Anda di halaman 1dari 4

PKGM A.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Gigi adalah salah satu organ manusia yang sangat penting fungsinya. Selain untuk mengunyah makanan, gigi juga dapat mempengaruhi penampilan seseorang. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat menimbulkan berbagai masalah pada gigi juga mulut, diantaranya gigi berlubang/karies gigi, karang gigi, bau mulut dan lain-lain. Untuk itu kita perlu memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi juga mulut. Dengan gigi yang putih bersih dan sehat bukan saja akan membuat penampilan wajah menjadi menarik, namun juga dapat membuat kita dapat menikmatiberbagai makanan yang kita makan. Di dalam mulut bersarang ribuan bakteri yang siap menyerang dan mengakibatkan berbagai macam penyakit gigi dan mulut bila kondisi di dalam mulut mendukung bagi bakteri. Gigi berlubang disebabkan oleh tertimbunnya plak pada gigi yang disebabkan oleh kunsumsi makanan manis yang berlebih. Penyakit lain seperti karang gigi disebabkan oleh kuman dan bakteri yang mengeras akibat mineral air ludah. B. Penyebab Gigi Berlubang (Caries Gigi) Gigi berlubang atau caries gigi adalah suatu proses dinamis perpindahan ion-ion calcium dan phosphate diantara permukaan gigi dan saliva (plaque fluid) dalam suatu lingkunan yang asam yang timbul akibat fermentasi karbohidrat oleh mikro organisme didalam mulut. Penyakit ini menular pada jaringan keras gigi yaitu enamel, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu mikroorganisme. Penyebab gigi berlubang antara lain 1. Pejamu Gigi adalah bagian tubuh yang terkeras dan terkuat dari anggota tubuh lainnya. Bahkan jika dibandingkan dengan tulang sekalipun. Hanya saja kelemahan dari gigi adalah tidak tahan terhadap serangan asam dan jika rusak ia tidak mempunyai daya reparatif (memperbaiki diri sendiri) sebagaimana anggota tubuh lainnya. Karena itu sekali lubang gigi terbentuk maka tidak ada jalan lain untuk mengembalikannya ke keadaan semula kecuali dengan ditambal. Sedangkan untuk mencegah terbentuknya karies maka pencegahan pertama adalah dengan mengurangi aktivitas fermentasi gula menjadi asam oleh bakteri yaitu mengurangi akumulasi plak dengan menggosok gigi setiap hari dan teliti setiap permukaan gigi sudah tersikat. Kondisi anatomis gigi juga mempengaruhi terjadinya karies. Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Gigi belakang (Geraham) akan lebih mudah terkena gigi berlubang karena bentuknya yang banyak cekungan pada permukaan atasnya. Selain itu, letak gigi yang tidak rata juga akan memicu resiko gigi berlubang, karena akan ada beberapa daerah yang sulit dijangkau saat menggosok gigi. 2. Bakteri

Pada dasarnya di dalam mulut kita terdapat bakteri normal mulut. Namun pada kondisi tertentu di dalam mulut kita kadang terdapat bakteri yang dapat mengganggu kesehatan mulut. Bakteri ini dapat menurunkan pH mulut dan bertahan pada kondisi asam. Bakteri2 ini dapat dengan mudah melekat pada plak yang ada pada gigi. Sehingga semakin lama jumlahnya semakin banyak dan proses demineralisasi akan berlanjut menghalangi remineralisasi. Mikroorganisme yang paling sering menimbulkan karies adalah: Streptokokus Mutans, yaitu bakteri kokus gram positif yang memiliki kemampuan memetabolisme karbohidrat pada pH rendah (asam). Spesies Lactobacillus, yaitu bakteri batang gram positif yang juga dapat bertahan pada pH rendah

3. Waktu

Waktu berperan pada perkembangan karies, dimana setelah seseorang mengkonsumsi gula atau karbohidrat/substrat makan terjadi penumpukan sisa makanan, jika tidak dibersihkan terjadi penumpukan sisa makanan yang nantinya menarik bakteri dan bakteri akan memetaboisme menjadi asam dan menurunkan pH. pH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi akan terjadi setelah 2 jam. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur, sebagai upaya pencegahan karies secara dini. 4. Lingkungan Kondisi pH mulut yang rendah atau asam merupakan salah satu faktor penyebab karies gigi. Sisa makanan yang bergula (termasuk karbohidrat) yang menempel pada permukaan email akan bertumpuk menjadi plak, dan menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan bergula tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email sehingga terjadi proses demineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat apabila terdapat dalam jumlah cukup besar, sering dikonsumsi, terutama jenis yang lengket atau melekat pada gigi , maka kemungkinan terjadinya karies juga cukup tinggi. Bahan makanan karbohidrat dapat dijumpai pada hampir semua makanan. Misalnya pada jajanan yang disukai pada anak-anak : permen, coklat, kue-kue dan gula. Sedangkan karbohidrat dalam buahbuahan tidak menimbulkan karies, karena jumlahnya tidak banyak. Meskipun karbohidrat dapat menyebabkan karies, namun demikian kita tidak perlu takut untuk mengkonsumsinya, asalkan kita rajin membersihkan dan merawat gigi kita dengan baik dan benar.

Gejala gigi berlubang antara lain 1. 2. 3. 4. Terjadi perubahan warna pada email Permukaan email menjadi rapuh Terjadi rasa nyeri Terdapat lubang

Bagaimana pencegahannya??? 1. Menjaga kebersihan mulut dengan baik, dengan cara: - Gosok gigi dengan benar - Penggunaan benang gigi - Penggunaan obat kumur - Periksa gigi 6 bulan sekali 2. Banyak makan makanan yang berserat. Makanan yang mempunyai daya pembersih gigi banyak terdapat pada makanan yang berserat. Pada saat kita kunyah makanan ini akan membersihkan gigi dari penyebab karies. Makanan ini banyak terdapat pada apel, jeruk, seledri, jambu dan sebagainya. 3. Konsumsi fluoride, dengan cara: - Penggunaan pasta gigi berflouride - Supplement berflouride - Flouride gel 4. Penggunaan pelapis gigi (dengan bantuan dokter)

Selain gigi berlubang, gangguan lain yang dapat terjadi di rongga mulut adalah bau mulut. Gangguan ini disebabkan oleh aktivitas bakteri dalam mulut. Penyebab bau mulut ini karena kebersihan rongga mulut yang kurang terjaga. Sama dengan gigi berlubang, penumpukan sisa makanan dapat menyebabkan bakteri yang menumpuk pada gigi. Hal ini dapat menyebabkan bau mulut. Untuk mengatasi bau mulut langkah termudah yang bisa kita lakukan adalah: 1. Menggosok gigi dengan benar dan teratur 2. Menggunakan benang gigi setiap habis gosok gigi 3. Jangan lupa membersihkan lidah dan langit-langit mulut setiap gosok gigi 4. Pemakaian obat kumur 5. Pengankatan karang gigi 6. Penambalan gigi berlubang 7. Konsultasi ke dokter gigi

C.

Cara Menyikat Gigi Yang Benar Menyikat gigi yang benar adalah minimal dua kali sehari yang bertujuan untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar, yakni dilakukan setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan

kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menyikat gigi, sifat asam ini bisa dicegah. Untuk memperoleh hasil kebersihan gigi dan mulut yang optimal, perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama pilihlah sikat gigi yang memiliki bulu sikat yang tidak terlalu keras dan gantilah sikat gigi setiap kurang lebih 3 bulan sekali atau jika bulu sikat mulai mekar. Pemilihan pasta gigi juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta tersebut mengandung bahan yang dibutuhkan oleh gigi seperti triclosan dan zinc citrate yang diperlukan untuk menghambat perkembanngan plak selama kurang lebih 18 jam, Fluoride dan kalsium digunakan sebagai perllindungan maksimum agar gigi tidak berlubang. Selain bahan ilmiah ada juga bahan alami yang bermanfaat bagi kesehatan gigi seperti, daun sirih yang berfungsisebagai antiseptic, jeruk nipis dan garam. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah cara menyikat gigi yang benar. Cara menyikat gigi yang salah bisa menyebabkan gigi menjadi sensitif. Cara menyikat gigi yang paling dianjurkan adalah dengan metode roll (cara putar): 1. Tempatkan sikat gigi di samping gigi dengan bulu sikat gigi dalam posisi miring, membentuk sudut 45 derajat terhadap gusi 2. Tekan sikat gigi tersebut pada gusi, lakukan gerakan menyikat dari bagian merah ke putih (dari gusi ke gigi ke arah mahkota) untuk bagian penampang gigi (depan dan samping). pada rahang atas digerakkan ke bawah, pada rahang bawah digerakkan ke atas 3. Lakukan ini pada sisi luar, sisi bagian dalam semua gigi, atas dan bawah 4. Untuk permukaan kunyah, letakkan sikat sikat gigi dengan bulu sikat tegak lurus pada permukaan gigi dan sikat gigi ke dapan dan ke belakang Mula-mula kita gosok gigi bagian luar rahang atas kemudian permukaan dalam rahang atas, permukaan dalam rahang bawah, permukaan luar rahang bawah, bagian kunyah rahang atas dan bagian kunyah rahang bawah. Jangan lupa juga untuk membersihkan lidah saat menyikat gigi sebab lidah merupakan sarang bakteri yang bisa menimbulkan bau mulut. Jangan lupa pula untuk melakukan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali untuk menghilangkan plak dan karang gigi yang tumbuh sehingga tidak terlalu menumpuk.

BANGUN TIDUR Bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa sarapan pagi Habis makan kusikat gigi, nafas segar kumanpun mati Malam hari sebelum tidur, sikat gigi lalu berkumur Ayo kawan rawat gigimu, lebih putih senyum tak malu

Anda mungkin juga menyukai