Anda di halaman 1dari 15

Ns. ULFA HASANAH, S.

Kep

Abses paru lesi nekrotikan setempat pada parenkim paru yang mengandung bahan purulen, lesi mengalami kolaps dan membentuk ruang Penyebab
Bahan teraspirasi dari hidung atau mulut Obstruksi bronkhial yang disebabkan tumor, benda asing atau stenosis bronkhus

Gejala klinis : Terdapat riwayat aspirasi Demam sampai 3 minggu di sertai menggigil Batuk produktif, berbau busuk, purulent, kuning kehijauan atau hemoptisis massif Dispnu Nyeri dada Merasa lemah (malese) Berat badan merosot

Tanda Penting

Higiene mulut buruk Tampak sianosis Clubbing finger/toes (jari tabuh; jari berbentuk pemukul tambur) Redup pada daerah abses Tanda-tanda lain seperti pneumoni Takikardi Takipnu

Pemeriksaan Khusus

Diagnosis dengan foto dada, tampak airfluid level . CT Scan Bronkoskopi Aspirasi jarum transtorakal

KOMPLIKASI 1.Hemoptisis 2.Pneumotoraks atau piopneumotoraks 3.Metastasis abses 4.Kerusakan paru yang permanen

PENATALAKSANAAN

A.Terapi Umum

1.Istirahat Postural drainage dan fisioterapi dada (posisinya sedemikian rupa sehingga letak abses lebih dari saluran napas sehingga pus dapat mengalir keluar). Penggunaan bronkoskopi untuk mengalirkan abses merupakan hal yang kontroversial,berguna untuk menyingkirkan benda asing atau tumor atau untuk mencari letak saat drainase bronkhus.

2.Diet Tinggi protein dan kalori penting karena infeksi kronis berkaiytan dengan keadaan katabolikyang memerlukan peningkatan masukan kalori dan protein untuk mempercepat penyembuhan

3.Medikamentosa Obat pertama : Antibiotik yang sesuai Ampisilin 1-2 juta unit/4-6 jam Klindamisisn 600 mg IV/8 jam, kemudian dilanjutkan dengan per oral. Obat alternative Dapat juga di berikan bronkolidator. 4.Operasi Untuk abses besar Bila abses terletak di sebelah distal dari karsinoma bronkus atau corpus alienum dilakukan lobektomi.

Mencegah aspirasi pada klien yang dirawat Lakukan fisioterapai dada sesuai yang diharuskan untuk memudahkan drainase abses Mengajarkan klien tekhnik nafas dalam dan batuk Memberikan dukungan emosi karena abses paru membutuhkan penyembuhan yang lama

PENGKAJIAN :
1.

2.

3.

Kaji riwayat faktor resiko seperti: Adanya riwayat aspirasi, infeksi saluran nafas (radang mulut, gigi dan gusi, tenggorokan), higiene oral yang kurang, peminum minuman keras atau masuknya suatu benda kedalam saluran pernafasan. Kaji adanya riwayat penyakit infeksi saluran nafas kronis seperti TBC, Bronkitis, Abses hepar Kaji adanya batuk dengan sputum yang berlebih serta bau yang khas serta batuk darah, nyeri yang dirasakan didalam dada, kelelahan, nafsu makan yang menurun Inspeksi: Pergerakan pernafasan menurun, tampak sesak nafas dan kelelahan Palpasi: Adanya fremitus raba yang meningkat di daerah yang terinfeksi panas badan yang meningkat diatas normal, takikardi, naiknya tekanan vena jugularis (JVP), sesak nafas, adanya jari tabuh,

4. Perkusi: Terdengar keredupan pada daerah yang terinfeksi 5. Auskultasi: Pada daerah sakit terdengar suara nafas bronkhial disertai suara tambahan kasar sampai halus. 6. Pemeriksaan tambahan terutama laboratorium yang terjadi peningkatan angka leukosit dan laju endap darah serta terjadinya penurunan tekanan O2 arteri, rontgen dada terlihat kavitas dengan dinding tebal dengan tanda-tanda konsolidasi disekelilingnya yang tampak jelas lagi dengan pemeriksaan CT-Scan dada. Adanya masa tumor atau benda asing dalam pemeriksaan bronkoskopi.

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada klien yang mengalami abses paru :
1.

2.

3.

Hiperthermi berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipothalamus Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkokonstriksi, peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, batuk tak efektif, dan infeksi bronkopulmonal Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen dan kerusakan alveoli

4.Nyeri berhubungan dengan Inflamasi parenkhim paru, Reaksi seluler terhadap sirkulasi toksin, Batuk menetap 5.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, Kelemahan umum, Kelelahan yang berhubungan dengan batuk berlebihan dan dipsneu 6.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi, salah mengerti tentang informasi, keterbatasan kognitif

Anda mungkin juga menyukai