Penyebab Anemia
Gangguan sintesis Hemoglobin: Anemia kekurangan
Zat Besi
Pengaruh pada Pembentukan Eritrosit baru, Anemia
I. Gangguan sintesis Hemoglobin: Anemia kekurangan Zat Besi - Walaupun Kebutuhan zat Besi : 1 - 2 mg/hari tapi paling sering terjadi Anemia kekurangan zat Besi. Kandungan Hemoglobin jauh lebih berkurang dari jumlah Eritrosit Anemia Hipokromik: kandungan Hemoglobin tiap Eritrosit akan lebih kecil dari pada normal Prinsip Terjadi Anemia akibat: 1. Peningkatan kebutuhan Zat Besi 2. Peningkatan kehilangan Zat Besi 3. Berkurangnya pasokan Zat Besi
Besi transferin 4 mg
Besi cadangan
Pria dewasa Wanita yang Sedang haid Wanita setelah Menopause Anak-anak Remaja pria Remaja wanita Wanita hamil
1.0 1.0 1.0 0.2 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
0.8
0.8 2.7
- Besi (II)-Klorida
- Besi (II)-Fumarat - Besi (II)-Glukonat
- Besi (II)-Glisinsulfat
- Besi (II)-Sulfat
1. Garam Besi secara Oral 2. Pada Kasus Tertentu Parenteral Absorpsi Oral Besi (II): baik, bervalensi tiga: jelek Valensi III oral : Na Besi (III) Sitrat Terapi Besi Secara Parenteral: Radang usus Pengaturan dosis: Disamping kekurangan Besi secara akut, juga harus dihilangkan kekurangan Cadangan Besi Perhitungan dosis Total: Kekurangan Hemoglobin dalam g/dl x 250 = mg dosis total - Oral setiap hari diberikan 100 300 mg Besi - Parenteral 20 100 mg / hari
Tekanan darah, penimbunan besi pada Retikuloendotelium (hemosiderosis) Absorpsi penggunaan Antasid, Kolestiramin Absorpsi Tetrasiklin dengan Besi Keracunan Besi: Dosis l letal anak 13 th : 3-10 g dihitung sebagai Besi Sulfat Keracunan Akut 30-120 menit : Gastroenteritis Hemoragik: - Muntah hebat, nyeri lambung kuat, diare - Syok yang parah - Kematian
Pasien yang sembuh: Setalah 20 jam terjadi penurunan tekanan darah yang hebat, kejang-kejang kadang Heptitis toksik
Terapi: Deferoksamin oral dan parenteral Oral : mencegah Absorpsi Parenteral : mencegah distribusi dan mempercepat ekskresi Deferoksamin: Dapat menarik besi dari Feritin, Transferin, Hemosiderin tetapi tidak dari Hemoglobin Dosis: Oral 5-10 g dan bersamaan Parenteral 1-2 g
II. Pengaruh pada Pembentukan Eritrosit baru: Anemia Megaloblastik (Anemia Makrositer) dan Anemia Aplastik : Terganggu perkembangkan Eritrosit akibat kekurangan Vitamin B12 atau Asam Folat B12 dan Asam Folat berperan pada sintesis desoksiribonukleat dalam sel sum-sum tulang yang belum matang dan mempengaruhi pembelahan sel. Kekurangan keduanya menyebabkan Perlambatan pembelahan sel asal Eritrosit. Sel yang tidak matang untuk menjadi Eritrosit normal (Normosit) akan membentuk Megalosit dan sejumlah tahap pembelahan tidak terjadi. Jumlah sel darah merah << . Megalosit-Hemoglobin >> Nomosit Hemoglobin
Anemia Pernisiosa:
bentuk Anemia Makrositer yang paling penting karena kekurangan Vit B12 jangka waktu lama. - Ketidak mampuan mukosa lambung memproduksi getah lambung mengakibatkan tidak dibentuk faktor intristik (mukoprotein), yang penting untuk Absorpsi Vit B12 yaitu Faktor Ekstrinsik Vit B12 dibutuhkan 1 g sedang di depot hati disimpan 1000g sampai 2000 g. Jika ada gangguan Absorpsi maka Anemia megaloblastik muncul 2-5 th kemudian. Penyakit ini menyebabkan kematian,ditandai dengan kulit berwarna kuning seperti jerami, glositis dan diare. Gejala neurologik akibat kerusakan saraf sumsum tulang belakang dengan parestesia dan paresis otot sekitar 20%30%.