Anda di halaman 1dari 2

Herpes Simpleks (HS) Sinonim: Herpes febrilis, herpes labialis, herpes progenitalis (genitalis), fever blister, cold sore.

Penyebab: Virus herpes simpleks (Herpes Virus Hominis/HVH) tipe I atau tipe II, merupakan virus DNA. Faktor pencetus: Emosional, menstruasi, senggama, stres psikis, minuman beralkohol, makanan yang pedas, daging kambing. Gejala klinis: Ada 3 tingkat 1. Infeksi primer: malaise (rasa tak enak badan), demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening regional. Dijumpai vesikel (gelembung berisi cairan, berdiameter <1 cm) berisi cairan jernih, menggerombol, di atas dasar kulit yang kemerahan. Sebelum timbul vesikel, biasanya didahului oleh rasa gatal, atau seperti terbakar. Berlangsung 2-6 minggu. Salah satu manifestasinya herpetic whitlow (terjadi pada orang yang kebiasaannya menggigit jari). 2. Fase Laten: tidak ditemukan gejala klinis. 3. Infeksi rekurens: gejala yang timbul lebih ringan dari infeksi primer berupa rasa panas, gatal, nyeri. Berlangsung 7-10 hari. Terapi: Asiklovir 5 x 200 mg sehari selama 5 hari. Untuk mencegah kambuh lagi (recurrence), diberi preparat Lupidon H (untuk tipe I), dan Lupidon G (untuk tipe II). Catatan: Virus ditularkan melalui udara dan kontak kulit langsung, termasuk hubungan seks. Virus herpes dapat menyerang janin in utero (dalam kandungan). HS tipe I biasanya dimulai pada usia anak-anak. Lokasi di daerah pinggang ke atas, terutama mulut dan hidung. HS tipe II (virus of love) biasanya terjadi pada dekade II atau III, dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual. Lokasi di daerah pinggang ke bawah, terutama daerah genital. Herpes Zoster (HZ) Sinonim: Dompo, cacar ular, shingles, shakes. Penyebab: Virus varicella-zoster (VZV) Gejala/Tanda: Dapat didahului demam, pusing. Nyeri otot-tulang, gatal, pegal. Lalu timbul eritema (kemerahan), vesikel (gelembung berisi cairan, berdiameter <1 cm) berisi cairan jernih, setelah beberapa hari menjadi keruh (abuabu), dapat bercampur darah. Klasifikasi HZ: HZ oftalmika (menyerang dahi dan sekitar mata), HZ servikalis (menyerang pundak dan lengan), HZ torakalis (menyerang dada dan perut), HZ lumbalis (menyerang bokong dan paha), HZ sakralis (menyerang sekitar anus dan kelamin), HZ otikum (menyerang telinga). Terapi: Istirahat, asiklovir (5 x 800 mg sehari selama 7 hari), bedak salisil 2% atau losio kalamin. Jika terjadi infeksi sekunder, berikan salep kloramfenikol 2%. Untuk mengurangi neuralgia pascaherpetika, berikan kortikosteroid seperti: prednison 30 mg sehari atau triamsinolon 48 mg sehari. Dapat ditambahkan vitamin B1, B6, dan B12. Catatan: HZ dapat dicegah dengan pemberian vaksin, direkomendasikan untuk anak berusia 1-12 tahun.

Anda mungkin juga menyukai