Anda di halaman 1dari 21

EFIKASI IRIGASI HIDUNG DENGAN SALIN BUFER HIPERTONIK PADA ANAK-ANAK DENGAN GEJALA RINITIS ALERGI : SEBUAH PENELITIAN

ACAK SAMAR GANDA


oleh, Herwindrio P Retna mustika Ali rohmad Dokter pembimbing : dr Gani supadman Sp THT Devisi Ilmu kesehatan THT RSUD Soeroto Ngawi

PENDAHULUAN
Rinitis alergi salah satu penyakit kronik yang banyak di thailand (10-45%), dapat mengganggu kualitas hidup (QoL). Selain menghindari alergen, nasal irigrasi berguna sebagai terapi tambahan Buffered hypertonic saline (BHS) > normal saline (NSS) Terdapat kontradiksi tentang BHS, apakah lebih superior mana antara kerugian dan kelemahannya. Iritasi disebabkan stimulasi sekresi histamin, subtansi P dan saraf nosireseptor, sesuai dengan penelitian Baraniuk et al.

PENDAHULUAN
Kosentrasi saline yang digunakan berbeda-beda (0,9;2;2,3;3 %), terdapat perubahan nyeri dan obstruksi pada kosentrasi 2,7%, rinorea pada kosentrasi 5,4%. Sesuai dengan penelitian Garavello et al, hauptman et al. Penelitian pada kosentrasi 0,9 dan 2 % belum pernah dilakukan Nasal irigasi meningkatkan waktu saccharine clearance time (SCT) dan meningkatkan skor TNSS (brown et al dan Harvey et al)

PENDAHULUAN
Tetapi nasal irigrasi meningkatan mocociliary clearence (urea, et al) Penelitian fokus untuk menurunkan kosentrasi salin dan meningkatkan pH

Materi dan metode


Peserta (juni s/d november 2010)
Kriteria inklusi Umur 6-15 tahun Terdiagnosis AR ( riwayat, pemeriksaan fisik, skin prick / nasal sitologi) TNSS 4

Kriteria esklusi Riwayat defek anatomi Kelainan fungsi siliaris Rinosinusitis / ispa Pasien dengan tingkat kepatuhan < 80%

MATERI DAN METODE


Desain penelitian
Pasien telah dinilai rekam medis, TNSS, QoL Dirandomisasi menggunakan komputer Di bagi 2 kelompok, 40 mendapatkan 1,25% BHS, 41 mendapatkan NSS Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu, difollow up minggu 2 dan 4 10 mnt setelah irigrasi dinilai TNSS dan kepuasannya. SCT dinilai setelah irigasi nasal selesai Pengobatan AR tetap dilanjutkan kecuali antihistamin dan dekongestan

MATERI DAN METODE


Total Nasal symptom score (TNSS)
Keluhan hidung ( sumbatan hidung, gatal, sekret dan bersin), keluhan di catat sebelum dan 10 sesudah terapi Semua keluhan terdapat 4 skor, (0=taa;1=ringan;2=sedang;3=parah)

7-point likert scale


Di tanya pada follow up minggu ke-2 dan 4, yang dimana dinilai dari 1(indikasi tidak puas) sampai 7 (indikasi puas)

MATERI DAN METODE


Rcq-36
Quisioner untuk pasien alergi rinokonjungtivitis, 36 pertanyaan yang terdiri dari 7 bidang keluhan Skor 1-5, dari 36 pertanyaan di jumlahkan hasil dari 3 kali kunjungan.

Saccharine Clearance Time (SCT)


Untuk mengukur pembersihan mukosiliar Di catat waktu pertama kali merasakan rasa manis Dilakukan sebelum dan 10 mnt setelah irigrasi

MATERI DAN METODE


Catatan harian
Pasien di suruh untu mencatat keluhan hidung, efek samping dan obat yang digunakan dicatat pada sore hari setelah irigasi Keluhan hidung( gatal, rinorea, ongestif, bersin) dinilai dengan skala 0-3

Analisis statistik
Menggunakan spss versi 15 Rata SCT, TNSS, QoL, 7-point likert scale menggunakan independent-sampel t test Angka antihistamin/pseudoefedrin, kepatuhan, efeksamping menggunakan chi-square atau fisher test

RESULT
Kedua larutan sama memperbaiki SCT, tetapi BHS> NSS ( 39,2% VS 15.5% ,P=0.006) TNSS (82,7% VS 69,3%, P=0,006). Perbaikan QoL pada minggu ke-2 >BHS (P=0,04) tidak minggu ke-4 BHS memperbaiki keluhan hidung, kecuali pada keluhan gatal. Dari 81, 76 pasien dinilai sampai akhir : 3 org masing-masing tidak datang kunjungan ke-3; masuk kerumah sakit; kurang memenuhi syarat; 2 merasakan terbakar saat penggunaan (1BHS dan 1 NSS) Sedikit komplain yang dicatat dan efek samping pada kedua group

Data demografi

HASIL SCT dan TNSS

PERBEDAAN

EFEKTIVITAS PENGOBATAN

DISKUSI
Hasil penelitian ini BHS dan NSS secara signifikan menurunkan SCT pada anak-anak yang menderita AR, dengan BHS > NSS. Sesuai dengan penelitian sebelumnya Irigasi nasal dengan menggunakan BHS dan NSS secara efektif menurunkan gejala dan TNSS pada RA pd anak-anak Terdapat perbaikan secara signifikan QoL pada minggu ke-2 dan ke-4 follow up dengan BHS > NSS dan penurunan penggunaan antihistamin pada minggu ke-2

DISKUSI
Keterbatasan dari penelitian ini ialah melibatkan semua pasien lama dan baru yang terdiagnosis AR, tetapi lebih efektif pada pasien baru sebanyak 48 pasien. Bias diminimalkan dengan memakai satu investigator, menyembunyikan komposisi larutan kepada investigator maupun pasien. Dan mengobservasi subjek sampai selesai pengukuran pembersihan mukosiliar

SIMPULAN
Penelitian ini mendukung penggunaan BHS 1,25% secara regular pada pasien anak-anak dengan RA BHS memiliki perbaikan yang lebih besar dibandingkan NSS pada SCT, TNSS, dan QoL BHS dapat menurunkan tingkat penggunaan antihistamin Pengobatan dengan BHS aman, nyaman, murah

KRITIKAL APRAISAL
validitas

Hyperlink Level IB

Alokasi pasien terhadap terapi secara random? Randomisasi secara sembunyi?

Ya Ya

Peneliti dan subjek blind terhadap terapi?


Apakah semua subjek penelitian diikutsertakan dalam perhitunga?

Ya
Ya

Pengamatam dcukup panjang?


Dianalisis dalam kelompok randomisasi? Subjek diperlakukan sama?

Ya
Ya Ya

Kelompok sama pada awal penelitian?

Ya

importance Berapa efek terapinya? Kebutuhan medikasi diminggu ke 2 ARR 0,3 NNT 3,3 Kebutuhan medikasi minggu ke 4 ARR 0,1 NNT 10 Besarnya efek terapi terhadap ispa CER 28,6% EER 28, 6% ARI 0,13 NNH 7,69 Resiko outcome pada populasi tidak begitu signifikan

Seberapa tepat estimasi efek terapi

aplicable Pasien yang dimiliki berbeda dengan penelitian? Apakah hasil penelitian dapat diterapkan Apakah efek samping dipertimbangkan Tidak Ya Ya

Apakah memahami harapan pasien


Apakah akan memnuhi harapan pasien

Ya
Ya

Anda mungkin juga menyukai