disediakan di kampus adalah fasilitas yang seharusnnya digunakan sesuai dengan porsinya dan membantu kelancaran dalam bekerjabagi karyawan kampus atau untuk membantu kelancaran dalam mengerjakan tugas bagi mahasiswa. Dalam kenyataannya terjadi penyalahgunaan fasilitas yang dilakukan oleh beberapa oknumdi ruang akademik. Menurut Jendral XXX (namasamaran salah seorang alumnus 2010) yang datang ke ruang akademik beberapa minggu yang lalu untuk mengambil ijazah, ada salah satu karyawan yang menggunakan komputer kampus untuk facebookan saat jamkerja. Selain itu, menurut AB dan FS (dua orang mahasiswa semester 2) mengatakan bahwa ada salah seorang karyawan yang sedang bermain gameonlinesaat mereka datang ke ruang akademik untuk mengambil soal. Namun itu terjadi di luar jamkerja Kami lalu mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut kepihak akademik melalui wawancarakami dengan salah seorang karyawan akademik yang bernama Abdul Aziz Ali Murtadho. Beliau menyatakan bahwa memang ada sebagian kecil dari karyawan akademik yang menggunakan komputer kampus untuk facebookan. Namun menurut Penyal ahgunaan Fasil itas Kampus MINGGUAN EDISI I, MEI 2011 4 Diterbitkan oleh : LPM aL-Millah STAIN Ponorogo Pelindung : Ketua STAIN Ponorogo Pimpinan Umum: Lailatul Maulida Pimpinan Redaksi : Febriana E. Denita Editor : TimRedaksi Layouter : TimKreatif Staff Redaksi : Adhan Kholis, Amri Denial, Ahmad Nur Fauzi. Alamat Redaksi : J l. Pramuka 156 Ronowijayan, Ponorogo. Email : lpmmillah@yahoo.com, Contact Person : Denita (085 719 483 388) SUSUNAN REDAKSI BULETIN MINGGUAN SOEARA PENA EDISI I TAHUN 2011 Bulletin SOEARA PENA Mingguan edisi/I/Th 2011 Bulletin SOEARA PENA Mingguan edisi/I/Th 2011 2 beliau, itu hanyaterjadi padawaktu istirahat atau pada saat santai. "Ya kan karyawan akademik jugabutuh hiburan dan memang adakalanya kantor akademik itu padat dengan pekerjaan dan adakalanya sangat santai dan tidak ada pekerjaan, jadi ya untuk menghilangkan rasa bosan adasebagian karyawan yang menggunakan komputer di kantor akademik buat facebookan" tukas beliau. Padahal, selama ini karyawan akademik terkesan lamban dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa dengan alasan terlalu sibuk atau banyak yang harus dikerjakan. Sehingga rasanya kesempatan untuk berfacebook ria di saat jam kerja sangat kecil. Menurut Ali Murtadho, selama ini memang belum ada peraturan tertulis mengenai penggunaan fasilitas kampus dari pihak yang terkait. Beliau juga menyatakan bahwa seharusnya komputer dan koneksi internet di ruang akademik digunakan sesuai porsinya, yaitu untuk pengiriman dan pengumpulan data-data mahasiswa dan dosen ke Jakarta atau untuk pendaftaran calon mahasiswa baru. Kami juga mengkonfirmasi mengenai hal tersebut kepadaorang nomor satu di STAIN, Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf M. Ag. Beliau menyatakan bahwa peraturan tentang penggunaan fasilitas kampus sedang diproses, namun sejauh ini akses-akses yang berbau pornografi sudah diblokir. " Tidak masalah jika ada karyawan yang menggunakan komputer kampus untuk internetan pada jamistirahat, namun semuakembali kepadakode etik individu itu sendiri mau menggunakan fasilitas tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat atau hanya sekedar untuk chatting an atau facebookan". Beliau juga menyatakan bahwa kode etik tidak mudah, apakah begitu mudah menjatuhkan sanksi pada mahsiswa? Seperti pemblokiran jaringan facebook di free internet kampus. Hal ini seharusnya dipikirkan oleh pihak kampus dan mahasiswa itu sendiri untuk bersuara. SEKILAS INFO 3 Kawan, aku menul i s i ni untuk kalian renungkan. Saat ini di sebuah Sekolah Tinggi sedang di bangun sebuah bangunan megah. Dindingnya dari kaca dan l etaknya di pi nggi r j al an, strategis. Tapi nama gedung itu aneh, INDRAKULA. Kadang aku membandingkan INDRAKULA dengan DRAKULA. Mereka mirip. Drakula menghisap darah, kalau Indrakula menghisap uang mahasiswa di Sekolah Tinggi tersebut. Drakula dianggap hantu, kalau indrakula dianggap momok menakutkan yang fungsinya pun belum jelas. I NDRAKULA merupakan sebuah bentuk arogansi para " pembesar " dan " perakus " nasib mahasiswa. Kasihan mahasiswa yang tercantum namanya di Sekolah Tinggi tersebut, mereka akan menangis dalam hati tatkala sadar bila hasil jerih payah orang tua di rumah hanya untuk melayani ke " hausan " arogansi para pembesar dan perakus itu, mahasi swa tak j auh beda nasi bnya seperti sapi perah I ndrakula belaka, tak tahu para pembesar itu bagaimana sulitnya orang tua mereka mencari bi aya untuk anak- anaknya demi untuk menuntut ilmu dengan ikhlas, tapi
ternyata keikhlasan mereka ternodai dengan wuj ud I NDRAKULA yang dijadikan l ambang kemegahan dan kemewahan serta kebanggaan akan kerakusan para pembesar Sekolah Tinggi tersebut. Yang pasti I NDRAKULA, tak jelas arah rimbanya!!!!!!!!! Megahnya gedung tak menjamin kualitas ke-ilmuan mahasi swa j adi meni ngkat, karena itu " melek " adalah solusi bagi mahasi swa di Sekol ah Tinggi tersebut. Kawan, jika kita merasakan hal semacam i tu, ki ra-ki ra tindakan kita apa ya???????