Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK SEMESTER 2 MUSKULOSKELETAL

Anggota : Anjar Puspitaningrum Dea Putri Ikhsani Fitra Hadi Melisa Ramadhani Muhammad Uraida Nadhifayanti (2012730118) (2012730121) (2012730127) (2012730139) (2012730141) (2012730129)

Nurasyiah Wulansari Dano (2012730146) Rini AstinTriana Rizka Aulia Nur Sigit (2012730150) (2012730153) (2010730151)

Dosen Pembimbing : dr. Arief Sanjaya

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012/2013

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunian-Nya kepada seluruh makhluknnya. Shalawat dan salam tidak lupa tercurah untuk baginda Nabi Muhammad SAW. Mikroskopik test adalah pemeriksaan jumlah sel yang terdiri atas leukosit dan eritrosit, String test adalah pemeriksaan cairan sendi dengan cara mengukur panjang kekentalan cairan sendi, Mucin clot test adalah suatu pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal untuk mengetahui derajat kebekuan cairan sendi dimana yang telah kami lakukan dengan praktikum patologi klinik. Serta kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Arif Indra Sanjaya, SpPK sebagai tutor pembimbing kami dalam praktikum. 2. Para petugas laboratorium yang membantu kami mempersiapkan alat dan bahan saat praktikum dilaksanakan. 3. Kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan support. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikanyang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah Subhana wa Taala, Amin. Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat k e k u r a n g a n d a l a m laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang s i f a t n y a m e m b a n g u n s a n g a t p e n u l i s harapkan.

Jakarta, 20 Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1 DAFTAR ISI..................................................................................................................2 BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................3 A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................3 B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................. 4 C. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................4 D. MANFAAT PENELITIAN................................................................................4 BAB II : METODOLOGI PENELITIAN....................................................................5 A. ALAT DAN BAHAN........................................................................................5 B. PROSES PROSEDUR KERJA..........................................................................5 BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................7 BAB IV : PENUTUP....................................................................................................9 A. KESIMPULAN..................................................................................................9 B. DOA.................................................................................................................10

BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori Sendi merupakan pertemuan dua ujung tulang yang umumnya dapat dilakukan pergerakan dengan arah dan sudut tertentu. Kemampuan melakukan gerakan pada sendi ini ditunjang oleh adanya struktur-struktur khusus sendi disamping otot penggeraknya. Ujung kedua tulang pada sendi umumnya dilapisi oleh jaringan rawan, dan pada sendi besar misalnya pada sendi lutut dibatasi oleh satu bantalan yang disebut meniscus sendi. Struktur pada daerah pertemuan ini dibungkus oleh membran sinovial sehingga membentuk ruangan yang disebut cavum sinovial. Ruangan inilah yang terisi oleh sedikit cairan kental dan dikenal sebagai cairan sinovial atau cairan sendi. Mikroskopik test adalah pemeriksaan jumlah sel yang terdiri atas leukosit dan eritrosit. Pemeriksaan ini menggunakan Neubauer sebagai kamar hitung, cairan sendi yang diteteskan pada ujung kamar hitung akan menyebar. Diamati secara mikroskopik dengan mikroskop untuk mengamati jumlah eritrosit dan leukosit yang terkandung pada cairan sendi. String test adalah pemeriksaan cairan sendi dengan cara mengukur panjang kekentalan cairan sendi. Normal ukuran panjang cairan sendi adalah 4 6 cm. Mucin clot test adalah suatu pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal untuk mengetahui derajat kebekuan cairan sendi untuk melihat apakah terjadi perubahan struktur dan komposisi pada cairan sendi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mencampurkan cairan sendi (sinovial) dan larutan asam asetat 2 5%. Larutan campuran tersebut akan bereaksi membentuk bekuan yang akan menentukan standar normal komposisi cairan sendi. Penilaian Mucin Clot Test - Good (solid clot) bekuan padat - Fair (soft clot) bekuan lunak - Poor (friable clot) bekuan kaku - Very Poor (no clot) tidak beku ; cair

B. RUMUSAN MASALAH Berapa kadar glukosa yang terkandung dalam cairan sendi? Berapa derajat kebekuan cairan sendi? Berapa jumlah sel leukosit cairan sendi? Berapa panjang kekentalan cairan sendi? Apa warna dari cairan sendi?

C. TUJUAN Mengukur derajat kebekuan cairan sendi. Menghitung jumlah sel leukosit cairan sendi secara mikroskopik pada Neubauer. Mengetahui panjang kekentalan cairan sendi. Mengetahui kadar glukosa cairan sendi. Mengetahui warna dan kejernihan cairan sendi.

D. MANFAAT
-

Laporan Praktikum ini diharapkan sebagai acuan untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN


A. ALAT DAN BAHAN Tabung reaksi 2 buah Pipet Mikroskop Mistar Cairan sendi (sinovial) Asam Asetat glacial dan 7N Neubauer ( kamar hitung ) Aquades NaCl 0,9% Pipet leukosit Selang pengisap Kaca objek dan kaca penutup Pengaduk Spektometer

B. PROSEDUR KERJA I. TES MAKROSKOPIK 1. WARNA DAN KEJERNIHAN Cara kerja : Perhatikan warna dan kejernihan sampel, bedakan darah akibat aspirasi dengan darah yang betul berasal dari cairan sendi. 2. VISCOSITAS (STRING TEST) Cara kerja : o Ambil cairan sendi dari tabung reaksi dengan menggunakan pipet o Teteskan cairan sendi o Ukur panjang cairan sendi sampai ukuran dimana cairan terputus 3. MUCIN CLOT TEST o Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan o Masukkan 4ml air aquades dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1ml cairan sendi lalu tambahkan 1 tetes asam acetat 7N aduk kuat-kuat, amati perubahannya dan baca segera reaksinya.

II.

TES MIKROSKOPIK 1. HITUNG SEL Cara Kerja : o o o o Isap sampel dengan pipet lekosit sampai tanda 0,5 Isap larutan NaCl sampai tanda 11, pipet dikocok beberapa menit agar isi pipet tercampur baik, kemudian buang 4-5 tetes Siapkan kamar hitung dan kaca penutup, teteskan isi pipet perlahan-lahan kedalam kamar hitung Hitung jumlah lekosit yang tampak dalam 4 kotak besar dengan menggunakan lensa 10x. Hasilnya dikali 50.

III.

TES KIMIA 1. TES GLUKOSA Cara kerja : o o Siapkan 3 tabung larutan glukosa dimasukkan ke tabung 1. 2. 3 Tabung 2 ditambahkan larutan standar glukosa yang sudah diketahui kadar glukosanya yaitu 100mlgr/dL diambil 25mlgr/dL masukkan ke tabung 2 terjadi perubahan warna o o Tabung 2 ditambahkan 2 cairan sendi pasien dikocok (homogen) tunggu beberapa menit (15menit) Pengukuran akan dilakukan secara otomatis.

BAB III PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN I. TES MAKROSKOPIK 1. WARNA DAN KEJERNIHAN o Interpretasi o Kuning jernih : non inflamasi

2. VISCOSITAS (STRING TEST) Interpretasi o Viscositas menurun (<4 cm) : Inflamasi dan septic

3. MUCIN CLOT TEST Interpretasi Very pour (no clot) keping dalam cairan keruh. Inflamasi II. TES MIKROSKOPIK 1. o HITUNG SEL Interpretasi 0,4 n x p = 6 x 10 = 150 /mm (dikali 50 = 7500 /mm) 0,4 Jumlah leukosit /mm (7500 /mm) Inflamasi (3000-50000) III. TES KIMIA 1. TES GLUKOSA o Interpretasi Serapan tabung 1 Serapan tabung 2 0,084 (glukosa standar, 100 mlgr/dL) : < 200 : bekuan berkeping-

Serapan tabung 3

0,166 (cairan sendi paasien)

Menghitung perbandingan kadar glukosa : 0,166 x 100 mlgr/dL kadar standar 0,085 = 195,29411 mlgr/dL ( non inflamasi)

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Interpretasi hasil pemeriksaan cairan sendi : Test Warna Viscositas Mucin Clot Tes Hitung sel Glukosa Normal Kuning pucat Tinggi Baik <200 Non-Inflamasi Kuning Tinggi ? <3000 Inflamasi Kuning keputihan Rendah Lumayan 3000-50000 -

DOA
Alhamdulillahirrobil alamin wassalamuwassalam mualla asrofil ambiyail waa alla alihi wah sobbihi ajmain. Puji syukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan serta tak lupa salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Ya Allah yang telah memberikan kami jalan untuk menuju kesuksesan yang telah kami cita-citakan, semoga kami dapat menjadi orang yang selalu bersyukur atas semua nikmat dan yang telah najih, sholeh, sehingga kami dapat membangun sebuah komunitas masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Amin ya robbal alamin ..... Mohon maaf jika dalam penulisan dan penyusunan laporan ini terdapat kesalahan dan kekurangan, karena manusia tidak luput dari lupa dan salah, Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai