Anda di halaman 1dari 5

1.

Upaya pencegahan / promkes terkait masalah gizi dan kesling

2. Konsep Posyandu a. Definisi Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan sendiri dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat angka kematian ibu dan bayi (1).

b. Kegiatan Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan yang akan dijelaskan sebagai berikut (1): 1) Kegiatan Utama Kegiatan utama terdiri dari kegiatan yang meliputi: a) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) b) Keluarga Berencana (KB) c) Imunisasi d) Gizi e) Pencegahan dan Penanggulangan Diare 2) Kegiatan Pengembangan/Tambahan Dalam keadaan tertentu kegiatan Posyandu masyarakat dapat menambah

dengan kegiatan baru, di samping 5 (lima)

kegiatan utama yang telah ditetapkan. Kegiatan baru tersebut misalnya: perbaikan kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular, dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu Terintegrasi.

Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain (1): a) Bina Keluarga Balita (BKB). b) Kelas Ibu Hamil dan Balita. c) Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya: Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), gizi buruk, Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum. d) Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). e) Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). f) Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB PLP). g) Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan

pemanfaatan pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA). h) Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam. i) Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas). j) Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL). k) Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). l) Pemberdayaan fakir miskin, komunitas penyandang masalah kesejahteraan sosial. adat terpencil dan

c. Tujuan Tujuan Posyandu terdiri dari tujuan umum dan khusus yang antara lain (1): 1) Tujuan Umum: Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat. 2) Tujuan Khusus a) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA. b) Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan AKI, AKB, dan AKABA. c) Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

d. Sasaran Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya (1): 1) Bayi 2) Anak balita 3) Ibu hamil, nifas dan menyusui 4) Pasangan Usia Subur (PUS)

e. Fungsi Fungsi Posyandu antara lain (1): 1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama

masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB, dan AKABA. 2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

f. Manajemen Penerapan manajemen di Posyandu terdiri dari beberapa tahapan antara lain (4): 1) Perencanaan, merupakan awal dan arah dari manajemen posyandu secara keseluruhan yang terdiri dari 5 langkah kecil: - Menjelaskan berbagai masalah, menentukan prioritas masalah, menetapkan tujuan dan indikator keberhasilannya, mengkaji hambatan dan kendala, menyusun rencana kerja operasional. 2) Pengorganisasian, dari struktur organisasi puskesmas dapat diketahui mekanisme pelimpahan wewenang dari pimpinan kpd staf sesuai dengan tugas yang diberikan. 3) Penggerakan-pelaksanaan, keberhasilan pengembangan fungsi manajemen ini sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pimpinan Puskesmas menumbuhkan motivasi kerja staf dan semangat kerja sama antara staf dengan stafdan semangat kerja sama antara staf dengan staf lainnya di Puskesmas (lintas program), antara staf Puskesmas dengan masyarakat, dan antara staf Puskesmas dengan pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas sektoral). 4) Pengawasan dan pengendalian, Salah satu aspek yang diawasi selama pelaksanaan program posyandu di lapangan adalah ketrampilan kader dalamlapangan adalah ketrampilan kader dalam melakukan penimbangan dan membuat pencatatan dan pelaporan posyandu.

g. Pengelolaan

Pengelolaan posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan posyandu sekurang-kurangya terdiri dari seorang ketua, sekretaris, dan bendahara. kriteria pengelola posyandu antara lain sebagai berikut (2): 1) Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat. 2) Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi masyarakat. 3) Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat. Sesuai Inmendragi Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Mutu Posyandu di tingkat desa kelurahan sebagai berikut (3): 1) Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah). 2) Penanggungjawab operasional : Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat). 3) Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD (Ketua Tim Penggerak PKK). 4) Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD. 5) Pelaksana : Kader PKK, yang dibantu petugas KB-Kes.

Sumber: 1. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kelompok Kerja Posyandu (POKJANAL). Jakarta, 2011. 2. Juli, Marlen Anisah. Gambaran faktor internal dan eksternal pada kejadian gizi kurang Balita di Posyandu RW 13 Kecamatan Pancoranmas Depok 2012. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Jakarta, 2012. 3. Sembiring, Nasap. Posyandu sebagai saran peran serta masyarakat dalam usaha peningkatan kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan, 2004. 4. Posyandu dan Penerapan Manajemen di Posyandu. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Anda mungkin juga menyukai