Anda di halaman 1dari 4

Congenital Heart Disease

Congenital Heart Disease atau Penyakit Jantung Kongenital merupakan penyakit jantung yang terjadi akibat kelainan dalam perkembangan jantung dan pembuluh darah, sehingga dapat mengganggu dalam fungsi jantung dan sirkulasi darah jantung atau yang dapat mengakibatkan sianosis dan asianosis. Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan adalah sekumpulan malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak lahir. Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan anak. Apabila tidak dioperasi, kebanyakan akan meninggal waktu bayi. Apabila penyakit jantung bawaan ditemukan pada orang dewasa, hal ini menunjukkan bahwa pasien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah mengalami tindakan operasi dini pada usia muda. (IPD FKUI,1996 ;1134) Penyebab Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan jantung yang secara umum disebabkan oleh gangguan perkembangan sistem kardiovaskular pada masa embrio. Secara umum disebabkan oleh 2 faktor yaitu; 1. Faktor Endogen (hereditas). Faktor genetic mungkin memegang peranan kecil saja, sedangkan kelainan kromoson biasanya tidak terdapat. Walaupun demikian beberapa keluarga mempunyai insidens PJB tinggi, jenis PJB yang sama terdapat pada anggota keluarga yang sama. 2. Faktor Eksogen (lingkungan). Diferensiasi bentuk jantung lengkap pada akhir bulan kedua kehamilan. Faktor penyebab PJB terutama terdapat selama dua bulan pertama kehamilan adalah rubella pada ibu dan penyakit virus lain, talidomid dan mungkin obat-obat lain, radiasi. Hipoksia juga dapat menjadi penyebab PDA. Kelainan jantung kadang-kadang berhubungan dengan jenis kelamin, sebabnya ialah kelainan genetik. Pada anak laki-laki banyak terdapat AS, koartasio aorta, TPGV, TF, sedangkan anak perempuan PDA, ASD, dan PS. Pencegahan

Kemungkinan terjadi PJB mungkin dapat dikurangi dengan meniadakan berbagai factor pada ibu hamil. Viremia pada rubella dapat menetap selama beberapa minggu sesudah infeksi rubella. Sebaiknya diberikan globulin gama dalam 10 hari setelah infeksi tersebut, mungkin hal ini dapat melindungi. Pada kehamilan muda sedapatnya jangan makan obat jika tidak perlu, karena tidak dapat dipastikan bahaya obat itu. Pemeriksaan radiologi rutin semasa hamil dilarang. Klasifikasi Jantung kongenital secara umum diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu kongenital tipe asianosis dan kongenital sianosis. Kelainan Jantung Kongenital Asianosis 1. 2. 3. 4. 5. 6. Defek Sekat Atrium (ASD) Defek Septum Ventrikel (VSD) Duktus Arteriosus Paten (PDA) Stenosis Pulmonal Infusiensi Aorta Kongenital Koartasio Aortae

Kelainan Jantung Kongenital Sianosis 1. Kesalahan Muara Semua Vena Pulmonalis Sifat khusus kelainan ini adalah terdapat sianosis, volume aliran darah kedalam pulmo berlebih, dan shunt terletak pada daerah atrium. Kesalahan muara semua vena pulmonalis adalah suatu-muara abnormal dari vv.pulmonalis ke vena sistemik, padahal semestinya bermuara ke atrium kiri. 2. Tetralogi Fallot 3. Transposisi-D arteri-arteri besar komplet Sifat khusus yaitu terdapat sianosis, aliran darah dalam pulmo berlebih, dan shunt pada daerah atrium. Merupakan suatu keadaan dengan aorta beserta cabang-cabang a.koronarianya berasal dari ventrikel kanan, sedang a.pulmonalis dari ventrikel kiri. Kedua katup dari kedua ventrikel tersebut normal dan letak anatomik vena pulmonalis dan sinus koronarius normal. 4. Ventrikel Tunggal

Sifat khusus yaitu sianosis, aliran darah dalam pru berlebih, dan shunt pada daerah ventrikel. Pada venrikel tidak ada sekat sama sekali, namun masih mempunyai dua katup atrioventrikuler. 5. Sindrom Hipoplasi Jantung Kiri Merupakan suatu kumpulan kelainan jantung yang bersifat obstruksi pada sebelah kiri jantung dan hipoplasi ventrikel kiri. Kelainan yang termasuk dalam sindrom ini adalah atresi atau hipoplasi berat dan stenosis aorta dan/atau katup mitkal dan atresi serta hipoplasi arkus aorta. 6. Atresi Trikuspidal

Anda mungkin juga menyukai