Anda di halaman 1dari 14

46

BAB 4 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah berdasarkan keilmuan (Nursalam, 2003). Pada bab ini akan menjelaskan tentang desain penelitian, populasi, sampel dan sampling, identitas variabel penelitian, desain operasional, lokasi dan waktu penelitian, analisa data, teknik pengumpulan data, etika penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam, 2003). Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik yaitu penilaian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena (Arikunto, 2002). Tujuan penelitian ini menggambarkan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang seksio sesarea dengan kemampuan mobilisasi dini pada ibu post seksio sesarea. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan cross sectional. Survey cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Setiap subjek penelitian hanya di observasi satu kali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005).

47

B. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas :objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2004 ) Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan secara seksio sesarea di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo yang berjumlah 678 ibu sampai agustus pada tahun 2012. 2. Sampel dan Besar Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Alimul Aziz, 2007 ). Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel (Notoatmodjo, 2005). Bila sampel <10.000 maka besar sampel akan ditemukan dengan rumus sebagai berikut: n= N 1 + N (d)2 n= 678 1 + 678 (0,05)2 = 252 sampel Keterangan : n : Perkiraan jumlah sampel N : Perkiraan besar populasi

48

d : Tingkat kepercayaan/kepatuhan yang diinginkan = 0,05 Menurut Arikunto (2006) apabila subyek lebih dari 100 maka sampel yang diambil sebanyak 10% - 15%, atau 20% - 25% atau lebih. Sedangkan bila kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Jadi besar sampel yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini sebanyak 15% dari jumlah sampel yaitu 38 sampel. Dari hasil perhitungan, ditentukan besar sampel sebanyak 38 pasien post seksio sesarea di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo, dengan kriteria sampel inklusi : a) Ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo. b) Ibu post seksio sesarea dalam kondisi sadar (Composmentis) c) Bersedia menjadi responden peneliti Sedangkan kriteria eksklusinya adalah : a) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis b) Tidak bersedia menjadi responden peneliti 3. Tehnik Pengambilan Sampel atau Sampling Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul Aziz, 2007). Pada penelitian ini menggunakan tehnik Non Random Sampling yaitu Accidental Sampling suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu

49

(Alimul Aziz, 2007). Pada tehnik sampling ini peneliti akan mengambil sampel 38 dari populasi 678 ibu post seksio sesarea. Pengambilan dilakukan secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. C. Kerangka Kerja Kerangka kerja adalah bagan kerja terhadap rancangan penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subjek penelitian), variabel yang akan diteliti, dan variabel yang mempengaruhi penelitian. (Alimul,2003) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kerangka kerja sebagai berikut :

50

Survey

Menentukan Populasi : semua ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo yakni sebanyak 678 pasien

Besar sampel yang digunakan yakni sebesar 38 ibu post seksio sesarea dengan teknik sampling Accidental sampling

Pengumpulan data

Tingkat pengetahuan

Kemampuan mobilisasi dini

Penyebaran Kuisoner

Observasi

Tabulasi silang dan analisa data dengan Chi-Squarae

Penyajian hasil

Kesimpulan dan derminasi hasil Bagan 4.1 Kerangka kerja tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang seksio sesarea dengan kemampuan mobilisasi dini pada ibu post seksio sesarea di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo

51

D. Identifikasi Variabel Dibawah ini dijelaskan variabel independent dan variabel dependent menurut Alimul Aziz (2007), yaitu : 1. Variabel independent Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang seksio sesarea. 2. Variabel dependent Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek, hasil, outcome, atau event (Alimul Aziz, 2007). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan mobilisasi dini post seksio sesarea. E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz Alimul, 2007). Definisi operasional akan dijelaskan selanjutnya pada tabel 4.1 berikut ini :

52

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang seksio sesarea dengan kemampuan mobilisasi dini pada ibu post seksio sesarea di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo No. Variabel Definisi Operasion al Wawasan yang dimiliki ibu bersalin tentang persalinan seksio sesarea. Indikator Alat Ukur Skala Skor

1.

Variabel Independen: Tingkat Pengetahuan

kuesionar Tahu: responden mampu pmenyebutka n, menguraikan , mendefinisik an, menyatakan tentang seksio sesarea. Memahami : responden mampu menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulk an tentang seksio sesarea. Aplikasi : responden mampu dalam memecahkan masalah tentang seksio sesarea. analisis : responden mampu menganalisis masalah tentang

Ordinal

Benar = 1 Salah= 0 Kriteria Pengetahuan 3 = Baik : 76-100% 2 =Cukup : 5675 % 1 = Kurang : < 55 %

53

seksio sesarea. Sintesis : responden mampu dalam menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang telah ada. evaluasi : responden mampu dalam melakukan penilaianpenilaian berdasarkan dari suatu kriteria yang ditemukan sendiri 1. Latihan pernafasan dan miring kanan-kiri 2. Latihan duduk 3. Latihan berjalan perlahanlahan 4. Berjalan mandiri

2.

Variabel Dependen : Kemampuan mobilisasi dini post seksio sesarea

Menggera kkan tubuh secara bertahap mulai dari nafas panjang sampai berjalan mandiri pada pasien post seksio sesarea

Observasi

Nominal

Mampu =1 Bila melaksanakan 4 tahap (1-4)

Tidak Mampu =0 Bila tidak melaksanakan 1 tahap dari 4 tahap (1-4)

54

F. Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini akan diuraikan rencana lokasi dan waktu penelitian, yaitu: 1. Lokasi penelitian dilakukan di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo 2. Waktu penelitian dimulai Maret 2013 sampai April 2013. G. Instrumen Penelitian Instrumen yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data (Alimul, 2003). Instrumen penelitian ini terdiri dari : 1. Tingkat Pengetahuan Kuesioner 1 tentang tingkat pengetahuan ibu terhadap seksio sesarea terdapat 15 item pertanyaan. Kuesionar menggunakan pilihan ganda. Jawaban benar sesuai kunci jawaban diberi skor 1 dan jawaban tidak betul atau tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 0. dari hasil penjumlahan pada seluruh penjumlahan dikatakan bahwa tingkat pengetahuan ibu baik dengan coding 3 jika jumlah skor 76-100%, tingkat pengetahuan cukup dengan coding 2 jika jumlah skor 56-75%, tingkat pengetahuan kurang dengan coding 1 jika jumlah skor <55%. 2. Kemampuan mobilisasi dini Instrumen penelitian pada kemampuan mobilisasi dini dalam bentuk checklist yang diisi langsung oleh peneliti dengan mengobservasi langsung pada responden apabila responden mampu melakukan mobilisasi dengan benar dengan coding 1 jika responden tidak mampu melakukan mobilisasi dengan benar dengan coding 0.

55

H. Analisa Data Menurut Notoatmodjo (2003) analisa data dibedakan menjadi analisa multivariate, analisa bivariate, dan analisa univariate. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisa univariate dan analisa bivariate. 1. Analisa Univariate Analisa Univariate adalah analisa yang dilakukan untuk satu variabel atau tiap variabel. Analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2003). Dalam penelitian ini analisa univariate akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi presentase pada variabel independent dan variabel dependent. Pada variabel independent akan disajikan analisa univariate tingkat

pengetahuan ibu. Pada tingkat pengetahuan ibu disajikan dengan baik, cukup, dan kurang. Pada variabel dependent analisa univariate kemampuan mobilisasi dini disajikan dalam kategori baik, cukup, kurang baik dan tidak baik. Berikut ini rumus perhitungan presentase sederhana menurut Arikunto (2002). P=Q R Keterangan: P : Nilai presentase Q : Nilai dalam jawaban R : Nilai tertinggi x 100%

56

2. Analisa Bivariate Analisa Bivariate adalah analisa yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel (Notoatmodjo, 2003). Dalam penelitian ini akan menghubungkan tingkat pengetahuan ibu tentang seksio sesarea dengan kemampuan mobilisasi dini post seksio sesarea, dilakukan dengan uji statistik Chi-Squarae dengan = 0,05. Berikut ini adalah rumus uji Chi-Square :

Keterangan : x2 : Chi square fo : Nilai frekuensi observasi fe : Nilai frekuensi harapan Analisa pada penelitan ini uji statistik Chi-Square menggunakan teknik komputerisasi SPSS. Jika hasil x2 hitung x2 tabel maka ada hubungan antara kedua variabel, jika hasil x2 hitung x2 tabel maka tidak ada hubungan antara kedua variabel dengan taraf yang signifikan 0,05 untuk dapat mengetahui apakah kemampuan mobilisasi dini post seksio sesarea berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang seksio sesarea. I. Pengumpulan Data Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Ketua Program Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo dan Direktur RSD Sidoarjo. Setelah mendapatkan izin dari Ketua Program

57

Studi D-III Keperawatan Kampus Sidoarjo dan Direktur RSD Sidoarjo peneliti mulai melakukan penelitian di Ruang VK-Bersalin RSD Sidoarjo dengan cara melakukan pendekatan kepada responden. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan pada responden tentang penelitian yang dilakukan dan responden mengisi lembar-lembar persetujuan menjadi responden, peneliti memberikan kuesioner pada ibu post seksio sesarea yang bersedia dijadikan responden, peneliti mendampingi responden dalam menjawab kuesioner dan menjelaskan pada responden jika ada item pertanyaan yang kurang jelas dan peneliti mengobservasi kemampuan mobilisasi dini responden post seksio sesarea. J. Etika Penelitian Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting, mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia (Alimul Aziz, 2007). Maka dari itu, dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Direktur RSD untuk mendapat persetujuan. 1. Informed Consent ( Lembar Persetujuan ) Informed consent merupakan bentuk persetujuanantara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Inform consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan inform consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

58

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anonimity ( tanpa nama ) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality ( tanpa nama ) Untuk menjaga kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi maupun masalah- masalah yang lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. K. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan waktu Waktu yang ada untuk melakukan penelitian terbatas, sehingga peneliti mengambil sebagian dari jumlah populasi yang ada. 2. Keterbatasan Instrumen Pengumpulan data dengan kuisoner memungkinkan responden menjawab pertanyaan dengan tidak jujur atau asal menjawab dengan pertanyaan yang dimaksud sehingga hasilnya kurang mewakili secara kualitatif.

59

3.

Peneliti Keterbatasan kemampuan peneliti sebagai peneliti pemula sangat memungkinkan bahwa hasil yang diharapkan belum bisa memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai