Anda di halaman 1dari 2

Mematahkan mitos dengan akal.

Di masyarakat seringkali kita mendengar dan bahkan memang benar-benar masih mengakar pelbagai hal yang berkaitan dengan larangan-larangan terhadap wanita hamil. Larangan-larangan tersebut sayangnya masih sering dilaksanakan tanpa mempertanyakan dasar-dasarnya, semata-mata hanya karena kata orang tua atau tetua dilingkungannya. Akalpun kadang tak digunakan semestinya dalam pelaksanaan larangan-larangan tersebut. Larangan-larangan tersebut adalah suatu mitos yang hidup dalam masyarakat.Sebagaian besar mitos berkaitan dengan larangan memakan jenis makanan tertentu atau anjuran makan jenis makanan tertentu. Sebagian berbentuk larangan atau anjuran untuk melakukan aktivitas tertentu. Contoh mitos yang populer dimasyarakat adalah larangan minum es pada wanita hamil karena dikhawatirkan nantinya bisa melahirkan bayi dengan berat badan berlebih atau bayi besar. Dari perspektif kesehatan jelas mitos tersebut tidak ada dasar medisnya, dan tentunya ini tidak berdasarkan akal yang benar. Es adalah air yang dingin jadi tidak mempengaruhi berat badan janin. Contoh lain adalah bila wanita hamil memasuki usia kehamilan cukup bulan atau sudah saatnya belum lahir, dia disuruh ngepel lantai (membersihkan lantai). Ini jelas tak berdasarkan akal, kapan kelahiran bayi hanya bisa diinisiasi dengan tindakan medik atas indikasi. Ada contoh lagi yang cukup populer yaitu agar nanti bayi yang dilahirkan berkulit terang supaya ibu hamil meminum air kelapa. Warna kulit ditentukan secara genetis dari kedua orang tuanya, jadi tak ada kaitannya sama sekali dengan air kelapa. Dalam hal melahirkan sering dijumpai seorang wanita dalam proses persalinan diberi minum apa yang disebut akar fatima. Entah benar atau tidak yang disebut akar fatima adalah sejenis kar perdu yang tumbuh sekitar padang pasir. Belum ada bukti medis tentang manfaatnya, namun tentang potensi bahayanya nyata ada, yaitu akar tersebut disimpan bertahun-tahun yang sangat mungkin bisa terkontaminasi jamu-jamur yang berbahaya bagi kesehatan. Hanya Allah Yang Maha Tahu.

Anda mungkin juga menyukai