I/TAP/PERNAS/FOKUSHIMITI/IV/2006
a. Pra sidang
1. Pembahasan Agenda Sidang
2. Pembahasan dan penetapan draft Tata Tertib Sidang
3. Penetapan Peserta Sidang Pertemuan Nasional FOKUSHIMITI
Periode 2006 - 2008
4. Pembahasan dan penetapan draft Tata Cara Pemilihan Presidium
Sidang
5. Pemilihan dan penetapan Presidium Sidang Tetap
6. Laporan Pertanggungjawaban Sekretaris Jenderal Periode 2004-
2006
b. Sidang pleno I
1. Komisi A meliputi Pembahasan Konstitusi Organisasi FOKUSHIMITI
2. Komisi B meliputi Pembahasan Struktur Organisasi FOKUSHIMITI
3. Komisi C meliputi Pembahasan Atribut, Lambang dan Mars
Organisasi FOKUSHIMITI
4. Penetapan Hasil Sidang Komisi A,B dan C akan ditetapkan pada
Sidang Pleno
c. Sidang Pleno II
1. Pembahasan dan penetapan draft Tata Cara Pemilihan Badan
Pengawas Organisasi (BPO) Periode 2006-2008
2. Pembahasan dan penetapan draft Tata Cara Pemilihan Sekretaris
Jenderal (Sek-Jen) Periode 2006-2008
3. Pembahasan dan penetapan draft Tata Cara Pemilihan Koordinator
Wilayah (Kor-Wil) Periode 2006-2008
BAB I
NAMA DAN TUJUAN
Pasal I
Nama
Nama tata tertib persidangan adalah Tata Tertib Sidang Pertemuan Nasional
IX Forum Komunikasi Himpunan mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia
(FOKUSHIMITI) Periode 2006-2008
Pasal 2
Tujuan
Tujuan Tata Tertib adalah untuk mengatur jalannya sidang Pertemuan
Nasional IX (PERNAS IX) Forum Komunikasi Himpunan mahasiswa Ilmu
Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI).
BAB II
TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 3
Tempat
Sidang Pertemuan Nasional IX Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu
Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) Periode 2006-2008 dilaksanakan di
Gedung Pertemuan Alumni (GPA), Universitas Hasanuddin Makassar.
Pasal 4
Waktu
Sidang Pertemuan Nasional IX Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu
Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) Periode 2006-2008 dilaksanakan pada
tanggal 17-21 April 2006
BAB III
PESERTA
Pasal 5
Peserta Sidang Pertemuan Nasional IX (PERNAS IX) Forum Komunikasi
Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) Periode 2006-
2008 berasal dari :
1. Utusan dari anggota Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu
Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) periode 2004-2006
2. Badan Eksekutif Pusat Ilmu Tanah (BEP) Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI), utusan HMJ/HMPS
Ilmu Tanah yang belum dan pernah menjadi anggota Forum Komunikasi
Himpunan mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI).
3. Panitia pengarah dan Peminat ilmu tanah
Pasal 6
Status Peserta
Status peserta Sidang Pertemuan Nasional IX Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) Periode 2006-2008
dibedakan menjadi :
1. Peserta Penuh adalah utusan Anggota Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) periode 2004-2006
yang berjumlah 3 orang
2. Peserta Peninjau adalah Anggota Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) dan utusan dari
HMJ/HMPS Ilmu Tanah yang belum dan pernah menjadi anggota Forum
Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia
(FOKUSHIMITI) yang berjumlah 2 orang
3. Peserta Biasa adalah Delegasi dari Institusi Anggota Forum Komunikasi
Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) diluar
peserta penuh dan peninjau.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 7
Hak dan Kewajiban Peserta Sidang Pertemuan Nasional IX (PERNAS IX)
Forum Komunikasi Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI) adalah :
1. Setiap peserta penuh mempunyai hak bicara dan mempunyai hak
untuk dipilih.
2. Setiap perguruan tinggi hanya mempunyai satu hak suara dalam
pengambilan keputusan
3. Peserta peninjau hanya mempunyai hak bicara.
4. Setiap peserta wajib mengikuti setiap sidang sampai selesai dan
membantu kelancaran sidang
5. Setiap peserta wajib bersikap sopan selama sidang berlangsung
6. Peserta biasa berhak hadir dalam persidangan dan berhak berbicara
jika disepakati oleh peserta sidang melalui pimpinan sidang
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 8
Sidang Pleno merupakan Forum pengambilan keputusan tertinggi
BAB VI
PIMPINAN SIDANG
Pasal 9
1. Pimpinan sidang pleno berbentuk presidium berjumlah 3 orang, yaitu
merupakan hasil mufakat atau hasil pemilihan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Pimpinan sidang pleno mengarahkan persidangan sampai persidangan
selesai
3. Pimpinan sidang pleno dapat dibentuk sesuai dengan persetujuan peserta
BAB VII
QUORUM
Pasal 10
1. Quorum persidangan memenuhi syarat dan dinyatakan sah bila dihadiri
minimal oleh 2/3 jumlah delegasi perguruan tinggi yang hadir
2. Bila persidangan belum memenuhi quorum maka persidangan dapat
ditunda selama 2x5 menit dan setelah itu dinyataka quorum
BAB VIII
KEPUTUSAN
Pasal 11
1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat dan
apabila tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
2. Jika setelah dilakukan pemungutan suara jumlah suara sama banyak
maka pengambilan keputusan diserahkan kepada kebijaksanaan
pimpinan sidang setelah mengadakan lobbying dengan peserta sidang
BAB IX
SANKSI
Pasal 12
Peserta sidang yang melanggar tata tertib persidangan dikenai sanksi oleh
pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang, setelah teguran sebanyak 3
kali oleh pimpinan sidang
BAB X
PENUTUP
Pasal 13
1. Hal-hal lainnya yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan
kemudian berdasarkan kebijaksanaan pimpinan sidang setelah mendengar
aspirasi peserta sidang
2. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan
Lampiran Surat Ketetapan No. III/TAP/PERNAS/FOKUSHIMIT/IV/2006
No Institusi Delegasi
Peserta Peserta Peserta
Penuh Peninjau Biasa
Togi + - -
Taufan + - -
Didit + - -
3. Universitas Bima Emeral - + -
Udayana Gita Anom - + -
Made Pranara - - +
Harlin - - +
Grace - - +
Hane - - +
Ervyanti + - -
4. Universitas Wahyudi + - -
Hasanuddin Ahmad Firman.A + - -
Nurul Huda - + -
Wahyudiawansyah - + -
5. Universitas Wawan + + -
Tadulako Haliq - -
Arif Budiman + - -
Safaruddin + - -
Kamaria + - -
6. Universitas Melyana - + -
Haluoleo Chendriana - + -
Akbar - - +
L.D.Rustam - - +
Herya Yuda - - +
Yudi Ardiansyah + - -
7. UPN “ Veteran” Aufa Kurniawan + - -
Yokyakarta Faisal Idris + - -
Yosia Putri Crist - +
Apoan Sibarani + - -
8. Universitas Ahmad Nur - + -
Mulawarman Andini Pratiwi + - -
Norhanisa + - -
10 Universitas Gadjah + - -
Faisal
. Mada
11. Universitas + - -
Putrawan Habibi
Mataram
12 Universitas Yudha + - -
. Lambungmangkura Noval + - -
t Farid Nugraha + - -
13 Universitas
+
. Sam Ratulangi Michelle Deba
Lampiran Surat Ketetapan No. IV/TAP/PERNAS/FOKUSHIMITI/IV/2006
BAB I
PIMPINAN SIDANG
Pasal 1
1. Pimpinan sidang berbentuk presidium, berjumlah 3 orang yang dipilih
oleh anggota Forum Komunikasi Himpunan mahasiswa Ilmu Tanah
Indonesia (FOKUSHIMITI) yang menjadi peserta penuh
2. Setiap institusi yang menjadi peserta penuh hanya berhak mengajukan
satu calon presidium
3. Pimpinan sidang mempunyai hak suara sampai sidang yang dipimpinnya
selesai
4. Pimpinan sidang dapat diganti dengan persetujuan seluruh peserta
sidang
BAB II
TATA CARA PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG
Pasal 2
Pemilihan presidium dipimpin oleh pimpinan sidang sementara
Pasal 3
Pemilihan presidium sidang dilakukan secara bertahap yaitu :
a. Tahap pencalonan
1. masing-masing institusi yang menjadi peserta penuh berhak
mengajukan dua orang bakal calon dari institusi yang berlainan
2. bakal calon yang dipilih harus menyatakan kesediaannya didepan
forum
b. Tahap Pemilihan
1. Setiap institusi yang menjadi peserta penuh memilih dua orang
calon secara tertulis
2. Tiga calon yang mendapat suara terbanyak ditetapkan sebagaii
presidium sidang
Pasal 4
Apabila terdapat jumlah yang sama, dilakukan lobbying dan apabila tidak
terdapat kesepakatan dalam lobbying maka dilakukan pemilihan ulang hanya
kepada calon dengan suara terbanyak
Lampiran Surat Ketetapan No. VII/TAP/PERNAS/FOKUSHIMIT/IV/2006
MUKADDIMAH
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorong oleh
cita-cita luhur kami menyadari potensi mahasiswa sebagai Sumber Daya
Manusia yang merupakan potensi vital dan strategis untuk memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta tanggung jawab yang besar terhadap masa
depan bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan
Tinggi, maka perlu adanya kerjasama yang erat antara mahasiswa Ilmu Tanah
se-Indonesia secara berkesinambungan dan terorganisasi.
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu
Tanah Indonesia yang disingkat dengan nama FOKUSHIMITI
Pasal 2
Waktu
FOKUSHIMITI didirikan melalui Deklarasi Kaliurang, Yogyakarta pada
tanggal 12 November 1989 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
Pasal 3
Tempat Kedudukan
Sekretariat FOKUSHIMITI berkedudukan di Institusi tempat Badan Eksekutif
Pusat terpilih yang selanjutnya disebut BEP
BAB II
ASAS DAN LANDASAN
Pasal 4
Asas
FOKUSHIMITI berasaskan Pancasila.
Pasal 5
Landasan
BAB III
TUJUAN
Pasal 6
BAB IV
BENTUK, STATUS, SIFAT DAN SKALA
Pasal 7
Bentuk
FOKUSHIMITI berbentuk Federasi
Pasal 8
Status
FOKUSIHIMITI merupakan organisasi tertinggi HMJ/ HMPS/ HIMPRO/
Konsentrasi mahasiswa Ilmu Tanah di Indonesia
Pasal 9
Sifat
FOKUSIHIMITI bersifat Independen
Pasal 10
Skala
FOKUSIHIMITI berskala Nasional
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 11
BAB VI
KEKUASAAN
Pasal 12
Kekuasaan tertinggi FOKUSIHIMITI berada ditangan anggota di dalam
forum melalui Pertemuan Nasional
BAB VII
KEPENGURUSAN DAN KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 13
Kepengurusan Badan Pengurus Organisasi (BPO)
Badan pengurus organisasi dipimpin oleh seorang ketua dengan masa jabatan
2 tahun.
Pasal 14
Kepengurusan Badan Eksekutif Pusat (BEP)
Fokushimiti dipimpin oleh Badan Eksekutif Pusat (BEP) yang diketuai oleh
Sekertaris Jenderal dengan masa jabatan 2 tahun.
Pasal 15
Kepengurusan Badan Eksekutif Wilayah (BEW)
Badan Eksekutif Wilayah (BEW) yang dipimpin oleh seorang Koordinator
Wilayah dengan masa jabatan 2 tahun.
Pasal 16
Kelengkapan Organisasi
Kelengkapan organisasi FOKUSIHIMITI meliputi :
1. Pertemuan Nasional (PERNAS)
2. Badan Pengawas Organisasi (BPO)
3. Badan Eksekutif Pusat (BEP)
4. Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)
5. Pertemuan Wilayah (Perwil)
6. Badan Eksekutif Wilayah (BEW)
7. Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil)
8. Pertemuan Nasional Luar Biasa (PNLB)
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 14
BAB IX
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 15
Atribut organisasi FOKUSIHIMITI adalah lambang, bendera dan mars
fokushimiti
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 16
Perubahan Anggaran Dasar
Pasal 17
Pembubaran Organisasi
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
Lampiran Surat Ketetapan No. VII/TAP/PERNAS/FOKUSHIMITI /IV/2006
MUKADDIMAH
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorong oleh
cita-cita luhur kami menyadari potensi mahasiswa sebagai Sumber Daya
Manusia yang merupakan potensi vital dan strategis untuk memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta tanggung jawab yang besar terhadap masa
depan bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan
Tinggi, maka perlu adanya kerjasama yang erat antara mahasiswa Ilmu Tanah
Indonesia secara berkesinambungan dan terorganisasi.
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota
Pasal 2
Permohonan Menjadi Anggota
Tata cara permohonan menjadi anggota FOKUSHIMITI adalah :
1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada BEW dan
direkomendasikan oleh BEP untuk menjadi anggota muda
2. Permohonan yang memenuhi persyaratan akan disahkan melalui Pernas
untuk menjadi anggota
Pasal 3
Hak-Hak Anggota
Pasal 4
Kewajiban Anggota
Pasal 5
Sanksi-Sanksi
Pasal 6
Pembelaan
1. Setiap anggota dapat mengajukan pembelaan baik lisan maupun tulisan
2. Setiap anggota yang melakukan pelanggaran dapat melakukan
pembelaan dalam forum pernas untuk memulihkan keanggotaannya.
Pasal 7
Pemberhentian
Anggota FOKUSHMITI dapat kehilangan keanggotaannya apabila :
1. Badan atau institusi yang menjadi anggota tersebut bubar
2. Atas permintaan sendiri yang disampaikan secara tertulis kepada Sekertaris
Jenderal
3. Dicabut atau diberhentikan keanggotaannya yang ditetapkan melalui
PERNAS
BAB II
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 8
Pertemuan Nasional
1. Pertemuan Nasional (PERNAS) adalah pertemuan anggota dan
merupakan pemegang kekuasaaan tertinggi.
2. Pertemuan Nasional (PERNAS) diadakan 2 tahun sekali
3. Kedaulatan dan Wewenang Pertemuan Nasional meliputi:
a. Menerima atau menolak pertanggungjawaban BEP.
b. Mengubah dan menetapkan AD/ART ( Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga ).
c. Mengubah dan menetapkan GBHK ( Garis-garis Besar Haluan Kerja ).
d. Memilih dan menetapkan BEP serta Sekertaris Jenderal yang
diajukannya dan BEW serta Koordinator Wilayah yang diajukannya
e. Memilih dan menetapkan BPO
f. Menetapkan Tata Kerja Organisasi
g. Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan PERNAS dan MUKERNAS
selanjutnya
h. Menetapkan besarnya iuran anggota
i. Menetapkan anggota baru
j. Mencabut status keanggotaan
k. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran konstitusi.
4. Syarat sahnya Pertemuan Nasional meliputi :
a. Pertemuan Nasional sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3
anggota tetap.
b. Apabila ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka PERNAS ditunda selama
2 x 60 menit untuk selanjutnya dinyatakan sah
Pasal 9
Badan Pengawas Organisasi
1. Badan pengawas Organisasi (BPO) merupakan badan pengawas
tertinggi ditingkat pusat dalam FOKUSHIMITI
2. BPO beserta Ketua BPO ditetapkan melaui PERNAS
3. BPO beranggotakan 5 institusi yang ditetapkan melalui PERNAS
4. Fungsi-fungsi BPO meliputi :
a. Melakukan kontrol yang konstruktif terhadap BEP berdasarkan AD/ART
dan GBHK organisasi
b. Meminta laporan berkala per enam bulan terhadap BEP untuk
mendukung kinerja kepengurusan
5. Larangan bagi BPO meliputi :
a. Mempengaruhi BEW atau Institusi lain untuk mengadakan Pertemuan
Nasional Luar Biasa (PNLB) untuk menggulingkan BEP
b. Apabila hal ketentuan tersebut diatas terjadi maka institusi tempat BPO
berada akan dikenakan sanksi dalam PNLB atau PERNAS berikutnya.
6. Kewajiban BPO meliputi :
a. Menghadiri pertemuan yang bersifat nasional dan regional.
b. Melakukan konsolidasi sesama anggota BPO.
c. Melakukan pengawasan di tiap-tiap wilayah kerja.
Pasal 10
Badan Eksekutif Pusat
1. Badan Eksekutif Pusat (BEP) merupakan Badan Eksekutif tertinggi
dalam FOKUSHIMITI
2. BEP dipimpin oleh seseorang Sekertaris Jendral ( SEKJEN ).
3. Tugas dan kewajiban BEP :
a. BEP wajib mempertanggungjawabkan hasil kerja dalam PERNAS
b. Menyusun program kerja dalam Musyawarah Kerja Nasional yang di
laksanakan setelah PERNAS
c. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Muskernas
d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan nasional per enam bulan kepada BPO
e. Mendistribusikan hasil Mukernas kepada masing-masing Institusi melalui
BEW.
4. BEP bertanggung jawab pada PERNAS melalui Sekertaris Jendral
5. BEP dipilih melalui PERNAS untuk masa jabatan selama 2 tahun dan
sesudahnya tidak bisa dipilih kembali
Pasal 11
Musyawarah Kerja Nasional
1. Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) berwewenang menetapkan
program kerja selama satu periode kepengurusan.
2. Muskernas diadakan 2 tahun sekali setelah PERNAS.
Pasal 12
Pertemuan Wilayah
1. Pertemuan Wilayah (PerWil) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
ditingkat wilayah
2. PerWil diadakan sekurang-kurangnya satu kali selama periode
kepengurusan BEW
Pasal 13
Badan Eksekutif Wilayah
1. Badan Eksekutif Wilayah (BEW) merupakan badan eksekutif yang
membantu BEP yang berkedudukan di tingkat wilayah.
2. BEW dipimpin oleh seorang koordinator wilayah ( KorWil ).
3. Tugas dan kewajiban BEW :
a. BEW wajib mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dalam PERWIL
melalui koordinasi wilayah
b. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Kerja Wilayah
c. Melaporkan pelaksanaan kegiatan per-enam bulan kepada BEP.
d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan diakhir kepengurusan kepada BEP
sebelum PERNAS.
e. BEW dipilih melalui PERNAS untuk masa jabatan dua tahun dan
sesudahnya tidak bisa dipilih kembali.
f. Mendistribusikan hasil Mukerwil kepada masing-masing Institusi melalui
BEW.
Pasal 14
Musyawarah Kerja Wilayah
1. Musyawarah Kerja Wilayah (MusKerWil) berwenang menyusun program
kerja tingkat wilayah selama satu periode kepengurusan dan akan
ditetapkan di Mukernas untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing
institusi di wilayahnya.
2. Muskerwil dilaksanakan dua tahun sekali dan pelaksanaannya setelah
PERNAS.
Pasal 15
Pertemuan Nasional Luar Biasa
1. Pertemuan Nasional Luar Biasa (PNLB) diadakan atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 anggota tetap melalui BPO.
2. PNLB diadakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat
penting dan mendesak yang menyangkut keberlangsungan FOKUSHIMITI
BAB III
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 16
Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam
PERNAS atau PNLB yang dihadiri paling sedikit 2/3 jumlah anggota tetap
FOKUSHIMITI dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 jumlah peserta yang hadir
dalam PERNAS atau PNLB.
BAB IV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini akan ditentukan
kemudian dan diatur dalam peraturan FOKUSHIMITI tersendiri yang tidak
bertentangan dengan AD/ART ( Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga).
Pasal 18
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam anggaran rumah tangga ini akan
ditetapkan kemudian
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Lampiran Surat Ketetapan No. VII/TAP/PERNAS/FOKUSHIMIT/IV/2006
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Pengertian
1. Garis-Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) FOKUSHIMITI adalah suatu
haluan kerja yang merupakan aspirasi Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia.
2. GBHK FOKUSHIMITI adalah pedoman yang dijabarkan dalam program
kerja sebagai suatu pedoman umum kegiatan organisasi
Pasal 2
Maksud Dan Tujuan
1. GBHK FOKUSHIMITI dimaksudkan untuk memberi petunjuk, arah serta
pedoman pelaksanaan kegiatan FOKUSHIMITI
2. GBHK FOKUSHIMITI bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang
berdasarkan AD/ART
Pasal 3
Landasan
GBHK FOKUSHIMITI berlandaskan AD/ART
BAB II
POLA DASAR PROGRAM KERJA
Pasal 4
Pola Dasar Program Kerja merupakan gambaran umum tentang bentuk dan
arah program kerja yang dijabarkan dengan prioritas dan kebutuhan meliputi :
1. Bidang Pengembangan Organisasi yang berorientasi pada manajerial,
potensi dan peningkatan hubungan kerja sama
2. Bidang Pengembangan Profesi yang berorientasi pada Tri Dharma
Perguruan Tinggi sehingga dapat menjadi manusia yang bertakwa, mandiri,
berkepribadian dan berkemampuan tinggi.
BAB III
POLA UMUM KERJA JANGKA PANJANG
Pasal 5
Pola Umum Kerja Jangka Panjang merupakan gambaran umum tentang
bentuk dan arah program kerja yang dilaksanakan selama empat tahun
Pasal 6
Bidang Pengembangan Organisasi
Pola umum kerja jangka panjang dalam pengembangan organisasi :
1. Meningkatkan konsolidasi antar anggota FOKUSHIMITI di seluruh Indonesia
serta menetapkan keberadaan FOKUSHIMITI
2. Memelihara dan meningkatkan tertib administrasi organisasi baik di tingkat
nasional wilayah maupun di tingkat nasional
3. Meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam hal keorganisasian
4. Menggali sumber dana selain iuran anggota untuk kepentingan organisasi
dari sumber yang halal dan tidak mengikat
5. Merintis dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak
untuk mengembangkan organisasi
6. Mengoptimalkan pengkaderan anggota FOKUSHIMITI
Pasal 7
BIDANG PENGEMBANGAN PROFESI
Pola umum kerja jangka panjang dalam pengembangan profesi :
1. Menciptakan dan mengembangkan hasil karya nyata yang berorientasi pada
kajian ilmu tanah pada khususnya dan pertanian pada umumnya
2. Meningkatkan informasi dan komunikasi dalam hal ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui konsep sejawatan
3. Menyumbangkan pemikiran dalam upaya menunjang pembangunan bangsa
dan negara dibidang pertanian
Pasal 8
BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT
Pola umum kerja jangka panjang dalam pengabdian masyarakat :
1. Membantu masyarakat menyelesaikan masalah dalam bidang Ilmu Tanah
khususnya dan pertanian umumnya
2. Menjalin kesetiakawanan sosial dengan masyarakat
3. Memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional
4. Mengoptimalkan potensi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
BAB IV
POLA UMUM KERJA JANGKA PENDEK
Pasal 9
Pola Umum Kerja Jangka Pendek merupakan gambaran umum tentang
bentuk dan arah program kerja yang dilaksanakan selama dua tahun
Pasal 10
Pola umum kerja jangka pendek dalam pengembangan organisasi :
1. Menertibkan administrasi organisasi FOKUSHIMITI di tingkat nasional
maupun wilayah
2. Menghimpun dan mengelola dana selain iuran anggota serta
mengusahakan sumber daya lain yang halal dan tidak mengikat
3. Mengadakan kerjasama yang menguntungkan dengan pihak lain di dalam
maupun di luar negeri
4. Mengadakan training organisasi FOKUSHIMITI di tingkat institusi wilayah
dan nasional
Pasal 11
Pola umum kerja jangka pendek dalam pengembangan profesi :
1. Mengadakan lomba karya tulis ilmiah atau penilaian lahan
2. Mengadakan seminar ilmiah, simposium, diskusi ilmiah dan pelatihan yang
mengarah pada bidang keprofesian
3. Saling tukar informasi tetang perkembangan hasil penelitian dan karya tulis
ilmiah ditingkat nasional (BEP)
Pasal 12
Pola umum kerja jangka pendek dalam pengabdian masyarakat :
1. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam skala
regional maupun nasional
2. Mengirimkan hasil kegiatan FOKUSHIMITI yang bersifat mengabdi kepada
masyarakat, instansi pemerintah dan non-pemerintah yang terkait
BAB V
PENUTUP
Pasal 13
Menyadari betapa pentingnya GBHK FOKUSHIMITI periode 2006-2008 ini,
maka sangat diharapkan penyatuan pola pikir himpunan secara menyeluruh
yang didatangkan dari peserta PERNASI IX yang pada gilirannya akan
memberikan cakrawala baru bagi kemajuan dan pengembangan
FOKUSHIMITI
Lampiran Surat Ketetapan No.IX /TAP/PERNAS/FOKUSHIMITI/IV/2006
REKOMENDASI FOKUSHIMITI
2. REKOMENDASI FOKUSHIMITI
A. Internal
1. Institusi yang ingin menjadi Anggota Tetap FOKUSHIMITI harus 2 kali
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh FOKUSHIMITI
2. Memperjelas pengertian PERWIL dan MUKERWIL.
3. PERWIL diadakan 1 kali selama satu periode Kepengurusan
4. Mencantumkan pengertian serta Lambang FOKUSHIMITI pada AD/ART.
5. Institusi memberikan kerelaan untuk mencantumkan nama FOKUSHIMITI
dalam setiap kegiatan Institusi.
6. Mencantumkan struktur organisasi FOKUSHIMITI pada AD/ART
7. Mencantumkan Mars FOKUSHIMITI pada setiap kegiatan FOKUSHIMITI
dan langsung dinyanyikan.
8. Memberikan da menjelaskan bahan materi yang baku tentang FOKUSHIMITI
masing-masing Institusi
9. Melaksanakan pengkaderan di tingkat Regional dan Nasional FOKUSHIMITI
10. Membentuk Tim Perumus sekaligus penyusun untuk pengkaderan ditingkat
Regional dan Nasional FOKUSHIMITI yang diserahkan BEP
11. Melegitimasikan pengakuan dalam bentuk SK (Surat Keputusan) kepada
DEPDAGRI
12. Pembuatan baju PDL (Pakaian Dinas Lapangan) FOKUSHIMITI
13. Memberikan kesempatan kepada suatu institusi untuk berpindah wilayah
asalkan institusi yang ingin berpindah wilayah dapat merasionalkan alasanya.
B. Eksternal
1. Program kerja FOKUSHIMITI lebih kepada pengabdian masyarakat
2. Menyikapi secara aktif permasalahan yang ada di setiap daerah berdasarkan
keprofesian Ilmu Tanah.
Lampiran Surat Ketetapan No.X /TAP/PERNAS/FOKUSHIMITI/IV/2006
1. Lingkaran Tebal
Melambangkan usaha-usaha yang tidak pernah p[utus dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan Fokushimiti
1. Kuning
Sebagai warna dasar Lingkaran menunjukkan kejayaan Fokushimiti
2. Coklat Tua
Pada kepulauan Indonesia menunjukkan warna tanah; dan pada bor
menunjukkan keprofesian
3. Biru Laut
Pada bola bumi menunjukkan kejernihan watak
1. Badan Pengawas Organisasi (BPO) berjumlah lima orang, terdiri dari satu
orang ketua dan empat orang anggota.
2. Setiap institusi berhak mencalonkan satu nama calon dari institusi yang
berbeda sebagai calon anggota Badan Pengawas Organisasi (BPO).
4. Jika hanya terdapat lima calon yang telah bersedia, maka secara langsung
menjadi anggota Badan Pengawas Organisasi (BPO).
2006-2008. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21-22 April 2006 dan menghasilkan
beberapa program kerja selama 1 periode kepengurusan. Berikut program kerja yang
Januari-Februari 2007
Oktober 2007
September 2006
Februari-Mei 2008
institusi Fokushimiti