Anda di halaman 1dari 11

D I S U S U N Oleh

Nama NIS Kelas

: : :

Intan Maulinar 1416 X-2

SMAN MODAL BANGSA Jl. Bandara Sultan Iskandar Muda Km.12,5 Kuta Baro, Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah berjudul Minyak Bumi dan Gas Alam ini. Adapun makalah ini mengandung berbagai pembelajaran mengenai minyak bumi dan gas alam itu sendiri. Semua hal yang menyangkut dengan pembahasan ini akan disampaikan kepada pembaca dalam penulisan yang padat namun tetap singkat. Tidak hanya itu, makalah ini juga akan memberikan pemikiran bagi yang membacanya agar melakukan yang seharusnya setelah membaca makalah ini. Karena itu saya berharap, semoga makalah ini dapat memberikan sesuatu yang bermakna atau menjadi jembatan bagi pembaca yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Sebagai seorang manusia tentu saja saya tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun , dan tentu saja demi kebaikan kita bersama. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Wassalam. Minggu, 16 Maret 2008

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............i Daftar Isi..........ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................................1 1.2 Tujuan......................................................................................................1 1.3 Perumusan Masalah................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Minyak Bumi...........................................................................................2 2.2 Bensin.......................................................................................................5 2.3 Gas Alam..................................................................................................5 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..............................................................................................7 3.2 Saran........................................................................................................7 Daftar Pustaka.....................................................................................................8

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Adapun pembuatan makalah ini didasari atas kehausan ilmu untuk mengetahui lebih dalam mengenai minyak bumi, bensin dan gas alam yang merupakn salah satu aset terbesar yang dimiliki Indonesia. Tidak hanya mengetahui belaka, tapi juga memahami apa saja yng membentuknya dan apa saja manfaat dan akibat yang ditimbulkannya. Agar kita tidak hanya mengkonsumsinya saja tanpa memikirkan dan mempelajari hal-hal yng berkaitan dengannya. Tujuan Sudah sangat jelas apa tujuannya dibuat makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk membuat pembaca mendapat pemahaman lebih mengenai pembahasan ini. Dan diharapkan pembca dapat menangkap apa-apa yang dapat diambil dalam makalah ini. Dan tidak lupa pula merefleksikan apa-apa yang dapat diperbuat setelah membaca makalah ini. Perumusan Masalah Apakah itu minyak bumi? Peranan apa saja darinya? Apa-apa saja yang membentuknya? Bagaimana proses pembentukan minyak bumi? Bagaimana proses pengolahan minyak bumi? Dan apakah pengertian dari bensin ? Apa sajakah pembentuknya? Bagaimana dengan gas alam? Apa saja yang dikandungnya?

1.2

1.3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 2.1.1 Minyak Bumi Peranan Minyak Bumi Kehidupan manusia di zaman yang modern ini tidak dapat dibayangkan tanpa minyak bumi, termasuk gas alam, merupakan sumber utama energi dunia(meliputi 65,5% dari konsumsi energi dunia), lalu disusul oleh batubara (23,5%), tenaga air (6%) serta sumber-sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, energi nuklir dan sebagainya. Meskipun kini para ilmuwan berusaha mengembangkan energi nuklir dan energi surya, diperkirakan pada abad ke-21 minyak bumi tetap memegang peranan penting. Negara-negara yang mempunyai cadangan minyak mentah (crude oil reserves) yang berlimpah menempati posisi yang sangat menguntungkan. Memiliki banyak persediaan minyak berarti tersedianya cukup energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa Negara melalui ekspor minyak. Sejak ditemukannya telaga minyak untuk pertama kalinya di daerah Langkat, Sumatra Timur, pada tahun 1885, Indonesia merupakan negeri penghasil minyak bumi yang ternama di dunia. Pada tahun 1961, Indonesia beserta 12 negara lainnya (Aljazair, Ekuador, Emirat Arab, Gabon, Irak, Iran, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Saudi Arabia dan Venezuela) mendirikan OPEC(Organization of Petroleum Exporting Countries), yang berkantor pusat di Wina, Austria. Dewasa ini Indonesia memiliki cadangan minyak mentah 9,5 milyar barrel (1 barrel = 163,65 liter), dan merupakan peringkat ke-8 di antara Negara-negara OPEC atau peringkat ke-13 di dunia. Pada Repelita V (1989-1994), pertumbuhan rata-rata produksi minyak bumi adalah 2,5% per tahun. Ekspor minyak mentah pada periode 1992-1993 berkurang 11,4% dibandingkan dengan periode 1991-1992, yaitu dari 320,6 juta barrel menjadi 283,9 juta barrel. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah pengilangan minyak , sehingga ekspor minyak bersih pada periode 1992-1993 meningkat menjadi 63,9 juta barrel atau 13,3% dari periode 1991-1992 yang hanya 56,4 juta barrel.Sementara produksi gas alam meningkat rata-rata 8,4% per tahun. Pada periode 1992-1993 kita memproduksi 2603 milyar cubic feet gas alam atau meningkat 4,3% dari periode 1991-1992 yang berjumlah 2495 milyar cubic feet. Kini Indonesia merupakan Negara penghasil dan pengekspor gas alam terbesar di dunia. Komposisi Minyak Bumi Minyak bumi komoditas hasil tambang yang sangat besar peranannya di Indonesia. Minyak bumi adalah campuran dari berbagai senyawa, penyusun utamanya berupa hidrokarbon, terutama alkana, sikoalkana, dan senyawa aromatis

2.1.2

dengan sedikit senyawa nitrogen, (0,01 sampai 0.9%), dan belerang (0,1 sampai 7%). 2.1.3 Proses Pembentukan Minyak Bumi Salah satu terjadinya minyak bumi adalah teori dupleks.Minyak bumi merupakan hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan di zaman purba jutaan tahun yang silam. Organisme yang mati mengalami pembusukan oleh jasad renik (mikoorganisme), lalu terpendam dalam lapisan kulit bumi. Di bawah pengaruh suhu dan tekanan tinggi, material organik itu melalui proses jutaan tahun lamanya berubah menjadi minyak bumi yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Lumpur yang tercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen yang berpori, sementara bintik minyak dan gas yang terbentuk dari plankton bergerak merembas ke tempat yang bertekanan rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap yang merupakan batuan kedap. Dengan adanya aksi kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan ke atas. Jika gerakan ini terhalang oleh batuan yang tidak berpori, terjadilah penumpukan (akumulasi) minyak dalam batuan tersebut. Itulah sebabnya minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak). Jika akumulasi minyak bumi di suatu kawasan dipandang cukup banyak (cukup menguntungkan secara komersial), maka minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Tatkala ujung bor tepat menembus lapisan minyak dalam batuan, tekanan gas yang tinggi di atas lapisan ini akan membantu menekan minyak bumi itu ke atas. Daerah-daerah penambangan minyak bumi yang utama adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Timur, dan Irian Jaya, disamping tempattempat lain di Nusantara. Pabrik pengilangan (refineries), antara lain terdapat di Arun, Dumai, Bontang, Balikpapan dan Cilacap. Minyak dari daerah pengeboran umumnya diangkut dan diolah di tempattempat pengilangan minyak atau diekspor langsung sebagai minyak mentah. Tempat pengilangan minyak di Indonesia adalah Pangkalan Brandan denga kapasitas olah 5000 barrel/hari, Plaju dan Sungai Gerong (132.500 barrel/hari), Dumai dan Sungai Pekning (170.000 barrel/hari), dan Cilacap (300.000 barrel/hari). Yang perlu kita sadari adalah bahwa minyak bumi merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui kembali (noorenewable resources). Pembentukan minyak bumi memakan waktu berjuta-juta tahun, sedangkan pemakaian minyak bumi di seluruh dunia dewasa ini semakin meningkat dengan angka-angka yang mencemaskan. Jika manusia tak segera beralih kepada sumbersumber energi yang lain, dan konsumsi minyak bumi terus bertambah dengan laju 2% seperti sekarang , maka diperkirakan seluruh cadangan minyak bumi dunia akan habis sebelum abad ke-21 berakhir, sehingga anak cucu kita hanya akan mendapati minyak bumi dalam buku-buku sejarah. Tidak ada cara lain, kita yang hidup dewasa ini harus menghemat pemakaian minyak bumi seefisien mungkin, agar kita dapat berbagi kesejahteraan dengan generasi berikutnya. Pengolahan Minyak Bumi

2.1.4

Minyak mentah berupa cairan hitam kental, da belum dapat dimanfaatkan. Agar minyak bumi dapat dimanfaatkan harus dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu. Minyak mentah sebagian tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh. Adapun hidrokarbon tak jenuh sangat sedikit dikandung oleh minyak bumi , sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana. Oleh karena minyak bumi berasal dari fosil organisme, maka minyak bumi juga mengandung senyawa-senyawa belerang, nitrogen, oksigen dan senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil. Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses distilasi. Adapun distilasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang menyusun campuran tersebut. Pengolahan minyak bumi dilakukan pada kilang minyak melalui dua tahap. Pengolahan tahap pertama primary processing dilakukan dengan cara distilasi bertingkat, dan pengolahan tahap kedua secondary processing dilakukan dengan berbagai cara. Pengolahan Tahap Pertama Pada proses tahap pertama dilakukan dengan proses distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai hasil berdasarkn perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi: Fraksi pertama: merupakan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan nama LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi ini digunakan untuk bahan bakar kompor gas atau mobil dengan BBG atau diolah menjadi bahan kimia lainnya. Fraksi kedua disebut Nafta (gas bumi): Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah pada tahap kedua untuk dijadikan bensin atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga bensin berat. Fraksi ketiga atau fraksi tengah : selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet). Fraksi keempat: sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel. Fraksi kelima: disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya dan sisanya sebagai aspal dan lilin. Pengolahan Tahap Kedua Pada pengolahan tahap kedua,dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil penyulingan tahap pertama, yaitu: Perengkahan(cracking): Pada proses cracking dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon, yang meliputi, perengkahan (pemecahan rantai), alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur) dan isomerisasi (perubahan isomer).

Proses Ekstrasi: Pembersihan produk dengn menggunakan pelarut, sehingga diperoleh hasil lebih banyak dengan mutu yang lebih baik. Proses Kristalisasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. Pembersihan dari kontaminasi: pada proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi, kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik,tanah liat atau proses hidrogenisasi.

2.2

Bensin Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana dan oktana. Nama lain dari bensin adalah petrol dan gasolin. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling komersial, paling banyak diproduksi dan digunakan, sebab ia berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi manusia sehari-hari. Fraksi bensin dalam minyak bumi sebetulnya relatif sedikit. Oleh karena itu, pada pengolahan minyak bumi dilakukan proses cracking. Minyak bumi dipanaskan pada suhu 800C, agar fraksi berantai panjang yang kurang komersial akan pecah menjadi fraksi bensin yang rantainya lebih pendek. Oksidasi oleh gas O2 akan menghasilkan energi untuk menjalankan mesin kendaraan. Efisiensi energi yang tinggi diperoleh dari komponen bensin yang memiliki rantai karbon bercabang banyak. Adapun komponen bensin yang berantai lurus atau bercabang sedikit akan menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya energi banyak terbuang dalam bentuk panas, bukan sebagai kerja untuk menggerakkan mesin. Kurangnya efisiensi tersebut ditandai dengan suara ketukan pada mesin kendaraan. Jadi, sedapat mungkin suara ketukan itu harus dikurangi, artinya bensin dibua seefisien mungkin dalam menghasilkan energi. Komponen bensin yang paling banyak cabang pada rantai karbonnya adalah iso-oktana. Persentase iso-oktana dalam suatu bensin disebut bilangan oktan. Makin tinggi harga bilangan oktan suatu bensin, makin efisien bensin tersebut menghasilkan energi. Jenis bensin premium mempunyai bilngan oktan sekitar 82, sedangkan bensin super mempunyai bilangan oktan 98. Untuk meningkatkan bilangan oktan, ke dalam bensin ditambahkan tetra etil timbal, suatu zat yang mampu mempercepat pembakaran bensin agar efisiensinya maksimum. Akan tetapi, pemakaian TEL ini memberikan dampak negatif, yaitu mencemarkan udara. Knalpot kendaraan bermotor akan membuang debu-debu timbal ke udara, dan jika debu itu terhisap oleh manusia dalam kadar yang cukup tinggi menyebabkan beberapa enzim pertumbuhan tidak aktif. Oleh krena itu kini digalakkan pemakaian bensin yang tidak mengandung timbal. Sebgai pengganti TEL, ke dalam bensin ditambahkan metil tersierbutil eter yang mempunyai fungsi sama. Akan tetapi, perlu semua dikemukakan bahwa baik memakai timbal, maupun tidak, bensin tetap memegang rekor sebagai biang keladi pencemaran udara. Asap buangan kendaraan bermotor merupakan sumber utama gas karbon monoksida yang beracun.

2.3

Gas Alam Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana rantai pendek dengan metana sebagai komponen utamanya.Gas alam mudah terbakar dan dapat melepas energi yang sangat besar. Tidak seperti minyak bumi dan batu bara, pembakaran gas alam murni lebih efisien dan melepas lebih sedikit polutan ke lingkungan. Oleh karena itu, gas alam terutama banyak digunakan sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga. Pendistribusian gas alam di beberapa negara seperti Rusia, Eropa, dan Amerika Utara menggunkan jalur pipa. Akan tetapi, untuk tujuan penyimpanan dan distribusi ke lokasi terpencil atau jauh, gas alam terlebih dahulu memisahkan pengotor yang dapat membeku seperti air, karbon dioksida, belerang dan sebagian hidrokarbon. Sisa gas alam yang sebagian besar adalah metana lalu didinginkan sampai suhu -162C pada tekanan atmosfer agar mencair sehingga volumenya berkurang drastis, 600 kali lebih kecil. Selanjutnya LNG disalurkan melalui kapal (jalur air) atau truk khusus (jalur darat).

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa minyak bumi adalah campuran dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dengan sedikit senyawa nitrogen dan belerang. Minyak bumi terbentuk dari pelapukan tumbuhan, hewan dan jasad-jasad renik yang tertimbun jutaan tahun di dalam lapisn kerak bumi. Bensin merupakn fraksi terpenting yng didapat dari distilasi bertingkat minyak bumi. Bensin terutama terdiri atas campuran isomer-isomer heptana dan oktana. Sedangkan gas alam adalah gas yang sebagian besar terdiri atas metana yng digunakan sebagai bahan bakar industri atau rumah tangga dan merupakan sumber hidrogen. Saran Sebagai manusia yang peduli akan lingkungan, hendaknya kita menggunakan bahan bakar baik minyak bumi, bensin atau gas alam seefisien mungkin agar lingkungn kita terpelihara dari pencemaran udara yang berlebihan.

3.2

DAFTAR PUSTAKA
www.yahoo.com www.google.com www.wikipedia.org Retnowati, Priscilla.2004. Seribu Pena Kima SMA untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta Sunardi. 2007. Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Yrama Widya. Bandung Sudarmo,Unggul. 2004. SMS Kimia untuk SMA Kelas X. Erlangga. Jakarta Johari,J.M.C. 2004. ESIS Kimia SMA untuk Kelas X. ESIS Erlangga. Jakarta Anshory,Irfan. 2004. Acuan Pelajaran Kimia SMU 1. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai