Anda di halaman 1dari 8

JOURNAL REVIEW QUESTION Jurnal HPP Dito 1. Kenapa pada persalinan lama dapat menyebabkan HPP ?

? Jawab : Karena pada persalinan lama, pasien banyak menggunakan energinya, yang bersumber dari oksigen dan glukosa, sehingga pada saat energy itu dibutuhkan untuk kontraksi uterus, oksigen dan glukosa sudah habis sehingga terjadi kontraksi yang tidak adekuat 2. Penanganan Aktif Kalla III ? Jawab : Berikan uterotonika Lakukan pijat uterus pada bagian fundus Bila perdarahan masih belum berhenti dapat dilakukan, kompresi bimanual Jika masih belum teratasi, bisa dilakukan tamponade uterus Jika belum berhasil jugam lakukan operasi ligasi A. hipogastrika atau Hysterectomy 3. Penanganan Awal HPP ? Jawab : Oksigenasi 4ltr/menit Pasang IVFD RL Terapi sesuai penyebab, 4T : Tonus (Atonia Uteri), Tissue (Retensio Plasenta), Trauma(Laserasi jalan lahir), Trombin( Ggn. Faktor pembekuan darah)

Jurnal HEG Charlie


1. Apa indikasi rawat inap pasien dengan hiperemis? Jawab: Muntah terus menerus (tidak terkendali), dehidrasi berat, ketonuria, ketidakseimbangan elektrolit, BB turun, kehilangan massa otot. 2. Kenapa gejala hiperemesis mencapai puncak pada umur 9 mg dan mereda pada 20 mg? Jawab: karena kadar HCG mencapai puncak pada 9 mg dan menurun pada 20 mg. 3. Kenapa pada pasien hiperemesis bisa terjadi ruptur mallory weiss? Jawab: pada muntah terus menerus terjadi peregangan pada mukosa di gastro esophageal junction bisa sampai ruptur. 4. Tindakan awal pasien dengan heg? Jawab: ABC, status dehidrasi, IVFD, medika mentosa, lab:elektrolit, astrup. 5. Kenapa pemberian cairan terlalu cepat bisa menyebabkan central pontine myelinolisis? Jawab: hancurnya selubung myelin di pons (batang otak) karena kenaikan Na serum mendadak. 6. bagaimana cara mencegah Heg? Jawab: hindari faktor risiko 7. bagaimana menyingkirkan dd/ HEG? Dengan melakukan pemeriksaan penunjang.

Jurnal distosia bahu-Putu 1. Apakah distosia bahu dapat diprediksi ? Jawaban : tidak, karena tidak ada metode yg secara nyata dapat memperkirakan terjadinya distosia bahu. Mungkin hanya dapat dihubungan dengan adanya factor resiko yg terdapat pada ibu, peristiwa saat persalinan dan bayi antara lain : FAKTOR RISIKO. Sejumlah karakteristik pada ibu, janin dan intrapartum seringdihubungkan dengan terjadinya distosia bahu (Baskett dan Allen, 1995; Nesbittet al, 1998; Nocon et al, 1993). Beberapa faktor risiko pada ibu, termasukobesitas, multiparitas, dan diabetes, berpengaruh terhadap distosia bahu akibathubungannya dengan peningkatan berat lahir. Contohnya, Keller dan rekan(1991) mengidentifikasi distosia bahu pada 7 persen dari kehamilan denganpenyulit diabetes

gestasional. Serupa dengan hal itu, hubungan antarakehamilan lewat waktu dengan distosia bahu tampaknya disebabkan karenabanyak janin terus tumbuh setelah usia 42 minggu .Penyulit intrapartum yang dihubungkan dengan distosia bahu adalahpelahiran dengan forseps tengah (midforceps) serta persalinan kala satu dankala dua yang memanjang (Baskett dan Allen, 1995; Nocon et al, 1993). Namun,McFarland dan rekan (1995), dengan menggunakan kelompok kontrol yangsetara, menemukan bahwa kelainan pada persalinan kala satu dan kala duabukan merupakan petanda klinis yang berguna untuk meramalkan terjadinyadistosia bahu.Faktor Resiko- Kehamilan Post-Term- Maternal obesitas- Makrosomia janin- Riwayat distosia bahu sebelumnya- Persalinan yang prolonged- Kencing manis yang kurang terkontro 2. Apabila distosia sudah terjadi apakah kemungkinan dari cedera pleksus brakialis masih dapat dihindari ? The evidence from the literature on shoulder dystocia shows clearly that: (1) Shoulder dystocia cannot be predicted with any degree of accuracy and (2) Shoulder dystocia cannot be prevented by any specific strategies or maneuvers. The question thus arises "How should shoulder dystocia be handled when it does occur? Can it successfully be resolved without injuring the baby or the mother?" Much has been written on this subject. Multiple maneuvers claiming to be able to resolve shoulder dystocia have been described. Dari ang dijelaskan dikatakan bahwa banyaknya manuvr yang digunakan juga menentukan besarnya kemungkinan cedera yg terjadi pada bayi maupun ibu, yaitu dikatakan bahwa maneuver yg dilakukan lebih dari 2 kali dan kesalahan pada waktu melakukan traksi dapat memperbesar kemungkinan terjadinya cedera. 3. Mengapa tidak boleh melakukan penekanan pada fundus ? Karena penekanan pada fundus dapat memperparah terjadinya impaksi dan meningkatkan kmungkinan terjadinya baik pada ibu maupun bayi.

Jurnal Ayu 1. Faktor resiko preeklampsi Table 2 Risk factors for pre-eclampsia

Maternal obstetric factors: nulliparity, history of pre-eclampsia, multiple gestation pregnancy, gestational hypertension, molar pregnancy3 Maternal comorbid conditions: chronic hypertension, pregestational vascular/endothelial/renal disease, pregestational diabetes Maternal genetic factors: antiphospholipid antibody, Factor v Leiden mutation (protein C resistance), first-degree relative with a pre-eclamptic pregnancy32 Maternal lifestyle factors: obesity, smoking Other maternal factors: African-American race, age .40 years Paternal obstetric factors: paternity by male who fathered a previous pre-eclamptic pregnancy in another woman, paternity by a male born from a pre-eclamptic pregnancy32

2. Syarat bariatric surgey Bmi > 40 atau bmi > 30 dgn penyakit komorbid, dm, ht, dll 3. Indikasi terminasi pada preeklampsi Table 4 Urgent indications for delivery in pre-eclampsia10,37,41 Severe, refractory hypertension .24 hours Refractory renal failure Pulmonary edema Worsening thrombocytopenia, coagulopathy/disseminated intravascular coagulopathy Progressive liver dysfunction or hepatic hematoma/rupture eclampsia or progression of neurologic symptoms Placental rupture evidence of severe fetal growth restriction or oligohydramnios (may consider delay for betamethasone therapy)41 Fetal distress 4. Knp tdk ada edema dlm kriteria diagnosis? Krn edema tdk signifikan utk diagnosis pasti , pada kehamilan biasapun bs terdapat edema, kecuali edema anasarka

Jurnal Vera 1. Faktor apa yang mempengaruhi pengobatan mioma uteri ? - tergantung usia wanita dengan mioma uteri - paritas - ukuran mioma - lokasi - resiko keganasan atau tidak 2. Contoh obat NSAIDs yang dapat dipakai untuk kasus mioma uteri dan efek jangka panjangnya? - Aspirin, ibuprofen yang efektif untuk dysminore - Dapat mengakibatkan produksi asam lambung meningkat yang mengakibatkan ulcus pepticum. 3. Adakah efek kombinasi GnRHa dengan danazol ? - karena mengandung hormone gejala yang ditimbulkan seperti jerawat, BB meningkat, nyeri otot, hirsutism, lekas marah. 4. Kontraindikasi dan indikasi embolisasi arteri uterine ? Indikasi - Bila tidak dapat dilakukan pembedahan atau tidak mempan obat-obatan - Pasien tidak mau dioperasi Kontraindikasi - Ca uteri - Penyakit radang panggul - Hamil - Gangguan fungsi ginjal 5. Macam-macam hysterectomy apa saja ? - Hysterectomy partial (subtotal) Serviks ditinggal, uterus diangkat - Hysterectomy total Angkat serviks dan uterus - Hysterectomy, salfingo-ooforektomy Angkat uterus, serviks, kedua tuba dan kedua ovarium - Hysterectomy radikal Angkat bagian atas vagina juga beserta kelenjar limfe dan jaringan 6. Myomektomy dilakukan kapan ? - Ukuran tidak terlalu besar - tidak ada gejala keganasan - tidak ada perlengketan 7. Indikasi hysterectomy ? - penderita tidak perlu fertilitas (usia lanjut) - menghentikan perdarahan uterus, nyeri pelvis dan gejala penekanan pada organ lain. - pertumbuhan myoma yang cepat pasca menopause - ukuran uterus lebih dari usia kehamilan 12 minggu.

Jurnal Selli 1. Faktor resiko dari gestational trophoblastic disease? Jawab: - hamil di usia yang terlalu muda meningkatkan resiko complete hydatidiform mole - ibu yang pernah menderita penyakit mola meningkatkan terjadinya penyakit mola selanjutnya. 2. Choriocarcinoma biasanya metastasis kemana? Jawab : melalui invasi dari myometrium dan pembuluh darah biasanya metastasis ke paru, Otak, hepar, pelvis, vagina, ginjal, usus, dan spleen. 3. Pemeriksaan penunjang yang biasa digunakan untuk diagnosis complete n partial mole? Jawab : USG complete : terlihat multiple echos di massa placentanya dan tidak ada fetus partial. : terlihat focal cystic spaces di placenta dan peningkatan diameter Gestational sac (ada fetus) 4. Obat profilaksis pasien untuk mencegah gestational trophoblastic neoplasma dan kpn Diberikannya? Jawab : methotrexate diberikan 5x50 mg atau actinomicin D segera setelah evaluasi hydatidiform mole karena Akan menurunkan resiko terulang dr 15-20 % menjadi 3-8 % 5. Bagaimana pengelolaan hydatidiform mole? Jawab : - perbaikan keadaan umum : ABC, TTV, transfusi untuk atasi syok perdarahan - pengeluaran jar mola : vacum kuretase tanpa pembiusan, obat2 uterotonika, Penyediaan transfusi untuk atasi syok hipovolemik - histerektomi : dilakukan pada wanita yang cukp umur dan sudah punya anak. Usia Tua dan paritas yang tinggi merupakan predisposisi keganasan. Setelah itu bisa Dilakukan biopsy pada sediaan histerektomi ntuk cari tanda keganasan berupa mola Invasif atau choriocarcinoma.

Jurnal - Olin GDM 1. Bagaimanarencanapersalinanpadaibudengan GDM Resikorendah : - regulasibaik - tidakadavaskulopati - pertumbuhanjanin normal - pemantauankesejahteraanjanin antepartum baik - tidakpernahmelahirkanmati ( stillbirth) persalinandiperbolehkansampaiusia 40 mgg

resikotinggi: - regulasijelek - tidakadakomplikasivaskulopati - pertumbuhanjanin abnormal ( makrosomia) - polihidramnion - pernahlahirmati(stillbirth) pertimbangkanuntukpersalinanpadausiahamilsejak 38 minggu( bila test maturasiparujanin +)

carapersalinan 1. padakasuskasusresikorendahdiperbolehkanmelahirkanekspektatifspontanpervaginamsampaiater m. 2. Padakasusresikotinggidirencanakanterminasipadausiakehamilan 38 minggudengan KS. Cara persalinantergantungindikasi obstetric. 3. Padakasusdenganmakrosomiadenganperkiraanberatjanin> 4500 Gram dipertimbangkanuntuk SC elektif.

2. pemberianobatantidiabetikpadaibuhamildengan GDM OAD tidakdianjurkankarenadapatmenembus barrier plasenta, dikhawatirkanefekteratogenikdanlebihmerangsang beta sel Langerhans janin.

3. penyebab IUFD atauabortuspada GDM penurunan pH, peningkatan PC02, peningkatanlaktat, eritropoetinmeningkat, menyebabkangangguantransformasi 02dan metabolic kejanin( terjadiasidosislaktat). 4. rencanapenatalaksanaanpadaibu yang memilikiriwayat DM sebelumhamil yang inginmemilikianak - regulasiglukosauntukmenurunkanresikoterjadinyakelainanbawaandankeguguran - menentukanadanyavaskulopatidenganevaluasioftamologi, pjk, fungsiginjaldantiroid - penyuluhanpasiendansuamitentangrencanaperawatanpadakasuskehamilandengan GDM - pemberianasamfolatuntukmencegahdefekpadasusunansarafjanin - konselingkontrasepsi. MYOMA UTERI

1. Faktorresikomyoma uteri usia 40 tahunan riwayatkeluarga beratbadanberlebih kehamilandanpartus, lebihsering yang nulipara

2. mioma uteri dankehamilan kemungkinanabortuslebihbesarkarenadistorsikavum uteri terumapadamiomasubmukosum kelainanletakjanin ppdanplasentaakreta dapatmenyebabkan HPP akibatinersia uteri maupunatoniaakibatgangguanmekanikdalamfunsi myometrium menghalangikemajuanpersalinandanmenghalangijalanlahir.

3. Jenisoperasihisterektomi - histerektomi abdominal : tumor besar, terutamamiomaintraligamenter, dan torsi danakandilakukanoforektomi - vaginal: tumor kecil(<12 mgg kehamilan)

Anda mungkin juga menyukai