Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 2 TELAAH DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Nama Kelompok:

I Gusti Ayu Pratiwi (1113031043) I Dewa Gede Abi Darma (1113031064)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2013

Pengertian Evaluasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi, dan efektivitas suatu program. Model Evaluasi Kurikulum

Model kuantitatif (model Taylor & model CIPP) Model Evaluasi Kuantitatif Adapun ciri yang menonjol dari evaluasi kuantitatif adalah penggunaan prosedur kuantitatif untuk mengumpulkan data sebagai konsekuensi penerapan pemikiran paradigma positivisme. Sehingga model-model evaluasi kuantitatif yang ada menekankan peran penting metodologi kuantitatif dan penggunaan tes. Berikutnya model-model kuantitatif ini sama-sama memiliki fokus evaluasi yaitu pada dimensi kurikulum sebagai hasil belajar. Dimensi ini (hasil belajar) adalah merupakan kriteria pokok bagi modelmodel kuantitatif. 1) Model Taylor Model evaluasi Tyler di bangun atas dua dasar, yaitu: evaluasi yang ditujukan kepada tingkah laku peserta didik dan evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peseta didik sebelum suatu pelaksanaan kurikulum serta pada saat peserta didik telah melaksanakan kurikulum tersebut. Berdasar pada dua prinsip ini maka Tyler ingin mengatakan bahwa evaluasi kurikulum yang sebenarnya hanya berhubungan dengan dimensi hasil belajar. 2) Model CIPP Model CIPP (Context, Input, Process dan Product) yang bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan progran pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti : karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja (performance) dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi. Model ini kembangkan oleh Stufflebeam (1972) menggolongkan program pendidikan atas empat dimensi, yaitu :

a. Context : yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam program yang bersangkutan. b. Input : bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan pendidikan. c. Process : pelaksanaan nyata dari program pendidikan. d. Product : keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan.

Model kualitatif (model studi kasus, model iluminatif, & model responsif) Model Evaluasi Kualitatif Model evaluasi kualitatif selalu menempatkan proses pelaksanaan kurikulum sebagai fokus utama evaluasi. Oleh karena itulah dimensi kegiatan dan proses lebih mendapatkan perhatian dibandingkan dimensi lain. Terdapat tiga model evaluasi kualitatif, yaitu sebagai berikut: 1) Model Studi Kasus. Model studi kasus memusatkan perhatiannya pada kegiatan pengembangan kurikulum di satu satuan pendidikan. 2) Model Iluminatif Model iluminatif mendasarkan dirinya pada paradigma antropologi sosial. Model iluminatif memberikan perhatian terhadap lingkungan luas dan bukan hanya kelas di mana suatu inovasi kurikulum dilaksanakan. 3) Model Responsif Model renponsif dikembangkan oleh Stake. Model ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari model countenance-nya, meskipun dalam beberapa hal terdapat perbedaan yang prinsipil.

Anda mungkin juga menyukai