Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT PERITONITIS

Oleh : Kelompok VII

Definisi
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen & meliputi visera. Peradangan peritoneum, biasanya disebabkan oleh penyebaran infeksi dari organ abdomen, perforasi apendiks/saluran cerna, atau luka tembus abdomen (Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson, 2005 Hal. 449).

Klasifikasi peritonitis
Peritonitis bakterial primer Merupakan peritonitis akibat kontaminasi bakterial secara hematogen pada cavum peritoneum dan tidak ditemukan fokus infeksi dalam abdomen. Penyebabnya bersifat monomikrobial, biasanya E. Coli, Sreptococus atau Pneumococus. Peritonitis bakterial akut sekunder (supurativa) Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi tractusi gastrointestinal atau tractus urinarius. Pada umumnya organisme tunggal tidak akan menyebabkan peritonitis yang fatal.

Etiologi
Mikroorganisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal

Tukak pada tumor

Salpingitis

Appendisitis yang meradang dan perforasi

Tukak disentri amuba/colit is

Divertikulitis

Tukak peptik (lambung/du denum)

Tukak thypoid

Infeksi bakteri

Patofisiologi
Reaksi awal peritoneum terhadap invasi oleh bakteri adalah keluarnya eksudat fibrinosa. Kantong-kantong nanah (abses) terbentuk di antara perlekatan fibrinosa, yang menempel menjadi satu dengan permukaan sekitarnya sehingga membatasi infeksi. Perlekatan biasanya menghilang bila infeksi menghilang, tetapi dapat menetap sebagai pita-pita fibrosa, yang kelak dapat mengakibatkan obstuksi usus. Sumbatan yang lama pada usus atau obstruksi usus dapat menimbulkan ileus karena adanya gangguan mekanik (sumbatan) maka terjadi peningkatan peristaltik usus sebagai usaha untuk mengatasi hambatan. Ileus ini dapat berupa ileus sederhana yaitu obstruksi usus yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah dan dapat bersifat total atau parsial, pada ileus stangulasi obstruksi disertai terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemi yang akan berakhir dengan nekrosis atau ganggren dan akhirnya terjadi perforasi usus dan karena penyebaran bakteri pada rongga abdomen sehingga dapat terjadi peritonitis.

Manifestasi Klinis
suhu badan penderita akan naik

Nyeri abdomen

Takikardia

syok
Tampak letargik

Hipotensi

Penatalaksanaan

Pertimbangan dilakukan pembedahan : Pada pemeriksaan fisik didapatkan defans muskuler yang meluas, nyeri tekan terutama jika meluas, distensi perut, massa yang nyeri, tanda perdarahan (syok, anemia progresif), tanda sepsis (panas tinggi, leukositosis), dan tanda iskemia (intoksikasi, memburuknya pasien saat ditangani). Pada pemeriksaan radiology didapatkan pneumo peritoneum, distensi usus, extravasasi bahan kontras, tumor, dan oklusi vena atau arteri mesenterika. Pemeriksaan endoskopi didapatkan perforasi saluran cerna dan perdarahan saluran cerna yang tidak teratasi. Pemeriksaan laboratorium

Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi pada peritonitis bakterial akut sekunder, dimana komplikasi tersebut dapat dibagi menjadi: 1. Komplikasi dini yaitu: Septikemia dan syok septic. Syok hipovolemik. Sepsis intra abdomen rekuren yang tidak dapat dikontrol dengan kegagalan multisystem. Abses residual intraperitoneal. Portal Pyemia (misal abses hepar). 2. Komplikasi lanjut. Adhesi. Obstruksi intestinal rekuren.

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium pemeriksaan X Ray pemeriksaan gambaran Radiologis Pemeriksaan endoskopi

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Tampak pernafasan torakal pada penderita yang abdomennya terlihat tegang. Distensi perut bagian atas disertai peristaltis lambung menunjukkan adanya obstruksi pilorus. Tonjolan di epigastrium yang tampak jelas. Palpasi Palpasi untuk menentukan kelainan lambung dan duodenum hendaknya dipandu oleh anamnesis tentang nyeri. Defans muskular menunjukkan adanya iritasi peritoneum, misalnya karena perforasi. Bila perut tidak tegang dengan palpasi yang cermat mungkin teraba adanya tumor.

Lanjutan
Perkusi Pekak hati yang hilang pada perkusi menunjukkan adanya udara bebas di bawah diafragma, dan ini menandakan terjadinya perforasi saluran cerna. Perkusi meteoristik yang terbatas di bagian atas perut biasanya disebabkan oleh obstruksi tinggi Auskultasi Pada peritonitis akibat perforasi, peristaltis sering lemah atau hilang sama sekali karena terjadi ileus paralitik. Pada obstruksi pilorus didengar adanya kecipak air akibat geseran cairan dan gas dalam lambung yang distensi. Suara ini biasanya terdengar juga tanpa stetoskop.

Terapi
Macam-macam terapi: Terapi antibiotika Pembuangan fokus septik Lavase peritoneum Drainase (pengaliran)

Lanjutan
Pengobatan Diberikan antibiotik yang tepat, bila perlu beberapa macam antibiotik diberikan bersamaan. antibiotik yang diberikan seperti: Golongan sefalosporin : Cefotiam, Ceftriaxone, Ceftazidime, Cefotaxime, Cefepime Golongan aminoglikosida : Gentamicin, Ampicillin, Tobramycin Golongan kuinolon : Norfloxacin, Ofloksacin, Levofloxacin, Ciprofloxacin Golongan beta laktam : Meropenem, imipenem.

SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai