Anda di halaman 1dari 7

Materi minggu ke 2 2. profesi dan dinamika praktek kefarmasian 1.

apoteker boleh memberikan obat kontrasepsi Diane dengan alas an obat Diane diberikan untuk mengatur system hormon. Jadi apoteker menjelaskan bahwa obat Diane memang obat kontrasepsi tetapi untuk mengatur system hormon, karena siklus haid anak bapak tersebut belum teratur. Diane dipilih karena dapat menghaluskan kulit, mencegah jerawat, mencegah kegemukan. 2. Awal terdiagnosa diabetespemberian metformin, jika lebih parah dikombinasi dengan sulfonil urea atau insulin. Pusing karena dosis amlopidin tidak adequate. Karena glikogen dalam tubuh dirubah jadi glukosa sehingga berat badan turun. (yang ni ku g yakin yoga,,, coba cek lagi ya) 3. Farmasis harus meyakinkan ibu kiani, bahwa penggunaan Insulin bukan berarti kualitas hidup ibu kiani menurun. Farmasis juga harus meyakinkan dan menjelaskan kepada ibu kiani bahwa menggunakan insulin tidah sulit dan tidak membahayakan, serta menunjukkan cara pemakaiannya. Untuk ibu Kiani yang ingin meningkatkan dosis OAD, sebagai farmasis kita tidak boleh memberikan OAD dengan cara meningkatkan dosisnya kepada pasien karena OAD merupakan golongan obat keras yang digunakan dengan resep dokter. 4. Sama kyk nmr.2,,,,, ^^ 5. Kandungan Norvask adalah amlopidine besylate yang mempunyai efek samping edema serta nyeri. Pelayanan farmasis untuk ibu Endang yang pertama kali adalah member obat luar seperti salep, cream yang bias meredakan edemanya lalu menyarankan agar ke dokter kembali untuk konfirmasi tentang yang dialami sekarang agar diganti dengan obat yang memiliki efek samping kecil. 6. Sebagai farmasis kita bias memberikan Dilatin dengan generiknya, sebagai mana penerapan 8 kriteria KIE ideal tentang kondisi ekonomi pasien yaitu meminimalkan pengeluaran Bapak Agus yang sudah pensiun yang penghasilannya telah berkurang. 3. management skill in the Pharmacy, Drug Supply -

PENGADAAN
Tulis di buku defecta, meliputi : nama obat dan sisa obat

Dalam memesan barang: Via telp Sales datang langsung ke apotek

Dalam pemesanan barang harus menggunakan SP (Surat Pesanan) Ada 3 macam SP, yaitu : SP biasa untuk OTC dan ethical ( 2 rangkap) SP khusus Psikotropik (2 rangkap) SP khusus Narkotik (5 rangkap)

Kita dapat memesan barang melalui : Distributor Subdistributor

Kita tidak dapat memesan langsung dari pabrik

- PENERIMAAN
Barang datang, cek: - no. Batch - Bentuk sediaan - Jumlah - ED - Kemasan - Dosis - Kondisi fisik Tanda tangan penerima barang dan cap apotik Pihak PBF mendapat stampel kunjungan Faktur putih dibawa pihak PBF, faktur tembusan warna merah dibawa apotik

Buku penerimaan, berisi : Tgl barang datang Nama PBF Nama barang No. Batch Jumlah Harga satuan Diskon

PPN Jumlah yg dibayar

Kartu stok barang

PROSEDUR PENERIMAAN
Barang datang

Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan kurir

Minta surat pesanan, cek kesesuaian atara faktur dan surat pesanan

Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima

Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan

Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian Mencatat jumlah, No. Batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok

PENATAAN
Obat ditata berdasarkan abjad dan di bedakan menurut : OTC (bisa dilihat dan langsung di akses oleh pasien) Ethical Narkotik dan Psikotropik Golongan generik Golongan askes Salep dan cream Tetes mata Tetes telinga Sirup Los-losan Perbekalan farmasi Menggunakan metode FEFO Untuk Narkotik dan Psikotropika menggunakan lemari kayu dengan pintu rangkap 2 dan tidak dapat diakses pasien secara langsung

PROSEDUR PENATAAN
Mencatat jumlah, No. Batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada rak yang sesuai Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO/FEFO dan harus dicatat Memasukkan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai dan memberi etiket Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan Menghindari menyimpan sediaan farmasi dengan kekuatan yang berbeda dalam satu wadah Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan komoditi yang rusak dan kadaluwarsa

Contoh SOP di Apotek Bagian Utama SOP Tujuan Penanggungjawab Prosedur : (misal : Pelayanan Resep) Skrining Resep Penyiapan Sediaan Farmasi (tablet, kapsul dalam blister) Penyiapan Sediaan Farmasi (Puyer untuk anak) Penyiapan Sediaan Farmasi (Oral Solution) dll Tambahan dalam SOP, Dapat juga memuat : Definisi dan Batasan Prosedur / Istilah Urutan Prioritas Pelaksana prosedur & Penanggungjawab

Dokumen terkait Sifat prosedur : umum, terbatas, rahasia Skema prosedur

Anda mungkin juga menyukai