Anda di halaman 1dari 2

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dikembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan menjaga

mutu pelayanan dan mengendalikan biaya pelayanan sehingga tidak menghambat akses masyarakat. sistem pemeliharaan kesehatan yang memadukan penataan subsistem pelayanan dengan subsistem pembiayaan kesehatan. Karena itu dalam JPKM perlu dirumuskan keterlibatan masyarakat untuk membiayai dengan iuran dimuka, keterlibatan pihak ketiga sebagai badan penyelenggara yang bertanggung jawab mengelola iuran secara efesien, keterlibatan sarana pelayanan kesehatan untuk melaksanakan layanan bermutu namun ekonomi (costeffectiveness) dengan pembayaran praupaya, dan keterlibatan pemerintah sebagai badan pembina yang mengarahkan hubungan saling menguntungkan antar pelaku JPKM. Arah pengembangan JPKM mengacu kepada strategi yang ditetapkan sebagai berikut : 1) JPKM merupakan jaminan kesehatan yang terpilih seperti tercantum dalam pasal 1 undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. 2) JPKM ditetapkan sebagai salah satu dari empat pilar strategi untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010. 3) Makin luas cakupan penduduk yang terjamin kesehatannya dengan sistem praupaya akan terpenuhi aspek Fairness in health financing yang kini ditetapkan WHO sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan suatu negara. 4) Menyadari manfaat JPKM, terutama dalam rangka mengatasi kesulitan dana yang muncul sebagai akibat berlangsungnya krisis moneter maka pemerintah telah menetapkan perlunya menpercepat program JPKM yang telah dinyatakan sebagai salah satu strategi yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. 5) Perkembangan JPKM dengan kepesertaan yang bersifat aktif/sukarela cakupannya rendah, sehingga diupayakan dengan Rancangan Undang-Undang JPKM menuju kepesertaan JPKM semesta. Permenkes sebagai produk hukum yang mengatur tentang premi adalah : 1) 2) Permenkes nomor 571/Menkes/Per/VII/1993 tentang penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan Permenkes nomor 568/Menkes/Per/VI/1996 tentang perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan Nomor 571/Menkes/VII/1993

Produk Hukum Untuk Mendorong Pengembangan JPKM : 1) Surat Kepetusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. Nomor 485 tahun 2000 dan Nomor 1738/Menkekesos/SKB/XII/2000 temtamg Mobilisasi Dana Sosial Keagamaan untuk Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Fakir dan Miskin. 2) Surat Keputusan bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan sosial RI 400-048 dan nomor 140/Menkes-

Kesos/SKB/II/2001 tentang Sosialisasi dan Pembinaan Penyelenggaraan jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Pemerintah sebagai pembina perlu mengembangkan dan mendorong upaya masyarakat dalam menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan yang pembiayaannya dapat dilakukan secara pra-upaya, berasaskan bersama dan kekeluargaan. Kendali biaya disamping kendali mutu merupakan filosofi dari program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efektifitas pemeliharaan kesehatan masyarakat. Penerapan kendali biaya dalam program JPKM diwujudkan dengan pembiayaan pra-upaya untuk pemeliharaan kesehatan melalui pembayaran premi atau iuran JKPM oleh masyarakat didasarkan pada perhitungan aktuarial. sistem koleksi premi , yaitu Sistem distribusi tanggapan langsung ( direct respond distribution systems ) dan Sistem distribusi penjualan melalui personel ( personal selling distribution systems ). Dalam perhitungan premi adanya asas kecukupan, asas kewajaran, asas keadilan. Komponen dasar dari tingkat premi atau iuran untuk program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, pada dasarnya sama dengan komponen dasar untuk suatu program asuransi kesehatan, yaitu terdiri dari : (a) (b) (c) (d) Perkiraan Biaya Kesehatan; Kontigensi Margin; Biaya Pengelolaan; dan Profit atau kontribusi Surplus.

Dengan demikian, untuk program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang mengunakan prinsip kapitasi, premi dapat dinyatakan oleh persamaan berikut : Premi = [ Perkiraan Biaya Kesehatan ] + [ Kontigensi Margin ] + [ Biaya pengelolaan ] + [ kontribusi surplus ]. Pedoman penetapan premi (hal 1-7)

Anda mungkin juga menyukai