Anda di halaman 1dari 28

Manajemen Ekspor-Impor

Kelompok 2
Mutia Wisnu Wardani Devi Oktarima Muhammad Hafidz Yuga Siswanto Rizky Nastiti Abdul Aziz

Tugas Presentasi Manajemen Ekspor Impor

Cara Penyerahan Barang

Universitas Negeri Jakarta 2012

Syarat Penyerahan Barang dalam Incoterms 2000


Dalam transaksi perdagangan internasional, penentuan syarat penyerahan barang (terms of delivery) dari penjual kepada pembeli sangat penting dilakukan.

Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman dan perselisihan dalam proses pengiriman barang.

Ini sangat penting karena menyangkut masalah biaya dan risiko. Dengan penentuan terms of delivery yang jelas, akan jelas pula pembagian biaya dan risiko masing-masing pihak

Incoterm
Terdapat 13 persyaratan perdagangan internasional di dalam Incoterm yang berbentuk singkatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. EXW FCA FAS FOB CFR CIF CPT CIP DAF DES DEQ DDU DDP : Ex Work (named place) : Free Carrier (named place) : Free Alongside Ship (named port of shipment) : Free on Board (named port of shipment) : Cost on Freight (named port of destination) : Cost, Insurance, and freight (named port of destination) : Carriage Paid To (named place of destination) : Carriage an Insurance Paid To (named place of destination) : Delivered at frontier (named place) : Delivered Es Ship (named port of destination) : Delivered Ex Quay (named port of destination) : Delivered Duty unpaid (named place of destination) : Delivered Duty Paid (named place of destination)

Kategorisasi dalam INCOTERMS 2000 terdiri dari 13 terminologi yang bisa dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
1. E-term EXW: Adalah satu-satunya terminologi dalam kategori ini. Dalam hal ini penjual hanya bertanggungjawab untuk menyediakan barang yang dijualnya kepada pembeli di tempat si penjual. 2. F-terms: Yang masuk dalam kategori ini adalah FOB, FAS, dan FCA. Inti dari kategori ini adalah bahwa penjual diminta untuk mengirimkan barang ke pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli. 3. C-terms: CFR, CPT, CIP, dan CIF masuk dalam kategori ini. Pada kategori ini si penjual adalah pihak yang harus terlibat dalam kontrak pengangkutan dengan perusahaan angkutan. Akan tetapi segala resiko atau kerugian akibat kerusakan atau kehilangan terhadap barang atau semua biaya tambahan yang muncul akibat peristiwa-peristiwa yang timbul setelah barang dikapalkan atau diserahkan kepada pengangkut beralih dari penjual kepada pembeli. 4. D-terms DAF, DEQ, DDU, DDP, dan DES: Adalah terminologi-terminologi yang masuk dalam kategori ini. Pada pokoknya, kelompok ini mempersyaratkan kepada penjual untuk menanggung segala biaya dan resiko untuk membawa barang yang dijualnya kepada pembeli ke tempat tujuan.

1. FAS: Free Alongside Ship (named port of shipment)

Penyerahan barang oleh penjual kepada pembeli dilakukan di samping kapal pengangkutan.

Penjual melakukan penyerahan barang dengan menggunakan persyaratan Free Alongside Ship, yang memiliki kewajiban utama adalah pembeli memikul biaya pengangkutan barang dan risiko terhadap barang. Selain itu pembeli memiliki kewajiban untuk mengurus formalitas ekspor. Free Alongside Ship hanya dapat dipakai dalam pengangkutan laut atau pengangkutan antara pulau saja.
Examples FAS, ABC Shipping Line, Dock #2, Port Elizabeth, South Africa FAS, XYZ Shipping Line, Quay #4, Le Havre, France

2. FOB: Free on Board (named port of shipment)

Penjual melakukan penyerahan barang dengan Free On Board dilakukan di atas kapal yang akan melakukan pengangkutan barang. Selain itu yang memiliki kewajiban untuk mengurus formalitas ekspor adalah pihak penjual.
Hal tersebut berarti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan resiko atas kehilangan atau kerusakan barang mulai dari titik itu. Syarat ini menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja.
Examples FOB, ABC Shipping Line, Vessel XYZ, Buenos Aires, Argentina FOB, DEF Shipping Line, Vessel UVW, Gdansk, Poland

3. CFR: Cost and Freight (named port of destination)

Penjual melakukan penyerahan barang dengan Cost and Freight dilakukan di atas kapal, namun ongkos angkut sudah dibayar penjual sampai ke pelabuhan tujuan, dengan begitu penjual wajib mengurus formalitas ekspor. Dalam hal ini penjual wajib membayar biaya biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang barang itu sampai ke pelabuhan tujuan yang disebut.

Resiko kehilangan ataupun kerusakan atas barang barang tersebut termasuk setiap biaya tambahan sehubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah waktu penyerahan itu berpindah dari penjual kepada pembeli.
Syarat ini hanya dapat berlaku untuk angkutan laut dan sungai.
Examples CFR, Terminal 2, Port of Oakland, California, USA CFR, ABC Terminal, Port of Tokyo, Japan

4. CIF : Cost, Insurance, and freight (named port of destination)

Perlakuannya sama dengan CFR (Penjual melakukan penyerahan barang dengan Cost and Freight dilakukan di atas kapal, namun ongkos angkut sudah dibayar penjual sampai ke pelabuhan tujuan, dengan begitu penjual wajib mengurus formalitas ekspor. Selain itu dengan persyaratan CFR, maka peralihan risiko dan biaya tambahan beralih setelah barang dimuat di atas kapal), hanya saja penjual wajib menutup asuransi angkutan laut terhadap risiko kerugian pembeli terhadap kerusakan atau kehilangan barang yang mungkin terjadi selama dalam perjalanan. Meskipun penjual yang menutup asuransi, risiko atas barang telah berpindah dari pihak penjual kepada pembeli sejak penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengapalan.
Examples CIF, Terminal 2, Port of Oakland, California, USA CIF, ABC Terminal, Port of Tokyo, Japan

5. FOQ : Free On Quay (named port of destination)

Penjual melakukan penyerahan barang dengan Free On Quay dilakukan di atas dermaga pelabuhan tujuan barang. Selain itu yang memiliki kewajiban untuk mengurus formalitas ekspor adalah pihak penjual. Hal tersebut berarti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan resiko atas kehilangan atau kerusakan barang mulai dari titik itu. Syarat ini menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor. Persyaratan dengan menggunakan FOQ hanya dapat dilakukan untuk pengangkutan laut.
Examples FOQ, Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. FOQ, ABC Terminal, Port of Tokyo, Japan

6. FAR: Free Alongside Rail (named port of shipment)

Penjual melakukan penyerahan barang barang, bila barang barang itu ditempatkan di samping pelataran kereta api di stasiun kereta api yang disebut. Risiko dari semua biaya pengangkutan barang sampai di samping gerbong kereta api di stasiun pengiriman yang akan mengangkut barang ditanggung oleh penjual
Hal ini berarti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan semua resiko kehilangan atau kerusakan atas barang barang mulai saat itu.
Examples FAR, Stasiun Manggarai, Indonesia FAR, Station of Tokyo, Japan

7. Loco Price / Ex Works (...named place of delivery)*

Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan LOCO (Ex Works) yang memiliki kewajiban utama adalah pembeli dengan kewajiban untuk memikul semua biaya dan risiko terhadap barang. Selain itu pembeli harus bertanggung jawab juga dalam pengurusan formalitas melalakukan ekspor. Penyerahan dengan LOCO (Ex Works) dilakukan pada gudang penyimpanan barang penjual (loco gudang penjual).

Syarat ini boleh dipakai untuk jenis alat angkut mana saja
Examples LOCO(EXW), ABC Factory, Full Address, Paris, France LOCO(EXW), XYZ Printing Plant, Full Address, Singapore
* Loco price is also called as Ex-Factory or ExWarehouse Price

Anda mungkin juga menyukai