Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal KAI

Review Determination of cobalt and manganese in food seasonings by flame atomic absorption spectrometry after preconcentration with 2-hydroxyacetophenone-functionalized polyurethane foam Penggunaan chelating reagen yang dicampurkan ke dalam sorbents padat telah banyak digunakan untuk pre-konsentrasi spesies logam yang akan dilakukan suatu analisis. Penentuan kadar suatu logam dalam makanan sangat penting karena makanan merupakan jalur utama intake logam ke dalam tubuh. Pada penelitian ini, poliuretan foam (PUF) dikombinasikan dengan 2-hidroksiasetofenon melalui gugus kovalen (-N=C-), yang digunakan sebagai sistem prekonsentrasi pada penentuan kobalt dan mangan dalam makanan, dimana PUF direaksikan dengan 2-hydroxyacetophenone dalam media 1,4-dioksan. Campuran kedua bahan lalu dipanaskan sampai 90oC dan di refluks selama 72 jam dengan pengadukan kontinue. Sorben padat yang dihasilkan digunakan pada sistem pre-konsentrasi untuk penentuan kadar logam Co dan Mn. Limit deteksi untuk sampel padat yang diperoleh adalah 0.4 g g-1 untuk kobalt dan mangan. Metode ini diaplikasikan dalam penentuan kadar kobalt dan mangan pada beberapa jenis bumbu makanan. 1. Instrumentasi Penelitian Penetapan kadar logam mangan dan kobalt dilakukan dengan Spektrometer Serapan Atom Perkin Elmer (Norwalk, CT, USA) AAnalyst model 200 flame yang dilengkapi dengan lampu deuterium untuk penentuan absorbansi. Instrumentasi Spektrometer Serapan Atom Perkin Elmer (Norwalk, CT, USA) AAnalyst model 200 flame ini terdiri dari beberapa komponen. Komponen pertama adalah lampu katoda yang merupakan sumber cahaya / radiasi dengan spektra yang tajam dan mengemisikan gelombang monokhromatis, lampu katoda yang digunakan untuk penentuan kadar kobalt dan mangan masing-masing adalah 30.0 dan 15.0 mA. Panjang gelombang untuk analisis kobalt (Co) adalah 240.7 nm dan 279.5 nm untuk logam mangan (Mn). Komponen kedua adalah burner. Burner merupakan bagian paling penting di dalam main unit, karena burner berfungsi sebagai tempat pencampuran gas asetilen dan aquabidest, agar dapat tercampur merata, dan dapat terbakar pada pemantik api secara baik dan merata. Burner yang digunakan mempunyai tinggi 13.5 mm. Komponen ketiga adalah Sumber api atau nyala berfungsi untuk memproduksi atom-atom yang dapat mengabsorpsi radiasi yang di pancarkan oleh lampu katode, sumber api pada alat ini terdiri dari asetilena (Rate Flow 2.0 L min -1) dan udara (Rate Flow 13,5 L min -1). Komponen keempat adalah nebulizer yang berfungsi untuk mengalirkan sampel menuju nyala yang dihubungkan dengan burner. Rate Flow yang digunakan untuk nebulizer adalah 5.0 mL min-1. 2. Sampel Sampel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Bumbu makanan (merica, campuran caruru, bumbu Bahia, bubuk kaldu, paprika, marjoram, dan bubuk udang), dan

Review Jurnal KAI

bahan referensi bersertifikat (daun bayam, NIST 1570a) dianalisis mengikuti prosedur yang sama seperti sampel lainnya.

3. Prosedur percobaan Pertama dilakukan preconcentration logam dengan HA-PUF model batch, menggunakan multi-channel peristaltic pump. Cairan logam melewati mini-kolom pada tingkat pH dan aliran yang sesuai, kemudian dielusi dengan larutan HCL. 1,0 mL eluen yang terkonsentrasi dikumpulkan dan langsung digunakan untuk penetapan kadar logam dengan FAAS. Kadar logam ditentukan dengan persamaan absorbansi A = 3.19x10 -3 + 1.0x10-4C untuk logam Co dan A = 4.86x10-3 + 2.3x10-4C untuk logam Mn. 4. Alasan penggunaan FAAS Prosedur preconcentration kobalt dan mangan menggunakan HA-PUF dipilih karena sederhana, murah dan mudah untuk dilakukan. Sistem ini juga secara signifikan meningkatkan sensitifitas FAAS karena metode ini tidak terpengaruh oleh zat-zat yang biasanya hadir dalam sampel makanan dalam penentuan logam cobalt dan mangan.

Anda mungkin juga menyukai