Anda di halaman 1dari 25

BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA Template KOROSI

Nur Khairiati (1107114208) Wenny Susanty (1107 Fydel Setiadi (1107135665) M. Iqbal (1107121224)

WINTER

KELOMPOK 10

Teddy Pratama (1107114357)


TEKNIK KIMIA A

Definisi Korosi
Korosi adalah degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.

Faktor Penyebab Korosi


Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri

dan dari lingkungan.


Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.

Faktor Penyebab Korosi

Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan

korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas


asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.

Faktor Penyebab Korosi

Kumpulan bakteri yang bersifat korosif adalah bakteri yang dalam metabolismenya menjadikan

sulfur dan/atau senyawanya sebagai unsur yang


penting, misalnya bakteri pengoksidasi sulfur : Thiobacillus thio-oxidans, dan bakteri pereduksi

sulfat : Genus Desulfovibrio atau Desulfotomaculum.

Faktor Penyebab Korosi

Nama mikrobanya adalah SRB / Sulphate Reduction Bacteria /Bakteri Pereduksi Sulfat. Mikroba ini menyebabkan

terjadinya proses korosi dengan bentuk


serangan korosi merata, & sumuran

Reaksi Korosi
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Reaksi Korosi
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq) Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

Jenis-Jenis Korosi
Korosi merata ( uniform corrosion )
Korosi dwi logam ( galvanik corrosion ) Korosi sumuran ( pitting corrosion )

Korosi celah ( crevice corrosion )


Korosi retak tegang (stress corrosion cracking), Korosi retak fatik (corrosion fatique cracking), Korosi akibat

pengaruh hidogen (corrosion induced hydrogen),


Korosi batas butir ( intergranular corrosion ) Peluluhan selektif (selective leaching/dealloying ) Korosi erosi

Jenis-Jenis Korosi
KOROSI MERATA ( uniform corrosion )
Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara
serentak diseluruh permukaan logam, oleh karena itu pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi pengurangan dimensi yang relatif besar per satuan waktu.
Tebal awal Korosi merata Tebal setelah korosi

Jenis-Jenis Korosi
Pengendalian Korosi Merata
1. Pemilihan material yang tepat (semakin murni bahan semakin tahan korosi). 2. Pelapisan 3. Penambahan inhibitor (media elektrolit) 4. Penambahan elemen paduan pada logam 5. Proteksi katodik

Jenis-Jenis Korosi

Korosi dwi logam ( galvanik corrosion )


Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada di lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi, sementara logam lainnya akan terlindung dari

serangan korosi.

Jenis-Jenis Korosi
Pengendalian korosi galvanik
Hindari anoda dengan luas kecil dan katoda dengan luas besar. Anoda dan Katoda pisahkan dengan bahan isolator. Coating (Permukaan logam dilapisi dengan bahan logam maupun non logam yang terdiri dari campuran senyawa kimia untuk mencegan kontak langsung antara logam yang dilindungi dengan lingkungan.) Tambahi inhibitor (zat penghambat) pada media korosif

Jenis-Jenis Korosi
Korosi sumuran ( pitting corrosion )
Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada
permukaan yang terbuka akibat pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan pembentukan

lapisan pasif dipermukaannya, pada antarmuka lapisan pasif


dan elektrolit terjadi penurunan pH, sehingga terjadi pelarutan lapisan pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran.

Jenis-Jenis Korosi
Korosi celah ( crevice corrosion )
Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua komponen.

Mekanisme terjadinya korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi


merata diluar dan didalam celah, sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat oksigen (O2) di dalam celah habis,

sedangkan oksigen (O2) diluar celah masih banyak, akibatnya


permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan permukaan logam yang didalam celah menjadi anoda

sehingga terbentuk celah yang terkorosi.

Jenis-Jenis Korosi
Pengendalian korosi celah
Gunakan sambungan las. Hindari zona stagnasi. Periksa secara intensif dan periodik zone celah celah. Gunakan media korosif (larutan) yang uniform. Hindari packing yang basah.

Jenis-Jenis Korosi
KOROSI RETAK TEGANG, RETAK BALIK, DAN PENGARUH OKSIGEN Korosi retak tegang, korosi retak fatik dan korosi akibat pengaruh hidogen adalah bentuk korosi dimana material mengalami keretakan akibat pengaruh lingkungannya. Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang mengalami tegangan tarik statis dilingkungan tertentu, seperti : baja tahan karat sangat rentan terhadap lingkungan klorida panas, tembaga rentan

dilarutan amonia dan baja karbon rentan terhadap nitrat.


Korosi retak fatik terjadi akibat tegangan berulang dilingkungan korosif. Korosi akibat pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya difusi hidrogen kedalam kisi paduan.

Jenis-Jenis Korosi
Korosi retak tegang (stress corrosion cracking)
Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada
paduan logam akibat terjadinya reaksi antar unsur logam tersebut di batas butirnya. Seperti yang terjadi pada baja tahan karat austenitik apabila diberi perlakuan panas. Pada temperatur 425 815 oC karbida krom (Cr23C6) akan mengendap di batas butir. Dengan kandungan krom dibawah 10 %, didaerah pengendapan tersebut akan mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tahan karat tersebut.

Jenis-Jenis Korosi
Peluluhan selektif (selective leaching/dealloying )
Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada paduan logam karena pelarutan salah satu unsur paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi pada paduan tembaga-seng. Mekanisme terjadinya diawali dengan terjadi pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu unsur pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan terdeposisi, sedangkan unsur yang potensialnya lebih rendah akan larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi keropos pada logam paduan tersebut.

Jenis-Jenis Korosi
KOROSI EROSI
Kombinasi antara fluida yang korosif dan kecepatan aliran yang tinggi menyebabkan terjadinya korosi erosi, seperti yang terjadi pada

pipa baja yang digunakan untuk mengalirkan


uap yang mengandung air.

Metoda Pengendalian Korosi

1. Pemilihan Material

Jenis material yang digunakan harus memiliki


ketahanan korosi yang tinggi di suatu media tertentu sesuai dengan lingkungan tempat aplikasinya.

Metoda Pengendalian Korosi


2. Proteksi Katodik
Proteksi katodik ada dua macam yaitu : a. Impressed current, struktur yang dilindung mendapat supply

elektron sehingga potensialnya menjadi lebih katodik. Arus


yang digunakan adalah arus searah, dimana arus negatif dihubungkan dengan logam yang dilindungi sedang arus positif

dihubungkan dengan anoda pembantu.


b. Anoda Korban, menggunakan prinsip galvanik dimana struktur yang dilindungi dihubungkan dengan logam lain yang bersifat anodik.

Metoda Pengendalian Korosi


3. Inhibitor
Penambahan zat kimia dengan konsentrasi rendah ke media lingkungan untuk memperlambat laju korosi logam. 4. Proteksi Anodik Umumnya dilakukan pada logam yang bersifat pasif . Lapisan pasif akan dipertebal dengan memberikan potensial ke arah anodik. 5. Coating Permukaan logam dilapisi dengan bahan logam maupun non logam yang terdiri dari campuran senyawa kimia untuk mencegan kontak langsung antara logam yang dilindungi dengan lingkungan.

DAMPAK KOROSI

Dampak yang ditimbulkan korosi :

Kerugian langsung adalah berupa terjadinya kerusakan


pada peralatan, permesinan atau stuktur bangunan. Kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas

produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang


rusak akibat korosi, terjadinya kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tanki bahan bakar atau

jaringan pemipaan air bersih atau minyak mentah, dll.

CONTOH KOROSI

Anda mungkin juga menyukai