ARTRITIS PSORIATIK
ARTRITIS REAKTIF
PENYAKIT REUMATIK
SLE GOUT/ AS.URAT
ARTRITIS REUMATOID JUVENILLE
OSTEO POROSIS
ARTRITIS ENTEROPATIK
Pengertian RA dan AS
Menyerang sendi axial, sacroiliac joint, entesis dan perifer bisa juga terkena termasuk juga organ ekstra artikular Faktor rheumatoid (-)
Ankylos bungkuk ~ sendi menyatu/kaku Spondylus spinal TERMASUK KELOMPOK : SERONEGATIVE SPONDYLOARTHROPATHY
Spondyloarhtropathies (SpA)
Ankylosing Ankylosing Spondylitis Spondylitis (AS) (AS)
USpA
SpA adalah grup dari gangguan rematik yang sebagian umum di pengaruhi faktor: 1. Synovitis dan enthesitis 2. Ada hubungan dengan HLA-B27 3. AS adalah prototype
(SpA)
Arthritis of IBD
Epidemiologi RA dan AS
RA di Indonesia : 0.1 -0.3 % Wanita : pria = 3 : 1 Ras : semua ras Umur : 30-50 tahun Genetik AR : HLA-DR4, HLA-DR1 Kerusakan sendi terutama 2 tahun I Pengobatan DMARD mampu menghambat kerusakan sendi dan kecacatan.
simetris Sendi-sendi tangan dan kaki Kaku sendi pagi hari Deformitas (swan neck, boutoniere, ulnar deviasi) Gejala ekstra artikular : nodul reumatoid, Anemia, aterosklerosis
Heel Enthesitis
Bisa timbul gejala sistemik seperti uveitis,keterlibatan jantung, paru, neurologis, ginjal dan GI
Diagnosa RA dan AS
DIAGNOSIS RA
KRITERIA DIAGNOSIS ACR 1987 1. Kaku pagi hari > 1 jam
2. Artritis 3 sendi/lebih 3. Artritis pada sendi tangan 4. Artritis simetris 5. Nodul reumatoid 6. Faktor reumatoid serum posistif 7. Perubahan radiologis sesuai AR
Laboratorium AR
- Peningkatan LED & CRP - Anemia, Trombositosis - Cairan sendi inflamasi (L 5000-50.000/ml; PMN>50%, protein meningkat, glukosa rendah, uji bekuan musin buruk, kristal [-], kultur [-]) -Faktor Reumatoid /anti-CCP pada umumnya positif
Rheumatoid Joint
Early
Advanced
Diagnosis AS
Kriteria New York Modifikasi 1.Kriteria Klinis a. Nyeri atau kekakuan punggung bawah minimal 3 bulan, membaik dengan latihan, tidak menghilang dgn istirahat b. Terbatasnya gerakan lumbal pada arah sagital dan frontal c. Terbatasnya ekspansi dada relatif terhadap nilai normal, sesuai umur dan jenis kelamin
Diagnosis AS
Kriteria New York Modifikasi 1.Kriteria Klinis a. Nyeri atau kekakuan punggung bawah minimal 3 bulan, membaik dengan latihan, tidak menghilang dgn istirahat b. Terbatasnya gerakan lumbal pada arah sagital dan frontal c. Terbatasnya ekspansi dada relatif terhadap nilai normal, sesuai umur dan jenis kelamin
Diagnosis AS (2)
2. Kriteria Radiologis a. Sakroiliitis bilateral grade 2-4 b. Sakroiliitis unilateral grade 3-4
Grading Radiologi : Normal 0 Suspicious 1 Minimal sacroiliitis 2 Moderate sacroiliitis 3 Ankylosis 4
Gambaran Klinik Usia rata-rata 26 tahun (dekade ke-3) Awal: Tidak khas Kelemahan otot, nyeri pinggang, demam,dan konjungtivitis Lanjut: Nyeri/kaku pinggang, leher, dan entesitis Keterbatasan lingkup gerak sendi : Tes Schober +, Tes Occiput to wall + Ekspansi dada Artritis sendi perifer
Laboratorium LED naik (> 38 mm/jam), CRP positif (> 6 mg/dl) HLA B27/Sub tipe Radiologik Sakroilitis Squaring vertebra Sindesmofit (bamboo sign) Kalsifikasi ligamen MRI bila perlu
Beban penyakit RA AS
Kulit Nodul''''arthritis adalah fitur yang paling karakteristik dari rheumatoid arthritis. Vaskulitis pioderma gangrenosum Sindrom Sweet eritema nodosum lobular panniculitis atrofi kulit digital eritema palmar difus penipisan (beras kulit kertas), dan kerapuhan kulit (sering diperparah dengan penggunaan kortikosteroid)
Amyloidosis Depresi
Goal
Remission
TUJUAN PENGOBATAN RA
1. Menghilangkan inflamasi 2. Mencegah deformitas 3. Mengembalikan fungsi sendi 4. Mencegah destruksi jaringan
PRINSIP PENGOBATAN RA
1. DMARD sedini mungkin 2. DMARD tunggal/kombinasi selama penyakit masih aktif 3. Monitoring disabilitas dan parameter hasil pengobatan 4. Menentukan target respons pengobatan 5. Segera mengubah DMARD bila perlu 6. Analgesik & OAINS
DMARDs
Mulai
kerja DMARDs lambat ( 4 minggu - 3 bulan). Mekanisme kerja beragam. Insidens toksisitas mungkin serupa dengan OAINS. Biasanya setelah 3 - 4 tahun pemakaian obat tertentu akan timbul efek samping / efektifitas berkurang. Pada umumnya digunakan kombinasi. MTX, sulfasalazin, klorokuin, leflunomide
AGEN BIOLOGIS
Sitokin utama pada patogenesis AR adalah IL-1 dan TNF . Telah dikembangkan pengobatan dengan anti TNF (etanercept, infliximab,golimumab, adalimumab) , IL-1 ra (Anakinra), & antiIL6(tocilizumab). Indikasi : RA resisten atau memberi efek minimal thd DMARD tradisional.
TERAPI LAIN
Rehabilitasi Medik Exercise Alat bantu Injeksi steroid sendi Operasi jika diperlukan
TUJUAN PENGOBATAN AS
1. Menghilangkan inflamasi dan nyeri 2. Mencegah deformitas 3. Mengembalikan fungsi sendi seoptimal mungkin terutama tulang belakang 4. Memperbaiki kualitas hidup
Kesimpulan
RA dan AS : peny. inflamasi sistemik kronik, proses autoimun RA terutama mengenai sendi perifer dan biasanya simetris, sedang AS terutama menyerang sendi axial, sacroiliac joint RA lebih banyak terjadi pada wanita dan AS sebaliknya RA menyebabkan erosi pada tulang sedangkan AS menyebabkan fusi pada tulang Dalam jangka panjang, bila tidak diterapi dengan tepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada persendian bahkan dapat menyebabkan komplikasi sistemik Terapi RA dan AS harus agresif dan sesegera mungkin untuk mencegah kecacatan Manajemen terapi penyakit RA dan AS perlu dimonitoring secara berkelanjutan oleh rematolog agar progesifitas penyakitnya dapat dikerndallikan dan kecacatan dapat dicegah