Anda di halaman 1dari 5

Kejang adalah pelepasan muatan oleh neuron neuron otak yang mendadak dan tidak terkontrol ,yang menyebabkan

n perubahan pada fungsi otak . Kejang terjadi ketika neuron- neuron serebrum tertentu berada dalam keadaan hipereksitasi atau mudah mengalami depolarisasi. (Gunawan, 2007). ketika kejang berlanjut ,neuron- neuron inhibitorik di otak melepaskan muatan-muatan dan menyebabkan pelepasan muatan oleh neuron melambat kemudian berhenti. Apabila suatu kejang di ikuti oleh kejang kedua dan ketiga sebelum memperoleh kembali kesadaran, maka dikatakan terjadi status epileptikus. (Sherwood, 2001). Kejang dapat terjadi pada setiap orang yang mengalami hipoksemia (penurunan oksigen dalam darah) berat, hipoglikomia (penurunan glukosa dalam darah), asihemia (peningkatan asam dalam darah), alkalemia (penurunan asam dalam darah), dehidrasi, intoksikasi air atau demam tinggi. (Gunawan, 2007). Epilepsi adalah suatu kejang yang terjadi tanpa penyebab metabolik yang reversible. Epilepsi dapat bersifat primer dan sekunder. Epilepsi primer menjadi secara spontan, biasanya pada anak anak, dan memiliki predisposisi genetik. Saat ini sedang dilakukan pemetaan beberapa gen yang berhubungan dengan epilepsi primer. (Gunawan, 2007). Fase dari aktivitas kejang adalah fase prodromal, aura, iktal dan posikta. Fase prodromal meliputi perubahan dalam perasaan dan tingkah laku yang mengawali kejang beberapa jam atau hari. Fase awal dari munculnya kejang berupa beberapa gangguan penglihatan, pendengaran. Fase iktal merupakan fase dari aktivitas kejang, yang biasanya terjadi gangguan musculoskeletal. Fase posikal adalah periode waktu dari kekacauan mental/somnolen/peka rangsangan yang terjadi setelah kejang tersebut. (Sherwood, 2001).

Penyebab kejang diantaranya ketidakseimbangan kimiawi, demam, patologis otak dan lain-lain. Ada beberapa jenis epilepsies antara lain : 1. 2. 3. Grand mal epilepsi Petit mal epilepsy Psikomotor epilepsy (Sherwood, 2001).

Konsep terjadinya epilepsi telah ditemukan satu abad yang lalu oleh John Huglings Jackson, bapak epilepsi modern, pada focus epilepsi dikorteks selebri terjadi letupan yang timbul kadang-kadang, secara tiba-tiba, berlebihan dan cepat. Letupan ini menjadi bangkitan umum bila neuron normal disekitarnya terkena pengaruh letupan tersebut. Konsep ini masih tetapdianut dengan beberapa perubahan kecil. (Corwin, 2000). Ada 2 mekanisme yang paling penting, yaitu dengan mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron epileptic dalam focus epilepsi dan dengan mencegah terjadinya letupan depolaritas pada neuron normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi. (Gunawan, 2007). Obat saraf golongan antikonvulsan / obat epilepsi Obat epilepsi terbagi dalam 8 golongan. 1. Golongan Hidantoin: Fenitoin, Mefenotoin, Etotoin. Fenitoin/Phenytoin biasa dalam bentuk garamnya yaitu Phenytoin Na dengan sediaan kapsul 50 mg dan 100 mg, serta ampul untuk suntik 100mg/2 ml.

2.

Golongan Barbiturat: Fenobarbital, Primidon. Fenobarbital atau Phenobarbital tersedia dalam bentuk garamnya untuk sediaan suntik dengan kemasan ampul 200 mg

2 ml. Juga ada yang dikombinasi dengan golongan hidantoin (Diphenylhidantoin) tersedia dalam bentuk tablet. 3. 4. Golongan Oksazolidindion: Trimetadion. Golongan Suksinimid: Etosuksimid, Karbamazepin, Ox Carbazepine 5. Golongan Benzodiazepin: Diazepam, Klonazepam, Nitrazepam, Levetiracetam 6. 7. Golongan Asam Valproat dan garamnya (Divalproex Na) Golongan Phenyltriazine; Lamotrigine Lamotrigine dapat menyebabakan ruam yang berakibat fatal sehingga menimbulkan cacat atau kematian. Beritahu dokter anda kalau anda minum juga obat golongan asam valproat, karena obat golongan ini dapat meningkatkan efek samping Lamotrigine. Selain sebagai obat epilepsi juga digunakan untuk memperpanjang periode serangan pada penderita depresi, mania dan perasaan yang abnormal lainnya pada penderita bipolar I. 8. Golongan Gabapentin dan turunannya (Pregabalin) Pregabalin digunakan untuk mengontrol serangan epilepsi. Obat epilepsi ini tidak menyembuhkan epilepsi dan hanya akan bekerja untuk mengontrol serangan epilepsi sepanjang minum

obat epilepsi ini. Obat ini juga digunakan untuk nyeri syaraf yang disebabkan penyakit herpes (post herpetic neuralgia) dan nyeri akibat kerusakan syaraf karena diabetes. Pregabalin baru tersedia dalam bentuk kapsul 75 mg.

9.

Lainnya: Fenasemid, Topiramate Topiramate merupakan obat epilepsi baru dengan sediaan tablet 25 mg, 50 mg dan 100 mg juga dalam bentuk kapsul sprinkle 15 mg, 25 mg dan 50 mg. Diminum sebelum atau sesudah makan dengan air segelas penuh.

Semua obat epilepsi harus diminum sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebihkan dosis dan waktu pengobatan yang diberikan oleh dokter, juga jangan hentikan pengobatan tanpa memberitahu dokter anda. Obat Jenis epilepsy Efek samping yg mungkin terjadi Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang Tenang Ruam kulit Tenang Pembengkakan gusi Tenang

Karbamazepin Generalisata, parsial Etoksimid Gabapentin Lamotrigin Fenobarbital Fenitoin Primidon Valproat Petit mal Parsial Generalisata, parsial Generalisata, parsial Generalisata, parsial Generalisata, parsial

Kejang infantil, petit Penambahan berat badan, rambut rontok mal

(Tiara, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. 2000. Patofisiologi. EGC; Jakarta. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI; Jakarta. Gunawan, S. G. 2007. Farmakologi dan Terapi. UI Press; Jakarta. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. EGC; Jakarta. Tiara, A.2009.obat-obat antikonvulsan. Available online at

http://www.farmasiku.com/Obat_obat_Antikonvulsan/Annisa_T/2009/product.html (diakses pada tanggal 4 Mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai