Anda di halaman 1dari 6

PUNK ROCK MENCARI CINTA

Nama Kelompok 1 : 1. Arina Kamalia sebagai Rana 2. Ayu Nadya sebagai Aya 3. Abdullah Kurniawan sebagai Roy 4. Ahmad Suwito sebagai Riko 5. Ainur Risa sofiarini sebagai Ibu Lastri 6. Selvi Asihana sebagai Evi 7. Vina Inayatuka sebagai Ibu Asih 8. Prima Vera Putra sebagai H. Ramli 9. Yuni Misofa sebagai Rani SMP NEGERI 14 KOTA PEKALONGAN Jl. Raya Simbang Wetan No. 2 Telp. (0285) 420620PUNK ROCK MENCARI CINTA Kehidupan yang sulit membuat roy dan riko merasa serba kekurangan sehingga mereka membuat penampilan mereka menjadi punk rock supaya banyak orang memperhatikannya. Mereka hanya tinggal dengan ibu mereka karena ayah mereka sudah meniggal. Ibu Roy bernama Lastri dan ibu Riko bernama Asih. Riko dan Roy sering mengamen dengan kedua temannya yaitu Evi dan Aya. Hari ini Roy menghampiri Riko dan temannya yang lain untuk mengamen. Roy Ibu Asih Roy Ibu Asih Roy Ibu Asih Riko Ibu Asih Riko Ibu Asih Riko Roy : Tok..tok..tok..Riko, ayo jalan. : Eh, nak Roy. Riko sedang tidur, nak! : Ya bangunin donk. Gimana sich. : Memangnya mau apa, nak. Mau ngamen lagi ? : Nggak perlu tau, cepet bangunin. : Ya Allah, apa tidak bisa pelan lagi ngomongnya ? ibu itu sudah tua! : Memang sudah tua, sini bagi duitnya. : Buat apa ? : Banyak nanya, ya buat makanlah. : Cepat pulang ya, nak. : Ayo coy, kita kerumah Evi sama Aya. : Cabut coy. Sampai dirumah Evi dan Aya

Riko Evi

: Hy..my friends yo, cabut. : Okcoy..

Ketika mengamen dirumah-rumah warga, mereka lalu mengamen ke rumahnya H. ramli yang saat itu ke dua anaknya sedang berada di tera. Aya Rana Evi Rana Rani : Misi, mbak ? : Eh, mau apa ? : Nggak lihat kami bawa gitar : Ok,di jamin bagus nggak ? : Rana, kamu nggak sopan bangt sich. Udah dengerin saja dulu.

Mereka menyanyi, tapi mereka marah dan tidak mau dibayar karena mereka merasa sakit hati dengan omongan Rana. Rana Riko Roy Rani Rana Evi Roy Riko Aya : Nich, uangya. : Nggak perlu : Makasih : Hayo, mereka marah tuch. : Biyarin aja. Ayo kita masuk, kak. : Kenapa nggak diminta, coy.. : Mereka nyebelin banget. : Tapi mereka cantik, ya ? : Nkasir, nich. Sikat coyPrikitiuww..

Mereka tertawa bersama dan melanjutkan mengamen di tempat lain. Keesokkan harinya riko dan roy kembali datang kerumah itu, namun hanya berdua. Ketika sampai didepan rumah, mereka lari ketakutan karena H. Ramli keluar dengan membawa gunting pemotong rumput. Riko Roy Riko Roy Riko Rana Rani Rana H. Ramli Rani : Sampai juga kita. : Coy, lihat itu. Ayahnya bawa gunting gede banget. : Jangan-jangan mau nyunatin kita. : Huzz..aku sudah sunat tau ! : Cabutt coy!!! : Hahahaha.kenapa mereka. : Ayah kok ngusir mereka sich. Bawa gunting segala. : Iya, ayah kok tau aku benci sama mereka. : Siapa yang mau ngusir mereka, ayah Cuma mau motong rumput. : Mungkin takut sama kumis ayah. Ha ha ha ha

H. Ramli Rana+Rani kerumah. Roy Riko Roy Riko Roy Ibu Lastri Roy Riko Roy Ibu Lastri Roy Ibu Lastri Roy Ibu Lastri Roy Ibu Lastri Roy Ibu Lastri Roy

: Kamu bisa saja, emang terlalu tebal, ya ? : Hahahaha., Ayah..ayah..!!!

Sementara itu, riko roy sedang membicarakan ketakutan mereka. Merekapun pulang : Gaswaat, ayahnya ngerii..berrr.. : Iya..betulll..betul..betull.. : Ya sudah, ayo pulang. Gimana kalu kita besok ke sana lagi sama ibu kita. : Ya, okelah kalau begitu. Coy, kamu kan dari kemarin belum pulang. : Iya, betul..betul..betul.. : Kenapa baru pulang, nak ? : Voy, mendingan lho pulang dan ngomong sama ibu lho. : Okelah kalau begitu. : Bu, aku lapar nich. : Kamu tidak sopan sekali sama ibu, sudah kurang ajar sekali. : Aku itu bukan kurang ajar, tapi kurang ganteng. : Astagfirullah hal adzim..sudah sana, katanya mau makan ? : Sebentar, bu besok main kerumah H.Ramli ya? : Memangnya mau apa ? : Kenalin aku sama anaknya H. Ramli. : Ibu sidah lama tidak bersama mereka. : Tenang sajalah, anakmu inikan ganteng. Pasti mereka sangat senang kalau kita datang. : Ya, sudah. Tolong ajak Ibu Asih, ya ? : OK, bu.

Waktu yang ditunggu pun tiba, Riko dan Roy serta ibunya datang ke rumah H. Ramli kali ini mereka berpakaian sangat rapi, sehingga evi dan aya sangat kaget ketika bertemu di jalan. Evi Aya Ibu Asih Riko Roy : Hai coy..tumben rapi. : Monggo, bu. : Ya. : Coy, hari ini kita tidak ngamen dulu ya. Mau maen ke rumah pujaan hati nich. Nyanyian pujaan hati = kangen band) : Iya, coy. Maaf ya ?

Aya Evi Ibu Lastri Ibu Lastri H. Ramli Rana Rani Ibu Asih Rani H. Ramli Rani H. Ramli Ibu Lastri H. Ramli H. Ramli Rana Roy Rana H. Ramli Rani H. Ramli Ibu Asih H. Ramli

: Tapi nggak salah lihat atau salah denger kan ? : Ya, ini mimpi. Ya tapi tidak lach ini nyata coy... : Ya, sudah. Ayo lanjutin lagi. Mereka pun sampai di rumah H. Ramli. : Assalamualaikum Wr . Wb. : Waalaikum salam Wr . Wb. : Ka, bukain pintunya. (Nyanyian Buka Hatimu = Armada) : iya, dech. Aaek....mari masuk, bu. : Terimakasih, H. Ramlinya ada ? : Iya ada. Tinggu sebentar, ya ! : Siapa, Ran ? : Itu ibu dari pengamen yang kemaren, yah ? : Oh, ibu Lastri dan ibu Asih. Ini anak kalian ? : Benar pak, ini Roy anak saya, pak. : Dan ini Riko anak saya, pak. : Rana, Rani, mereka itu istrinya Alm teman ayah. : Oh, yang benar ini Roy sama Riko? : Benar lach, kaget ya ? : Ih, biasa aja kali. : Rani, ajak mereka maen ya : Iya, yah. Ayu ngobrol di teras. Ayo, na ! : Terimakasih, bu sudah mau maen ke sini lagi. : Sama-sama, pak. Ini juga karena anak kami ingin kenal lebih dekat dengan anaknya bapak !. : Oh, begitu.

Di luar rumah, Riko dan Roy ngobrol dan menceritakan bagaimana asalnya mereka berubah kepada Rana dan Rani. Rana Rani Riko Roy Riko Rana Rani : Kok, bisa sich kalian berubah. : Iya...jangan-jangan Cuma boongan. Ha ha ha.. : Ya tidaklah, kami tulus hanya untuk kalian. : (Nyanyian Cinta Gila = Ungu) : (Nyanyian Puspa = St 12) : Kamu bohong : Aah, gombal banget nich.

Roy Rana Riko Rani Rana Roy Riko

: Gombal, keset sekalian. : Nggak kami suka sama kalian. Kami nggak percaya iya ? : Oh, begitu. Kamu pikir saya tidak bisa apa-apa, iya ? : Bukanya kalian sudah punya pacar. : Mana mungkin pynua pacar, nggak ada yang mau, kak !. : Nggak percaya. Gua bawa ya pacar saya kesini. Bentar lagi aku kembali. Ayo riko !. : Lihat, ya !

Tak lama kemudian mereka membawa Evi dan Aya sebagai pacar tipuan mereka. Lalu mereka bertengkar, sehingga orang tua mereka tahu dan melerai mereka. Roy Riko Evi+Aya Riko Rana Evi Aya H. Ramli Rana H. Ramli Ibu Asih Riko Rani Ibu Lastri Rana H. Ramli Roy H. Ramli Rani Rana Roy : Evi, Aya. Plis bantu kami ! : Iya, Rana nantang kami bawa pacar kami. Gimana kalau kalian, tapi tipuan ! : Okelah kalu begitu : Na, ini pacar kami. : Oh ini, bener aja dia mau sama sich. : Maksudmu apa, jangan songong ya, lho. : Cemburu, ya. (Nyanyian Jika Cinta Dia = Geisha) : Ada apa ini kok ribut sekali. : Ini yah. Mereka gangguin kami. : (Nyanyian Perdamaian = Gigi) : Riko, kurang ajar sekali kamu ! : Dia yang duluan mulai. : Bu, apa benar itu pacar mereka ? : Pacar, mereka sahabatan dari kecil, nak ! : Hah, boong kan : Aduh-aduh dasar anak abg, begitu saja berantem. : Maaf pak, kami hanya ingin dekat sama Rana dan Rani, saya suka sama Rana. : Bertemanlah dulu, baru kalian pikirkan yang selanjutnya. : Widih...rana..!!! : Apaan sich, aku nggak mau. : Nggak mau nolak maksudnya.

Bersama-sama : He...prikitiuwwww. Merekapun kini berhubungan lebih dekat, akhirnya Roy, Riko, Evi dan Aya menyadari bahwa tingkah mereka kurang baik dan merekapun berpenampilan lebih sopan lagi.

Anda mungkin juga menyukai