HELDA NIAWANTI (H1D109003) MELISA TRIANDINI M. (H1D109004) ADITYA NUGROHO (H1D109039) ASLAMIAH (H1D109040) FATIMAH (H1D109060)
OUTLINE
PENDAHULUAN AIR ASIN BUANGAN WILAYAH TERKONTAMINASI KONTAMINASI KLORIDA WILAYAH LAIN KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Industri petroleum dan masyarakat pada umumnya dihadapkan pada masalah polusi yang berkaitan dengan pembuangan oil-field brines sejak pengeboran minyak pertama dilakukan di Titusville, Pennsylvania, pada tahun 1859. Negara-negara penghasil minyak telah membuat undang-undang yang mengatur regulasi pengeboran dan penutupan sumur serta pembuangan limbah air asin sebagai dampak langsung dari pencemaran air tanah dan air permukaan.
WILAYAH TERKONTAMINASI
Gambar 2. Skema Kontaminasi Air Permukaan dan Air Tanah oleh Lubang Pembuangan Oil-field Brine
(a )
(b)
(c)
Gambar 4. Daerah yang Terkontaminasi Klorida 1000 mg/L di Delaware, (a) September 1965-Januari 1966; (b) Januari-Februari 1966; (c) Maret-April 1966
Gambar 6. Fluktuasi Kandungan Klorida pada Sumur D-3, D16s dan D-17s selama Januari-Oktober 1969
KESIMPULAN
1. 2. 3.
4.
Limbah air asin sumur minyak dapat mencemari lingkungan jika merembes dari disposal pit. Sebaiknya dilakukan treatment sebelum air limbah dilepas ke lingkungan. Contoh treatment yang dapat dilakukan yaitu treatment oily water dan treatment air buangan, seperti yang dilakukan pada PT. PERTAMINA (Persero) RU - VI Balongan. Treatment oily water dilakukan di rangkaian separator sedangkan treatment air buangan proses dilakukan menggunakan lumpur aktif (activated sludge) yang merupakan campuran dari koloni mikroba aerobik.