Anemia
Anemia
DEFINISI
Suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari normal, berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan kehamilan.
Kriteria Anemia berd. Kadar Hb: Anemia ringan: 10 11 gr/dl Anemia sedang: 7 10 gr/ dl
Anemia berat: < 7 gr/dl
Mikrositik Hipokromik
ADB, Talasemia
Normositik normokromik:
Perdarahan akut
ANEMIA AKUT
ANEMIA KRONIK
Anamnesis: -Pucat tiba-tiba -Demam (+/-) -Perdarahan (+/-) -Perut membesar (+/-) -Penurunan BB (+/-) -Gangguan tumbuh kembang (+/-) -RIwayat penggunaan obat2 an tertentu, racun binatang
Anamnesis: - pucat sejak lama - demam (+/-) - Perdarahan (+/-) -Perut membesar (+/-) - Penurunan BB (+/-) - gangguan tumbuh kembang (+/-) -Riwayat intake sehari-hari -Tempat tinggal endemis -Riwayat keluarga sakit yang sama
Pemeriksaan fisik: - pucat -Gangguan tumbuh kembang krn gg gizi - facies colley - jaundice -Ga ada perdarahan -Lidah alus -Gangguan jantung -organomegali
Pemeriksaan Fisik: -Pucat -Tanda2 syok hipovolemik, hipoksemia (takikardia, takipneu, hipotensi) -Perdarahan kulit/ mukosa/ sal cerna / tmpt trauma - tidak ada Organomegali, kecuali leukemia
Kemungkinan dx: -Anemia pasca perdarahan -Anemia hemolitik akut -Leukimia -Anemia aplastik
Defisiensi
Pucat Organomegali Perdarahan + + + -
Hemolitik
Pasca perdarahan
+ + + +
Aplastik
+ + +
Leukimia
Pemx fisik:
Pucat/ anemis, tanda perdarahan (peteki,
Pemeriksaan penunjang:
Pemx rutin: Hb, leukosit, trombosit, hitung jenis
Kelainan fisis Kulit Hiperpigmentasi Peteki, ekimosis ikterus Salmon pink pada seboroik dermatitis Anemia fanconni Leukemia, anemia Aplastik, metastasis tumor ganas ke sumsum tulang, anemia hemolitik akut, histiositosis X
Facies Mata
Facies Colley Mikrokornea Kebutaan Glositis, atrofi lidah Spoon nail Nyeri / bengkak
Talasemia Anemia Fanconi Osteopetrosis Anemia def Besi, B12 Anemia def Besi, Leukemia, neuroblastoma, tumor padat
Pemx darah:
Hb, Hct, AL, AT, AE MCV ( Hct / AE x 10 normal 79-96 fl) MCH (Hb / AE x 10 normal 27-32 pg) MCHC (Hb/ Hct x 100 normal 32 37 %) RDW (distribusi sel darah merah smkn besar maka anisositosis) Pemx khusus ADB: SI < 50 mg/dl, TIBC > 350 mg/dl, Serum Feritin <20 mg/dl, saturasi transferin < 15%
Absorbsi Besi
Meningkatkan absorbsi
(enhancer)
Besi heme Ferro Asam (HCl, vit C) Agen pelarut (gula, as
serat, kuning telur, teh, kopi, susu Sayur2an, sereal, buah, susu besi non heme
Stadium ADB
Stadium I (deplesi)
Turun kadar Feritin
Diagnosis ADB
Anamnesis: pucat, turun prestasi belajar, susah
makan, konsumsi daging jarang. Pemx fisik: pucat, ga ada perdarahan/ organomegali. Laboratorium: Hb , MCV dan MCH (MiHi), SI , Feritin , TIBC . N.B: jgn lupa periksa Feces, parasit, serta tes benzitin. Menilai respon terapi besi: berikan besi 6 mg/kgbb/ hr selama 3-4 minggu, kalau ada peningkatan Hb > 1 gr/dl dan Hct > 3% dx ADB bisa ditegakkan, preparat lanjutkan sampai 2 bulan
Terapi
Preparat besi
Oral : selama 3 6 bulan Sulfas ferosus : dewasa: 3 x 100- 200 mg / hari anak2 : 2 x 100 mg / hari Diberikan tepat setelah makan (krn ESO: muntah, diare, dll)
Parenteral : Iron dextran complex, iron sorbitol
Follow up
Hb dan retikulosit 1x/minggu
SI, TIBC, feritin tiap 1-3 bulan (kalo ga ada biaya, 1 x untuk penegakan dx, lalu 1x lagi stlh terapi prep besi 3 bulan) Dikatakan respon terapi bila:
Retikulosit naik pada minggu pertama, puncak
hari ke 10, normal lagi setelah hari ke 14. diikuti kenaikan Hb 0,15 gr/ hri atau 2 gr/dl setelah 3-4 minggu. Hb normal setelah 4-10 minggu.
kardiovaskuler. Bila Hb >5 atau 6 (sudah ada gg jantung, infeksi berat, distres pernapasan, dehidrasi/ asidosis, akan OP) Dirawat bila Hb< 8gr/dl
DEMAM N-HARI
Diagnosis Banding
Demam tifoid Demam dengue, demam berdarah
DD
5-7 hari demam, sumer, naik turun tak pernah
normal tifoid > 7 hari, tinggi, perdarahan spontan, cephalgia berat leukemia > 7 hari, kaku kuduk, kesadaran menurun meningitis. > 7 hari, kesadaran menurun, kejang encephalitis. 1 hari, mendadak, menggigil tonsilopharingitis.
DEMAM TIFOID
Infeksi sistemik akut yg disebabkan o/ bakteri
meningkat bertahap Gg GIT : konstipasi, diare, mual muntah, nyeri epigastrium. Hepatosplenomegali Bradikardia relatif (stiap peningkatan suhu 1o C diikuti peningkatan HR 15-20 kali/menit) Lidah kotor, tepi hiperemis, tremor (roseola tifosa)
Lab:
Leukopenia Limfositosis relatif Widal test/ tubex test/ ELISA/ Dipstik Gaal culture (darah, aspirasi sumsum tulang,
Widal test:
Slide test, titer O > 1/160 Aglutinasi test, titer O >2320
tatalaksana
Bed rest total sampai 7 hari bebas panas. Diet TKTP rendah serat, lunak sampai 7 hri bebas
Kloramfenikol 4 x 500mg Thiamfenikol Kotrimoksazol 2 x 960 mg Ceftriaxon 3 gr/ 24 jam Ciprofloxacin 2 x 500 mg Azitromycin 1 x tab 1
Follow up
Suhu badan
Komplikasi
Minggu I : syok endotoksemia Minggu II: reaktif hepatitis, perdarahan usus
Hepatomegali
Boleh pulang bila: febris (-) min 7 hari, mobilisasi penuh, komplikasi (-)
sebab tidak jelas tipe demam bifasik. Manifestasi perdarahan: uji torniket positif , perdarahan spontan, petekia, ekimosis, perdarahan gusi, hematemesis / melena Hepatosplenomegali Tanpa/ dengan gejala syok: nadi lemah, cepat, kecil tdk teraba, tekanan nadi turun jadi < 20 mmHg , akral dingin, sianosis mulut, ujung jari tangan dan kaki
Kriteria laboratoris:
Trombosit < 100.000 gr/dl Hemokonsentrasi: peninggian nilai hematokrit
sebesar 20% atau lebih dibanding masa konvalesen NB: pemx darah lengkap tiap 6-8 jam sekali Tambahan: serologi: titer CF atau HI
Derajat DHF
Derajat I:
Panas 2 7 hari , gejala umum tidak khas, uji
Derajat II:
Derajat I + perdarahan spontan
Derajat III:
Derajat II + kegagalan sirkulasi (nadi cepat-lemah
dll)
tatalaksana
Terapi penggantian cairan :
Sebelum terjadi DSS RL
Setelah tjdi DSS koloid, kristaloid
Diet
Antasid
Antibiotik bila ada leukositosis Transfusi trombosit dilakukan bila terdapat
DHF
Dehidrasi 50 ml/kg BB dalam 4 6 jam
pertama (air teh dengan gula, sirup, susu/ASI, sari buah, atau oralit). Setelah dehidrasi dapat diatasi, berikan cairan 80 100 ml/kg BB dalam 24 jam berikutnya. Cairan intravena: biasa: D5% : 2 NaCl 0,9% 16-20 tpm. Bila syok: NaCl 0,9%: 3 D10%, 20 ml/kgbb/jam 10 ml/kgbb/jam
ISK
Anamnesis:
Febris
Keluhan kencing: sakit/ panas/ anyang-anyangan Pinggang pegal Riwayat sering menahan kencing Riwayat DM
tatalaksana
Bed rest Antipiretik: paracetamol 3 x 500 mg Antibiotik: ciprofloxacin 2 x 500 mg