AGUS PUJI MA
Bagian Obstetri & Ginekologi FK UGM/RS Dr Sardjito Yogyakarta
Objektif
Definisi dan insiden Etiologi dan faktor risiko Diagnosis Penatalaksanaan:
Penilaian maternal dan fetal Tindakan resusitasi yang tepat Tidak melakukan pemeriksaan dalam (vaginal exam) sebelum memastikan letak plasenta Penyebab individual
Perdarahan
1. Kehamilan muda
Abortus KET Mola hidatidosa Plasenta previa Solusio plasenta Vasa previa Ruptura uteri
Prinsip
Tegakkan diagnosis secara cepat Kenali sumberdaya dan kemampuan untuk kompensasi Resusitasi aktif pada perdarahan masif Identifikasi penyebab dasar Mengatasi penyebab
Perdarahan antepartum
Definisi
Perdarahan pervaginam antara usia kehamilan 20 minggu hingga melahirkan
Insidens
2%-5% dari seluruh kehamilan Berbagai penyebab perdarahan antepartum
solusio plasenta tidak terklasifikasi plasenta previa lesi saluran genital bawah lain-lain 40% 35% 20% 5% - 1% kehamilan - % kehamilan
Plasenta
solusio previa ruptura sinus marginalis vasa previa
Prosedur Diagnostik
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik - Jangan lakukan pemeriksaan dalam Ultrasonografi
tes pasti untuk plasenta previa kurang berguna pada solusio plasenta
Spekulum
Lakukan pemriksaan USG lebih dahulu jika memungkinkan jangan lakukan Periksa Dalam
Laboratorium
Darah Lengkap, Golongan Darah, Rh, Coombs Status koagulasi
aPTT, PT, fibrinogen atau waktu pembekuan
2 - 4 unit PRC yang telah di cross matched bedside clot test Tes Kleihauer-Betke
vaginal dan/atau darah maternal
Perdarahan Pervaginam
Faktor resiko Tes (tidak periksa dalam) Penilaian Fetal / Maternal Ibu atau janin tidak stabil Resusitasi Hemodinamik Ibu atau janin tidak stabil Persalinan Ekspektatif Pertimbangkan kehilangan darah, etiologi, usia kehamilan Ibu dan janin stabil Lab / monitoring janin U/S pemeriksaan vagianl
TATALAKSANA - ABC s
Jelaskan pada pasien Observasi ibu dan janin Infus dengan kateter vena ukuran besar Cairan kristaloid RUJUK DPL dan status koagulasi
Resusitasi Hemodinamik
Resusitasi dini secara agresif untuk melindungi janin dan organ maternal dari hipoperfusi dan untuk mencegah DIC Stabilisasi tanda vital Infus kristaloid dengan kateter vena ukuran besar Hemoglobin serial dan status koagulasi Oksigen konsumsi meningkat sampai dengan 20% pada kehamilan
Monitoring/Pengawasan Janin
Posisi lateral meningkatkan curah jantung sampai 30% Pertimbangkan amniosentesis untuk tes kematangan paru Pemantauan DJJ dan kontraksi (persalinan) Monitor berkala sedikitnya 4 jam untuk membuktikan adanya perdarahan janin, solusio, fetal maternal transfusion
SOLUSIO PLASENTA
Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasi sebelum waktunya
Klasifikasi
Total kematian janin Parsial janin dapat mentoleransi terlepasnya 30-50% bagian plasenta
Diagnosis
Gejala/tanda (+) Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu (mungkin tersembunyi) Nyeri perut terusmenerus atau hilang timbul Gejala/tanda (+/-) Syok Uterus tegang Gerakan janin berkurang atau tidak ada Gawat janin atau tidak terdengar DJJ Diagnosis Solusio plasenta
Perdarahan sedikit-sedang:
DJJ normal atau IUFD pecah ketuban & dipacu Gawat janin persalinan segera atau SC
SOLUSIO
Janin hidup janin mati koagulopati persalinan (hati-hati DIC)
Nilai maturitas
Plasenta Previa
Definisi
Plasenta menutupi ostium uteri interna atau letak rendah
Klasifikasi
total - seluruhnya menutupi ostium partial - sebagian menutupi ostium marginal - cukup dekat dengan ostium sehingga dapat meningkatkan risiko perdarahan pada saat dilatasi dan penipisan serviks
Plasenta previa
Gravida tua
Kehamilan multipel merokok
Diagnosis
Gejala/tanda (+) Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu Gejala/tanda (+/-) Diagnosis Syok Plasenta previa Perdarahan mungkin terjadi setelah sanggama Uterus tidak tegang Presentasi janin tidak masuk panggul Kondisi janin normal
PLASENTA PREVIA
Nilai maturitas
Matur
Immatur
persalinan dengan s.c (hati-hati akreta) dapat dicoba pervaginam jika marginal
Ruptura uteri
Diagnosis
Gejala/tanda (+)
Perdarahan (intraabdominal atau vaginal) Nyeri perut hebat (mungkin berkurang setelah terjadi ruptur)
Gejala/tanda (+/-)
Syok Perut distensi (cairan bebas) Kontur uterus tidak normal Nyeri tekan abdomen Bagian janin mudah dipalpasi Gerakan janin & DJJ tidak ada Nadi ibu cepat
Diagnosis
Ruptura uteri
Bersamaan dengan itu : Hidrasi dengan cairan IV Kosongkan kandung kemih sebelum operasi Antibiotik profilaktik: ampisilin 2 g IV, satu dosis Perhatikan tanda-tanda syok
Simpulan
Nilai keadaan ibu dan stabilitas Nilai apakah janin dalam keadaan baik Resusitasi yang tepat Nilai penyebab dari perdarahan hindari periksa dalam Tatalaksana ekspektatif jika sesuai Terminasi kehamilan jika ada indikasi ibu atau janin
Vasa Previa
Definisi
Pembuluh darah pada selaput ketuban berjalan melewati servix Insersi velamentosa atau lobus suksenturiata
Komplikasi
ex-sanguinasi setelah amniotomi
Diagnosis
Apt test - Kleihauer test dari darah vagina bradikardia janin (terminal) berawal takikardia atau sinusoidal
Prognosis
Mortalitas janin sebesar 50-70%
Vasa previa