Apa saja yang telah Anda pelajari? Bagaimana cara Anda mempelajarinya? Apakah Anda dapat menjelaskan proses belajar yang Anda alami?
yang bersifat relatif permanen sebagai akibat pengalaman (Weiten, 1995). Permanen di sini berarti bahwa hasil belajar bertahan lama dan dapat ditimbulkan kembali.
Kognitif
Pengetahuan dan ketrampilan berpikir
Afektif
Sikap, pengelolaan perasaan dan ekspresi
emosi
Psikomotor
Ketrampilan gerak (motorik halus dan
A.
Aliran behavioral
B.
menekankan proses belajar sebagai pemerolehan perilaku melalui proses pengkondisian (conditioning) menekankan peran pikiran dalam aktivitas belajar
C.
menekankan tentang tujuan dan proses belajar yakni memanusiakan manusia dengan pendekatan berpusat pada peserta didik (student-centered learning)
Teori Kognitif: Aku belajar melalui pikiranku a. Kognitif sosial (modelling) b. Pemrosesan informasi (persepsi, memori) c. Konstruktivis kognitif (asimilasi-akomodasi) d. Konstruktivis sosial (ZPD) Teori Behavioristik: Aku belajar melalui proses pengkondisian a. Pengkondisian klasik (asosiasi berulang)
Teori Humanistik:
Aku termotivasi belajar jika sesuai kebutuhanku
Fisiologis Rasa aman Penerimaan sosial Penghargaan Aktualisasi diri
Adalah cara belajar dengan membuat asosiasi (hubungan, keterkaitan) antara dua peristiwa. Ada dua pandangan, yakni:
Tokoh Utama: Ivan Pavlov Belajar terjadi apabila individu memberi respon tertentu terhadap suatu objek / stimulus netral sebagai hasil pemasangan berulang-ulang antara objek / stimulus netral tersebut dengan objek / stimulus yang secara alami menimbulkan respon dimaksud. Dalam proses ini, individu bersifat pasif.
Sebelum pengkondisian US Daging UR Berliur Stimulus netral Dering bel tak ada respon tidak berliur
Proses pengkondisian: Stimulus netral + US UR Dering bel + daging Berliur Hasil pengkondisian:
CS
CR
membuat asosiasi antara suatu respon (perilaku) dengan akibat tertentu. Dalam proses ini, individu aktif berperilaku namun hanya perilaku tertentu yang dikuatkan yang akan diulang. Perilaku yang membawa akibat menyenangkan akan diulang, yang membawa akibat tidak menyenangkan tidak diulang.
Penguatan Positif
Konsekuensi Perilaku ke depan Dosen berhenti menegur Makin sering datang mahasiswa kuliah tepat waktu Hukuman
Tokoh Utama: Edward L. Thorndike Belajar dilakukan melalui pembentukan asosiasi antara stimulus respon melalui coba-coba yang berulang kali Hukum-hukum Belajar
Law of readiness
Belajar terjadi jika peserta didik siap untuk menerima pelajaran
Law of exercise
Belajar terjadi melalui pengalaman dan latihan
Law of effect
Keberhasilan belajar ditentukan oleh hasil yang diterima peserta didik
Membahas tentang fungsi dan proses berpikir dalam kaitannya dengan pemerolehan pengetahuan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan aktivitas berpikir lainnya. Ada 4 sudut pandang:
1. 2. 3. 4. Kognitif Sosial Pemrosesan Informasi Konstruktivis Kognitif Konstruktivis Sosial
Tokoh Utama: Albert Bandura Disebut juga teori Belajar Sosial, Belajar Model, Pembelajaran Observasional. Konsep dasar: B = f (P . E) Belajar terjadi melalui proses peniruan perilaku orang lain yang mana proses tersebut merupakan interaksi antara:
Pandangan ini menekankan pada proses belajar melalui aktivitas memanipulasi informasi, memonitornya dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi tersebut. Bahasannya meliputi:
representasi mental, dan menyimpan informasi Perubahan ketrampilan kognitif: penyandian, otomatisitas, dan konstruksi strategi Proses modifikasi kognitif: metakognisi
Stimulus / pesan
Memori sensoris
Memori jk pendek
Memori jk panjang
Efektor
Tokoh Utama: Jean Piaget Pandangan ini menekankan pada konstruksi pengetahuan dan pemahaman. Proses belajar terjadi dengan mengadaptasi skema kognitif melalui proses asimilasi dan akomodasi. Pendekatan konstruktivis kognitif menjelaskan pula beberapa proses kognitif kompleks, mencakup proses berpikir dan aplikasinya dalam pemahaman konseptual, penalaran, berpikir kritis, berpikir kreatif pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan transfer informasi.
Tokoh Utama: Lev Vygotsky Pandangan ini menekankan pada aktivitas kolaborasi individu bersama individu lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman. The Zone of Proksimal Development (ZPD): suatu tugas yang terlalu sulit untuk dipelajari sendiri oleh seorang anak namun dapat dipelajarinya lebih mudah dengan bimbingan dan bantuan orang dewasa atau pun anak-anak lain yang lebih mampu.
Implementasi: guru sebagai fasilitator bagi para siswa dalam upaya mereka mengkonstruksi pengetahuan, bukan pengatur. Beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas belajar:
1. Scaffolding, guru menyesuaikan level dukungan dengan
kinerja siswa selama sesi pembelajaran. 2. Pelatihan kognitif, yakni membangun hubungan yang mana seorang pemula dapat belajar dari seorang ahli (semacam magang dan kegiatan tutorial) 3. Pembelajaran kooperatif, yakni pembelajaran dalam kelompok kecil yang memberi kesempatan siswa untuk saling membantu
Arthur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu dan
relevan dengan kehidupan mereka. Karena itu, diperlukan pemahaman guru terhadap dunia persepsi peserta didik sehingga guru dapat membawa peserta didik memperoleh arti dari materi yang dipelajarinya
Abraham Maslow
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kapasitas
untuk berkembang. Peran pendidikan adalah mendorong individu menuju aktualisasi diri melalui penemuan diri
Carl Rogers
Menekankan pada pendekatan berpusat siswa dan
penerimaan tanpa syarat untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi yang sehat
sosial
Penguatan terhadap kemampuan peserta didik Kolaborasi atau keterlibatan aktif baik peserta maupun pendidik dalam perencanaan materi Menggunakan pengalaman peserta didik sebagai dasar untuk membuat contoh maupun aplikasi suatu materi Mengembangkan instruksi berdasarkan minat dan kompetensi peserta didik Aplikasi segera dari materi-materi yang disampaikan Menggunakan pendekatan berpusat-masalah (problem-centered) daripada berpusat-topik (subject-centered)