Sutoto. KARS
Ketua KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) Th 2011-2014 Ketua umum PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Th 2009-2012/ 2012-2015 Dewan Pembina MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) IDI Pusat 2009-2012/2012-2015 Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)
PENDIDIKAN:
PENGALAMAN KERJA
Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UMY, UHAMKA Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1998 Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1978-1979 Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., tahun 1979-1992 Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001 Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005 Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
Sutoto. KARS Sesditjen/Plt Dirjen Bina Pelayanan Medis KEMENKES R.I( Feb-Sept 2010)
Standar KPS 1
Rumah sakit menentukan pendidikan, ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain bagi seluruh staf rumah sakit.
Elemen Penilaian KPS 1 1.
Perencanaan harus mempertimbangkan misi rumah sakit, keragaman pasien, jenis pelayanan dan teknologi yang digunakan dalam asuhan pasien Ditetapkan pendidikan, keterampilan dan pengetahuan untuk semua staf. Peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku terpadu dalam perencanaan.
2. 3.
Sutoto. KARS
mempunyai tanggung jawab yang ditentukan dalam uraian tugas. Uraian tugas digunakan sbg:
Dasar penugasan,
seperti manajer departemen/unit kerja atau memiliki tugas ganda, di bidang klinis dan manajerial, dengan tanggung jawab manajerial yang ditetapkan di dalam uraian tugas
b) Seseorang yang memiliki beberapa tanggung jawab klinis,
dimana dia tidak diberi kewenangan untuk berpraktik mandiri, sama seperti seorang praktisi mandiri yang sedang belajar tugas baru atau keterampilan baru (kewenangan dalam KPS.10 sebagai alternatif );
c) Seseorang yang sedang dalam program pendidikan dan dibawah
supervisi, dan program akademis menetapkan, untuk setiap tahap atau tingkat pelatihan, apa yang dapat dilakukan secara mandiri dan apa yang harus dibawah supervisi. Dalam hal ini, deskripsi program dapat berfungsi sebagai uraian tugas; dan
d) Seseorang mendapat izin sementara untuk memberikan
pelayanan di rumah sakit. (Pemberian kewenangan di KPS.10, sebagai alternatif) Sutoto. KARS
ketika berada dalam rumah sakit, memiliki uraian tugas yang sesuai dengan aktifitas dan tanggung jawab mereka atau sudah memiliki privilege sebagai alternatif. (Lihat juga AP 3 EP 5)
3. Uraian tugas terbaru sesuai kebijakan rumah sakit.
1. Uraian tugas masing-masing staf RS 2. Uraian tugas mereka yang termasuk kategori a) sampai dengan d) 3. Uraian tugas semua jajaran dan staf RS
Sutoto. KARS
10
Standar KPS 2
Pimpinan rumah sakit mengembangkan dan mengimplementasikan proses rekruitmen, evaluasi dan penugasan staf serta prosedur terkait lainnya sesuai yang diidentifikasi oleh rumah sakit
Sutoto. KARS
11
Jika proses ini tidak terpusat kriteria, proses dan bentuk yang mirip menghasilkan suatu proses seragam
Sutoto. KARS
12
STAF RS
STAF KLINIS:
STAFMEDIS
PERAWAT STAF KESEHATAN PROFESIONAL LAINNYA
Sutoto. KARS
13
khusus
Rekredensial (3 tahunan)
14
3.
4. 5.
Ada proses rekruitmen staf .(Lihat juga TKP 3.5 EP 1) Ada proses untuk mengevaluasi kualifikasi staf baru. Ada proses penugasan seseorang menjadi staf. Proses yang seragam di seluruh rumah sakit Proses diimplementasikan.
Regulasi RS: Kebijakan/Panduan/SPO penerimaan staf Dokumen: SK pengangkatan staf Proses penerimaan staf Proses evaluasi kualifikasi staf baru Proses penetapan staf Keseragaman proses diseluruh RS dan bukti implementasi seluruh proses
Sutoto. KARS
15
Standar KPS 3
Rumah sakit menggunakan proses yang ditentukan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf konsisten dengan kebutuhan pasien.
Sutoto. KARS
16
posisi tertentu.
Proses ini juga memastikan bahwa keterampilan staf pada awal dan dari
berikut : Evaluasi awal sebelum atau pada waktu melaksanakan tugas tanggung jawabnya. Rumah sakit bisa menetapkan masa percobaan atau periode waktu tertentu dimana staf bertugas dibawah supervisi dan dievaluasi atau bisa dengan proses lain yang kurang formal. Apapun prosesnya,RS memastikan bahwa staf yang memberikan pelayanan yang berisiko tinggi atau memberikan asuhan pasien dengan risiko tinggi dievaluasi pada saat mereka memulai memberikan pelayanan.
Sutoto. KARS
17
Lanjutan..
Evaluasi terhadap ketrampilan dan pengetahuan
yang diperlukan dan perilaku yang diinginkan dilaksanakan oleh unit kerja dimana staf ditugaskan. Evaluasi yang terus-menerus untuk memastikan bahwa pelatihan dilaksanakan jika dibutuhkan dan bahwa staf dapat memahami tanggung jawab baru atau perubahan tanggung jawab. Sedangkan evaluasi yang yang terbaik dilakukan secara berkelanjutan, minimal sekali setahun dan didokumentasikan untuk setiap staf klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas. (Evaluasi dari mereka yang mendapat izin bekerja mandiri ditemukan pada KPS 11).
Sutoto. KARS
18
untuk mencocokkan pengetahuan dan ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan pasien. (Lihat juga PP 6, EP 4) 2. Staf klinis baru dievaluasi saat mereka mulai bekerja sesuai tanggung jawabnya. 3. Unit kerja atau unit pelayanan melakukan evaluasi terhadap staf klinis tersebut 4. Rumah sakit menentukan frekuensi evaluasi staf klinis tersebut 5. Ada dokumen yang membuktikan staf klinis dievaluasi setiap tahun sesuai kebijakan rumah sakit.
Sutoto. KARS
19
20
Standar KPS 4
Rumah sakit menggunakan proses yang ditentukan untuk memastikan pengetahuan dan ketrampilan staf non klinis konsisten dengan kebutuhan rumah sakit dan persyaratan jabatan/pekerjaan.
Sutoto. KARS
21
Penugasan
Evaluasi kinerja tahunan
Boleh menetapkan
Sutoto. KARS
22
mengisi jabatan nonklinis. Supervisor melakukan pelatihan selama masa orientasi bagi jabatan tersebut dan memastikan para petugas tersebut dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai uraian tugas. Setiap staf tersebut harus mendapatkan supervisi/pengawasan dan secara berkala dilakukan evaluasi untuk memastikan tetapnya kompetensi sesuai dengan pekerjaannya.
Sutoto. KARS
23
mencocokkan pengetahuan dan ketrampilan staf nonklinis dengan persyaratan jabatan. (lihat juga AP.5.2, EP 2 dan 3, dan AP.6.3, EP 2 dan 3) tanggungjawabnya.
2. Staf nonklinis baru dievaluasi pada saat mulai bekerja sesuai 3. Unit kerja atau unit pelayanan melakukan evaluasi terhadap
4. Rumah sakit menetapkan frekuensi evaluasi terhadap staf 5. Ada dokumen yang membuktikan staf nonklinis dievaluasi
Dokumen: Bukti proses penerimaan staf non klinis dan evaluasi berkelanjutan Bukti evaluasi staf non klinis Sutoto. KARS
24
Standar KPS 5
Sutoto. KARS
25
kepegawaian tentang kualifikasi mereka, hasil evaluasi dan riwayat pekerjaan. Proses dan catatan untuk staf klinis profesional, termasuk surat izin kerja praktek mandiri sesuai ketentuan hukum dan ketentuan rumah sakit, Catatan distandarisasi dan terbaru sesuai kebijakan rumah sakit.
Sutoto. KARS
26
sakit
2. File kepegawaian berisi kualifikasi staf tersebut 3. File kepegawaian berisi uraian tugas yang berlaku dari staf
tersebut
4. File kepegawaian berisi riwayat pekerjaan 5. File kepegawaian berisi hasil evaluasi 6. File kepegawaian berisi catatan pendidikan dan latihan
yang diikutinya
Sutoto. KARS
27
Dalam file kepegawaian ada bukti: 1. Kualifikasi staf 2. Uraian tugas untuk staf 3. Riwayat pekerjaan (CV) 4. Bukti hasil evaluasi 5. Catatan pelatihan yang diikuti 6. Pemutakhiran file kepegawaian
Sutoto. KARS
28
Standar KPS 6
Rencana staf dikembangkan bersama-sama oleh para pimpinan, mengidentifikasi jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang diinginkan
Sutoto. KARS
29
rumah sakit 2. Pimpinan mengembangkan kerjasama dalam proses perencanaan 3. Jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang dibutuhkan di identifikasi dalam rencana yang menggunakan metode penempatan staf yang dikenal dan berlaku. (Lihat juga AP
6.3 EP 5)
penugasan kembali staf 5. Rencana mencakup transfer tanggung jawab antar petugas
Sutoto. KARS
30
KMK RI NO : 81/MENKES/SK/I/2004 TENTANG: PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN/KOTA SERTA RUMAH SAKIT
Sutoto. KARS
31
Sutoto. KARS
32
Sutoto. KARS
33
1. Efektifitas rencana penempatan staf dimonitor secara terus-menerus 2. Rencana direvisi dan diperbaharui bila diperlukan
BUKTI DOKUMEN : evaluasi penempatan staf dan pola ketenagaan Pelaksanaan revisi pola ketenagaan
Sutoto. KARS
34
Standar KPS 7
Seluruh staf, baik klinis maupun nonklinis dilakukan orientasi di rumah sakit, pada unit kerja atau unit pelayanan dimana mereka bertugas dan bertanggungjawab pada tugas khusus sesuai penugasan dan penempatan mereka.
Sutoto. KARS
36
rumah sakit, pada unit kerja atau unit pelayanan dimana mereka bertugas dan ber tanggungjawab pada penugasan khusus mereka. 2. Pekerja kontrak dilakukan orientasi di rumah sakit, pada unit kerja dan unit pelayanan dimana mereka bertugas dan bertanggungjawab pada penugasan khusus mereka. 3. Tenaga sukarela dilakukan orientasi di rumah sakit pada tanggungjawab tugas mereka. 4. Mahasiswa/trainee dilakukan orientasi pada rumah sakit pada tanggungjawab tugas mereka
BUKTIDOKUMEN KPS 7 1. Pelaksanaan orientasi staf baru 2. Pelaksanaan orientasi karyawan kontrak (outsourcing) 3. Pelaksanaan orientasi tenaga sukarela kalau ada 4. Pelaksanaan orientasi mahasiswa atau pelajar magang
Sutoto. KARS
37
Standar KPS 8
Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan, baik in-service, maupun pendidikan dan pelatihan lain untuk menjaga dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Membuat Program Diklat : TNA : data informasi termasuk data mutu danKeselamatan pasien Melaksanakan Diklat sesuai kebutuhan pasien/ Pendidikan berkelanjutan
Sutoto. KARS
38
data dan informasi, termasuk hasil monitoring terhadap kualitas dan keselamatan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan staf. 2. Program pendidikan direncanakan berdasarkan data dan informasi tersebut. 3. Rumah sakit menyediakan pendidikan dan pelatihan in-service secara terus-menerus
(Lihat juga AP 5.1 EP 6; AP 6.2 EP 7)
kemampuan staf untuk memenuhi kebutuhan pasien dan atau kebutuhan pendidikan berkelanjutan. (Lihat juga AP 5.1 EP 6; AP 6.2 EP 7)
Sutoto. KARS
39
Bukti Proses 1. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan sesuai kebutuhan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien 2. Proses perencanaan pelatihan 3. Pelaksanaan pelatihan karyawan secara kontinyu 4. Pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dalam standar profesi
40
Sutoto. KARS
Sutoto. KARS
41
Dapat diidentifikasi staf rumah sakit yang memberikan asuhan pasien dan staf lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit telah mendapat pelatihan dalam cardiac life support . Tingkat pelatihan yang tepat telah diberikan dalam frekuensi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan staf. Ada bukti yang menunjukkan bahwa staf rumah sakit tersebut lulus pelatihan. Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk setiap orang diulang berdasarkan persyaratan dan atau berdasarkan kerangka waktu yang ditetapkan oleh program pelatihan yang diakui atau setiap dua tahun bila program pelatihan yang diakui tidak digunakan
2. 3. 4.
1. Bukti pelaksanaan pelatihan cardiac life support dan staf diminta mendemokan 2. Sertifikat pelatihan cardiac life support 3. Refreshing tiap dua tahun
Sutoto. KARS
43
Rumah sakit menyediakan fasilitas dan waktu untuk pendidikan dan pelatihan staf.
Elemen Penilaian KPS 8.2.
1. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan peralatan untuk
agar bila ada kesempatan dapat berpartisipasi dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan
Dokumen: Program diklat RS dan Unit kerja dan alokasi waktu diklat untuk staf Bukti pelaksanaan pelatihan Sertifikat pelatihan Fasilitas Diklat
Sutoto. KARS
44
Standar KPS 8.3. Pendidikan professional kesehatan, bila dilakukan dalam rumah sakit, berpedoman pada parameter yang ditentukan oleh program akademik .
Sutoto. KARS
45
5.
6.
program pelatihan Rumah sakit mendapatkan dan menerima parameter dari program akademik Rumah sakit memiliki catatan lengkap dari semua peserta pelatihan dalam rumah sakit Rumah sakit memiliki dokumentasi dari status pendaftaran, izin atau sertifikasi dan kualifikasi akademik dari para peserta pelatihan. Rumah sakit memahami dan menyediakan tingkat supervisi yang diperlukan untuk setiap jenis dan tingkat pelatihan Rumah sakit mengintegrasikan peserta pelatihan kedalam orientasi rumah sakit, kualitas, keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi dan program lainnya. 46 Sutoto. KARS
Bukti Telusur
Dokumen: SK clinical instructur/ Bukti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dan sertifikatnya TELUSUR 1. Proses evaluasi program pelatihan 2. Laporan akademik bagi staf yang mengikuti pendidikan dengan biaya rumah sakit 3. Data staf yang mengikuti pelatihan di rumah sakit 4. Data izin, ijasah dan sertifikat pelatihan staf rumah sakit 5. Tersedianya nara sumber dan clinical instructur yang kompeten 6. Pelaksanaan orientasi dan pelatihan yang terintegrasi dengan program mutu, keselamatan pasien dan PPI
Sutoto. KARS
47
sertifikasi dan kualifikasi akademik dari para peserta pelatihan 5. Punya supervisor untuk setiap jenis dan tingkat pelatihan 6. Peserta pelatihanmenjalani orientasi di Rumah sakit khususnya ttg mutu, keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi dan program lainnya.
Sutoto. KARS
48
Sutoto. KARS
49
Program Kesehatan dan Keselamatan 2. Program ini merespons kebutuhan staf urgen dan nonurgen melalui pengobatan langsung dan rujukan 3. Data program menginformasikan program mutu dan keselamatan rumah sakit 4. Ada kebijakan tentang vaksinasi dan imunisasi bagi staf 5. Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling dan tindak lanjut terhadap staf yang tertular penyakit infeksi, berkoordinasi dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Sutoto. KARS
50
Bukti Telusur
Dokumen : Program kerja K3 RS Program pelayanan kesehatan staf Program vaksinasi dan imunisasi SPO penangan staf yg terpapar penyakit infeksius terkait program PPI dan bukti pelaksanaan
Sutoto. KARS
51
Standar KPS 9
Rumah sakit memiliki proses kredensialing melalui pengumpulan, verifikasi dan evaluasi dari izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman untuk mengizinkan anggota staf medis melakukan asuhan pasien tanpa supervisi
Sutoto. KARS
52
Izin berdasarkan peraturan perundangan dan izin dari rumah sakit untuk melakukan asuhan pasien tanpa supervisi dapat diidentifikasi.
2.
Dibutuhkan kredensial (antara lain : pendidikan, izin, registrasi) sesuai peraturan dan kebijakan RS bagi setiap anggota staf medis yg disalin oleh RS dan disimpan dalam file kepegawaian atau dalam file kredensial yang terpisah bagi setiap anggota staf medis
Semua kredensial (antara lain pendidikan, izin, registrasi) diverifikasi dengan sumber yang mengeluarkan kredensial sebelum individu tersebut memulai memberikan pelayanan kepada pasien.
3.
4. Semua kredensial (antara lain pendidikan, izin , registrasi) terkini dan terupdate sesuai persyaratan.
5.
Pada penugasan awal, penentuan terinformasi dibuat tentang kualifikasi terkini dari seseorang untuk memberikan pelayanan asuhan pasien.
Sutoto. KARS
53
Telusur Dokumen
Penetapan dan pengumuman staf medis yang dapat melakukan asuhan pasien secara mandiri (SPK dgn RKK, tersedia di file kepegawaian, fle kredensial dan di unit pelayanan) Proses dan data kredensialing Verifikasi ijasah dan STR dari sumber aslinya
Sutoto. KARS
54
Pimpinan rumah sakit membuat keputusan tentang pembaharuan izin bagi setiap staf medis untuk dapat melanjutkan memberikan pelayanan asuhan pasien setidaknya tiga tahun sekali
Sutoto. KARS
55
setiap staf medis secara berkala setidaknya setiap tiga tahun sekali.
2. Ada tim yang ditugaskan membuat keputusan resmi memperbaharui
izin setiap anggota staf medis untuk dapat meneruskan memberikan pelayanan asuhan medis di rumah sakit.
3. Keputusan pembaharuan izin didokementasikan dalam file
Telusur Dokumen : Regulasi SK Sub Komite Kredensial Dokumen Bukti proses rekredensial Penetapan SPK (surat penugasan klinik) dg RKK (rincian kewenangan klinik) oleh direktur Sutoto. KARS
56
Standar KPS 10
Rumah sakit memiliki tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti untuk memberi wewenang kepada semua staf medis untuk menangani dan merawat pasien dan menyediakan pelayanan klinis lainnya secara konsisten sesuai dengan kualifikasinya
Sutoto. KARS
57
terdokumentasi dalam kebijakan resmi rumah sakit untuk memberikan kewenangan klinik bagi setiap anggota staf medis untuk memberikan pelayanan medis pada penugasan pertama dan pada penugasan ulang kemudian 2. Keputusan memberikan penugasan ulang untuk memberikan pelayanan pasien merujuk pada item a) sampai f) (AREA KOMPETENSI KLINIS) dan pada review kinerja secara berkala dari para praktisi 3. Pelayanan pasien yang akan diberikan oleh setiap anggota staf medis jelas digambarkan dan dikomunikasikan oleh pemimpin RS ke seluruh RS dan ke anggota staf medis 4. Setiap staf medis hanya memberikan pelayanan medis yang secara spesifik diizinkan oleh rumah sakit.
Sutoto. KARS
58
Telusur Dokumen
Regulasi RS: Kebijakan dan proses pemberian SPK dan RKK pada penugasan pertama dan penugasan ulang Kritera keputusan untuk penugasan ulang sesuai (kriteria a sd f sebagai review kinerja) Bukti pengumuman SPK dan RKK Bukti Pengawasan pelaksanaan SPK dan RKK
Sutoto. KARS
59
mengembangkan ilmu biomedis, klinis dan sosial dan penerapan pengetahuan untuk asuhan pasien dan pendidikan lainnya
Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek: menggunakan ilmu dan metode berbasis bukti d) Ketrampilan hubungan antar manusia dan komunikasi: e) Profesionalism: komitmen untuk secara terus menerus
mengembangkan professionalitas, etika, pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
f)
Praktek berbasis sistem:pemahaman terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.
Sutoto. KARS
60
Sutoto. KARS
61
Standar KPS 11
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan keamanan asuhan klinis yang diberikan oleh setiap staf medis .
Sutoto. KARS
62
63
Telusur Dokumen
Acuan: PMK 1438/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Regulasi RS: SPO Pelayanan Kedokteran Program kerja Komite Medik Dokumen: Bukti pelaksanaan evaluasi pelayanan staf medik sesuai SPO pelayanan Kedokteran
Sutoto. KARS
64
Sutoto. KARS
65
LEMBAR KERJA KUALIFIKASI STAF MEDIK Spesialisasi Tanggal Pertama kali diangkat : Nama Gelar/kredensial : . Std KPS.9 Elemen penilaian 1. Ada catatan tentang mereka yang diijinkan memberikan pelayanan kepada pasien tanpa supervisi (RINCIAN KEWENANGAN KLINIK /RKK) 2.Rumah sakit membuat salinan yg disimpan di file kredensial/file kepegawaian pendidikan, SIP,STR , SPK, RKK dari setiap staf medik 3.Semua dokumen pendidkan, registrasi harus diverifikasi oleh sumber yang menerbitkan, sebelum yang bersangkutan bekerja memberikan pelayanan kepad pasien Patuh Komen ya/tdk
4. Semua dokumen kredensial (pendidikan, STR. SIP. SPK.RKK Harus selalu diupdated
5.Pada pengangkatan awal ada Surat Penugasan Klinik dan Rincian Kewenangan klinis dari direktur KPS.9.1 1. Ditetapkan kebijakan tentang proses evaluasi file kredensial dari setiap staf paling kurang setiap 3 tahun (Rekredensial) 3. Bukti penetapan kembali disimpan di file kredensial staf
Sutoto. KARS
66
Std
Elemen penilaian
KPS. 1. RS meggunakan proses terstandar memberikan kewenangan klinis kpd 10 setiap staf medik untuk memberikan layanan pada saat awal diangkat (Kredensial) dan pada saat diangkat kembali (Rekredensial) 2. Keputusan mengangkat kembali didasarkan dari area kompetensi (a) sampai ( f) 3. SPK DAN RKK setiap staf medis di informasikan keseluruh unit di rumah sakit 4. Setiap staf medik hanya memberi pelayanan yang ditetapkan dalam SPK/RKK KPS. 1.Evaluasi dan mutu dari pelayanan yang diberikan oleh setiap staf medik 11 di kaji setiap tahun dan dikomunikasikan ke staf medik lain 5. Hasil evaluasi dicatat di file kredensial staf medik dan di file lain tentang kepegawaian KPS. 1. Anggota Staf medik /Kep/staf profesional lainnya diberi pelatihan 8.1 cardiac life support 3. Ada bukti tentang kelulusan pelatihan staf medis 4. Tingkat pelatihan untuk setiap orang diulangi berdasar kebutuhan atau Sutoto. KARS kerangka waku yang ditetapkan pengelola pelatihan, atau setiap 2 tahun
67
KREDENSIAL/REKREDENSIAL
KOMPETENSI: MEDICAL PROSEDUR/TINDAKAN KOMPETENSI CORE COMPETENSI: DR. DR SP SPECIFIC/ ADDED COMPETENSI: KONSULTAN, FELLOWSHIP
Sutoto. KARS
68
Sutoto. KARS
69
DITOLAK
KETERANGAN
M: Mandiri DS: Dibawah supervisi TA : Tak ada alat TK: Tak Ada Kompetensi
Sutoto. KARS
70
TINDAKAN/PROSEDUR
1. Incisi Hordeolum/Chalazion/Abses 2. Extirpasi Pterygium 3. Extirparsi Pterygium dengan graf conjungtiva 4. Extirparsi Granuloma 5. Extirpasi cysta conjungtiva 6. Extirpasi tumor jinak kecil di conjungtiva, cornea dan palpebra 7. Extirpasi Lithiasis 8. phecoemulsifikasi dg IOL 9.SICS dg IOL 10.Lasik dg microkeratome
Sutoto. KARS
71
TINDAKAN/PROSEDUR
I. Mendiagnosa, merawat, melakukan konsultasi dan pengobatan spesialistik masalah kesehatan mata
1. Incisi Hordeolum/Chalazion/Abses
2. Extirpasi Pterygium
4. Extirparsi Granuloma
7. Extirpasi Lithiasis
9. Flap conjungtiva
Sutoto. KARS
72
Sutoto. KARS
73
Sutoto. KARS
74
Sutoto. KARS
75
Sutoto. KARS
76
mengembangkan ilmu biomedis, klinis dan sosial dan penerapan pengetahuan untuk asuhan pasien dan pendidikan lainnya
praktek: menggunakan ilmu dan metode berbasis bukti d) Ketrampilan hubungan antar manusia dan komunikasi: e) Profesionalism: komitmen untuk secara terus
menerus mengembangkan professionalitas, etika, pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
f)
Praktek berbasis sistem:pemahaman terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan. Sutoto. KARS
77
STAF KEPERAWATAN
RS punya proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial tenaga keperawatan RS punya prosedur untuk :
mengidentifikasi tanggung jawab dari setiap tugas
tenaga keperawatan berpartisipasi dalam aktifitas peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja individu.
Sutoto. KARS
78
Rumah sakit memiliki proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial tenaga keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
Sutoto. KARS
79
proses kredensialing setiap tenaga keperawatan. 2. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalamanan didokumentasi 3. Infrormasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai parameter yang ditentukan dalam maksud dan tujuan KPS 9 4. Ada catatan kredensial yang dipelihara dari setiap tenaga keperawatan. 5. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa krendesial dari perawat kontrak sahih dan lengkap sebelum penugasan. 6. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan kesahihan kredensial perawat yang bukan pegawai rumah sakit, tapi mendampingi dokter dan memberikan pelayanan pada pasien 80 Sutoto. KARS RS
Telusur Dokumen
Acuan: PMK 1796/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan Regulasi RS: Panduan kredensial staf keperawatan Dokumen: File kepegawaian dan file kredensial staf keperawatan serta bukti proses pendukung
Sutoto. KARS
81
Sutoto. KARS
82
Standar KPS 13
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab dari setiap tugas dan membuat penugasan berdasarkan atas kredensial perawat dan peraturan perundangan.
Sutoto. KARS
83
pengalaman tenaga keperawatan digunakan untuk membuat penugasan kerja klinis. 2. Proses yang memperhitungkan peraturan perundangan yang relevan.
Sutoto. KARS
84
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk tenaga keperawatan berpartisipasi dalam aktifitas peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerja individu.
Sutoto. KARS
85
peningkatan mutu rumah sakit. (Lihat PMKP 1.1, ep 1) 2.Kinerja tenaga keperawatan direview bila ada INDIKASI AKIBAT TEMUAN pada aktifitas peningkatan mutu. 3. Informasi yang sesuai dari proses review tersebut didokumentasikan dalam file kredensial perawat tersebut atau file lainnya.
86
Sutoto. KARS
Sutoto. KARS
87
Standar KPS 15
Rumah sakit memiliki standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensialing staf kesehatan professional lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
Sutoto. KARS
88
Sutoto. KARS
89
Sutoto. KARS
93
selesai
sutotocokro@gmail.com
Sutoto. KARS
94