BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini dunia kedokteran mulai atau sedang memasuki era, dimana semua
proses, atau hasil tindakan harus dapat terukur dan di prediksi terlebih dahulu
(Predicted and Computed). Sehingga diperlukan penilaian atau standarisasi
adapun bentuk standarisasi yang banyak dipergunakan adalah Standar Profesi,
Standar Pelayanan, Standar Prosedur dan yang tertinggi adalah Standar Kinerja
(Standar of Performance / outcome).
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 1
hayat (medicine is a long live learning), baik secara informal maupun terstruktur
(Continuing Medical Education). Program ter-struktur ini menghasilkan suatu
kriteria objektif minimal yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu
(secara periodik) untuk mendapatkan Sertifikasi Ulang dan selanjutnya
melakukan Registrasi Ulang. Sertifikasi Ulang pada hakekatnya adalah suatu
proses akreditasi untuk individu pelaku profesi.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 2
BAB II
LANDASAN
1. Undang-Undang nomor 23 tahun 1992, tentang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996, tentang Tenaga
Kesehatan.
3. Kode Etik Kedokteran Indonesia.
4. Anggaran Dasar PERDAMI, Bab III, Tujuan dan Usaha. Pasal 6, ayat 1
mengenai peningkatan derajat kesehatan rakyat Indonesia dan
kesehatan mata khususnya. Ayat 2, mengenai perkembangan ilmu
penyakit mata dan kemampuan profesi, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Anggaran Rumah Tangga PERDAMI, Bab III mengenai Kolegium
Oftalmologi Indonesia. Pasal 16 ayat 1 mengenai mutu dokter spesialis
mata dan dokter spesialis mata konsultan. Ayat 6 mengenai penilaian
terhadap dokter spesialis mata / spesialis mata konsultan lulusan luar
negeri.
6. Anggaran Rumah Tangga PERDAMI, Bab IV mengenai Tujuan dan
Usaha. Ayat 3 yaitu mempertinggi derajat keahlian mata serta ilmu-ilmu
yang berhubungan.
7. Hasil Kongres Nasional PERDAMI ke IX, tahun 2000 di Surabaya
mengenai persetujuan terhadap Usulan Standar Pelayanan Kesehatan
Mata dan Standar Profesi Dokter Spesialis Mata.
8. Hasil Rakernas PERDAMI tahun 2001 di Jakarta mengenai
pembentukan POKJA Standar Profesi / Pelayanan.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 3
BAB III
STANDAR PROFESI
PENGERTIAN
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 4
5. Melakukan pelayanan kesehatan mata sesuai dengan standar
pelayanan medik dan etika keilmuan.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 5
BAB IV
SERTIFIKASI
A. Sertifikasi Awal.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 6
4. Dokter Spesialis Mata Konsultan lulusan LN
a. Mempunyai sertifikat/verifikasi Dokter Spesialis Mata umum dari
Organisasi Profesi Negara ybs.
b. Mempunyai sertifikat keahlian percabangan keilmuan
(fellowship) tertentu.
c. Memenuhi standar profesi dokter Spesialis Mata Konsultan
Indonesia.
d. Lulus ujian Bahasa Indonesia (oleh Institusi Bahasa Indonesia)
dengan derajat kesulitan setara dengan TOEFL minimal 600.
e. Mempunyai surat keterangan dokter dalam keadaan sehat.
f. Mengikuti psikotest dan wawancara kultural dalam Bahasa
Indonesia.
g. Telah mengikuti proses adaptasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
h. Lulus ujian keterampilan medik dan bedah spesifik oleh tim
penguji KOI.
B. Sertifikasi Ulang.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 7
III.4. HASIL EVALUASI
(Sertifikasi Awal, Lulusan LN dan Sertifikasi Ulang)
1. Diberikan Sertifikasi Ulang tanpa syarat.
2. Diharuskan mengikuti program remedial terlebih dahulu.
3. Ditolak / Degradasi Sertifikasi.
Hasil evaluasi diberikan secara tertulis kepada ybs., dengan ketentuan apabila
tidak ada keberatan dalam tempo 2 minggu, maka akan dikirimkan tembusan ke
Cabang PERDAMI sesuai dengan domisili, institusi tempat bekerja dan kepada
MKKI.
Masing-masing Tim Evaluasi, terdiri dari 3-5 orang, yang diangkat dengan Surat
Keputusan Pengurus Pusat PERDAMI. Ketua Tim Evaluasi harus anggota
Komisi Sertifikasi, sedangkan anggota Tim terdiri dari unsur anggota biasa
PERDAMI yang bekerja di institusi pendidikan dan/atau praktisi dengan kinerja
profesi yang menonjol. Tim Evaluasi bekerja untuk periode tertentu sesuai
kebutuhan.
III.8. PENDANAAN:
P.P. PERDAMI.
Kolegium Oftamologi Indonesia.
Perdami Cabang.
Peserta Sertifikasi.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 8
LAMPIRAN
BORANG SERTIFIKASI ULANG
DOKTER SPESIALIS MATA / DOKTER SPESIALIS MATA KONSULTAN
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS MATA INDONESIA
I. DATA DIRI
N a m a Lengkap : .......................................
Tanggal lahir :........................................
Nomor Anggota : ..........
Cabang : .......................................
Alamat Rumah
: ....................................................................................................................
............................................................
Telepon / Fax : ........................... / ............................
e-mail : ....................@.......................
Alamat Kantor
: ....................................................................................................................
............................................................
Telepon / Fax : .......................... / ............................
e-mail : ....................@ ......................
Alamat Praktek
1: ...................................................................................................
Telepon / Fax : ........................ / ..............................
e-mail : .....................@ .....................
Alamat Praktek
2: ..................................................................................................................
..............................................................
Telepon / Fax : ......................./.................................
e-mail : ....................@ .......................
Alamat Praktek
3: ..................................................................................................................
..............................................................
Telepon / Fax : ......................./.................................
e-mail : ....................@ ......................
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 9
II. KREDIT PENDIDIKAN / PELATIHAN.
PENGABDIAN MASYARAKAT/PROFESI.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 10
B. DATA KINERJA
PENGEMBANGA
N KEILMUAN.
Saya bertanda yang tangan dibawah ini, menyatakan bertanggung jawab atas
kebenaran pelaporan data tersebut, dan bersedia untuk memberikan
pembuktian apabila diperlukan.
(Dr. ..................................................... )
KONDISI KESEHATAN :
HASIL EVALUASI
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 11
b. Diberikan Sertifikasi Ulang dengan program remedial
dalam bidang yang tidak dipenuhi.
c. Ditolak / Degradasi.
EVALUATOR
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 12
INTERPRETASI BORANG SERTIFIKASI ULANG
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 13
oftalmologi, serta hasil survey nasional (evidence based); maka
secara umum materi yang dinilai adalah tindakan terapetik yang
berkaitan dengan penanggulangan penyebab kebutaan nasional
(katarak, glaukoma, kornea, refraksi dan retina). Tindakan
spesialistik spesifik yang dilakukan dapat dimasukkan sebagai nilai
tambah.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 14
Nilai
Mengikuti Kegiatan Skreening Masal / 1
kali 2
Mengikuti Kegiatan Operasi Katarak
harian / kali.
Mengikuti Program Operasi Katarak 10
(mingguan) / kali 10
Mengkoordinasi kegiatan operasi 5
massal 10
o Kurang dari 500
o Lebih dari 500 2
6
Menjadi Pengurus Organisasi Para-
Oftalmologi 10
Menjadi Pengurus PERDAMI dan
perangkatnya /thn 2
Menjadi juri penilai makalah PIT /
KONAS per kali
Menjadi Panitia Kegiatan Ilmiah yang
terakreditasi / kali
KEGIATAN NILAI
Wawancara/Penyuluhan di media 1
elektronik atau Dirujuk oleh media cetak
umum.
Menjadi pembicara di pertemuan ilmiah 2
popular
Menjadi moderator, co-moderator, 3
panelis/ kali
Menjadi pembicara di pertemuan ilmiah 4
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 15
spesialistik/ Spesifik didalam negeri
Menjadi co-author dari makalah
yang dipresentasikan mendapat nilai
separuh dari nilai pembicara / kali
Menjadi pembicara pertemuan ilmiah luar
negeri 5
Membimbing / mendidik secara magang
o Spesialis Mata @ 5
o Spesialis Mata 7
konsultan /
fellowships @
Membimbing / mendidik dalam program
terstruktur 1
o Sekolah Keperawatan # 1
2
o Program Diploma
3
Keperawatan # 5
o Fakultas Keperawatan # 10
12
o Program Diploma Para-
Oftalmologi #
o Fakultas Kedokteran
o Program Pendidikan
Dokter pesialis
o Program Pendidikan
Dokter Spesialis
Konsultan
Keterangan:
* - Sesuai dengan nilai SKP yang didapat.
@ - Seminat atau fellowships, minimal 1 bulan.
# - minimal 1 mata ajaran / tahun.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 16
Majalah / koran, ilmiah popular 2
Majalah ilmiah lokal 3
Majalah ilmiah nasional 4
Majalah ilmiah nasional terakreditasi 5
Majalah ilmiah regional/internasional 6
Majalah internasional terakreditasi 10
Monograf /video pendidikan 10
Buku Teks 20
Sebagai penulis kedua dan seterusnya, maka nilai didapat adalah
separuh dari nilai yang ada.
c. Ditolak / Degradasi
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 17
Penolakan pemberian Sertifikasi Ulang dilakukan apabila calon
tidak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan, terutama bila
dalam keadaan kesehatan yang buruk.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 18
STANDAR FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN MATA
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang :
1. Mata adalah indera yang menjadi jalur informasi utama (80%) dalam
kehidupan sehari-hari sejak dilahirkan sampai usia tua.
2. Mata terdiri dari kelopak mata, sistim lakrimal, jaringan lunak orbita dan
tulang orbita serta bola mata ; merupakan satu kesatuan fungsional yang
saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga standar pelayanan kesehatan
mata paripurna harus meliputi semua organ mata tersebut.
3. Upaya Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan (UKM-PK) dan
Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna (PKKP), serta Rencana
Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
Nasional 2003 (PGPK) yang dijalankan oleh pemerintah dan masyarakat,
termasuk organisasi organisasi profesi dan lembaga sosial
kemasyarakatan bertujuan untuk mewujudkan optimalisasi fungsi
penglihatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta
menunjang harapan hidup produktif.
4. UKM/PK dan PKKP sejak tahun 1987 telah menjadi salah satu dari 18
upaya kesehatan pokok Departemen Kesehatan dengan target menurunkan
angka kebutaan menjadi 0,5 % pada tahun 2000.
5. Pada tahun 2003 angka kebutaan adalah 1,5 %, dengan demikian target
UKM-PK dan PKKP belum tercapai, bahkan terjadi peningkatan prevalensi
kelainan mata degeneratif sebagai akibat bertambahnya umur harapan
hidup rata rata penduduk Indonesia.
6. Perkembangan era globalisasi dan informasi menyebabkan meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan mata yang bertanggung
jawab, bermutu dan merata.
7. Untuk mengantisipasi hal hal diatas diperlukan suatu tatanan tentang
fungsi, peran, dan tanggung jawab semua pihak yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan mata serta keikutsertaan pihak pihak yang terkait
dalam bentuk standar pelayanan kesehatan mata.
8. PERDAMI sebagai organisasi profesi terdepan dalam pelayanan kesehatan
mata perlu menyusun suatu standar pelayanan guna mewujudkan
Pelayanan Kesehatan Mata yang profesional serta melindungi masyarakat
dari pelayanan yang merugikan termasuk tindakan mal praktek. Standar
tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah (Depkes dan
Pemda) untuk menyusun berbagai peraturan atau ketentuan yang
mendukung pelaksanaan UKM-PK dan PKKP.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 19
II. LANDASAN
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 20
BAB II
Standar Jenis Pelayanan
Pasal 2 : KEGIATAN
1. Pemeriksaan dan tindakan medik pelayanan kesehatan mata (primer)
a. Melakukan anamnesa
b. Menjelaskan proses pemeriksaan yang akan dijalani oleh pasien.
c. Mengukur dan menentukan tajam penglihatan (visus).
d. Melakukan pemeriksaan segmen depan mata dengan lup dan lampu
senter.
e. Melakukan pemeriksaan lapang padangan dengan metode konfrontasi
atau kampus sederhana.
f. Mengukur tekanan bolamata dengan tonometer Schiotz.
g. Memeriksa kejernihan media refrakta dan segmen belakang mata
dengan oftalmoskop direk.
h. Memeriksa dan menentukan ada tidaknya kelainan penglihatan warna
dengan Tes Ishihara-Kanehara.
i. Melakukan tindakan bedah kecil (kalasion dan hordeolum), serta
perawatan pascabedah katarak dan glaukoma.
j. Memeriksa dan menangani penyakit mata luar.
k. Mampu melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata.
l. Memberikan penyuluhan kesehatan mata
m. Penyaringan penyakit mata penyebab kebutaan (skrining ).
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 21
2c.3. Pemeriksaan khusus tonometri, gonioskopi, kampimetri.
2c.4. Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya.
2c.5. Tindakan bedah sedang dan besar (lihat lampiran)
2c.6. Perawatan pra/pasca bedah.
d. Merujuk pasien yang membutuhkan pemeriksaan dan tindakan medik
matasubspesialistik (tersier ).
e. Memberikan penyuluhan kesehatan mata
f. Khusus untuk BKMM.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 22
BAB III
Standar Ruangan dan Peralatan
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 23
h. Obat-obatan diagnostik midriatikum, anestesi topical.
i. Lampu senter.
1.2. Peralatan bedah
a. Set peralatan bedah kecil
b. Lampu operasi
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 24
3. Pada sarana kesehatan mata tersier, selain peralatan pada Pasal 5.2. ,
harus pula tersedia:
1. Towel Clamp 2
2. Curved Hemosstatic Clamp 2
3. Mosquito forceps 2
4. Caliper 1
5. Wired Eyelid speculum 1
6. Eyespeculum screw controlled 1
7. Superior rectus speculum 1
8. Tenotomy scissors curved 1
9. Hook, V.graefe, 10mm 1
10. Hook, Sinskey, angled 2
11. Razorblade, breadker & holder 2
12. Stitch scissors, sharp 1
13. Scissors, Corneal, 11mm, 1
Right,blunt 1
14. Scissors, Corneal,11mm, left,bulnt 1
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 25
15. Scissors, iris,11mm,curved,sharp 1
16. Scissors,Vannas, micro,13 mm, 1
angled 1
17. Scissors, Vannas, bulnt, 9 mm 1
18. Needle holder,heavy,16 mm 1
19. Needle holder, fine 11 mm 1
20. Needle holder, 8 mm curved 2
21. Needle holder, delicate, 7 1
mm,curved 1
22. Forceps, utilty 1
23. Forceps, iris, collibry 1
24. Forceps,corneal 0,3 mm 1
25. Forceps, fixation, 0,12 mm 1
26. Forceps,tying, 0,3 mm, straight 1
27. Forseps, tying, 0,3 mm, curved 1
28. Forceps, Mc Pherson 1
29. Forceps, Capsulorhexis 1
30. Forceps, Biopolar, Mc. Pherson, 1
angled 1
31. Lens loop irrigating, 6 mm,wide 1
32. Lens loop, 5mm wide X 7 mm long 1
33. Spatula, iris, 2 mm-wide, angled 1
34. Spatula, iris, 1 mm-wide, angled 2
35. Spatula,cyclodialysis, 1mm wide, 10 3
mm long, angled 2
36. Cannules. 1/A,Symcoe 1
37. Cannules, A/C irrigating, 19 Gauge, 1
angled
38. Cannules, A/C irrigating, 23 Gauge,
angled
39. Cannules A/C irrigating,27
mm,angled
40. Cannules, Hydrodissection, curved
41. Bipolar Coagulator
42. Rotator, IOL
SET FAKO-EMULSIFIKASI
Terdiri dari Set bedah katarak dasar ditambah :
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 26
Hand piece, US 2 buah
Hand-piece, I/A Straight 1 buah
Hand-piece, I/A, Curved 1 buah
Hand piece, I/A, bi-manual 1 buah
Alat Diagnostik :
- Peralatan Standar untuk Refraksi :
1. Optotip Snellen
2. Trial Lens Set
3. Trial Frame
4. Streak Retinoscope
5. Jackson Cross Cylinder
6. Lensometer
1. Optotip Snellen
2. Trial Lens Set
3. Trial Frame
4. Streak Retinoscope
5. Keratometer
6. Slit lamp
7. Trial Set Lensa Kontak
8. Cairan Pencuci, pembasah Lensa Kontak
9. Sarana untuk mencuci lensa Uji Coba (Wastafel )
10. Suction Pipet untuk emlepas lensa uji coba
11. Kaca cermin
12. Fluorescein Strip
13. Magnifier khusus untuk melihat detail lensa kontak
14. Burton lamp ( untuk menilai fitting pada bayi / anak anak ).
3.3. GLAUKOMA :
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 27
Peralatan Diagnostik :
1. Computed Perimetry
2. Handheld tonometri
3. Gonioscopi Kuppe
4. Hand held Slit-lamp
5. Tonometer non kontak
6. Tonometer aplanasi
7. YAG laser
8. Argon laser
9. Imaging andlaser
10. Foto fundus stereoskopis
Peralatan bedah :
3.4. RETINA
Peralatan Diagnostik
1. Slit lamp
2. Lensa Fundus ( kontak dan non kontak )
3. oftalmoskop Indirek dengan lensa kondensing
4. Ofthalmoskop Direk
5. Kamera Fundus dengan Angiography Fluorescein Fundus ( FFA
) pencitraan digital
6. Ultrasonograpjy A scan dan B scan.
7. Amsler Grid Chart.
8. Amsler chart
9. Tes Buta Warna
Alat Bedah dan alat untuk tindakan :
1. Laser Photocoagulation instrument
2. Instrumen untuk bedah vitreoretina, Desmarres, muscle hock,
calper,, microscissors, microforceps, membranepeeler, , silicon
injector, Contact lens (Landers)
3. Vitrectomy Unit.
4. Alat krio set, diaterm set.
5. Microscope dengan Wide Agle Viewing (BIOM atau EBOS ).
6. Laser photocoagulation for Endolaser and Laser Indirect
Ophthalmoscope CLIO ).
7. Loupe No. 3, 5 7 )
8. Close Circuit TV
9. Pengamanan terhadap sinar laser ( laser Safety precaution for
Laser rays - Goggles )
3.5. INFEKSI & IMUNOLOGI
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 28
Alat diagnostik :
1. Mikroskocope Casay ( Monocular/Binocular )
2. Slit lamp
3. Fluorescein strip.
4. Schimmer paper
5. USG
6. Rose Bensal
7. Glass Rod
8. Glass Object
9. Brunssen Brander
10. Tonoapplair
11. Indirect oftalmoscopy
12. Loupe
13. Alat untuk Anel Test
14. Baumann Sonde
15. Dilatator punction
16. Pewarna
Gram
KOH
Alat bedah dan alat untuk tindakan :
Hodeolum
Flap konjungtiva
Ammion graft
Wnucleasi
Eviserasi
Demofatgoaff, Fascialah graff.
3.6. STRABISMUS
Peralatan Diagnostik :
1. Major Amblyoscope/Synophtore
2. Maddox Scale
3. Prisma Bar vertical dan horizontal
4. Loose prisma
5. Trial len set
6. Adult and pediatric frame
7. Stereotest (Titmus, Randot, Lang, TNO )
8. WFDT dengan KM Red Green
9. Bagolini lenses
10. Retinoscope
11. Refraction lens bar with convex and concave lenses
12. Red dan White madox rods
13. Portable biomicroscope
14. Direct and indirect ophthalmoscope
15. Visual acuity chart
16. Near vision card
17. Optokinetic drum
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 29
18. Fine tooth forceps ( passive duction and estimation of
generation muscle force)
19. Hees or Lees screen
20. Netral density filters
21. Visuscope or similar device to test fixation pattern
22. Perimeter to determine field of single binocular vision
Peralatan bedah :
1. Lup ( alat pembesar )
2. Set bedah strabismus
Alat Operasi :
1. peralatan operasi katarak dengan atau tanpa Vitrektomi anterior
2. peralatan operasi enukleasi / eviserasi / eksenterasitio orbitae
3. peralatan operasi glaukoma
Operasi :
1. Set peralatan bedah plastik terdiri dari pinset, gunting,
pisau,needle holder
2. Dilatator pungtum, probe lakrimal, anel
3. Rounger
4. Periosteal elevator
5. Boor
6. Gunting dan perisoteal elevator iga
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 30
7. Sryker saw
8. Hak orbita berbagai ukuran
9. Silicon lacrimal tube
10. Bahan sintetik untuk rekonstruksi fraktur, a.l : silicon blok dll
11. Kawat halus atau prolen 3,0 atau plate & screw
12. Implan orbita
13. Endoscope
NEURO OFTALMOLOGI
Diagnostik
1. ERG / NEP
2. Perimeter Octopus
3. Hess Screen
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 31
BAB IV
Ketenagaan
Pasal 6
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 32
Bab V
Pembinaan dan
Pengawasan
Pasal 7 :
Pembinaan
Pasal 8 : Pengawasan
1. Internal : dilaksanakan oleh Pembina masingmasing instalasi atau badan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata, termasuk
memperhatikan fungsi dan ketepatan (kalibrasi) peralatan medik.
2. Eksternal : Pelaksanaan bekerjasama dengan PERDAMI yaitu :
a. Program akreditasi dengan advokasi oleh Departemen Kesehatan c.q.
Komite Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana / prasarana pelayanan
kesehatan ( KARS ).
b. Untuk tingkat propinsi dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi
c. Untuk tingkat Kabupaten / Kota dilaksanakan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 33
BAB VI
Evaluasi
BAB VI
PENUTUP
Pasal 10 : Penutup
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata 34