: Tn. DN : 60 tahun : Kemang Duta 6 FF : Kristen : Swasta : Cina : SMA : Sudah menikah : 16 Agustus 2012
Keluhan Utama: Benjolan pada lipat paha kanan sejak 2 hari yang lalu yang tidak dapat dimasukkan Keluhan Tambahan: Nyeri pada benjolan
Pasien mengeluh adanya benjolan pada lipat paha kanan sejak 2 hari SMRS. Benjolan dapat dimasukkan, tidak terasa nyeri, berbentuk lonjong, ukuran benjolan sebesar telur puyuh, warnanya sama dengan kulit sekitar. Tidak berwarna kemerahan dan gatal. Benjolan tidak bertambah besar. Tidak ada riwayat demam, mual, muntah, batuk lama dan sulit BAK/BAB. Riwayat perut kembung dan sakit perut disangkal. Benjolan keluar pada saat pasien sedang berdiri dan dapat masuk sendiri pada saat pasien berbaring terlentang. Pasien sudah berobat ke klinik, dinyatakan hernia oleh dokter dan disarankan untuk operasi.
4
Riwayat tekanan darah tinggi + (tidak diketahui sejak kapan) Riwayat kencing manis disangkal Riwayat batuk lama disangkal Riwayat sulit BAB dan BAK disangkal Riwayat operasi pada perut sebelumnya disangkal Riwayat trauma pada daerah sekitar kemaluan disangkal
Riwayat penyakit dengan gejala serupa disangkal Riwayat hipertensi dan DM dalam keluarga disangkal
16 Agustus 2012 Berat badan Tinggi badan BMI Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Laju pernapasan Suhu aksila
: 68 kg : 170 cm : 23.5 kg/m2 : Tampak tenang : Compos mentis : 140/90 mmHg : 68 x/menit : 20 x/menit : 36,2 0C
THORAX
Paru-Paru I : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis P : Stem fremitus kiri = kanan P : Sonor pada kedua lapangan paru A : Vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/
10
JANTUNG I : Iktus kordis tidak terlihat P : Iktus kordis teraba pada ICS IV linea midklavikularis sinistra P : Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra Batas kanan : ICS V linea sternalis dextra Batas kiri : ICS IV linea midklavikularis sinistra A : Bunyi Jantung I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
11
ABDOMEN I : Bentuk abdomen datar, tidak terlihat pelebaran vena P : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-) P : Timpani pada seluruh kuadran A : Bising Usus (+), 4-5 x/menit
12
STATUS LOKALIS ABDOMEN L: Pada saat pasien berdiri: Tampak benjolan pada lipat paha kanan yang berjalan dari lateral ke medial, berbentuk lonjong, berukuran 8 x 3 cm, berwarna sama dengan kulit sekitar. Pada saat pasien berbaring: Tidak tampak benjolan F: Pada saat pasien berdiri: Konsistensi kenyal, external inguinal occlusion (+), internal ring occlusion test (+), silk sign (+), panas (+), nyeri (-), tidak teraba KGB Pada saat pasien berbaring: Tidak tampak benjolan M: Dapat dimasukkan kembali
13
PUNGGUNG & PINGGANG I : Tidak ditemukan skoliosis, lordosis, maupun kifosis, simetris dalam keadaan statis dan dinamis P : Stem fremitus sama di kanan dan kiri P : Nyeri ketok CVA -/A : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/
14
Ekstremitas Bawah :
Eutrofi, normotonus, akral hangat, CRT < 2, kekuatan 5/5. Refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/ Eutrofi, normotonus, akral hangat, CRT < 2, kekuatan 5/5. Refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-
GENITALIA Tampak penis kesan dewasa normal, discharge (-), teraba testis kanan dan kiri di kedua skrotum
15
16 Agustus 2012
Nilai 12,8 36 8 5.600 2 4 13,3 33,4 mg/ dl % sel/uL menit menit detik detik Nilai Normal 14-18 40-54 4.000-10.000 1-3 3-4 10,8-14,4 24-36 mg/dl % sel/uL menit menit detik detik
Laboratorium Hemoglobin Hematokrit Leukosit Eritrosit Waktu perdarahan Waktu pembekuan Waktu Protrombin APTT
358.000 sel/uL
150.000-400.000 sel/uL
16
16 Agustus 2012
Laboratorium Nilai Nilai normal
Ureum Kreatinin
GDS
23 0,8
111
mg/dl mg/dl
g/dl
20-40 0,7-1,5
60-140
mg/dl mg/dl
g/dl
17
18
Limfadenitis Hidrokel
19
Ultrasonografi Pelvis
20
21
Tanggal Operasi : 17 Agustus 2012 Jenis Anestesi : Regional Anestesi Spinal Diagnosis Pra-Operatif :
Hernia inguinalis lateralis reponibilis dekstra
Diagnosis Pasca-Operatif :
Sesuai
Jam operasi dimulai : 13.30 WIB Jam operasi selesai : 15.30 WIB Lama operasi berlangsung : 2 jam
22
1. 2.
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Dilakukan anestesi regional (spinal) Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis Dilakukan insisi pada daerah inguinal dekstra Aponeurosis MOE dibuka Funiculus disisihkan Kantong hernia dibebaskan dan dibuka, tidak berisi apa-apa Dilakukan herniotomi Ligasi setinggi mungkin Hentikan perdarahan Protese mesh dijahitkan pada ligamentum inguinale dan conjoint tendon Luka dijahit lapis demi lapis Operasi selesai
23
Bed rest Infus RL 1500 cc/24 jam ditambahkan tramadol 100 mg/kolf Boleh minum bertahap, makan makanan lunak Sodium sulbenicillin 3 x 1 gram IV Asam traneksamat 3 x 500 mg IV Ranitidin 2 x 50 mg IV Monitor tanda-tanda vital dan urin per 4 jam
24
25
Follow Up pukul 06.00 WIB S: nyeri sedikit pada luka bekas operasi, BAB (-) O:
TD: 130/80 mmHg N: 76 kali/menit RR: 16 kali/menit S: 36,3 C Input= IVFD: 1150 cc Oral: 1800 cc Output= Urin: 1430 cc IWL: 895 cc Balance: +625 cc Kepala, wajah, leher, thoraks dan abdomen dalam batas normal
26
Status lokalis
L: tampak luka bekas operasi tertutup kassa dan fixomull, rembesan (-), swelling (-) F: nyeri tekan (+) M: tidak dinilai
27
A = Laki-laki, 60 tahun HR 3, POD 1, post op herniotomy dan hernioraphy dengan mesh a.i. hernia inguinalis lateralis reponibilis dekstra P=
Infus RL 1500 cc/24 jam, tambahkan 100 mg tramadol tiap kolf Sodium sulbencillin 3 x 1 gram IV Asam traneksamat 3 x 500 mg IV Ranitidin 2 x 50 mg IV Pasien minta pulang paksa
28
29