kusharjanto,metalurgi-unjani
Faktor-faktor kegagalan
Penyebab
kegagalan
dapat
dikatagorikan
sebagai berikut:
1. Misuse 2. Assembling errors 3. Improper maintenance 4. Design errors (size, shape, materials, and properties) 5. Improper materials selection
kusharjanto,metalurgi-unjani 3
Persentase penyebab-penyebab kegagalan hasil investigasi pada beberapa industri Penyebab Improper material selection Fabrication defects Faulty heat treatments Mechanical design fault Unforeseen operating conditions Inadequate environment control % 38 15 15 11 8 6 5 2
4
Persentase frekuensi penyebab-penyebab kegagalan pada komponen pesawat terbang (data laboratorium) Penyebab Improper maintenance % 44
Fabrication defects Design deficiencies Abnormal service damage Defective material Undetermined cause
kusharjanto,metalurgi-unjani
17 16 10 7 6
5
Ductile fracture Brittle fracture Fatigue failure Creep Hydrogen embrittlement Stress increased Deficiency stress analysis Design mistake
kusharjanto,metalurgi-unjani 6
7. Faulty processing:
Cacat-cacat komposisi Cacat-cacat pembuatan (segregrasi, nonmetalik). yang berkaitan dengan (inklusi, yang ingot penggetasan berasal atau dari inklusi
porositas,
Cacat-cacat
(deformasi
akibat
plastis lokal
pengerjaan
berlebihan,
7
delaminasi, pelipatan).
kusharjanto,metalurgi-unjani
Ketidakteraturan dengan
dan
kesalahan
akibat
pemesinan,
penggerindaan,
undercut,
retakan,
tegangan
sisa,
penetrasi dangkal, HAZ). Ketidaknormalan akibat perlakuan panas (overheating, quench crack, pertumbuhan butir, austenit sisa berlebihan,
8
dekarburisasi, presipitat).
kusharjanto,metalurgi-unjani
Cacat (karbida
akibat
pengerasan butir,
dibatas
kesalahan siklus pemanasan). Perakitan tidak hati-hati (komponen tidak terpasang dengan baik, adanya kotoran, tegangan sisa).
kusharjanto,metalurgi-unjani
8. Deterioration in services:
Beban berlebihan atau kondisi beban yang tidak terkontrol. Aus (erosi, kavitasi, pengelupasan). Korosi (korosi tegangan, serangan kimia, korosi lelah, dezinsifikasi). Kurangnya perawatan atau perbaikan yang salah (pengelasan, penggerindaan, pelurusan dingin).
kusharjanto,metalurgi-unjani 10
kusharjanto,metalurgi-unjani
11
Corrosion Fatigue Brittle fracture Overload High temperature corrosion Stress corrosion/corrosion fatigue/hydrogen embrittlement Creep Wear, abrasion and erosion
kusharjanto,metalurgi-unjani
29 25 16 11 7 6
3
3
12
Penyebab
Fatigue Overload
Stress corrosion Excessive wear Corrosion High temperature oxidation Stress rupture
kusharjanto,metalurgi-unjani
% 61 18 8 7 3 2 1
13
kegagalan tentang
Analisis
kegagalan
memerlukan
pengamatan yang menyeluruh, tetapi juga tajam dan kritis. Sampel yang diambil sedapat mungkin mampu memberikan gambaran mengenai peristiwa kegagalan.
Teknik pemeriksaan yang akan dipakai harus dipilih dengan cermat, yaitu yang diharapkan dapat memberikan petunjuk data yang bermakna. Pengamatan pada daerah yang gagal, misalnya permukaan patahan, retakan, korosi memerlukan
Dalam
mempelajari
setiap
kegagalan, alasan-
analis
harus
mempertimbangkan
atau
Mungkin saja sejumlah faktor berhubungan satu dengan yang lainnya harus dimengerti untuk menentukan penyebab utama kegagalan.
kusharjanto,metalurgi-unjani 17
Analis berperan seperti Sherlock Holmes dalam memecahkan suatu masalah, harus hati-hati dalam menganalisis dan mengevaluasi semua bukti yang ada, kemudian membuat hipotesa atau flowchart kejadian. Jika suatu kegagalan dapat disimulasikan sesuai dengan kondisi kerja di laboratorium, akan dapat dipelajari bagaimana kegagalan tersebut dapat terjadi.
kusharjanto,metalurgi-unjani 18
MECHANICAL METALLURGY
PHYSICAL METALLURGY
CHEMICAL METALLURGY