Tuberculosis

PENYEBAB: MYCOBACTERIUM TB
- SUMBER PENULARAN : BTA (+) - CARA PENULARAN : INHALASI, HEMATOGEN, LIMFOGEN,LANGSUNG

mycobacterium tuberculosis droplet <5 m alveoli paru makrofag bertahan hidup berkembang biak menyebar hematogen.
INFEKSI infeksi TB laten atau penyakit TB aktif 5% reaktifasi dapat setelah 5 tahun, 5% TB paru primer, ekstra pulmoner, atau TB disseminata 30-40% kasus baru disebabkan infeksi baru, bukan perkembangan infeksi yang sudah ada

KLASIFIKASI

1.Brdasar hasil pemeriksaan dahak(BTA),dibagi

a.TB dg BTA(+): 2 dari 3 spesimen (+).atau satu BTA(+)dg Ro aktif atau satu BTA(+),biakan (+)

b.BTA(-) BTA 3x(-),klinis/Ro aktif BTA 3x(-),biakan (+)

2.Berdasar tipe Pasien(berdasar riwayat pengobatan sebelumnya)

a.kasus baru:belum pernah mndapat OAT/pernah,tapi <1 bln b.Kasus kambuh(relaps),telah sembuh/lengkap,dahak tetap(+) c.Kasus defaulted atau drop out,pasien berobat >_1 bln,tdk mengambil obat 2 bln berturut atau lbh,sblm masa pengobatan selesai

2.Berdasar tipe Pasien(berdasar riwayat pengobatan sebelumnya) lanj.

d.Kasus gagal,tetap BTA(+)/kembali (+)pd akhir bulan ke 5(1 bln sblm akhir pengobatan atau akhir pengobatan e.Kasus kronik: BTA(+) stlh seleai pengobatan ulang dg pengobatan kategori II.

f.Kasus bekas TB: BTA (-)Ro tdk aktif/serial Ro menetap. Pada kasus dg Ro meragukan,mndpt pengobatan OAT 2 bln,Ro ulang menetap

PENGOBATAN TUBERKULOSIS DEWASA SESUAI REKOMENDASI WHO DAN IUATLD TH 1997

KATEGORI 1, ( 2 RHZE 4 R3H3), UNTUK ; TB PARU BARU, BTA POSITIF TB PARU BARU,BTA NEGATIF ,RONTGEN POSITIF / SEPADAN DENGAN TB TB EKSTRA PARU BERAT

KATEGORI 2, (2 RHZES. 1RHZE .5R3H3E3 ) UNTUK BTA POSITIF DENGAN RIWAYAT PENGOBATAN ; - KAMBUH - GAGAL - AFTER DEFAULT

KATEGORI-3 (2RHZ 4R3H3 ), UNTUK ; - TB PARU BARU, BTA NEGATIFRONTGEN POSITIF / SEPADAN DENGAN TB, SAKIT RINGAN - EKSTRA PARU RINGAN YAITU LIMFADENITIS TB, PLEURITIS EKSUDATIVA TB UNILATERAL, TB KULIT, TB TULANG ( KECUALI TB TULANG BELAKANG), SENDI DAN KELENJAR ADRENAL.

PEMERIKSAAN ULANG DAHAK

kat 1: 1 MINGGU SEBELUM AKHIR BULAN KE 2, 5 DAN AKHIR TX

kat 2: 1 MINGGU SEBELUM AKHIR BULAN KE 3, 7 DAN AKHIR TX

kat 3: AKHIR BULAN KE 2 DAN AKHIR TX

FDC (Fixed Dose Combination) TABLET 4 FDC Mengandung 4 macam obat

75 mg INH 150 mg Rifampisin 400 mg Pirazinamid 275 mg Ethambutol

Untuk TAHAP INTENSIF & SISIPAN

TABLET 2 FDC Mengandung 2 macam obat:

Untuk TAHAP LANJUTAN

150 mg INH 150 mg Rifampisin

Pelengkap Paduan Kategori-2 Tablet Ethambutol @ 400 mg Streptomisin injeksi, vial @ 750 mg Aquabidest

Dosis Pengobatan Kategori 1 (2HRZE/4H3R3)

TAHAP INTENSIF Tiap hari selama 2 bulan 30 37 kg 2 tablet 4 FDC
38 54 kg 55 70 kg 3 tablet 4 FDC 4 tablet 4 FDC

BERAT BADAN

TAHAP LANJUTAN 3 kali seminggu selama 4 bulan 2 tablet 2 FDC

3 tablet 2 FDC 4 tablet 2 FDC

> 70 kg

5 tablet 4 FDC

5 tablet 2 FDC
16

Dosis Pengobatan
Kategori 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
BERAT BA DAN TAHAP INTENSIF Selama 3 bulan TAHAP LANJUTAN 3 kali seminggu selama 5 bulan

Setiap hari selama Setiap hari 2bln selama 1bln 2 tab 4FDC + 2ml (500mg)strep inj
3 tab 4FDC + 3ml (750mg)strep inj 4 tab 4FDC + 4ml (1gr)strep inj

30 37 kg
38 54 kg 55 70 kg

2 tab 4FDC
3 tab 4FDC 4 tab 4FDC

2 tab 2FDC + 2 tab Ethambutol

3 tab 2FDC + 2 tab Ethambutol 4 tab 2FDC + 2 tab Ethambutol

> 70 kg

5 tab 4FDC + 4ml streptomisin inj

5 tab 4FDC

5 tab 2FDC + 2 tab Ethambutol 17

JUMLAH TABLET FDC Kategori 2(2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

BERAT BADAN
30 37 kg 38 54 kg

55 70 kg
> 70 kg

TAHAP INTENSIF Tiap hari selama 3 bulan (84 hari) 168 tablet 4 FDC 56 x 500 mg S 252 tablet 4 FDC 56 x 750 mg S 336 tablet 4 FDC 56 x 1 gr S 420 tablet 4 FDC 56 x 1 gr S

TAHAP LANJUTAN 3 kali seminggu selama 5 bulan (60x) 120 tablet 2 FDC 120 tablet E 180 tablet 2 FDC 180 tablet E 240 tablet 2 FDC 240 tablet E 300 tablet 2 FDC 300 tablet E 18

Panduan Obat Antituberculosis (a)

Tabel 3. Regimen Terapi Antituberculosis Regimen Pilihan Indikasi Kategori I 2HRZE/4H3R3a 2HRZE/4HR 2HRZE/6HE Penderita baru TB paru dengan BTA (+) Penderita TB paru BTA(-), Rontgen (+) yang sakit berat b Penderita TB ekstra paru berat c. Kambuh (relaps), Gagal (failure), Lalai (Default) dan kembali dengan BTA (+) Dosis streptomisin: -BB < 33 kg: 0,50 gr -BB 33-50 kg: 0,75 gr -BB > 50 kg: 1 gr Jangan diberikan pada usia >45 thn atau wanita hamil

Kategori II

2HRZES/HRZE/5H 3R3E3a 2HRZES/HRZE/5H RE

19

Panduan Obat Antituberculosis (a)

Tabel 3. Regimen Terapi Antituberculosis Regimen Pilihan Indikasi Kategori III 2HRZ/4H3R3a 2HRZ/4HR 2HRZ/6HE

Penderita baru BTA negatif dengan rontgen positif ringan TB ekstra paru ringand

Keterangan: a : Paduan obat yang dipakai di Indonesia b : Kerusakan luas jaringan paru dan kondisi umum buruk c : Meningitis TB, perikarditis, pleuritis, pleuritis eksudatifa bilateral, peritonitis, milier TB, osteomielitis, osteomielitis, penyakit pada medulla spinalis dengan komplikasi syaraf, TB usus, TB saluran kemih. d : Limfadenitis, pleuritis eksudativa unilateral, TB kulit, TB tulang, kecuali tulang belakang, sendi, dan kelenjar adrenal.

20

WHO dan IUATLD (International Union Against Tuberculosis and Lung Disease); DEPKES RI

JANGAN MEMULAI PENGOBATAN JIKA PAKET OBATNYA TIDAK LENGKAP PENGAWASAN LANGSUNG MENELAN OBAT HARUS TETAP DILAKUKAN

KEADAAN KHUSUS

HAMIL : KECUALI STREPTOMISIN MENYUSUI : BAYI DAPAT TERUS MENYUSU, PENCEGAHAN DENGAN INH PENGGUNA KOTRASEPSI : SEBAIKNYA KONTRASEPSI NON HORMONAL ATAU YANG MENGANDUNG ESTROGEN DOSIS TINGGI ( 50 Mcg ) PENDERITA DENGAN INFEKSI HIV / AIDS

KEADAAN KHUSUS (LANJ.)

PENDERITA DENGAN KELAINAN HATI KRONIK ; - SGOT / SGPT 3 KALI STOP OAT - Z TIDAK BOLEH DIBERIKAN - ANJURAN ; 2 RHES. 6 RH ATAU 2 HES. 1OHE TB DENGAN HEPATITIS AKUT / KLINIS IKTERIK - OAT DITUNDA - PADA KEADAAN PENGOBATAN SANGAT DIPERLUKAN ; 3 SE. 6 RH TB DENGAN GANGGUAN GINJAL - HINDARI SE, BILA SANGAT DIPERLUKAN BERIKAN DENGAN DOSIS SESUAI FAAL GINJAL -2 RHZ. 6RH

KEADAAN KHUSUS (LANJ.)

TB DENGAN DM ; HATI HATI DENGAN ETAMBUTOL

YANG PERLU DAPAT STEROID - MENINGITS TB - TB MILIER - PLEURITIS EKSUDATIVA TB - PERKARDITIS KONSTRIKTIVA TB
INDIKASI OPERASI 1. TB PARU ; BATUK DARAH MASIF , FISTULA BRONKOPLEURA DAN EMPIEMA 2. TB EKSTRA PARU; DENGAN KOMPLIKASI

ALHAMDULILLAH