Anda di halaman 1dari 6

Hadits- Hadits Cinta

-
Raslullh saw bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu
saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja
suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).








( )

Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti
terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu
ada yang bertanya, siapa mereka itu?, mereka itu adalah orang-orang yang mencintai
karena Allh Azza wajalla. (HR. Ahmad).


:


:

( )
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai,
saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika
satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh meraa
mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).



-



: -


.


Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan

masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian
saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang
ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah
salam di antara kalian!. (HR. Muslim).













( )
Dari Raslullh saw yang bersabda dalam satu doanya, Ya Allh, berilah aku
rezeki cinta Mu dan cinta oran yang bermanfaat buat ku cintanya di sisiMu. Ya Allh
segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai
kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allh, apa yang Engkau
singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala
hal yang Engkau cintai. (H R. Al-Tirmidzi)

Hadits-hadits tentang sabar


21 Juli 2010 Faturohman


: <

>
Dari Abu Said yaitu Saad bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiallahu anhuma
bahwasanya ada beberapa orang dari kaum Anshar meminta sedekah kepada
Rasulullah s.a.w., lalu beliau memberikan sesuatu pada mereka itu, kemudian mereka
meminta lagi dan beliau pun memberinya pula sehingga habislah harta yang ada di
sisinya, kemudian setelah habis membelanjakan segala sesuatu dengan tangannya itu
beliau bersabda: Apa saja kebaikan yakni harta yang ada di sisiku, maka tidak
sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak kuberikan padamu semua, tetapi oleh sebab
sudah habis, maka tidak ada yang dapat diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri dari
meminta-minta pada orang lain, maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan
barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah kaya

hati dan jiwa dan barangsiapa yang berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh
Allah. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas
kegunaannya daripada karunia kesabaran itu. (Muttafaq alaih)

!: <

:
>
Dari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
Amat menakjubkan sekali keadaan orang mumin itu, sesungguhnya semua keadaannya
itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada
lagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mumin itu belaka, yaitu apabila ia
mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,
sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran yakni yang merupakan bencana iapun
bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya. (Riwayat Muslim)

> : <

.
. :
> : < !:
Dari Anas r.a., katanya: Nabi s.a.w. berjalan melalui seorang wanita yang sedang
menangis di atas sebuah kubur. Beliau bersabda: Bertaqwalah kepada Allah dan
bersabarlah! Wanita itu berkata: Ah, menjauhlah daripadaku, kerana Tuan tidak terkena
mushibah sebagaimana yang mengenai diriku dan Tuan tidak mengetahui mushibah apa
itu. Wanita tersebut diberitahu oleh sahabat beliau s.a.w. bahwa yang diajak bicara
tadi adalah Nabi s.a.w. Ia lalu mendatangi pintu rumah Nabi s.a.w. tetapi di mukanya itu
tidak didapatinya penjaga-penjaga pintu. Wanita itu lalu berkata: Saya memang tidak
mengenai Tuan maka itu maafkan pembicaraanku tadi. Kemudian beliau s.a.w.
bersabda: Hanyasanya bersabar yang sangat terpuji itu ialah di kala mendadaknya
kedatangan mushibah yang pertama. (Muttafaq alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan: Wanita itu menangisi anak kecilnya yang mati.

Keterangan:
Maksud Mendadaknya kedatangan mushibah yang pertama, bukan berarti ketika
mendapatkan mushibah yang pertama kali dialami sejak hidupnya, tetapi di saat baru
terkena mushibah itu ia bersabar, baik mushibah itu yang pertama kalinya atau keduanya,
ketiganya dan selanjutnya. Jadi kalau sesudah sehari atau dua hari baru ia mengatakan:

Aku sekarang sudah berhati sabar tertimpa mushibah yang kemarin itu, maka ini
bukannya sabar pada pertama kali, sebab sudah terlambat.

: : <



>
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasululiah s.a.w. bersabda: Allah Taala berfirman:
Tidak ada balasan bagi seseorang hambaKu yang mumin di sisiKu, di waktu Aku
mengambil mematikan kekasihnya dari ahli dunia, kemudian ia mengharapkan
keridhaan Allah, melainkan orang itu akan mendapatkan syurga. (Riwayat Bukhari)

: <


>
Dari Abu Said dan Abu Hurairah radhiallahu anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: Tidak
suatupun yang mengenai seseorang muslim sebagai mushibah baik dari kelelahan,
tidak pula sesuatu yang mengenainya yang berupa kesakitan, juga kesedihan yang akan
datang ataupun yang lampau, tidak pula yang berupa hal yang menyakiti yakni sesuatu
yang tidak mencocoki kehendak hatinya, ataupun kesedihan segala macam dan segala
waktunya, sampaipun sebuah duri yang masuk dalam anggota tubuhnya, melainkan Allah
menutupi kesalahan-kesalahannya dengan sebab apa-apa yang mengenainya-yakni sesuai
dengan mushibah yang diperolehnya- itu. (Muttafaq alaih)

Keterangan:
Kesakitan apapun yang diderita oleh seseorang mumin, ataupun bencana dalam bentuk
bagaimana yang ditemui olehnya itu dapat membersihkan dosa-dosanya dan berpahalalah
ia dalam keadaan seperti itu, tetap bersabar dan tabah. Sebaliknya jikalau tidak sabar dan
uring-uringan serta mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, maka bukan pahala yang
didapatkan, tetapi makin menambah besarnya dosa. Oleh sebab itu jikalau kita tertimpa
oleh kesakitan atau malapetaka, jangan sampai malahan melenyapkan pahala yang
semestinya kita peroleh.

> : <


.
< >
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Barangsiapa oleh Allah
dikehendaki akan memperoleh kebaikan, maka Allah akan memberikan mushibah

padanya-baik yang mengenai tubuhnya, hartanya ataupun apa-apa yang menjadi


kekasihnya. (Riwayat Bukhari)
Para ulama mencatat: Yushab, boleh dibaca fathah shadnya dan boleh pula dikasrahkan,
(lalu dibaca yushib)

: <


> :
Dari Anas r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Janganlah seseorang dari engkau
semua itu mengharap-harapkan tibanya kematian dengan sebab adanya sesuatu bahaya
yang mengenainya. Tetapi jikalau ia terpaksa harus berbuat demikian maka hendaklah
mengatakan: Ya Allah, tetapkanlah aku hidup selama kehidupanku itu masih merupakan
kebaikan untukku dan matikanlah aku apabila kematian itu merupakan kebaikan
untukku. (Muttafaq alaih)

: <

: <
>
>



Dari Anas r.a., berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Jikalau Allah menghendaki
kebaikan pada seseorang hambaNya, maka ia mempercepatkan suatu siksaan dari dosa
yang diperbuatnya sewaktu dunia, tetapi jikalau Allah menghendaki keburukan pada seseorang hambaNya, maka orang itu dibiarkan sajalah dengan dosanya, sehingga nanti
akan dipenuhkan balasan siksaannya hari kiamat.
Dan Nabi s.a.w. bersabda juga riwayat Anas r.a.: Sesungguhnya besarnya balasan
pahala itu menilik besarnya bala yang menimpa dan sesungguhnya Allah itu apabila
mencintai sesuatu kaum, maka mereka itu diberi cobaan. Oleh sebab itu barangsiapa yang
rela menerima bala tadi, ia akan memperoleh keridhaan dari Allah dan barangsiapa
yang uring-uringan maka ia memperoleh kemurkaan Allah pula.
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini Hadits hasan.

: <



>

Dari Muaz bin Anas r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: Barangsiapa yang menahan
marahnya padahal ia kuasa untuk meneruskannya melaksanakannya maka Allah
Subhanahu wa Taala mengundangnya di hadapan kepala yakni disaksikan -sekalian

makhluk pada hari kiamat, sehingga disuruhnya orang itu memilih bidadari-bidadari yang
jeli indah matanya dengan sesuka hatinya.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
Hadis hasan.

Anda mungkin juga menyukai