Anda di halaman 1dari 1

Bakat dan Kemauan Pertama kali aku mendaptkan uang hasil berjualan adalah waktu sekolah SMP dulu.

Ketika itu guru kesenian menyuruh membuat hasta-karya. Dan hasta-karya yang terbaik dapat ikut di dalam pameran perlombaan sekolah. Aku sangat senang. Karena dalam semua pelajaran sekolah, pelajaran kesenianlah yang paling disukai. Waktu entalah mau membuat hasta karya apa. Ibu guru waktu itu tidak mengarahkan kami. Dia hanya mengajukan persyaratannya saja. Dan waktu itu pun saya berpikir untuk membuat hiasan dari kaca. Hiasan dari kaca itu dapat ditulis suka-suka. Meskipun tidak menang dalam kontes, tapi ibu guru memutuskan untuk memajang semua hasil karya anak muridnya dalam pameran sekolah. Akhirnya, kaca hias milikku pun dipajangkan di atas meja yang cukup panjang. Kami pun harus berteriak-teriak seperti penjual kelontongan di perempatan jalan agar para pengunjung pameran dapat melihat dan membeli hasil karya kami. Setelah beberapa pengunjung yang hadir di depan kami. Hiasan kaca milikku pun terjual dengan harga 12.500 rupiah. Dana yang terkumpul dari hasil penjualan seharusnya masuk ke dalam kantong masing-masing pembuat hasta karya. Entah mengapa waktu itu tidak demikian. Aku lupa. Kemudian, aku pun masuk sekolah kejuruan sesuai dengan kemauan. Aku mengambil jurusan tata busana. Setelah beberapa bulan mempelajari ilmu-ilmu dalam tata busana. Di akhir semester dua, kami ditugaskan oleh guru untuk membuat baju dengan design sendiri. Hari itu mejadi hari terindah. Akhirnya, aku bisa menjajalkan kemampuan yang selama ini tersimpan. Dengan modal bahan yang dikeluarkan oleh sekolah, aku pun mulai mendesign baju. Baju hasil design sendiri pun jadi. Sekarang tantangannya adalah adakah orang yang akan membeli baju hasil design-ku. Tantangan itu dilontarkan guru setelah baju design kami telah selesai. Agar menjual baju yang telah diproduksi. Beberapa minggu kemudian, baju itu pun berhasil terjual dengan harga lumayan sebesar 60.000 rupiah. Waktu pun berlalu cepat. Kesibukan di sekolah ternyata tak memberikan banyak peluang untuk berwirausaha atau berkreatifitas selayaknya. Akhirnya saya pun memutuskan untuk menjual pulsa elektrik seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Bukan bakat lagi yang hadir disini melainkan kemauan.

Anda mungkin juga menyukai