Sebelum barang impor masuk ke dalam kawasan pabean; Saat pemenuhan kewajiban pabean di kawasan pabean; Setelah barang impor keluar dari kawasan pabean.
Orang yang akan melakukan pemenuhan kewajiban pabean wajib melakukan registrasi ke DJBC untuk mendapat nomor identitas dalam rangka akses kepabeanan (Pasal 6A UU No.17 / 2006)
Penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan kepabeanan memerlukan adanya sarana untuk mengenali pengguna jasa kepabeanan melalui nomor identitas pribadi
Registrasi importir merupakan salah satu bagian dari pengawasan pada tahap barang impor sebelum masuk ke dalam kawasan pabean
Terjaminnya hak-hak negara, sehingga apabila terdapat hak-hak negara yang kurang dibayar oleh importir dapat dilakukan penagihan sesuai ketentuan
DJBC dapat mengenali pengguna jasa kepabeanan dengan lebih baik, sehingga dapat disusun profil pengguna jasa kepabeanan dengan lebih akurat DJBC dapat memberikan tingkat pelayanan dan pengawasan yang lebih tepat pada masing-masing pengguna jasa kepabeanan DJBC dapat menjamin pemenuhan hak-hak negara DJBC dapat menciptakan iklim perdagangan yang sehat (fair trade)
IMPORTIR
Orang perseorangan atau badan hukum pemilik API / APIT yang mengimpor barang
REGISTRASI IMPORTIR
Kegiatan pendaftaran yang dilakukan oleh importir ke DJBC untuk mendapatkan NIK Nomor identitas bersifat pribadi, diberikan oleh DJBC kepada importir yang telah melakukan registrasi untuk mengakses/berhubungan dgn sistem kepabeanan baik menggunakan teknologi informasi maupun secara manual
NIK
PENGAJUAN PERMOHONAN
PEMERIKSAAN LAPANGAN
PENELITIAN ADMINISTRATIF
30 hari kerja sejak diterimanya formulir isian secara lengkap & benar
Eksistensi jelas dan benar; Identitas pengurus dan penanggung jawab jelas dan benar; Jenis usaha jelas dan benar; Kepastian penyelenggaraan pembukuan yang dapat diaudit; dan Hasil penilaian form isian sesuai standart yang telah ditentukan
KETERANGAN GAMBAR
1. Importir mengisi Form Isian Registrasi secara elektronik; 2. Direktorat Audit KPDJBC meneliti Form Isian : a. Menerbitkan Tanda Terima atau menolak Form Isian secara elektronik b. Mengirim Status Pemlap ke Kanwil / KPU 3. Kanwil DJBC / KPU : a. Menunjuk Tim Pemeriksa dan membuat Surat Tugas untuk melakukan Pemeriksaan Lapangan (Pemlap) b. Menuangkan hasil Pemlap ke Lembar Pemlap dan memasukkannya ke Sistem Aplikasi Registrasi
KETERANGAN GAMBAR
4. Direktorat Audit KP DJBC : a. Melakukan penelitian dan analisis hasil Pemlap berdasarkan kriteria yang ditentukan b. Menuangkan hasil Analisis ke Sistem Aplikasi Registrasi KP DJBC 5. Tim Registrasi KP DJBC : a. Memutuskan menerima atau menolak permohonan Registrasi (secara aplikasi) b. Mengirimkan NIK ke Importir
PERUBAHAN DATA
TERKAIT eksistensi dan/atau identitas pengurus dan penanggung jawab
TIDAK TERKAIT dengan Eksistensi dan/atau identitas pengurus dan penanggung jawab
dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan melakukan kegiatan impor; mendapat rekomendasi dari instansi teknis terkait yang menerbitkan API/APIT; atau masih melakukan kegiatan usahanya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk.
PENCABUTAN NIK
Importir melakukan pelanggaran pidana kepabeanan, cukai, dan/atau perpajakan dg kekuatan hukum tetap; Dalam waktu 3 bulan setelah pemblokiran importir tidak memperbaiki data/dokumen; API / APIT dicabut; Diminta oleh instansi yang menerbitkan API/APIT;
Importir yang belum mendapatkan NIK, dapat dilayani pemenuhan kewajiban kepabeanannya untuk 1 (satu) kali pemberitahuan pabean impor setelah mendapat persetujuan dari kepala kantor pabean Surat Pemberitahuan Registrasi Impor yang telah dimiliki oleh importir sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, diberlakukan sebagai NIK NIK Berlaku di seluruh Kantor Pabean Untuk kepentingan pengawasan, terhadap importir yang telah mendapat NIK sewaktu-waktu dapat dilakukan penelitian kembali atas data pada formulir isian.