Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT JANTUNG BAWAAN II

Fisiologi Jantung Normal

DEFEK SEPTUM ATRIUM DSA = ASD


Definisi : Defek yang memisahkan atrium kiri dan kanan Secara anatomis dibagi 2 : 1. ASD primum (10%) 2. ASD sekundum (90%) Prevalensi pada remaja lebih tinggi dibandingkan pada bayi dan anak Sebagian besar asimtomatis diagnosa baru dapat ditegakkan pada anak/remaja

Defek Septum Atrium Sekundum

- defek fosa ovalis - defek bisa kecil sampai besar sehingga mencakup sebagian besar artrium

Manifestasi klinis - asimtomatis ( pada bayi dan anak kecil) - bila pirau besar akan sering sesak nafas dan sering mengalami infeksi paru - gagal jantung pada masa bayi sangat jarang - tumbuh kembang normal, kecuali pada pirau besar BB anak sedikit berkurang

Pemeriksaan klinis - jantung pada umunya normal/sedikit membesar - komponen aorta dan pulmonal bunyi kantung II terbelah lebar (wide split) yang tak berubah baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi (fixed split)

- pada defek kecil sampai sedang bunyi jantung normal - pada defek besar bunyi I mengeras - bising ejeksi sistolik terdengar didaerah pulmonal akibat aliran darah yang berlerbih melalui katup pulmonal (stenosis pulmonal relatif/stenosis pulmonal fungsional) - aliran darah dari atrium kiri ke kanan tak menimbulkan bising karena perbedaan tekanan atrium kiri dan kanan kecil
- pada foto toraks : foto toraks AP menunjukkan atrium kanan yang menonnjol dan dengan konus pulmonalis yang menonnjol.

Penatalaksanaan
- Terapi definitif ASD sekundum adalah operasi, atau dengan kateter dipasang alat berbentuk payung (tetapi hanya untuk defek ASD sekundum dengan diameter < 25 mm. - defek diusahakan ditutup usia 4 5 tahun - bila tidak ditutup akan timbul resiko terjadinya: hipertensi pulmonal, prolap katup mitral, regurgitasi katup trikuspid - secara umum ASD sekundum pada masa anak baik, meskipun tidak dioperasi, aktifitas pasien normal

Prognosis - secara umum ASD sekundum pada masa anak baik, meskipun tidak dioperasi, aktifitas pasien normal - masalah akan timbul pada dekade 2 sampai 3 merupa kan masa aktif dan masa kehamilan sehingga dapat terjadi hipertensi pulmonal - penutupan defek dapat terjadi tahun pertama dan jarang setelah usia 1 tahun

Defek Septum Atrium Primum


- prinsip hemodinamik sama dengan ASD sekundum namun pada umumnya ASD primum lebih berat dibanding ASD sekundum disebabkan ASD primum sering disertai celah pada daun katup mitral. - Keadaan ini menyebabkan : 1. Terjadinya pirau dari atium kiri ke kanan sesuai ASD sekundum 2. Arus sistolik dari ventrikel kiri ke atrium kiri melalui celah pada katup mitral

Manifestasi klinis
- asimtomatis (bila defek kecil) - pada anak dengan ASD primum biasanya mempunyai BB yang kurang dibanding anak sebayanya dan lebih sering mengalami gagal tumbuh dibanding ASD sekun dum - mempunyai prekordium menonjol akibat pembesaran ventrikel kanan - bila defek besar, lebih sering gagal jantung dibanding ASD sekundum

Pemeriksaan Fisik

- jantung membesar dengan peningkatan aktifitas ventrikel kiri maupu kanan - di daerah pulmonal terdengar bising ejeksi sistolik akibat stenosis pulmonal relatif - sering terdengar bising pansistolik apikal akibat regurgi tasi mitral

Pemeriksaan toraks foto - tampak pembesaran ventrikel kanan - konus pulmonalis yang menonjol - peningkatan vaskularisasi paru baik hilus maupun peri fer - kardiomegali lebih sering terjadi pada ASD primum dibanding ASD sekundum

Penatalaksanaan

- ASD primum memerlukan tindakan bedah korektif jika


terdapat pembesaran jantung progresif pada pemerik saan toraks foto berkala - ASD primum lebih cepat memburuk dibandingkan ASD sekundum, dianjurkan untuk melakukan koreksi lebif cepat (usia 2 3 tahun)

Anda mungkin juga menyukai