Anda di halaman 1dari 15

AMOUNTS OF POLYAMINES IN FOODS IN JAPAN AND INTAKE BY JAPANESE

Anggota kelompok: Ari Akbar Devananta Juju Junengsih Ryvonne Olivia M. Tri Indah Purwanti

Outline

1. Pendahuluan 2. Bahan dan Metode 3. Hasil dan Pembahasan 4. Kesimpulan 5. Sesi Diskusi

Pendahuluan

Poliamin merupakan kation polivalen yang mengandung dua gugus amino atau lebih, termasuk asam amino lisin dan arginin. Tingkat molekular poliamin mempunyai efek pada perubahan RNA, stimulasi subunit ribosom 30 S, dan pembentukan lle-tRNA Poliamin dalam makanaan sangat penting untuk efisiensi gizi

Bahan dan Metode

Bahan dan Metode


1.

Sampel disiapkan dan dilakukan analisis dengan menggunakan HPLC Lebih dari 100 jenis makanan dianalisis konsentrasi poliaminnya Sampel dibeli dari pasar lokal dan dihomogenkan dalam 5 % TCA di hari yang sama tanpa proses pengeringan. Sampel yang telah dihomogenkan tersebut disimpan pada suhu -20C hingga dilakukannya analisis. Sampel disentrifugasi pada 2000 g selama 15 menit, dan supernatan yang mengandung poliamina bebas dianalisis menggunakan HPLC dengan resin penukar kation

2. Estimasi harian jumlah poliamin yang dikonsumsi dari makanan Lebih dari 1000 makanan terdaftar dan dikategorikan menjadi 17 kelompok, dan konsumsi harian dari masing-masing kelompok makanan diberikan sebanyak gram/orang/hari pada J-NNS Sampel dianalisis dan dikategorikan berdasarkan klasifikasi yang digunakan dalam J-NNS. Lalu dihitung rata-rata konsentrasi poliamin dari setiap kelompok makanan

Hasil dan Pembahasan

Konsentrasi poliamin terhadap makanan yang dianalisis dapat dilihat pada tabel 1.

Lanjutan tabel 1

Lanjutan tabel 1

Meskipun konsentrasi poliamin dan pola distribusinya berbeda pada makanan yang sama, analisis statistik menunjukkan perberdaan yang signifikan pada kadar poliamin dan pola distribusinya pada kelompok makanan. Kacang, jamur, rempah-rempahan, dan sayuran menunjukkan kandungan poliamin yang lebih tinggi dibandingkan kelompok makanan yang lain, dan kandungan poliamin pada gula, minyak, dan telur sangat rendah. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1.

Kadar yang dikonsumsi orang-orang dewasa di Jepang yang rata-rata berumur 15-69 tahun sehari-harinya dapat dilhat pada tabel berikut

Kesimpulan

Total poliamin yang dikonsumsi sekitar 200 mol/hari/orang. Hampir setengahnya adalah putrescine (45%), sedangkan spermidine 37% dan spermine 18%. Kadar ini masih lebih rendah dibandingkan dengan negara yang lain, seperti inggris, itali, spanyol, finlandia, belanda, dan swedia.

Sesi Diskusi, Lets discuss

Maria : Metode dan bahannya kenapa suhunya minus 20 derajat celcius?pengaruhnya apa? Ari W : Apakah variasi pengolahan mempengaruhi 3 hal tsb? Isnarsela D. : Manfaat mempelajari jurnal ini?

Anda mungkin juga menyukai