaga Kerja 100 Universitas 2 Diploma I,II,III 2 SMK 6 SMA 10 SMP 18 SD/Tidak tamat SD 63 Total Seluruh 100

2001 2006 2010 2025 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah 206,264,595 218,868,791 237,556,363 263,287,000 98,812,448 100 106,388,935 100 116,527,546 100 131,643,500 1,778,624 3 3,404,446 5 5,360,267 15 17,479,132 1,580,999 2 2,340,557 3 3,146,244 10 11,652,755 5,434,685 6 6,596,114 8 9,089,149 30 34,958,264 10,177,682 13 13,511,395 15 17,013,022 20 23,305,509 17,489,803 20 21,490,565 19 22,023,706 15 17,479,132 62,251,842 56 59,045,859 52 60,011,686 10 11,652,755 98,713,636 100 106,388,935 100 116,644,074 100 116,527,546

2
Reformasi Birokrasi dan Fokus Pembangunan Pendidikan 2010-2011

19

Konsep Reformasi Birokrasi Kemdiknas


Manajemen Perubahan: Pola Pikir, Pola Sikap, Pola Tindak

Kondisi Ideal

Untuk mewujudkan kondisi Kemdiknas yang ideal agar mampu memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat dibutuhkan 3 aspek, yaitu: Penguatan organisasi yang sehat dan dinamis, Ketatalaksanaan yang efisien dan efektif, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, memiliki tata nilai, dan etika kerja. Ketiga aspek tersebut perlu didukung dengan penataan sistem yang efisien, transparan, dan akuntabel melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan optimal, serta manajemen perubahan SDM terkait 20 dengan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak

Kondisi Saat Ini

Penguatan Organisasi

Pembenahan Sistem Ketatalaksanaan

Penguatan SDM

Penataan Sistem: Efisien, Transparan, Akuntabel Pemanfaatan TIK

Skema Reformasi Birokrasi Kemdiknas


Renstra 2010-2014: Menyelenggarakan Layanan Prima Pendidikan Nasional dengan meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan, Kepastian (5K)
Penajaman Visi, Misi, Strategi Restrukturisasi Organisasi

Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

Pembenahan Tata-laksana

Pengukuran Kinerja
Perumusan Budaya Kerja Manajemen perubahan Peningkatan Kompetensi Pengukuran Kinerja & Remunerasi

Reformasi Layanan Pendidik & Tenaga Kependidikan

Analisis Beban Kerja dan Kualifikasi Jabatan

Penguatan SDM

Redefinisi Tugas dan Fungsi

Reformasi Layanan Satuan Pendidikan


Reformasi Layanan Substansi Pendidikan

Efisiensi internal, Transparansi, Akuntabilitas

Efisiensi eksternal, Efektivitas organisasi, Transparansi


21

Efisiensi Nasional

Reformasi Pelaksanaan Sisdiknas untuk Semua Pemangku Kepentingan

Penguatan Organisasi

Rekayasa Ulang Proses Organisasi Simplifikasi dan Integrasi Posedur Pengembangan Sistem

Reformasi Layanan Peserta Didik

Peta Jalan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemdiknas


Telah Dirancang Sedang Dirancang

Pergeseran Paradigma Tujuan Strategis Masalah Operasional Penataan Organisasi Penataan TugasFungsi

Manajem. Kinerja Ind. Manajem. Kinerja Org. Analisis Jabatan Penataan SisDur Pusat Perumusan Budaya Kerja Manaj. Data Pend.
II- 2010

Sistem Man. Kinerja

Pemetaan & Penempatan Jabatan Remunerasi Jabatan &


Penganggaran

Replikasi u/ Daerah Operasional Data Pend.


2011
22

2009

I- 2010

2012

Pemeberlakuan Secara Menyeluruh

Manajem. SDM basis Kinerja

FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Tahun 2010-2014


...pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan...

5 PRIORITAS PROGRAM
Pendidikan AKADEMIK

5 4

PENINGKATAN AKSES DAN DAYA SAING PENDIDIKAN TINGGI PENINGKATAN AKSES DAN RELEVANSI PENDIDIKAN MENENGAH DAN VOKASI. PENINGKATAN KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PT PM

3
PD

2
PAUD
Pendidikan KARAKTER

PENUNTASAN PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN YANG BERMUTU PENINGKATAN AKSES & MUTU PAUD

23

Fokus Pembangunan Pendidikan Tahun 2011


Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu PAUD

1 2 3

-Peningkatan cakupan PAUD dengan pemberian BOP -Pengadaan alat peraga edukatif -Tambahan sasaran dan unit cost insentif tutor PAUD

Percepatan Penuntasan Wajar Sembilan Tahun


-Peningkatan Unit Cost BOS sesuai dengan standar biaya operasi * -Peningkatan cakupan beasiswa miskin SD dan SMP

Percepatan Peningkatan Akses dan Relevansi Pendidikan Menengah & Vokasi


-Peningkatan cakupan beasiswa miskin SMA dan SMK -Perluasan BOMM bagi SMA dan SMK -Peningkatan E-learning bagi Siswa SMA dan SMK

*) Alokasi anggaran disalurkan melalui transfer daerah

24

Fokus Pembangunan Pendidikan Tahun 2011


Percepatan Peningkatan Kualitas & Kesejahteraan Pendidik

-Percepatan kualifikasi guru S1/D4 -Penambahan sasaran sertifikasi -Penambahan kapasitas pendidikan profesi guru -Penguatan kapasitas LPTK

Percepatan Peningkatan Akses & Daya Saing Pendidikan Tinggi

-Perluasan cakupan beasiswa miskin (BIDIK MISI) -Pengembangan pusat-pusat penelitian -Revitalisasi PTS -Pengembangan PTN

25

Paudisasi: penataan, percepatan, dan perluasan layanan pendidikan anak usia dini untuk mendukung Indonesia menjadi 12 besar kekuatan dunia pada tahun 2025 dan 8 besar kekuatan dunia pada tahun 2045
PERUMUSAN FILOSOFI PAUD PERUMUSAN HUBUNGAN PAUD DENGAN PENDIDIKAN SD

PENATAAN KELEMBAGAAN DAN SATUAN PAUD


PENATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD
PENATAAN KERJASAMA KEMDIKNAS DENGAN PEMDA DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PELAKSANA PAUD

PERCEPATAN DAN PELUASAN PAUD

12 BESAR KEKUATAN DUNIA PADA 2025 DAN 8 BESAR KEKUATAN DUNIA PADA 2045

PENATAAN KURIKULUM PAUD


PENATAAN PEMBIAYAAN PAUD PENATAAN PENJAMINAN MUTU PAUD

3
Capaian Pembangunan Pendidikan 2010

27

CAPAIAN STRATEGIS 2010


NO CAPAIAN

1
2 3 4 5 6 7 8

Reformasi Birokrasi
Penyempurnaan tata kelola PT melalui PP 66/2010 tentang penyelenggaraan pendidikan Perbaikan sistem penilaian UN melalui Permendiknas No. 45/2010 tentang kriteria kelulusan dan No. 46/2010 tentang pelaksanaan ujian sekolah nasional. Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) untuk TK dan SD Pemberian beasiswa pada mahasiswa berprestasi yang kurang mampu (BIDIK MISI) Pemberian tunjangan khusus bagi guru di daerah terpencil dan terluar Pemanfaatan nilai UN untuk intervensi kebijakan peningkatan mutu pendidikan Penuntasan rumusan tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Pendidikan Dasar

HASIL REFORMASI BIROKRASI (konsekuensi dari reformasi birokrasi)


Integrasi data perguruan tinggi seluruh Indonesia melalui Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). Percepatan Layanan Tunjangan Profesi Guru melalui Pemberian Kuasa Kepada Direktur yang Menangani PTK untuk Menandatangani SK Tunjangan Profesi Guru (Permendiknas 10/2011). Layanan On-line: Perijinan Kursus dan PKBM, Beasiswa Unggulan, Penyetaraan Ijazah, Mutasi Dosen, Pemberian Ijin Belajar. Penanganan pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) secara melembaga dengan membentuk Direktorat PKLK di Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen

CAPAIAN KINERJA 2010


NO 1 2 3 SASARAN STRATEGIS 2009 53.7 95.2 98.1 2010 56.7 95.4 98.1 70.3 CAPAIAN % Orang 2.8 173.474 0,2 53.030 3,1 300.599 1,0 91.645

APK PAUD (TK, KB, TPA, SPS) APM SD/SDLB/MI/Paket A APK Nasional SMP/SMPLB/MTs/Paket B APK Nasional SMA/SMK/SMLB 4 /MA/MAK/Paket C 5 APK PT dan PTA Usia 19-23 Thn *) 6 Angka Putus Sekolah SD 7 Angka Putus Sekolah SMP 8 Angka Melanjutkan Sekolah SD ke SMP 9 Guru Kualifikasi S1/D4 10 Guru Bersertifikat 11 Dosen Berkualifikasi S2 12 Dosen Berkualifikasi S3

69.6
23.5 1.7 1.99 90 40 26.7 57.8 8.3

23.9 1.5 1.8 91 50.8 33.6 62.5 9.5

1,7 11,8 9,5 1,1 27,0 25,8 8,1 14,5

42.341 61.235 24.385 306.174 301.450 192.593 8.413 2.148

4
Tantangan Pembangunan Pendidikan 2011

31

Akses (Ketersediaan dan Keterjangkauan)


PT
4,66 juta

APK-PAUD = 56.7%

APM SD-sederajat = 95.4%


4,27 % 51.7 %

SMA/MA/SMK
9,11 juta

APK SMP-sederajat = 98.1% APK SMA-sederajat = 70.3 %

24,0 %

1.8 %

SMP/MTs
12,69 juta

APK PT = 23.9%
Penyaluran BOS tepat waktu, jumlah, penggunaan.
1,5 % 9,0 %

SD/MI
31,05 juta
= % drop out

Integrasi UN dengan seleksi masuk PTN.


32

= % lulusan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Perkembangan Kompetensi Membaca Siswa Indonesia dan Negara-negara OECD (PISA 2000-2009)

501

499

497

495

2000 2003 2006 2009

402

393

382

Kemampuan membaca siswa Indonesia terus mengalami perbaikan selama tahun 2000-2009. Sedangkan, perkembangan kemampuan membaca siswa negara-negara OECD stagnan selama periode yang sama
33

371

Indonesia

OECD Average

Score point change in reading performance between 2000 and 2009

50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 -5 -10 -15 -20 -25 -30 -35

Perubahan Kemampuan Membaca Siswa Indonesia dan Negara-Negara Lain, Periode 2000 - 2009
Indonesia menduduki posisi ke-4 (setelah Peru, Chile dan Albania) sebagai negara yang mengalami kemajuan terbesar dalam skor PISA selama tahun 2000-2009.

34

Peru Chile Albania Indonesia Latvia Israel Poland Portugal Liechtenstein Brazil Korea Hungary Germany Greece Hong Kong-China Switzerland Mexico OECD average-26 Belgium Bulgaria Italy Denmark Norway Russian Federation Japan Romania United States Iceland New Zealand France Thailand Canada Finland Spain Australia Czech Republic Sweden Argentina Ireland

0 0 0 0 0 4 0 1 2 1 3 4 3 28 21 38 60 90 86 89 81 74 74 74 77 63 62 21 20 17 15 6 8 5 4 3 0 9 0

Kemampuan Membaca Siswa Indonesia Menurut Tingkat Kompetensi dalam PISA 2009 (Persentase)
OECD Average OECD/Gir ls OECD/Bo ys Indonesia Indonesia /Girls Indonesia /Boys Level < 1b level 1b level 1a level 2

level 3
level 4 level 5 level 6

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

Makin tinggi tingkat kompetensi siswa, makin tinggi kemampuan membaca siswa. Lebih dari 50% siswa Indonesia, kemampuan membacanya masih pada level 1 ke bawah
35

NO TANTANGAN PENINGKATAN KUALITAS 1 Kualifikasi Guru (50,8% belum S1/D4) 2 Sertifikasi Guru 3 4 5 Penuntasan Reformasi Birokrasi Dosen Berkualifikasi S3 (9.8%) Pemantapan pelaksanaan tata kelola PT

6 7 8 9 10 11

Penataan penyelenggaraan RSBI-SBI Implementasi Pendidikan Karakter Penataan sistem pengelolaan data pendidikan Pemetaan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Dikdas Meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Penguatan Proses Penjaminan Mutu (Revitalisasi Peran LPMP)

TANTANGAN KINERJA 2011


NO 1 2 3 4 INDIKATOR APK PAUD (TK, KB, TPA, SPS) APM SD/SDLB/MI/Paket A APM Nasional SMP/SMPLB/MTs/Paket B APK Nasional SMA/SMK/SMLB /MA/MAK/Paket C APK PT dan PTA Usia 19-23 Thn *) Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP Angka Melanjutkan Sekolah SD ke SMP Guru Kualifikasi S1/D4 Guru Bersertifikat Dosen Berkualifikasi S2 Dosen Berkualifikasi S3 2010 56.7 95.4 75.6 70.3 23.9 1.5 1.8 91.0 50.8 33.6 62.5 9.5 TANTANGAN 2011 % Orang 60.1 983.022 96.2 212.120 76.8 156.834 76.0 26.1 1.3 1.6 92.8 59.6 44.8 67.5 10,5 746.255 465.747 61.235 25.668 551.113 245.626 312.615 8.950 1.790

5 6 7 8 9 10 11 12

Kesetaraan

..setiap warga negara, tidak memandang ras, agama, suku, jender, keterbatasan fisik dan mental berhak memperoleh layanan pendidikan dan perlindungan dari diskriminasi..

REMBUK NASIONAL 2010


KEBUTUHAN KHUSUS & LAYANAN KHUSUS Intelektual: cacat, genius... Sosial/ekonomi: miskin... Geografis: terluar, terpencil...

REFORMASI BIROKRASI diformalkan dalam struktur organisasi: Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

umum
khusus

khusus

selalu saja ada warga yang khusus yang memerlukan perhatian sangat khusus dengan layanan yang sangat khusus pula

Kegiatan 2010-2011:
- Beasiswa miskin
- Beasiswa daerah terpencil, terluar - Beasiswa Bidik Misi - Pendidikan anak autis (Autis Center)

5
Agenda Rembug Nasional 2011
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan 5 K Kemdiknas terselenggaranya LAYANAN PRIMA pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif

39

Sasaran
Menghasilkan strategi-strategi yang diperlukan untuk mendorong (Strategic Thrust) terjadinya efiensi dan efektivitas dari usahausaha pencapaian tujuan strategis Kemdiknas beserta rencana pelaksanaannya

Ukuran Keberhasilan
1 Efisien dan Efektif bagi Kemdiknas/Pemerintah
2 Efisien dan Efektif bagi Penyelenggara Pendidikan

Contoh
Menambah volume dengan anggaran yang sama
Ketepatan sasaran bantuan , kecepatan proses perizinan

3 Efisien dan Efektif bagi Peserta Didik/Orang Tua


4 Efisien dan Efektif bagi Dunia Kerja 5 Efisien dan Efektif bagi Masyarakat

Ketepatan bantuan beasiswa, kecepatan informasi


Mutu dan relevansi pendidikan Kelengkapan, keakuratan dan kecepatan informasi
40

Harapan Masyarakat Terhadap Layanan Kemdiknas


Tuntutan Masyarakat: MENINGKATKAN OUTPUT/ OUTCOME PENINGKATAN NILAI LAYANAN MASYARAKAT

KEMDIKNAS (LAYANAN MASYARAKAT)

Tuntutan Masyarakat: MENGURANGI BIAYA/INPUT


(Accenture Public Service Value Model, 2006)
41

Trayektori Perbaikan Kinerja Layanan Masyarakat


Efektivitas Tinggi ORGANISASI KINERJA BAIK PERBAIKAN EFISIENSI

PERBAIKAN EFEKTIVITAS PERBAIKAN EFEKTIVITAS

PERBAIKAN EFISIENSI

Efektivitas Rendah

ORGANISASI KINERJA BURUK


Efisiensi Rendah Efisiensi Tinggi
42

(Accenture Public Service Value Model, 2006)

Perbaikan Efisiensi dan Efektivitas Layanan


Efektivitas Tinggi
CIRI: BIAYA TINGGI OUTCOME TINGGI CIRI: BIAYA RENDAH OUTCOME TINGGI

KWADRAN 2
TINDAKAN: TINGKATKAN EFISIENSI (KURANGI BIAYA) CIRI: BIAYA TINGGI OUTCOME RENDAH

KWADRAN I
TINDAKAN: PERTAHANKAN CIRI: BIAYA RENDAH OUTCOME RENDAH

KWADRAN 3
TINDAKAN: REDESIGN PROGRAM

KWADRAN 4
TINDAKAN: ALOKASIKAN RESOURCES YANG LEBIH BANYAK ATAU TINGKATKAN OUTCOME (EFEKTIVITAS)

Efektivitas Rendah

Efisiensi Rendah
(Accenture Public Service Value Model, 2006)

Efisiensi Tinggi
43

Strategi Umum Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas

(Integrasi) Proses
Efisiensi &Efektivitas (Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)

Birokrasi
(Berbagi) Sumberdaya (Sentuhan) TIK
44

STRATEGI UMUM Identifikasi Strategi Untuk Mencapai Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Yang Tinggi Pada Setiap Topik Bahasan
Strategi Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Berbagi Sumberdaya
Berbagi Fasilitas Satuan Pendidikan Berbagi PTK Berbagi Materi Pembelajaran

Integrasi Proses
Integrasi pengumpulan data

Sentuhan TIK

Pemanfaatan EPembelajaran (mulai dari Integrasi Kegiatan Sosialisasi Program Kurikulum s/d UN) Integrasi mutasi-sertifikasi Pemanfaatan E-Layanan peningkatan kualifikasi PTK. (Perizinan, Akreditasi, dll) Integrasi perizinan-akreditasi- Pemanfaatan Epemberian hibah Satuan Administrasi Pendidikan. (Perencanaan, BMN, dll)
Integrasi pendaftaran Sekolah/PTN.

Integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran


45

Komisi dan Pimpinan Komisi


Komisi I II III TOPIK BAHASAN Meningkatkan Ketersediaan dan Keterjangkauan Layanan PAUD Bermutu dan Berkesetaraan Secara Efisien dan Efektif Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan Dasar Bermutu dan Berkesetaraan Secara Efisien dan Efektif Meningkatkan Ketersediaan dan Keterjangkauan Layanan Pendidikan Menengah Bermutu, Relevan, dan Berkesetaraan Secara Efisien dan Efektif Meningkatkan Ketersediaan dan Keterjangkauan Layanan Pendidikan Tinggi Bermutu, Relevan, dan Berdaya Saing Internasional Secara Efisien dan Efektif Meningkatkan Ketersediaan dan Keterjangkauan Pendidikan Orang Dewasa Bermutu, Relevan, dan Berkesetaraan Secara Efisien dan Efektif Meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia sebagai Jati Diri dan Pemersatu Bangsa Secara Efisien dan Efektif Penguatan Tatakelola untuk Menjamin Efisiensi dan Efektifitas Pelaksanaan Misi Kemdiknas PIC Dirjen PAUD-NI Dirjen Pendidikan Dasar Dirjen Pendidikan Menengah Dirjen Pendidikan Tinggi Kepala Badan Litbang Kepala Badan PP Bahasa Sesjen 46 Dan Irjen

IV

VI VII

PROSES PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS


Dalam Proses juga ada efisiensi dan efektifitas yg didasarkan : Berbagi sumberdaya, integrasi dan sentuhan TIK

INPUT

PROSES

OUTPUT
(tanpa efisiensi)

OUTPUT (dari efisiensi) INPUT (hasil efisiensi)

Output dengan efisiensi

47

ILUSTRASI PEMANFAATAN EFISIENSI UNTUK MEMPERCEPAT PENINGKATAN AKSES PAUD

80.0

72.9
70.0

APK

60.0

56.7 53.7 60.1

63.6
Pemanfaatan hasil efisiensi untuk meningkatkan sasaran

50.0 2009 2010 2011 2012 2013 2014

TAHUN
: Tanpa Efisiensi : Dengan Efisiensi
48

ILUSTRASI PEMANFAATAN EFISIENSI UNTUK MEMPERCEPAT PENUNTASAN WAJAR DIKDAS


PUTUS SEKOLAH SD
1.8 1.6 1.4 1.2 1.7 1.5 1.3 1.1 100

ANGKA MELANJUTKAN SD KE SMP

98 97

96

%
0.9
0.7 92 90 90 91.4 92.8 94 94.2

95.6

0.8
0.6 0.4

0.2
0 2009 2010 2011 88

TAHUN

2012

2013

2014

2009

2010

2011

TAHUN

2012

2013

2014 49

: Tanpa Efisiensi

: Dengan Efisiensi

ILUSTRASI INTEGRASI PROSES PENGUMPULAN DATA


Fakta Sekolah di data berkali-kali (PSP, UN, QITEP, TRIMS,...)

Mahalnya biaya pengumpulan data Jenuhnya unit sekolah dalam melayani Dampak Rendahnya ketelitian dan konsistensi data Terjadi pengulangan data (mungkin nilainya berbeda) Banyaknya sumber data

Solusi Perangkat Hukum

Sekolah di data hanya sekali untuk semua kebutuhan

Instruksi Menteri

50

Integrasi dan Pemanfaatan Data Pokok Pendidikan


Dit/SesDit
Satuan PAUD
Pengumpulan Data Bersama

Satuan DIKDAS
Pengumpulan Data Bersama

Satuan DIKMEN
Pengumpulan Data Bersama

Satuan DIKTI
Pengumpulan Data Bersama

Satuan POD
Pengumpulan Data Bersama

PDSP DitJen

Penyimpanan Data Bersama

Penyimpanan Data Bersama

Penyimpanan Data Bersama

Penyimpanan Data Bersama

Penyimpanan Data Bersama

Integrasi Data (Pra TK Doktoral Bekerja)


Tabular Spasial Citra Vektor Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Aktivitas Peserta PTK Lembaga (Mengubah Didik Entitas Entitas) ItJen SetJen Lemb Donor
51

UKMP3 Balitbang BPSDMPMP

Spasial

Vektor: -Batas Wilayah -Jarak Antar Sekolah -Gambar CAD

Citra

Tabular

52

Proses Persidangan dan Perumusan


INTEGRASI (menjadi 3 Topik sesuai arahan Menteri)
Arahan Pimpinan Komisi I

Sidang Sidang Sidang Komisi I Komisi KomisiI I Sidang Sidang Sidang Komisi I Komisi KomisiIII Sidang Sidang Sidang Komisi I Komisi Komisi IIII Sidang Sidang Sidang Komisi I Komisi Komisi I IV

Hasil Komisi I
Hasil Komisi II Hasil Komisi III Hasil Komisi IV Hasil Komisi V Hasil Komisi VI Hasil Komisi VII

Arahan Pimpinan Komisi III

Arahan Menteri

Arahan Pimpinan Komisi IV Arahan Pimpinan Komisi V Arahan Pimpinan Komisi VI Arahan Pimpinan Komisi VII

Sidang Sidang Sidang Komisi I Komisi Komisi IV


Sidang Sidang Sidang Komisi I Komisi Komisi I VI Sidang Sidang Sidang Komisi KomisiIVII I Komisi

53

Rumusan Hasil RPN

Arahan Pimpinan Komisi II

Arahan Menteri

Pembahasan Tim Teknis

Pengantar Pimp. Sidang

Sidang Komisi

Alur Proses Penyusunan Materi Rembuk Nasional 2011


Perumusan Hasil Sidang

Rumusan Pedoman Penyusunan Rencana Kerja 2011 dan 2012 Masukan (Uji) Publik
54

TERIMA KASIH

55

Anda mungkin juga menyukai