1
Standar Profesi Dokter Spesialis Anak
A. Pendahuluan
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan profesionalitas serta mutu profesi
dokter spesialis anak, maka perlu adanya suatu standar profesi dokter spesialis anak agar
dapat melaksanakan profesinya sebaik mungkin dan merata tingkat kompetensi dokter
spesialis anak tersebut sesuai dengan tingkat katagorinya.
B. Kebijakan
Standar Profesi Dokter Spesialis Anak ini merupakan batasan kemampuan (knowledge,
skill dan professional attitude) yang harus dikuasai oleh dokter spesialis anak maupun
dokter spesialis anak konsultan untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri.
Standar Profesi Dokter Spesialis Anak ini meliputi aspek legalitas sebagai individu dokter
spesialis anak atau konsultan, kompetensi dan etika kedokteran dalam bentuk beberapa
standar yang tidak terpisahkan yang terdiri dari Standar Kompetensi Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak (SPM KA) IDAI yang
dibuat dalam satu buku terpisah, dan Standar Etika yang meliputi Kode Etik Kedokteran
Indonesia (KODEKI) dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Standar Profesi Dokter Spesialis Anak ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Good
Medical Pediatrics Practice.
2
C. Standar Profesi Dokter Spesialis Anak
1 Kualifikasi sebagai Dokter Spesialis Anak dan Konsultan
3
ii. Dokter tersebut dapat melakukan praktik sebagai dokter spesialis anak
atau konsultan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
b. Sumpah Dokter
4
ii. Dokter tersebut dalam melaksanakan praktik sebagai dokter spesialis
anak atau konsultan mempunyai kewajiban untuk:
5
4 Kompetensi Dokter Spesialis Anak dan Konsultan
Ketentuan:
i. Modul pendalaman
6
iii. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IDAI
vii. Seminar
viii. Simposium
7
a. Mempunyai sertifikat tanda lulus mengikuti 3 (tiga) pelatihan
wajib
i. Modul pendalaman
vii. Seminar
8
viii. Simposium
9
c. Nilai Ujian Tulis Kompetensi ≥ 70%.
ii. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak (SPM KA) IDAI mempunyai
masa berlakunya.
iii. Revisi Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak (SPM KA) IDAI
dilakukan secara periodik dan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan anak.
iv. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak (SPM KA) IDAI sebagai
salah satu referensi Ujian Kompetensi dokter spesialis anak atau
konsultan.
vi. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak (SPM KA) IDAI, Standar
Profesi Dokter Spesialis Anak dan Standar Prosedur Operasional (SPO)
dipergunakan sebagai acuan pembanding dalam pelaksanaan audit medis
10
6 Standar Etika Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Anak Konsultan
11
10.Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
11.Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar
senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam
beribadat dan atau dalam masalah lainnya.
12.Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
13.Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.
14.Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan.
15.Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya,
kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
16.Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja
dengan baik.
17.Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.
12
7 Audit Medis
Agar mutu pelayanan yang diberikan oleh dokter spesilias anak dan konsultan
tersebut dapat dijaga dan ditingkatkan, maka evaluasi dapat dilaksanakan dalam
bentuk audit medis di berbagai tingkat secara restropektif, konkurens maupun
prospektif dengan ketentuan:
i. Menentukan topik atau ruang lingkup (scope) yang akan dilakukan audit.
iv. Bila dianggap perlu hasil audit medis tersebut dapat menjadi dasar revisi
Standar Prosedural Operasional (SPO) di tempat penyelenggara
pelayanan kesehatan anak.
13
Pedoman Pelaksanaan
Standar Profesi Dokter Spesialis Anak
14
Pedoman Pelaksanaan Standar Profesi Dokter Spesialis Anak
A. Pendahuluan
Pedoman Pelaksanaan Standar Profesi Dokter Spesialis Anak ini merupakan penjelasan
operasional dari Standar Profesi Dokter Spesialis Anak yang dapat dilaksanakan untuk
persiapan pemberian Sertifikat Kompetensi dan Surat Rekomendasi IDAI untuk praktik
sebagai dokter spesialis anak atau konsultan dalam rangka meningkatkan mutu profesi
dan kompetensi dengan tujuan agar dapat melaksanakan profesinya sebaik mungkin
sesuai dengan tingkat kategorinya.
B. Kebijakan
Pedoman Pelaksanaan Standar Profesi Dokter Spesialis Anak merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Standar Profesi Dokter Spesialis Anak.
1 Penjelasan Istilah
a. Pelatihan wajib:
15
ii. Untuk dokter spesialis anak konsultan:
b. Kegiatan Ilmiah
vi. Round table discussion atau diskusi panel adalah pertemuan dan
diskusi untuk membahas suatu pokok.
16
2 Institusi penyelenggara kegiatan ilmiah yang diakui IDAI adalah:
IDAI Cabang
17
4 Ujian Kompetensi
ii. Ujian Tulis diselenggarakan oleh IDAI Cabang dan bila perlu dapat
diselenggarakan oleh PP IDAI.
iii. Ujian Tulis tersebut dilakukan empat kali dalam setahun, yaitu
pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober.
18
6 Proses Penerbitan Surat Rekomendasi IDAI
Untuk Dokter Spesialis Anak dan Konsultan baru lulus dan belum
mempunyai Surat Izin Praktek:
ii Sumpah Dokter.
19
iii Sertifikat Kompetensi sebagai dokter spesialis anak atau konsultan
yang masih berlaku dari IDAI.
ii Sumpah Dokter.
ii Sumpah Dokter.
20
iii Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI).
ii. Bila telah memenuhi persyaratan (i) di tas, maka IDAI Cabang dapat
menerbitkan Surat Rekomendasi.
Dalam rangka meningkatkan mutu profesi dokter spesialis anak dan konsultan,
maka dokter tersebut harus berupaya meningkatkan mutu profesinya melalui:
21
Lampiran 1. Check List Penelitian kelengkapan berkas untuk Penerbitan Surat
Rekomendasi IDAI Cabang bagi Dokter Spesialis Anak baru lulus.
Ada Tidak
1 Kartu Tanda Anggota Ikatan Dokter Indonesia (KTA IDI)
...........................................................
22
Lampiran 2. Check List Penelitian kelengkapan berkas untuk penerbitan Surat
Rekomendasi IDAI bagi Dokter Spesialis Anak/Konsultan yang belum mempunyai SIP:
Ada Tidak
1 Kartu Tanda Anggota IDI dan IDAI.
.....................................................
23
Lampiran 3. Check List Penelitian kelengkapan berkas untuk penerbitan Surat
Rekomendasi IDAI Cabang bagi Dokter Spesialis Anak/ Konsultan yang akan
memperpanjang SIP:
Ada Tidak
1 Kartu Tanda Anggota IDI dan IDAI.
.....................................................
24
Standar Penyelenggara
Kegiatan Pengembangan Profesi
(Continuous Profesional Development)
IDAI
25
Standar Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
(Continuous Professional Development/CPD)
A. Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan profesionalitas dan kompetensi serta mutu profesi dokter
spesialis anak, maka dokter spesialis tersebut perlu meningkatkan kemampuan
kompetensinya melalui berbagai kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh insttusi,
lembaga maupun organisasi profesi yang terakreditasi dan diakui oleh IDAI. Oleh
karena itu perlu ada Standar Penyelenggara Kegiatan Pengembanagn Profesi agar dapat
memenuhi persyaratan standar kompetensi dan profesi untuk mendapatkan lisensi praktik
sebagai dokter spesialis anak.
B. Kebijakan
Standar Penyelenggara Kegiatan Ilmiah Berkelanjutan untuk Dokter Spesialis Anak ini
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pedoman Penilaian Akreditasi
Penyelenggara Kegiatan Pengembanagn Profesi untuk Dokter Spesialis Anak
26
4. Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan
Profesi tersebut memberikan penjelasan tertulis daftar acara kegiatan
ilmiah yang terdiri dari judul/topik, alokasi waktu, nama pembicara dan
moderator kegiatan tersebut.
27
Pedoman Penilaian Akreditasi
Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
28
Pedoman Penilaian Akreditasi
Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
A. Pendahuluan
Pedoman Penilaian Akreditasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi ini
merupakan penjelasan operasional dari Standar Penyelenggara Kegiatan Pengembangan
Profesi yang dapat dilaksanakan untuk persiapan akreditasi (self assessment) dari pihak
yang akan dinilai (institusi/lembaga/organisasi) penyelenggara dan surveyor dari IDAI
serta pada waktu proses akreditasi oleh surveyor dari IDAI.
B. Kebijakan
Pedoman Penilaian Akreditasi untuk Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
ini merupakan ini satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Standar Penyelenggara
Kegiatan Pengembangan Profesi untuk Dokter Spesialis Anak.
C. Penilaian Standar/Akreditasi
Proses Penilaian Akreditasi untuk Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi ini
terdiri dari langkah langkah sebagai berikut:
4. PP IDAI mengirim surat pemberitahuan nama nama surveyor dan waktu penilaian
akreditasi kepada institusi/lembaga/ organisasi Penyelenggara Kegiatan Kegiatan
Pengembangan Profesi tersebut.
29
7. Rapat surveyor dan PP IDAI untuk menentukan hasil akreditasi.
30
Instrumen Penilaian Akreditasi
Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
31
Instrumen Penilaian Akreditasi
Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
Nilai: Kriteria:
32
S1 P2 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut mempunyai penjelasan secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang
dan tanggung jawab setiap unit dan individu.
Nilai: Kriteria:
1 Tidak ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi, tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap unit dan individu.
33
S2 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut mengadakan kegiatan ilmiah dalam bentuk yang sesuai dengan
Standar Profesi Dokter Spesialis Anak
Nilai: Kriteria:
34
S3 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut memberikan penjelasan tertulis objektif dan hasil yang ingin dicapai
dari kegiatan tersebut.
Nilai: Kriteria:
35
S4 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut memberikan penjelasan tertulis daftar acara kegiatan ilmiah yang
terdiri dari judul/topik, alokasi waktu, nama pembicara dan moderator kegiatan
tersebut.
Nilai: Kriteria:
36
S5 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut mempunyai dokumentasi kualifikasi dan riwayat hidup/resume setiap
pembicara/pelatih serta makalah yang ditulis sesuai dengan kaidah ilmiah yang
berlaku.
Nilai: Kriteria:
37
S6 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut mengadakan kegiatan ilmiah dengan tema yang sesuai dengan unsur
unsur yang terkandung dalam Standar Pelayanan Medik Kesehatan Anak (SPM
KA) atau Unit Kerja Koordinasi (UKK)/Unit Kerja (UK) atau Satuan Tugas
IDAI, serta sesuai dengan Kode Etik Kedokteran dan tidak bertentangan dengan
norma norma yang berlaku di masyarakat.
Nilai: Kriteria:
38
S7 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut menyediakan sarana kegiatan ilmiah termasuk identitas peserta,
panitia, pembicara/pelatih, alat tulis, audiovisual dan makalah yang disajikan
serta lembar evaluasi.
Nilai: Kriteria:
39
S8 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut menerbitkan Sertifikat Partisipasi dan Sertifikat Tanda Lulus dengan
bobot, nomor dan tanggal Surat Keputusan SKP IDI (PB IDI atau IDI Wilayah
sesuai dengan peraturan yang berlaku).
Nilai: Kriteria:
40
S9 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut memberikan kuesioner kepada peserta sebagai umpan balik (feedback)
mengenai penyelenggaraan kegiatan ilmiah yang terdiri dari:
pemberitahuan/pengumuman kegiatan ilmiah, pendaftaran, biaya,
tema/topik/judul, nara sumber, makalah, fasilitas dan saran saran.
Nilai: Kriteria:
41
S10 Institusi/lembaga/organisasi Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi
tersebut mempunyai program upaya perbaikan dan peningkatan mutu
penyelenggaraan kegiatan ilmiah berkelanjutan.
Nilai: Kriteria:
42
Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak
43
STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ANAK
A. Pendahuluan
Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini merupakan salah satu upaya Kolegium
IDAI dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dokter spesialis anak dan
keseragaman sistem pendidikan dokter spesialis anak yang diadakan di berbagai Institusi
(Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Indonesia.
B. Kebijakan
Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan:
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang dikeluarkan oleh
Kolegium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang dikeluarkan oleh Kolegium Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang disusun oleh berbagai Institusi (Pusat)
Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Indonesia berdasarkan Kurikulum Pendidikan
Dokter Spesialis Anak dari Kolegium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
44
a. Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak
c. Log Book (Buku Kinerja) Peserta Didik secara tertulis dan disahkan oleh
pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
d. Log Book (Buku Kinerja) Tenaga pendidik secara tertulis dan disahkan
oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah
Sakit).
a. Pendahuluan
d. Struktur Pendidikan: struktur dasar kurikulum dan beban studi serta pokok
bahasan materi pendidikan
45
f. Penerimaan calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak:
waktu, persyaratan pendaftran, alur pendaftaran, proses dan kriteria
penerimaan peserta program baru
i. Organisasi Penyelenggaraan
46
viii. Proses pemberhentian peserta didik,
8. Kolegium IDAI, Ketua II (Bidang Ilmiah) PP IDAI dan Ketua Ketua Unit Kerja
Koordinasi (UKK) IDAI melaksanakan pertemuan rutin yang terjadwal untuk
tingkat masing masing sesuai fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawabnya
serta pertemuan rutin terpadu yang bersifat sinergis mengenai perkembangan
Kurikulum, Panduan Pendidikan, Log Book, Buku Ajar, proses implementasi
metodologi pendidikan dan Evaluasi Nasional.
10. Seluruh Unit Kerja Koordinasi (UKK) IDAI dikoordinasikan oleh Ketua II
(Bidang Ilmiah) PP IDAI mlalui pengurus pengurus UKK, mempunyai program
upaya perbaikan dan peningkatan mutu mengenai Buku Ajar, Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak, dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anak.
47
Standar
Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak
48
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
A. Pendahuluan
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini merupakan salah satu
upaya Kolegium IDAI dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dokter spesialis
anak dan keseragaman sistem pendidikan dokter spesialis anak yang diadakan di berbagai
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Indonesia.
B. Kebijakan
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini merupakan ini satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pedoman Penilaian Akreditasi untuk Institusi
(Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak.
d. Uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan disahkan oleh oleh
pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
49
a. Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mengacu kepada
Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang dikeluarkan oleh
Kolegium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
3. Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai Log Book
bagi peserta didik yang telah disahkan pelaksanaannya oleh pimpinan institusi
(Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) tersebut serta:
b. Log Book tersebut mencerminkan penilaian kegiatan yang akan dinilai dari
peserta didik di institusi tersebut.
c. Tempat pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi
tersebut.
50
5. Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut menyediakan staf
Pendidik sebagai pembimbing konselor bagi peserta didik yang mempunyai
masalah.
10. Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai program
upaya perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spesialis Anak di
tingkat unit maupun institusi.
51
Pedoman Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat)
Pendidikan Dokter Spesialis Anak
52
Pedoman Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
A. Pendahuluan
Pedoman Penilaian Akreditasi Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini
merupakan penjelasan operasional dari Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter
Spesialis Anak yang dapat dilaksanakan untuk persiapan akreditasi (self assessment) dari
pihak yang akan dinilai (institusi) dan surveyor dari Kolegium IDAI serta pada waktu
proses akreditasi oleh surveyor dari Kolegium IDAI.
B. Kebijakan
Pedoman Penilaian Akreditasi Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini
merupakan ini satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Standar Institusi (Pusat)
Pendidikan Dokter Spesialis Anak.
C. Penilaian Standar/Akreditasi
Proses Penilaian Akreditasi untuk Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak ini
terdiri dari langkah langkah sebagai berikut:
53
4. Kolegium IDAI (up. Ketua komite Pengembangan dan Akreditasi Kolegium
IDAI) mengirim surat pemberitahuan nama nama surveyor dan waktu penilaian
akreditasi kepada Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut.
7. Rapat surveyor dan Ketua Kolegium IDAI (up. Ketua komite Pengembangan dan
Akreditasi Kolegium IDAI) untuk menentukan hasil akreditasi.
54
LAMPIRAN : CONTOH SERTIFIKAT AKREDITASI
Sertifikat ini diberikan sebagai pengakuan bahwa Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter
Spesialis Anak tersebut di bawah telah memenuhi Standar Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : ................
Ketua Kolegium IDAI;
...................................
55
Instrumen
Penilaian Akreditasi Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak
56
Instrumen Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Nilai Kriteria:
57
S1 P2 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai
penjelasan secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab
setiap unit.
Nilai Kriteria:
58
S1 P3 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai
dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi setiap staf pendidik sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan kualifikasi adalah Ijazah Spesialis 1 dan atau 2 yang
dikeluarkan dan telah dilakukan sertifikasi oleh pihak berwenang dan diakui oleh
pemerintah.
Sedangkan yang dimaksud dengan lisensi profesi adalah Surat Penugasan (SP)/
Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktek Tenaga Medis (SIPTM) dan
Surat Persetujuan Tempat Praktek (SPTP) di institusi/rumah sakit tersebut yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah serta masih
berlaku.
Nilai Kriteria:
59
S1 P4 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai uraian
tugas secara tertulis setiap staf pendidik.
Nilai Kriteria:
1 Tidak ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan
disahkan oleh oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
2 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik, akan tetapi
belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
3 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan telah
disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
4 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan telah
disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pendidik dan
peserta didik mengetahui dan memahami uraian tugas tersebut.
60
Standar 2: Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Nilai Kriteria:
61
S2 P2 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut menerangkan tentang
mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta pemberhentian
peserta didik.
Nilai Kriteria:
62
S2 P3 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut menerangkan tentang
objektif setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
63
S2 P4 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut menerangkan tentang hak,
tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkat pendidikan
di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
64
Standar 3: Log Book Peserta Didik
Nilai Kriteria:
65
S3 P2 Log Book tersebut mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari
peserta didik di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
66
S3 P3 Log Book tersebut diimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.
Nilai Kriteria:
67
Standar 4: Sarana Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Nilai Kriteria:
68
S4 P2 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai sarana
teknologi informasi dan audio-visual.
Nilai Kriteria:
69
S4 P3 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai sarana
tempat pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi
tersebut.
Nilai Kriteria:
70
S4 P4 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai sarana
tempat diskusi kelompok setiap unit (Sub Divisi/Bagian) dalam institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
71
S4 P5 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai sarana
peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik yang dibutuhkan untuk mencapai
objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak.
Nilai Kriteria:
72
S4 P6 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai sarana
media komunikasi antar staf Pendidik dan peserta didik.
Nilai Kriteria:
73
Standar 5: Pembimbing Konseling
Nilai Kriteria:
74
Standar 6: Mekanisme Pengambilan Keputusan
Nilai Kriteria:
75
Standar 7: Sarana dan tempat pengaduan peserta didik
Nilai Kriteria:
76
Standar 8: Pertemuan Rutin (Management Review)
Nilai Kriteria:
77
Standar 9: Umpan Balik (Feed back)
Nilai Kriteria:
78
Standar 10: Program Peningkatan Mutu (Quality Improvement)
S10 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai program
upaya perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spesialis Anak di
tingkat unit (Sub Divisi/Bagian) maupun institusi.
Nilai Kriteria:
79
Standar Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan
80
STANDAR PENDIDIKAN
DOKTER SPESIALIS ANAK KONSULTAN
A. Pendahuluan
Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan ini merupakan salah satu upaya
Kolegium IDAI dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dokter spesialis anak
konsultan dan keseragaman sistem pendidikan dokter spesialis anak konsultan yang
diadakan di berbagai Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan di
Indonesia.
B. Kebijakan
Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan ini merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan:
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan yang dikeluarkan
oleh Kolegium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan yang disusun oleh berbagai
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan di Indonesia berdasarkan
Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan dari Kolegium Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI).
81
3. Dalam menyelenggarakan Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan, setiap
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut harus
sesuai:
c. Log Book (Buku Kinerja) Peserta Didik secara tertulis dan disahkan oleh
pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit).
d. Log Book (Buku Kinerja) Tenaga pendidik secara tertulis dan disahkan
oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah
Sakit).
a. Pendahuluan
82
d. Struktur Pendidikan: struktur dasar kurikulum dan beban studi serta pokok
bahasan materi pendidikan
f. Sarana pendidikan,
83
h. Hak dan kewajiban peserta didik,
8. Kolegium IDAI, Ketua II (Bidang Ilmiah) PP IDAI dan Ketua Ketua Unit Kerja
Koordinasi (UKK) IDAI melaksanakan pertemuan rutin yang terjadwal untuk
tingkat masing masing sesuai fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawabnya
serta pertemuan rutin terpadu yang bersifat sinergis mengenai perkembangan
Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan, Panduan Pendidikan Dokter
Spesialis Konsultan, Log Book, Buku Ajar, proses implementasi metodologi
pendidikan dan Evaluasi Nasional.
10. Seluruh Unit Kerja Koordinasi (UKK) IDAI dikoordinasikan oleh Ketua II
(Bidang Ilmiah) PP IDAI melalui penurus pengurus UKK, mempunyai program
upaya perbaikan dan peningkatan mutu mengenai Buku Ajar, Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak Konsultan, dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis
Anak Konsultan.
84
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan
85
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan
A. Pendahuluan
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan ini merupakan
salah satu upaya Kolegium IDAI dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dokter
spesialis anak konsultan dan keseragaman sistem pendidikan dokter spesialis anak
konsultan yang diadakan di berbagai Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Konsultan di Indonesia.
B. Kebijakan
Standar Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan ini merupakan ini
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pedoman Penilaian Akreditasi untuk
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan.
86
d. Uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan disahkan oleh oleh
pimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
b. Log Book tersebut mencerminkan penilaian kegiatan yang akan dinilai dari
peserta didik di institusi tersebut.
c. Tempat pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi
tersebut.
87
d. Tempat diskusi kelompok dalam institusi tersebut.
10. Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut mempunyai
program upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan Dokter Spesialis
Anak di tingkat unit maupun institusi.
88
Pedoman Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan
89
Pedoman Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan
A. Pendahuluan
Pedoman Penilaian Akreditasi untuk Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Konsultan ini merupakan penjelasan operasional dari Standar Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan yang dapat dilaksanakan untuk persiapan akreditasi
(self assessment) dari pihak yang akan dinilai (institusi) dan surveyor dari Kolegium IDAI
serta pada waktu proses akreditasi oleh surveyor dari Kolegium IDAI.
B. Kebijakan
Pedoman Penilaian Akreditasi untuk Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Konsultan ini merupakan ini satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Standar
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan.
C. Penilaian Standar/Akreditasi
Proses Penilaian Akreditasi untuk Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Konsultan ini terdiri dari langkah langkah sebagai berikut:
90
Pengembangan dan Akreditasi Kolegium IDAI) untk dipelajari dan menentukan
surveyor serta waktu penilaian akreditasi.
7. Rapat surveyor dan Ketua Kolegium IDAI (up. Ketua komite Pengembangan dan
Akreditasi Kolegium IDAI) untuk menentukan hasil akreditasi.
91
LAMPIRAN : CONTOH SERTIFIKAT AKREDITASI
Sertifikat ini diberikan sebagai pengakuan bahwa Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter
Spesialis Anak tersebut di bawah telah memenuhi Standar Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : ….......
Ketua Kolegium IDAI ;
…………………………
92
Instrumen Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat) Pendidikan
Dokter Spesialis Anak Konsultan
93
Instrumen Penilaian Akreditasi
Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan
Nilai Kriteria:
94
S1 P2 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai
penjelasan secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab
setiap unit.
Nilai Kriteria:
95
S1 P3 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai
dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi setiap staf pendidik sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan kualifikasi adalah Ijazah Spesialis 1 dan atau 2 yang
dikeluarkan dan telah dilakukan sertifikasi oleh pihak berwenang dan diakui oleh
pemerintah.
Sedangkan yang dimaksud dengan lisensi profesi adalah Surat Penugasan (SP)/
Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktek Tenaga Medis (SIPTM) dan
Surat Persetujuan Tempat Praktek (SPTP) di institusi/rumah sakit tersebut yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah serta masih
berlaku.
Nilai Kriteria:
96
S1 P4 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut mempunyai uraian
tugas secara tertulis setiap staf pendidik.
Nilai Kriteria:
1 Tidak ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan
disahkan oleh oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
2 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik, akan tetapi
belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
3 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan telah
disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).
4 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pendidik dan telah
disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas
Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf pendidik dan
peserta didik mengetahui dan memahami uraian tugas tersebut.
97
Standar 2: Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan
Nilai Kriteria:
98
S2 P2 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut menerangkan
tentang mekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan serta
pemberhentian peserta didik.
Nilai Kriteria:
99
S2 P3 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut menerangkan
tentang objektif setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
100
S2 P4 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut menerangkan
tentang hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang tingkat
tingkat pendidikan di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
101
Standar 3: Log Book Peserta Didik
Nilai Kriteria:
102
S3 P2 Log Book tersebut mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai dari
peserta didik di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
103
S3 P3 Log Book tersebut diimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.
Nilai Kriteria:
104
Standar 4: Sarana Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan
Nilai Kriteria:
105
S4 P2 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut
mempunyai sarana teknologi informasi dan audio-visual.
Nilai Kriteria:
106
S4 P3 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut
mempunyai sarana tempat pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan peserta didik
di institusi tersebut.
Nilai Kriteria:
107
S4 P4 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut
mempunyai sarana tempat diskusi kelompok untuk peserta didik.
Nilai Kriteria:
108
S4 P5 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut
mempunyai sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik yang
dibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis
Anak Konsultan.
Nilai Kriteria:
109
S4 P6 Institusi (Pusat) Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan tersebut
mempunyai sarana media komunikasi antar staf pendidik dan peserta didik.
Nilai Kriteria:
110
Standar 5: Pembimbing Konseling
Nilai Kriteria:
111
Standar 6: Mekanisme Pengambilan Keputusan
Nilai Kriteria:
112
Standar 7: Sarana dan tempat pengaduan peserta didik
Nilai Kriteria:
113
Standar 8: Pertemuan Rutin (Management Review)
Nilai Kriteria:
114
Standar 9: Umpan Balik (Feed back)
Nilai Kriteria:
115
Standar 10: Program Peningkatan Mutu (Quality Improvement)
Nilai Kriteria:
116