- defek fosa ovalis - defek bisa kecil sampai besar sehingga mencakup sebagian besar artrium
Manifestasi klinis - asimtomatis ( pada bayi dan anak kecil) - bila pirau besar akan sering sesak nafas dan sering mengalami infeksi paru - gagal jantung pada masa bayi sangat jarang - tumbuh kembang normal, kecuali pada pirau besar BB anak sedikit berkurang
Pemeriksaan klinis - jantung pada umunya normal/sedikit membesar - komponen aorta dan pulmonal bunyi kantung II terbelah lebar (wide split) yang tak berubah baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi (fixed split)
- pada defek kecil sampai sedang bunyi jantung normal - pada defek besar bunyi I mengeras - bising ejeksi sistolik terdengar didaerah pulmonal akibat aliran darah yang berlerbih melalui katup pulmonal (stenosis pulmonal relatif/stenosis pulmonal fungsional) - aliran darah dari atrium kiri ke kanan tak menimbulkan bising karena perbedaan tekanan atrium kiri dan kanan kecil
- pada foto toraks : foto toraks AP menunjukkan atrium kanan yang menonnjol dan dengan konus pulmonalis yang menonnjol.
Penatalaksanaan
- Terapi definitif ASD sekundum adalah operasi, atau dengan kateter dipasang alat berbentuk payung (tetapi hanya untuk defek ASD sekundum dengan diameter < 25 mm. - defek diusahakan ditutup usia 4 5 tahun - bila tidak ditutup akan timbul resiko terjadinya: hipertensi pulmonal, prolap katup mitral, regurgitasi katup trikuspid - secara umum ASD sekundum pada masa anak baik, meskipun tidak dioperasi, aktifitas pasien normal
Prognosis - secara umum ASD sekundum pada masa anak baik, meskipun tidak dioperasi, aktifitas pasien normal - masalah akan timbul pada dekade 2 sampai 3 merupa kan masa aktif dan masa kehamilan sehingga dapat terjadi hipertensi pulmonal - penutupan defek dapat terjadi tahun pertama dan jarang setelah usia 1 tahun
Manifestasi klinis
- asimtomatis (bila defek kecil) - pada anak dengan ASD primum biasanya mempunyai BB yang kurang dibanding anak sebayanya dan lebih sering mengalami gagal tumbuh dibanding ASD sekun dum - mempunyai prekordium menonjol akibat pembesaran ventrikel kanan - bila defek besar, lebih sering gagal jantung dibanding ASD sekundum
Pemeriksaan Fisik
- jantung membesar dengan peningkatan aktifitas ventrikel kiri maupu kanan - di daerah pulmonal terdengar bising ejeksi sistolik akibat stenosis pulmonal relatif - sering terdengar bising pansistolik apikal akibat regurgi tasi mitral
Pemeriksaan toraks foto - tampak pembesaran ventrikel kanan - konus pulmonalis yang menonjol - peningkatan vaskularisasi paru baik hilus maupun peri fer - kardiomegali lebih sering terjadi pada ASD primum dibanding ASD sekundum
Penatalaksanaan