Anda di halaman 1dari 8

Sistem Hormon (Endokrin) Hormon berasal dari kata horaein yang berarti memacu atau menggiatkan.

1 Hormon adalah zat yang berfungsi untuk mengatur metabolisme dengan cara memulai, menggiatkan atau menghentikan reaksi kimia di dalam tubuh. Hormon dihasilkan oleh kelenjar buntu (kelenjar endokrin). Kelenjar hormon disebut kelenjar buntu sebab kelenjar yang menghasilkan hormon tidak mempunyai saluran. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin disekresikan ke CES (Cairan Ekstra Sel), kemudian masuk ke pembuluh darah (kapiler) diangkut oleh plasma darah menuju sel atau organ sasaran (target) di tempat yang mungkin jauh dari kelenjarnya. Berikut ini adalah karakteristik dari hormon endokrin : Karakteristik Kelenjar endokrin Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus2. Kelenjar ini mensekresi hormon langsung ke dalam cairan jaringan di sekitar sel-selnya. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin seperti Kelenjar saliva, mensekresi produknya ke dalam duktus. Kelenjar endrokin biasanya mensekresi lebih dari satu jenis hormon. (Kelenjar paratiroid) yang hanya mensekresi hormon paratiroid merupakan suatu pengecualian. a. Dalam tubuh manusia telah diidentifikasi sekitar 40 sampai 50 jenis hormon. b. Hormon-hormon baru ditemukan di berbagai bagian tubuh termasuk di saluran gastrointestinal (GI), sistem saraf pusat (SSP), dan saraf perifer. Konsentrasi hormon dalam sirkulasi adalah rendah. a. Hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah hanya sedikit jika dibandingkan dengan zat aktif biologis lainnya, seperti glukosa dan kolesterol. b. Walaupun hormon dapat mencapai sebagian besar sel tubuh, hanya sel target tertentu yang memiliki reseptor spesifik yang dapat dipengaruhi. Kelenjar endokrin memiliki persediaan pembuluh darah yang baik. Secara mikroskopis, Kelenjar tersebut terdiri dari korda atau sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak kapilar dan ditpoang jaringan ikat.

Gambar:Kelenjar endokrin utama Sumber: Ethel Slonane Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula (2004)

Kelenjar-kelenjar sistem pada endokrin : 1. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior 2. Kelenjar tiroid 3. Empat Kelenjar paratiroid 4. Dua Kelenjar adrenal 5. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin 6. Dua ovarium 7. Dua testis 8. Keneljar pineal 9. Kelenjar tirmus Aktivitas yang diatur atau dipengaruhi sistem endokrin meliputi : 1. Reproduksi dan laktasi 2. Proses sistem kekebalan 3. Keseimbangan asam-basa

4. Asupan cairan, keseimbangan volume cairan intraselular dan ekstraselular 5. Metabolism karbohidra, protein, lemak dan asam nukleat 6. Digesti, absorpsi, dan distribusi nutrient 7. Tekanan darah 8. Tahanan tekanan 9. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan Jenis Hormon 1. Hormon endokrin adalah hormon yang disekresi oleh organ atau jaringan utama yang termasuk bagian sistem endokrin, a. Hormon tidak bekerja secara lokal, zat ini dibawa aliran darah menempuh jarak yang jauh untuk mempengaruhi jaringan target. b. Hormon endokrin dapat disekresi oleh satu sel atau oleh sekelompok sel yang ditemukan dalam jaringan non-endokrin (misalnya, insulin dan glucagon diproduksi oleh sel pulau-ulau eksokrin pankreas). c. Beberapa hormon, seperti hormon plasenta yang ditemukan selama masa kehamilan, hanya diproduksi untuk sementara. 2. Neurohormon disintesis dalam sel-sel saraf neuroskresi. Zat ini berfungsi dan disekresi seperti hormon, tetapi biasanya bekerja dalam jarak yang lebih pendek dan jelas. a. Salah satu contoh neurohormon adalah neuropeptida yang diproduksi neuron dalam SSP. b. Neurotransmiter yang beroperasi melalui sinaps atau neuromodulator yang meningkatkan atau menghambat respons neuron ke neurotransmitter juga disebut hormon. 3. Prostagiandin adalah zat seperti hormone yang merupakan derivat asam lemak asam arakidonat. Zat ini terbentuk dalam jumlah kecil pada jaringan tubuh baik saat kondisi normal dan patologis. a. Prostaglandin disintesis dan dilepas untuk bekerja secara lokal pada sel-sel tetangga. b. Hormon ini mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, antara lain efek terhadap tekanan darah, kontraksi otot polos, pembekuan darah, pencernaan, reproduksi, dan respon inflamatori.

1. Kelenjar Hormon dan Fungsi Hormon1 a. Kelenjar Hipothalamus Hormon yang diproduksi adalah : 1) Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) : merangsang disekresinya

gonadotropin yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) 2) Thyroid Stimulating Hormone Releasing Hormone (TRH) : merangsang disekresinya Thyroid Stimulating Hormone 3) Oksitosin dan Vasopresin (Anti Diuretic Hormone). Kedua hormon ini kemudian disimpan di hipofisis posterior. b. Kelenjar Hipofisis Terdapat dilekukan tulang selatursika di bawah hypothalamus. 1) Hipofisis bagian depan (lobus anterior) menghasilkan hormon yang mengatur hormon lain. Oleh karena itu disebut master of gland. Hormon yang dihasilkan adalah : a) ACTH (Adreno Corticotropic Hormone) merangsang Kelenjar anak ginjal (bagian korteks) untuk memproduksi aldosteron dan glukokortikoid. b) Gonadotropin yaitu FSH (Follice Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Gonadotropin artinya hormon yang mempengaruhi fungsi gonad (kelenjar kelamin). c) Prolaktin merangsang Kelenjar susu untuk memproduksi susu. d) TSH merangsang Kelenjar thyroid (gondok) untuk memproduksi tiroksin. Fungsi tiroksin adalah meningkatkan metabolism energi. 2) Bagian belakang (lobus posterior) tempat menyimpan hormon : a) Oksitosin yang membantu proses kelahiran yaitu dengan cara meningkatkan kontraksi otot uterus, serta ejeksi susu. b) Vasopresin (hormon anti diuretika atau ADH) yang mempertinggi tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh arteri dan juga meningkatkan reabsorpsi air di tubulus ginjal. c. Kelenjar Epifise

Kelenjar kecil yang didalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara, terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin d. Kelenjar Gondok (Thyroid) Terdapat di leher bagian depan di bawah jakun. Hormon yang dihasilkan adalah tiroksin mempengaruhi metabolism energy. Kelebihan hormon ini menyebabkan gejala hipermetabolisme (morbus Basedowi). Tanda-tandanya adalah kegugupan, nafas cepat dan tak teratur, mulut ternganga, dan mata lebar (eksoftalnus). Di antara sel-sel folikel yang menghasilkan tiroksin terdapat sel yang disebut sel parafolikuler (Clear Celss atau Sel C). sel C ini menghasilkan hormon yang menurunkan kadar kalsium plasma yaitu kalsitonin. Kalsitonin ini melindungi tulang agar tidak keropos. e. Kelenjar Kacangan (Glandula Timus) Penghasil hormon pertumbuhan (hormone somatotrop=STH). Hormon ini berfungsi pada masa-masa tumbuh (anak-anak). Bila pada masa anak-anak kekurangan STH dapat menyebabkan kekerdilan (kretinisme), sedangkan bila kelebihan timbul gejala gigantisme (tumbuh seperti raksasa). Bila setelah dewasa hormon ini masih aktif maka timbul peristiwa akromegali (pertumbuhan tulang pipa ke samping). f. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid) Hormon yang dihasilkan adalah hormone paratiroid (PTH) yang mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila terjadi hiper PTH dapat

menyebabkan tulang menjadi keropos (osteoporosis), sedang bila kekurangan atau hipo PTH dapat menyebabkan kejang di seluruh tubuh (hipokalsemia tetani) yang terjadi karena menurunnya kadar kalsium plasma. g. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal) 1) Bagian korteks (luar) menghasilkan hormone glukokortikoid (kortisol), aldosteron dan androgen. Glukokortikoid yaitu hormone yang meningkatkan katabolisme untuk membentuk energy. Kekurangan menyebabkan gejala penyakit Addison (kulit menjadi merah dan selalu berakhir dengan kematian).

Aldosteron meingkatkan reabsorpsi natrium dan sekresi kalium di tubulus ginjal. Dalam kondisi normal korteks adrenal memproduksi sedikit androgen. Namun bila kanker anak ginjal, maka androgen dapat diproduksi berlebih dan menyebakan gangguan yang disebut Cushing Syndrom dengan cirri tubuhnya gemuk karena air dan tumbuh kumis walaupun baru usia 1,5 tahun. 2) Bagian medulla (dalam) menghasilkan hormone adrenalin atau epinefrin. Hormon ini menyempitkan pembuluh arteri hingga tekanan darah meningkatkan glikogen menjadi glukosa. h. Kelenjar Lambung (Gaster) dan Duodenum (Usus 12 Jari) Lambung menghasilkan hormon gastrin untuk merangsang diproduksi dan disekresikannya enzim lambung (HCl, pepsinogen, dan lipase). Duodenum menghasilkan sekretin dan kolesistokinin. Sekretin merangsang pankreas

mengeluarkan enzim pencernaan (NaHCO3, lipase, maltase, dll), sedangkan kolesistokinin merangsang kontraksi kantung empedu. i. Kelenjar Kelamin (Gonad) Gonad pria adalah testes, sedangkan gondah wanita adalah ovarium. Fungsi utama gonad adalah menghasilkan hormon dan sel kelamin. 1) Testes LH (pada pria disebut ISCH yaitu intersititial stimulating hormone) merangsang sel Leydig di sekitar tubulus seminiferus untuk memproduksi testoteron. Kemudian testoteron masuk ke tubulus seminiferus untuk merangsang sel sertoli dan proses spermatogenesis. Proses spermatogenesis dipengaruhi langsung oleh FSH. Fungsi testosteron juga mempengaruhi timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder. 2) Ovarium FSH merangsang pertumbuhan dan pemasukan folikel yang di dalamnya terdapat sel telur (oocyt) di ovarium. Perkembangan folikel dimulai dari folikel primer, sekunder, dan folikel ke graaf yang masak. LH merangsang pembentukan estrogen oleh folikel. Estrogen

mempengaruhi pemasakan sel kelamin dan mempengaruhi pertumbuhan alat kelamin.

Folikel de graf yang masak akan melepaskan ovum keluar dari ovarium (ovulasi) dan masuk ke tuba fallopi. Gelembung bekas tempat telur diidi cairan kuning. terbentuklah Corpus Iuteum (badan kuning) yang menghasilkan hormon progesteron. Progesteron bersama estrogen (estradiol) mempengaruhi pertumbuhan uterus dan merangsang pembentukan air susu. Hormon ketiga yang dihasilkan ovarium adalah relaksin yang mempengaruhi mengendurnya otot uterus hingga memudahkan kelahiran. 2. Derivat Hormon dan Mekanisme Kerja1 a. Berdasarkan derivatnya hormon dibagi tiga, yaitu : 1) Derivat asam amino, misal tiroksin 2) Derivate protein, misal insulin, semua hormon yang dihasilkan oleh hypothalamus 3) Derivate steroid, misal hormon yang dihasilkan oleh gonad dan kelenjar korteks adrenal b. Mekanisme kerja hormon 1) Hormon derivat protein a) Hormon menempel pada reseptor protein di membran sel sebab molekulnya besar sehingga tidak dapat menembus membrane sel. b) Protein reseptor di membran sel menjadi aktif mengubah ATP menjadi cAMP (cylic Adenosin Monophospat). c) Selanjutnya cAMP mempengaruhi enzim yaitu protein kinase. d) Protein kinase memulai, meningkatkan atau menghentikan aktivitas enzim sehingga metabolism dimulai, ditingkatkan atau distop. 2) Hormon derivat asam amino dan steroid Kedua hormon ini memiliki molekul yang kecil sehingga dapat menembus membran sel untuk berikatan dengan reseptor di sitoplasma. Ikatan hormon dan reseptor kemudian masuk ke inti dan berikatan dengan gen untuk mempengaruhi kerja gen.

Peran Sistem Endokrin dalam Homeostasis Peran sistem endokrin dalam homeostasis adalah untuk pengaturan fungsi tubuh.3 Jadi, di dalam tubuh terdapat delapan kelenjar endokrin utama yang menyekresikan hormon. Hormon diangkut melalui cairan ekstra sel menuju seluruh bagian tubuh untuk membantu pengaturan fungsi sel. Contoh, hormon insulin mengatur metabolisme glukosa; hormon tiroid yang membantu mengatur tempo aktivitas tubuh dan hormon paratiroid yang mengatur kadar kalsium dan fosfat tulang. Hubungan Sistem Endokrin dan Sitem Saraf Sistem endokrin dan sistem saraf sama-sama berperan untuk pengaturan fungsi tubuh dalam Homeostasis. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sistem endokrin lebih berperan dalam mengatur fungsi metabolisme. Sedangkan sistem saraf yang tediri dari bagian sensorik, sistem saraf pusat, dan bagian motorik lebih berperan dalam mengatur aktivitas otot dan aktivitas sekresi.

Sumber : 1. BKB Nurul Fikri. Modul Belajar PPLS IPA: Biologi Sel; 2012. h. 278. 2. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC. 2004. 3. Guyton, Arthur C. & Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC. 2008.

Anda mungkin juga menyukai