Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kimia Lingkungan I

1. Proses terbentuknya sedimen serta sifat dan kegunaanya. a. Proses pembentukannya : Perpindahan fisik bahan/material Pengendapan kimiawi Proses biokimiawi seperti fotosintesis yang menghasilkan biomasa dan padatan CaCO3, aktivitas padatan FeS b. Sifat-sifat : Efek Tyndall Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikelpartikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Gerak Brown Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Adsorbsi Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya.

c. Kegunaan : Penggumpalan Lateks Lateks adalah koloid karet dalam air, berupa sol bermuatan negatif. Bila ditambah ion positif, lateks menggumpal dan dapat dibentuk sesuai cetakan. Membantu pasien gagal ginjal Darah mengandung banyak partikel koloid, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan antibodi. Orang yang ginjalnya tidak mampu mengeluarkan senyawa beracun dari darah; seperti urea dan kreatin, disebut gagal ginjal. Orang ini dapat dibantu dengan cara dialisis, yaitu mengisap darahnya dan dialirkan ke dalam alat (disebut alatcuci darah) sehingga urea dan kreatin serta ion-ion lain ditarik keluar. Darah yang telah bersih dimasukkan kembali ke dalam tubuh penderita. Penjernihan air Air yang jernih harus bebas koloid, oleh karena itu air diberi aluminium sulfat atau tawas. Tawas akan terurai menjadi Al3+ dan SO42- yang mengkoagulasi (menggumpalkan) partikel koloid sehingga mengendap di dasarwadah dan air menjadi jernih. Bahan pencuci Sabun sebagai pembersih karena dapat mengemuisi minyak dalam air. Sabun dalam air tenon menjadi Na dan ion asam lemak. Kepala asam lemak yang bermuatan negatif larut dalam air, sedangkan ekornya larut dalam minyak. Hal ini menyebabkan tetesan minyak larut dalam air.

2. Hukum yang menjelaskan proses terlarutnya gas dalam air adalah Hukum Henry yang berbunyi: pada temperatur konstan kelarutan gas pada zat cair adalah sebanding dengan tekanan parsial gas yang bersinggung dengan zat cair. Contoh : minuman berkarbonasi 3. Hitunglah konsentrasi oksigen terlarut dalam air (mg/L) pada suhu 25oC dan tekanan 1 atmosfir apabila diketahui konstanta kelarutan gas oksigen (berat atom 32) sebesar 1,28x10-3 serta tekanan parsial air pada suhu 25oC sebesar 0,0313 atmosfir. Fraksi molekul gas oksigen dalam air sebesar 20,95%. Jawab: fraksi mol 20,95% = 0,2095

( =0,2092 ( )
)

Dalam mg/

4. Yang dimaksud koloid adalah suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Sedangkan sifat sistem koloid yaitu homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan Contoh : susu, agar-agar, tinta, shampo

5. Proses terjadinya interaksi fasa pada gas (O2, CO2, H2S) dari udara ke air dan dari air ke udara: gas dalam udara dapat berinteraksi ke air. Kebanyakan gas dalam air akan larut dengan derajat (konsentrasi) yang berbeda-beda atau bereaksi secara kimia dengan air. O2 sangat dibutuhkan ikan untuk bernafas, pernafaan ini mengahasilkan CO2 yang nantinya akan berinteraksi ke udara. Selain itu CO2 juga di butuhkan untuk fotosintesis alga yang akan menghasilkan O2 yang dapat juga berinteraksi dengan udara. Selain O2 dan CO2, gas yang dapat berinteraksi lainya yaitu H2S yang dihasilkan oleh reduksi mikroba anorganik SO42-. Oksigen dalam air akan terlarut namun tidak bereaksi dengan air sedangkan karbondioksida yang larut dapat bereaksi dengan air. Hujan umumnya selalu asam, hal tersebut karena adanya gas karbon dioksida dan gas-gas lain yang larut dalam air. Asam lemah yang paling penting dalam air adalah CO2 karena kandungan CO2 di udara dan CO2 ini dapat diproduksi dari pembusukan zat-zat organik oleh mikroba.

Nama : Ita Hidayatus Sholihah NIM : 1008105025

Anda mungkin juga menyukai