Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Biologi Umum Acara I Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel

Dewa Ayu Desinta Ratna Dewi (120210102098) Kelas Biologi C Kelompok 2

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2012/2013

Judul: Penggunaan mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel. Tujuan: 1. Meperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaanya. 2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. 3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. Dasar teori: Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Ntony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanya 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaanya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999). Mikroskop adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Adapun macammacam dari mikroskop, yaitu : Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa. Mikroskop pendarflour, dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda asing atau antigen dalam jaringan. Mikroskop medan gelap, mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampiri mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk. Mikroskop fasekontras, mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda dalam keadaan alamnya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.

Mikroskop elektron, banyak komponen sel seperti mikondria, ribosom dan reticulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mikroskop elektron pemayaran, mikroskop ini mengunakan berkas electron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak keseluruh medan electron difokuskan sebagai titk yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimennya. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tersebut diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Pada umumnya mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata pengamat tepat berada pada lensa okuler. Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okuler tepat di titik fokus lensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak. (http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2336946-pengertian-mikroskop-danpembentukan-bayangan/)

Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian, yaitu : Bagian mekanik : statif, kubus, revolver, meja bneda, sekrup, pengatur kubus (kasar, makro meter dan halus ; micrometer), pengatur pentas mekanik. Bagian optik : lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur cahaya. Fungsi-fungsi bagian mikroskop :

Lensa okuler Batang tubuh Revolver dikehendaki.

: memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif. : tempat memasang lensa okuler. : untuk menggerakkan lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang

Lensa objektif Pengatur kasar Pengatur halus

: pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya. : mengatur jarak objektif dan preparat secara kasar. : untuk mendapatkan focus mikroskop dengan yang sebaik-baiknya.

Pengatur pentas mekanik : untuk mengatur atau menggeser obyek kekanan-kekiri atau muka kebelakang.

Meja objek Jepitan objek Kondensor Diafragma

: untuk meletakkan preparat yang akan diamati. : untuk memegang preparat agar stabil. : memusatkan cahaya yang tersedia pada specimen. : mengatur banyaknya cahaya yang masuk.

Cermin

: memantulkan cahaya yang dibutuhkan untuk penyinaran objek.

(http://meilia.student.umm.ac.id/download-as-doc/student_ article_17.doc.) Selain yang telah dibahas seperti diatas, adapun langkah-langkah dalam menggunakan mikroskop , yaitu: 1. Meletakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai

2. Memutar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

4. Menempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda

5. Mengatur fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.

Apabila

telah selesai menggunakan, bersihkan terlebih dahulu mikroskop sebelum

disimpan pada tempat yang tidak lembab. (http://www.mansaba.sch.id/web_saba/science-/527-macam-macam-mikroskop-besertafungsinya.html.) Sel merupakan unit terkecil dari suatu organisme hidup. Pada mahluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri, contohnya metabolisme zat yang menghasilkan energi untuk aktivitas kehidupan, tumbuh dan berkembangbiak, dan kemampuannya menanggapi berbagai keadaan di lingkungannya. Pada mahluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda yang membentuk suatu jaringan, organ atau membentuk suatu sistem. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan, akan tetapi juga mempunyai beberapa persamaan dasar baik mengenai sifat, bentuk ataupun fungsi dari bagian bagian selnya. Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan dikarenakan sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim punya vakuola, sel hewan juga mempunyai lisosom, sentrosom yang di dalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu. Persamaan dari sel tumbuhan dan sel hewan terdapat membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, apparatus golgi, nukleus/inti sel. Struktur sel tumbuhan relative mempunyai bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain didalam jaringan serta fungsinya. Yang berpengaruh terhadap bentuk sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrotubulus yang berperan sebagai endoskelekton sel (Waluyo, 2012:7).

Bagian terkecil dari makhluk hidup berupa sel. Sekelompok sel yang bentuk dan fungsinya sama membentuk jaringan. Beberapa macam jaringan yang bekerja sama membentuk suatu organ atau alat tubuh. Sedangkan beberapa macam organ akan terangkai dan membentuk suatu sistem organ. Selanjutnya beberapa sistem sistem organ membentuk suatu organisme yang berupa tumbuhan atau hewan. Antara sistem organ yang terdapat makhluk hidup bekerja saling berkaitan. (Sunarto,dkk,1994:27) Pada penjelasan di atas bahwa sel merupakan bagian yang terkecil dari makhluk hidup. Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin, cellula yang berarti rongga/ruangan(purnomo,2006). Suatu teknik yang berguna untuk mempelajari struktur dan fungsi sel adalah fraksionasi sel (cell fractionation), yang menjauhkan sel-sel dan memisah-misahkan organel-organel utama serta struktur subseluler lain. Instrumen yang digunakan adalah sentrifus, alat yang memutar tabung reaksi berisi campuran sel-sel yang pecah pada berbagai kecepatan(Campbell,2010). Sel dibagi menjadi dua macam:

Menurut Syamsuri (2004:57) , Ada organisme yang intinya selnya tidak memiliki membran inti (prokarion), yaitu bakteri dan ganggang biru. Sedangkan organisme yang di dalam selnya terdapat inti yang diselubungi oleh membran inti dikenal sebagai organisme eukariotik, misalnya ganggang (selain ganggang biru), jamur, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Selain itu, adapun penejelasan struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik ,yaitu : 1. Struktur Sel Prokariotik Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,

walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni.Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai berikut: 1). Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul. 2). Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam 3). Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel. 4). Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan. Fungsinya sebagai pengahasil energi. 5). Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein 6). DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. 7). RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai pesanan DNA. Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sel, melainkan membentuk satu kesatuan (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko (2006:9)).

2.Sel Eukariotik Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Sehingga, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut : 1). Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilaui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai ion. 2). Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. 3). Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar. 4). Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel. 5). Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang terbentuk seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel. 6). Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein. 7). Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel. 8). Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom). 9). Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase. 10). Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem elektron. 11). Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. 12). Sentriol Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti.

Metode Peneltian : Alat dan Bahan: Alat: 1. Mikroskop 2. Gelas obyek dan gelas penutup 3. Pipet tetes 4. Silet tajam 5. Skalpel 6. Tisu Bahan: 1. Potongan kertas yang bertuliskan huruf d atau b 2. Epitel rongga mulut 3. Air 4. Bawang merah 5. Methilen blue 6. Alkohol 70 % LangkahKerja: 1. Cara menggunakan mikroskop Meletakkan mikroskop ditempat yang terang dan buka diafragma sampai maksimal

Mengatur posisi cermin datar/cekung agar kaca kondensor menjadi terang Menaikan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor

Tempatkan preparat dimeja mikroskop

Menurunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif hamper menyentuh gelas penutup

Melalui lensa okuler , amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus 2. Mengamati potongan huruf d atau b Meletakkan potongan huruf d atau b pada gelas obyek dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup, kemudian amati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah

Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati dan menggambar bayangan tersebut

Sambil memandang ke dalam okuler , geserlah preparat dari kiri ke kanan

Gambar dan tuliskan hasil pengamatan yang telah diamati 3. Mengamati epitel rongga mulut ( sel hewan ) Menyiapkan alat dan bahan

Membersihkan scalpel dengan alkohol

Mengkorek bagian rongga mulut dengan scalpel

Meletakkan hasil korekan pada kaca benda

Menetesi dengan sedikit methilen blue

Menutup kaca benda dengan kaca penutup

Mengamati sel dibawah mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat

Gambar dan beri keterangan bagian yang teramati 4. Mengamati sel bawang merah ( sel tumbuhan ) Menyiapkan alat dan bahan

Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet taja,

Meletakkan hasil irisan pada kaca benda

Meneteso dengan sedikit air

Menutup kaca benda dengan kaca penutup

Mengamati sel di bawah mikroskop

Gambar dan beri keterangan bagian yang teramati HasilPengamatan: a) Hasil pengamatan potongan kertas huruf d atau b Obyek Bayangan

d
Keterangan :

p
1. Membran plasma 2. Sitoplasma 3. Inti sel

b) Hasil pengamatan sel hewan (sel epitel rongga mulut )

Perbesaran : 10x10

c) Hasil pengamatan sel tumbuhan ( sel bawang merah )

3. Hasil pengamatan sel tumbuhan ( Sel bawang merah ) Keterangan : 1. Berbentuk kubus 2. Inti sel 3. Dinding sel 4. Sitoplasma 5. Membrane sel Perbesaran : 10x10

Pembahasan: Fungsi dan bagian-bagian mikroskop Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk memperoleh bayangan yang besar dari benda yang kecil yang tidak terlihat oleh mata, sehingga dapat dilihat dan diamati susunannya. Dengan kata lain, mikroskop adalah benda yang digunakan untuk melihat benda yang bersifat mikroskopis Berdasarakan hasil pengamatan penggunaan mikroskop adapun beberapa fungsi dari komponen-komponen mikrooskop yang telah diamati, yaitu: 1. Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.

2. Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi. 3. 4. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat. Cermin, alat penangkap dan pamantul cahaya.

5. 6.

Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor. Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang

meja sediaan. 7. Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang

amasuk ke kondensor. 8. 9. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass). Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).

10. Penggerak Mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja. 11. Lubang meja sediaan, lubang di tengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya

cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif. 12. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara kasar. 13. Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus. 14. Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler. 15. Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran. 16. Lensa objektif, yang berfungsi adalah yang menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya. 17. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya. Cara menggunakan mikroskop Selain mengetahui fungsi dari komponen-komponen mikroskop praktikan juga perlu memahami cara menggunakan mikroskop, dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Carilah tempat yang memungkinkan agar mikroskop dapa memperoleh cahaya yang dibutuhkan

b) Letakkan mikroskop di atas meja, untuk memindahkan mikroskop gunakan cara yang benar yaitu tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan kanan menopang kaki (dasar) mikroskop. c) Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver. d) Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang). e) Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda f) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus g) Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 4 X,10 X atau 40 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik h) Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab Apabila kaca benda digeser kekanan bayangannya akan bergeser kemana, mengapa? Ketika kaca benda digeser ke kanan maka bayangannya akan bergeser ke kiri karena sifat dari lensa ialah selalu terbalik (berlawanan arah). Pada huruf b atau d bayangan yang terbentuk bagaimana dan mengapa? Bayangan yang terbentuk pada potongan kertas b adalah q dan bayangan yang terbentuk pada potongan kertas d adalah p. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa bayangan yang nampak selalu terbalik dan lebih besar dari ukuran semula sesuai dengan pengaturan perbesaran mikroskop yang diinginkan. Bayangan yang nampak terbalik dan diperbesar tersebut disebabkan karena adaya lensa cembung pada lensa objektif yang berhadapan langsung dengan benda untuk pembentukan bayangan pertama dan adanya lensa cembung pada lensa okuler yang berada dekat dengan mata pengamat. Sifat lensa cembung

akan membentuk bayangan yang maya, terbalik, dan diperbesar. Sehingga hal itu yang menyebabkan bayangan potongan huruf b dan d ketika diamati selalu terbalik, maya dan diperbesar. Ketika lensa objektif diubah ke perbesaran yang lebih besar, maka bayangan huruf b dan d akan lebih terliaht jelas dibandingkan dengan sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan adanya lensa cembung pada lensa objektif dan lensa okuler yang sifatnya membentuk bayangan yang maya, terbalik, dan diperbesar, maka setiap objek yang diamati akan nampak maya, terbalik, dan diperbesar kepada mata pengamat mikroskop. Sel hewan (epitel rongga mulut) Sel-sel epitel tersusun rapat sehingga tidak terdapat rongga antarsel. Sel-sel tersebut menempel pada sebuah lapisan yang disebut membran basal. Membran basal berfungsi menyokong jaringan epitel yang ada di atasnya. Struktur sel-sel epitel yang tersusun rapat tersebut berhubungan dengan fungsi jaringan ini sebagai alat pertahanan atau pelindung. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan , dalam sel epitel rongga mulut terdapat beberapa organel seperti membrane plasma, sitoplasma, nukleus. Berdasarkan bentuk yang terlihat dimikroskop bentuknya tidak beraturan hal tersebut dikarenakan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Oleh karena itu pada sel hewan pelindung selnya hanya berupa membrane plasma. Hal tersebut berfungsi agar hewan dapat bergerak bebas. Organel kedua adalah sitoplasma , dimana sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Sedangkan untuk nukleus berfungsi sebagai pusat informasi genetik. Pengamatan dibawah mikroskop sel-sel epitel berwarna biru agak keunguan. Nukleus sel epitel berwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus bersifat asam dan kemudian bersifat basa dengan pewarna basa berupa methylene blue. Perbesaran mikroskop yang dipakai saat pengamatan adalah 10 x 10. Sel tumbuhan (umbi lapis bawang merah) Pada sel tumbuhan memiliki organel yang lebih lengkap dari sel hewan. Pada umbi lapis bawang merah (Allium cepa, ) terdapat beberapa organel seperti dinding sel, membrane sel,nukleus dan sitoplasma. Pada sel ini bentuknya kubus dengan inti di bagian tepi , hal

tersebut disebabkan karena adanya dinding sel sehingga bentuknya teratur. Untuk nukleus dan sitoplasma mempunyai fungsi yang sama seperti pada sel hewan yaitu nukleus berfungsi sebagai pusat informasi genetik sedangkan sitoplasma berfungsi sebagai pelarut zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Untuk membran sel tersusun atas lemak dan protein (lipoprotein) sehingga bersifat permeabel (selektif permeable) dan fungsinya untuk mengatur peredaran zat dari dan ke dalam sel. Organel ini terletak di luar sitoplasma, bersifat tipis dan elastis. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Perbesaran mikroskop yang digunakan adalah 10 x 10. Fungsi akohol 70 % dan methilen blue Pada percobaan ini alkohol berfungsi untuk mensterilkan scalpel , yang nantinya scalpel akan digunakan untuk mengambil ( mengkorek ) sel epitel rongga mulut. Zat pewarna methylene blue berfungsi untuk mewarnai sel epitel rongga mulut dengan kontras sehingga dapat membedakan bagian nukleus dengan bagian sel lain seperti sitoplasma dan memberikan sifat basa pada nucleus yang bersifat asam. Dengan kata lain methilen blue berfungsi untuk memperjelas bagian sel. Perbedaan sel hewan ( sel epitel rongga mulut) dan sel tumbuhan ( sel bawang merah) Pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas inti sel dan dinding sel, sifat selnya kaku dan keras. Sedangkan pengamatan sel epitel rongga mulut tampak jelas inti sel dan membran sel, sifat selnya elastis. Sel hewan Sel tumbuhan Sel hewan tampak lebih kecil dari sel Sel tumbuhan tampak lebih besar daripada sel tumbuhan Tidak mempunyai bentuk yang tetap Tidak mempunyai dinding sel Tidak mempunyai klorofil Tidak mempunyai vakuola, walaupun memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Menyimpan makanan dalam bentuk biji Menyimpan (granul) glikogen. (granul) kanji. tenaga dalam bentuk biji hewan. Mempunyai bentuk yang tetap. Mempunyai dinding sel dan membrane sel Mempunyai klorofil. Mempunyai vakuola atau rongga sel yang

terkadang beberapa sel hewan uniseluler besar.

Mengapa bentuk sel hewan dan sel tumbuhan berbeda?

Bentuk sel tumbuhan dan sel hewan berbeda dikarenakan bentuk sel tumbuhan lebih tetap sebab sel tumbuhan memiliki dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel sehingga sel tumbuhan tidak dapat berubah-ubah atau kaku. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel yang memungkinkan sel hewan dapat berubah-ubah. Adanya perbedaan antara keberadaan dinding sel hewan dan tumbuhan tidak lepas dari proses bertahan hidup sehingga masing-masing sel memiliki caranya tersendiri untuk mempertahankan hidupnya ataupun kelompoknya. Kesimpulan Mikroskop adalah benda yang digunakan untuk melihat benda yang bersifat mikroskopis yang memiliki komponen-komponen berupa: kaki mikroskop , tiang, lengan atau pegangan mikroskop, cermin, pengatur kondensor, kondensor, diafragma, meja sediaan, sengkeling, penggerak mekanis, lubang meja sediaan, makrometer, mikrometer, tubus atau tabung okuler, revolver atau pemutar objektif, lensa objektif, lensa okuler. Bayangan yang nampak terbalik dan diperbesar pada mikroskop disebabkan oleh adaya lensa cembung pada lensa objektif yang berhadapan langsung dengan benda untuk pembentukan bayangan pertama dan adanya lensa cembung pada lensa okuler yang berada dekat dengan mata pengamat. Sifat lensa cembung akan membentuk bayangan yang maya, terbalik, dan diperbesar. Sehingga hal tersebut menyebabkan bayangan selalu terbalik, maya dan diperbesar. Pada sel epitel rongga mulut terdapat beberapa organel seperti membrane plasma, sitoplasma, nukleus. Bentuknya tak beraturan dikarenakan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pengamatan dibawah mikroskop sel-sel epitel berwarna biru agak keunguan. Selain itu, nukleus sel epitel berwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus bersifat asam dan kemudian bersifat basa dengan pewarna basa berupa methylene blue. Perbesaran mikroskop yang digunakan saat pengamatan adalah 10 x 10. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, membrane sel,nukleus dan sitoplasma. Pada sel ini bentuknya kubus dengan inti di bagian tepi , hal tersebut disebabkan karena adanya dinding sel sehingga bentuknya teratur. Sel berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Perbesaran mikroskop yang digunakan adalah 10 x 10.

Daftar pustaka Campbell, NA, JB, REECE. 2010. Biologi Jilid 1 Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. Mansaba. Macam-macam mikroskop beserta fungsinya [ diakses 3 April 2013 ] http://www.mansaba.sch.id/web_saba/science-/527-macam-macam-mikroskop-besertafungsinya.html. Meilia. Artikel Mikroskop. [diakses 2 April 2013 ] http://meilia.student.umm.ac.id/downloadas-doc/student_ article_17.doc. Purba, M dkk. 1999. Kimia. Jakarta: Erlangga. Purnomo.dkk. 2006. Biologi 2a untuk kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka. Syamsuri, Istamar. dkk. 2004. Biologi Jilid 1A Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga. Sunarto. dkk. 1994. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi 1A Untuk SLTP Kelas 1 . Solo : Tiga Serangkai. Svhoong. Pengertian Mikroskop dan Pembentukan Bayangan. [ diakses 2 April 2013 ] http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2336946-pengertian-mikroskop-danpembentukan-bayangan/ Waluyo, Joko. Wahyuni, Dwi. Asyiah, Iis. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: UPT Penerbitan Universitas Jember.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai