Anda di halaman 1dari 27

Lingkungan Hidup

Kesatuan ruang dengan


semua
- benda
- daya,
- keadaan
dan
- makhluk hidup
(termasuk manusia dan prilakunya)

mempengaruhi kelangsungan:

prikehidupan dan kesejahteraan manusia


makhluk hidup lainnya
kehutan
an Perumaha
perkebun n dan
an permukim
Sumber an
daya air
Sumber
daya Lingkungan Tata
ruang
alam Hidup
pertamban kependudu
gan kan

kesehat
an dll
UUPA

UUPLH mengatur obyek-obyek lingkungan secara umum


(lex generalis)
UU lainnya -> bersifat specialis terhadap UUPLH
Asas hukum : lex specialis derogat legi lex generalis
PLH
diselenggar
akan
CAs as t an ggu n g j awab
n egar a
CAs s rk l njut n
CAs s m n t

bertujuan
Mewujudkan
pembangunan
berkelanjutan
dalam rangka

C Pembangungan manusia Indonesia seutuhnya


C Pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya

Yang beriman dan bertaqwa kepada


Tuhan Yang Maha Esa
KEHIDUPAN KANAK-KANAK
adalah KHAYALAN

KEHIDUPAN REMAJA
adalah MIMPI

KEHIDUPAN SETENGAH BAYA


adalah KENYATAAN

KEHIDUPAN MANULA
kesuksesan
usaha manusia dalam melakukan
interaksi aktif dengan berbagai
situasi dan kondisi yang ada
pada kurun waktu dan di tempat
tertentu sesuai dengan potensi
dan kemampuan yang
dimilikinya.

sejumlah kebiasaan yang agung


dan mulia harus dilaksanakan
dengan upaya dan alokasi waktu
Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri (ar-Ra’d [13]:11)

Jiwa manusia seperti anak kecil:


jika Anda membiarkannya, maka ia tumbuh
dewasa, namun masih suka menyusu.
Jika anda menyapihnya, maka ia pun akan
tersapih

Tanamlah suatu:
perbuatan dan tuailah suatu kebiasaan
kebiasaan dan tuailah suatu perilaku
perilaku dan tuailah suatu
keberuntungan
3
2
Membuat
Menentuk
Rencana
an
1 Tujuan 4
Berusaha Menyusun
mencapai Prioritas
Pandangan
keunggula
n Hidup

10
Kebiasaan 5
10 Manusia Konsent
Moder Hubung- Sukses Ke- rasi
at an Tanpa
dengan Batas
sesama
ahli-
an
9 6
manusia
Berpik Manajeme
ir n
Positif Waktu
8 7
Pandai Berjuang
berkomunik Melawan
diri
asi sendiri
PEMBANGUNAN KONVENSIONAL
1. Menekankan eksploitasi sumber daya
alam dan lingkungan (SDAL) tanpa
memperhitungkan ambang batas;
2. Sektor Ekonomi mendominasi sektor
sosial dan lingkungan;
3. Harga tidak menangkap isyarat
sektor sosial dan lingkungan;
4. Deplesi SDAL dan polusi tidak masuk
biaya;
5. Pembangunan meliwati ambang
batas sustainabilitas dan daya
TANTANGAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Menanggulangi kemiskinan negara berkembang;
2. Mengurangi jurang tingkat kehidupan negara
berkembang dengan negara maju;
3. Mengembangkan gaya hidup abad ke-21 yang
menaikkan kualitas hidup dan menampung
pertambahan penduduk sesuai dengan daya dukung
eko-sistem;
4. Mengembangkan modal sosial dan modal alam yang
mampu menopang pembangunan secara berlanjut
dalam kehidupan kohesi sosial;
5. Variabel penting: kendalikan kenaikan penduduk,
tingkatkan teknologi dan aktifitas yg ramah
lingkungan;
TIGA SOKO GURU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Keberlanjutan ekonomi dgn fokus pada
memberantas kemiskinan;
2. Keberlanjutan sosial berfokus pada berantas
kemiskinan dan peningkatan HDI dengan kohesi
sosial;
3. Keberlanjutan lingkungan dengan fokus pada
pelestarian SDAL penopang kehidupan (air, iklim,
genes, lahan);

Ketiga soko-guru:
à berkaitan dlm matriks pembangunan berkelanjutan
dan
à memerlukan segi-tiga kemitraan:
Pemerintah-Pengusaha-Masyarakat Madani
Setiap perubahan:
niscaya menghasilkan
turbulensi.

Tetapi,
yang sesungguhnya
berbahaya dari setiap
perubahan bukanlah
turbulensinya itu,
melainkan manakala
turbulensi itu dikelola
Pergeseran Paradigma
Tantangan Baru
1. Masyarakat dari pasif menjadi
aktif
2. Hadirnya “para penagih janji”
3. Terbentuknya cikal bakal “warga
negara”
4. Terbangun dan menguatnya
“publik”
5. Khalayak menjadi konsumen,
menjadi mitra
6. Mendekatnya jarak publik dan
Logika Kebijakan
Tahapan Pemasaran
Kebijakan

1. Mendefinisikan organisasi
(perumus, pelaksana dan
pengevaluasi kebijakan) beserta
seluruh kelengkapannya
2. Mendefinisikan pasar kebijakan
3. Delivery: Eksekusi hingga ke
pencapaian target-target
kebijakan
I K
B L
P U
M E K A N I S
M E

S
A

I
1TO

ATUR

S
5 K 5

AN

T
R 2

E
SI TU 3

M
T I
NS I

H I L I
4
M E P
6
Pasar Kebijakan
5 1
Media Publik,
Pemilih

4
KEBIJAKAN
Civil
Society, 2
Tokoh, Aktivis, Partai
Kelompok ke- 3 Politik
pentingan Dunia
Usaha
Strategi Pemasaran
Kebijakan
1. Push Policy Marketing:
Memasarkan kebijakan secara
langsung kepada
publik/masyarakat
3. Pull Policy Marketing:
Memasarkan kebijakan melalui
media massa
5. Pass Policy Marketing:
Memasarkan kebijakan melalui
tokoh, organisasi, dan kelompok-
STRATEGI PEMASARAN KEBIJAKAN

Push Policy Marketing

P
Pull U
KE MEDIA Pull

BI
Policy
Marketing
Policy
Marketing
B
JA L
KAN
I
Pass Policy
Marketing
TOKOH,
KELOMPOK &
Pass Policy
Marketing
K
ORGANISASI
BERPENGARUH
INTEGRITAS

DIFEREN-
POSI-
SIASI
TIONING
IDE

AR
NT

CIT
ITA
S
Efektifitas:
Hasil guna kegiatan (pem) dalam mengurus
keuangan daerah harus sedemikian rupa sehingga
memungkinkan program dapat direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pem dgn
biaya serendah-rendahnya dalam waktu secepat-
cepatnya

Faktor penentu:
5. Sumber daya manusia
6. Struktur organisasi susunan yang stabil dari jabatan-
jabatan baik itu struktural maupun fungsional
7. Teknologi pelaksanaan pekerjaan
8. Dukungan aparatur dan pelaksananya baik pimpinan maupun
masyarakat
9. Pimpinan kemampuan untuk mengkombinasikan faktor-faktor
diatas ke dalam suatu usaha yang berdaya guna dan berhasil guna
untuk mencapai sasaran ydm
Orientasi pemb sektor publik:

Untuk menciptakan good governance

berupaya untuk menciptakan suatu


penyelenggaraan manajemen pembangunan yang
solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan
prinsip demokrasi, efesiensi, pencegahan korupsi,
baik secara politik maupun administrasi
Karakter good governance:
 Participation:
Setiap wn memp suara dalam pembuatan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui intermediasi institusi
legitimasi yang mewakili kepentingannya.

 Rule of law
Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa
pandang bulu, terutama hukum untuk HAM.

 Transparancy
Dibangun atas dasar kebebasan arus informasi

 Responsiveness:
Setiap lembaga dan proses penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan harus mencoba untuk melayani setiap
 Consensus orientation:
GG menjadi perantara kepentingan yg berbeda untuk
memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas,
baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur

 Equity:
Semua wn mempunyai kesempatan untuk meningkatkan
atau menjaga kesejahteraan mereka

 Effectiveness and efficiency


Proses-proses dan lembaga-lembaga menghasilkan
produknya sesuai dgn apa yg telah digariskan, dgn
menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin.

 Accountability
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor
swasta dan masyarakat (civil society) bertanggungjawab kpd
 Erat keterkaitan antara penerapan asas
good governance dengan efektifitas
pengelolaan kebijakan

 Pencapaian tujuan kebijakan:


masyarakat luas dan semua
stakeholder yang ada dilibatkan secara
intensif
8 pelaku kebijakan:
 Birokrasi fasilitator
 Legislatif kontrol
 Yudikatif penegak hukum
 LSM pendamping
 Perguruan Tinggi lembaga konsultatif
 Pengusaha pihak yang
bertanggungjawab
 Masyarakat pihak yang melaksanakan
 Tokoh masyarakat pemimpin

Anda mungkin juga menyukai