(NNRTI) Proteasi inhibitor (PI) Viral entry inhibitor Obat yang di pakai dalam jurnal merupakan gabungan antara NRTI dan NNRTI NRTI Reverse transcriptase (RT) mengubah RNA virus menjadi DNA proviral sebelum bergabung dengan kromososm hospes. Karena antivirus golongan ini bekerja pada tahap awal replikasi HIV, obat2 ini menghambat terjadinya infeksi akut sel yang rentan, tetapi hanya sedikit berefek pada sel yang telah terinfeksi HIV Komplikasi yang disebabkan oleh obat-obat golongan ini adalah asidosis laktat dan hepatomegali berat
Zidovudin
Mekanis kerja :targetnya adalah enzim reverse transcriptase HIV. Setelah gugus azidotimidin (AZT) berfosforilasi yang akan bergabung dengan rantai DNA HIV Spektrum HIV tipe 1 dan 2 Efek samping : anemia, neutropenia, sakit kepala, mual Lamivudin
Mekanisme kerja : obat ini bekerja pada HIV RT dan HBV dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus Spektrum HIV 1 dan 2 dan HBV Efek samping : pernah terdapat laporan asidosis laktat dan hepatomegali, efek samping lain sakit kepala dan mual
NNRTI Merupakan kelas obat yang menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase dengan cara berikatan di tempat yang dekat dengan tempat aktif enzim dan menginduksi perubahan konformasi pada situs aktif ini. NNRTI tidak mengalami fosforilasi untuk menjadi bentuk aktif, NNRTI hanya aktif pada HIV tipe 1 tetapi tidak pada HIV tipe2 Dimetabolisme oleh sitokrom P450 sehingga cenderung untuk berinteraksi dengan obat lain
EFAVIRENS
Mekanisme kerja pada situs alosentrik tempat ikatan non subtrat HIV-1 RT Spektrum HIV tipe 2 Efek samping ruam, demam, fatigue, sakit kepala, somnolen, mual dan peningkatan enzim hati
NtRTI Pada obat golongan ini hanya membutuhkan 2 kali proses fosforilasi untuk menjadi aktif, tidak sama dengan obat golongan NRTI Tenofovir disoproksil Mekanisme kerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus Efek samping mual muntah diare flatulens
Interaksi obat NRTI dan NtRTI Umumnya dieliminasi lewat ginjal, NRTI tidak berinteraksi dengan obat-obatan yang melalui sistem sitokrom p450. NRTI merupakan prodrug yang membutuhkan fosforilasi intrasel untuk menjadi aktif oleh karena itu NRTI dapat berinteraksi dengan obat yang membutuhkan aktivasi intraseluler
NNRTI Ketiga obat menghambat atau menginduksi aktivitas sitrokrom p450 dan efavirens merupakan induktor sedang CYP344. Efavirenz menurunkan kosentrasi plasma indinavir, liponavir, sukanavir dan amprenavir namun peningkatan kosentrasi plasma pada ritonavir dan nelfinavir.
PRINSIP PENGOBATAN HIV Tujuan pengobatan HIV Menekan replikasi virus Memperlambat progresivitas penyakit Pemulihan kekebalan tubuh Menurunkan morbiditas dan mortalitas Meningkatkan kualitas Memutus rantai penularan
Prinsip 4S Start o Mulai terapi ARV pada NAVE PATIENT o Memulai kembali setelah berhenti sementara Substitute o Mengganti salah satu/sebagian komponen ART dengan obat dari kelas yang sama Switch o Mengganti rejimen ART Stop o Menghentikan pengobatan ARV
Memulai terapi Bila pemeriksa CD 4 dapat dilakukan 1. Klinis stadium IV, tanpa memperhitungkan jumlah cd4 2. Klinis stadium I,II atau III dengan CD4 <200/mm3 Bila pemeriksaan CD4 tidak dapat dilakukan 1. Klinis stadium IV tanpa memperhitungkan jumlah limfosit total 2. Klinis stadium II atau III dengan limfosit total 1200/mm3
NsRTI zidovudine (ZDV) lamivudine (3TC) stavudine (d4T) abacavir (ABC) didanosine (ddI) zalcitabine (ddC)* emtricitabine (FTC)
PI nelfinavir (NFV) ritonavir (RTV) saquinavir (SQV) amprenavir (APV) indinavir (IDV)
Rejimen
Penilaian terapi)
laboratorium
dasar
(pra-
Penilaian laboratorium selama terapi Hb, Lekosit, fungsi hati (ALT/SGPT) CD4 setiap 6 -12 bulan, bila tersedia, untuk memantau efikasi Hb, Lekosit bila ada gejala CD4 setiap 6 -12 bulan, bila tersedia,
untuk efikasi
memantau
hati bila
CD4 setiap 6 -12 bulan, bila tersedia, untuk memantau efikasi Pemantauan toksisitas tergantung gejala (tidak rutin) CD4 setiap 6 -12 bulan, bila tersedia, untuk memantau efikasi
Alasan mengganti obat Toksis Rejimen Toksisitas Intoleransi GI o/k AZT atau Ganti AZT dengan d4T toksisitas hematologis yang berat Ganti NVP dengan EFV AZT/3TC/NVP Hepatotoksis berat o/k NVP (kalau hamil ganti dengan NFV, LPV/r atau ABC) Ganti NVP dengan EFV Obat Pengganti
Ganti AZT dengan d4T AZT/3TC/EFV toksisitas hematologis yang berat Toksisitas SSP permanen o/k EFV Neuropati pankreatitis o/k d4T atau Ganti EFV dengan NVP
Ganti d4T dengan TDF atau ABCa Ganti NVP dengan EFV (kalau hamil ganti dengan NFV, LPV/r atau ABC)
d4T/3TC/NVP
o/k
d4T
atau
Ganti d4T dengan TDF atau ABCa Ganti EFV dengan NVP
Gagal terapi Dinilai dari perkembangan penyakit imunologis CD4 virologis viral-load.
bedakan dengan sindrom pemulihan kekebalan tubuh (IRIS) viral load tidak selalu ada gunakan definisi klinis, bila mungkin gunakan kriteria CD4 Tes resistensi obat rutin tidak dibahas Bila dipakai kriteria klinis dan/atau kriteria CD4 saja telah ada mutasi yang resisten sebelumnya, dan menutup kemungkinan penggunaan komponen NRTI dari rejimen alternatif, karena ada resistensi silang dalam satu golongan obat ( drug class cross-resistance) Tanda Klinis gagal terapi IO baru atau - bedakan dengan IRIS (3 bulan pertama ART) - bukan kegagalan terapi - IO diterapi seperti biasa, tanpa mengganti rejimen ARV Kambuhnya IO yang pernah diderita Penyakit pada Stadium III WHO (wasting, diare kronik, infeksi bakterial invasif berulang, atau kandidiasis berulang atau menetap) Kriteria CD4 CD4 < sebelum terapi - tanpa infeksi lain CD4 >50% dari jumlah tertinggi yang pernah dicapai
Kegagalan atas:
Diganti dengan:
Interaksi dengan obat tb Mulai ARV pada semua TB-HIV berapapun jumlah CD4nya Mulai dengan terapi TB dan dilanjutkan ARV secepat mungkin Gunakan EFV jika odha sedang dalam terapi TB
Kemungkinan tidak digunakan secara berbarenan karena disini obat NNRTI merupakan obat yang bersifar berkompetisi dengan obat laiinya, sehingga dapat mengurangi efek obat TB Dan obat HIV dan TB merupakan obat yang hepatotoksik,,jika diberikan secara bersamaan bisa menimbulkan hepatotoksis yang lebih parah