Anda di halaman 1dari 40

TUGAS POWER

POINT Remidi FISIKA


BAB TERMODINAMIKA
Disusun Oleh
DENI SETIAWAN SURYO. A
XI IPA 6 / 07
Perhatikan gambar:
Tabung berisi gas:
lingkungan

gas
Batas sistem
sistem
Hukum termodinamika dibagi 2
yaitu :
Hukum pertama, yaitu : prinsip kekekalan
energi yang memasukkan kalor sebagai mode
perpindahan energi.

Hukum kedua, yaitu : bahwa aliran kalor
memiliki arah, dengan kata lain, tidak semua
proses di alam adalah reversibel (dapat
dibalikkan arahnya)

Usaha, Kalor, dan Energi
Dalam
Pengertian Usaha dan Kalor.

Usaha adalah: ukuran energi yang
dipindahkan dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya.

Energi mekanik sistem adalah :
energi yang dimiliki sistem akibat
gerak dan koordinat kedudukannya.
Pengertian Energi Dalam
Energi dalam adalah : suatu sifat mikroskopik zat,
sehingga tidak dapat di ukur secara langsung.
Secara umum perubahan energi dalam (AU), di
rumuskan :

AU = U
2
U
1
Formulasi usaha, kalor dan Energi dalam
Usaha oleh sistem terhadap lingkungannya.
Proses isobarik (tekanan konstan)
V
1
V
2
W = p AV = p( V2 V1 )
Perjanjian tanda :
Usaha bertanda positif (+), jika sistem
melakukan usaha pada lingkungan (gas
memuai V
2
> V
1
).
Usaha bertanda negatif (-), jika
lingkungan melakukan usaha pada
sistem ( gas memampat V
2
< V
1
).


Grafik p - V
Dari grafik diperoleh :
Usaha yg dilakuka oleh
atau pada sistem gas sama
dg luas daerah di bawah
grafik p-V dg batas volum
awal dan volum akhir.
Luas =
usaha
V
1
V
2
p
1
p
2
Usaha dalam proses siklus
Dari grafik diperoleh:
usaha yang dilakukan
oleh (atau pada) sistem
gas yang menjalani
suatu proses siklus
sama dengan luas
daerah yang dimuat
oleh siklus tersebut
(luas daerah yg diasir)
Lintasan 1
Lintasan 2
A
B
p
V
Formulasi Kalor
Q = mcAT = CAT
Formulasi Energi Dalam
Gas monoatomik




Gas diatomik







nRT NkT U
2
3
2
3
= =
nRT NkT U
2
5
2
5
= =
PERUBAHAN ENERGI DALAM
Gas monoatomik




Gas diatomik



Dari dua persamaan perubahan energi dalam di atas dapat
disimpulkan :
Perubahan energi dalam AU hanya bergantung pada keadaan awal
dan keadaan akhir dan tidak bergantung pada lintasan yang
ditempuh oleh sistem



( )
1 2
2
3
2
3
T T nR T nR U = A = A
( )
1 2
2
5
2
5
T T nR T nR U = A = A
Beberapa Proses Termodinamika
Gas
Proses Isobarik ( tekanan tetap )
A. Usaha yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan (V2
> V1).
W = p ( V
2
V
1
)
W positif ( + ) p

1 2



V
1
V
2
V
B. Usaha yang dilakukan lingkungan terhadap sistem (V
2
<
V
1
).
W = p ( V
2
V
1
)
W negatif ( - ) p


2 1




V
2
V
1
V

Proses Isokhorik (volum
tetap )


Karena V2 = V1

atau

o Perhatikan gambar
p
V
V
1
= V
2
p
1
p
2
C
T
pV
=
C
T
P
=
T
P
T
P
1
1
2
2
=
Proses Isotermal ( suhu tetap )
Dari persamaan :
pV = nRT
diperoleh :

V
nRT
p =
Sehingga usaha yang
dilakukan sistem (gas)
dirumuskan :

| |
2
1
2
1
ln
V
V
V
V
V nRT
V
dV
nRT W = =
}
dV p W
V
V
}
=
2
1
dV
V
nRT
W
V
V
}
=
2
1
| |
1 2
ln ln V V nRT W =
|
|
.
|

\
|
=
1
2
ln
V
V
nRT W
Perhatikan gambar :
p
V
V
1
V
2
Proses Adiabatis
adalah : suatu proses keadaan gas di mana tidak
ada kalor yang masuk ke dalam atau keluar dari
sistem ( Q = 0 )
Perhatikan gambar
Bahan pengisolasi
Silinder logam
Grafik p V pada proses Adibatik
kurva adiabatik
T
1
T
2
V
1
V
2
p
1
p
2
Contoh proses adiabatis:
Pemuaian gas dalam mesin diesel
Pemuaian gas dalam sistem pendingin
Langkah kompresi dalam mesin pendingin

Usaha dalam proses adiabatik secara
matematis di rumuskan :

1
2 2
1
1 1 2 2 1 1

= =

V T V atauT V p V p
v
p
C
C
dengan =
Tetapan Laplace
Hukum pertama
termodinamika
Perhatikan Gambar.
lingkungan
sistem
+Q
-Q
+W
-W
Secara matematis hukum I Termodinamika,
dirumuskan :

AU = U
2
-U
1
= Q W

+Q = sistem menerima kalor
-Q = sistem mengeluarkan kalor
+W = sistem melakukan usaha
-W = sistem dikenai usaha


Aplikasi Hukum
Pertama pada
Berbagai Proses
Proses Isotermal
( suhu tetap T
1
= T
2
)
Karena T
1
= T
2
maka AU = 0
sehingga:
AU = Q W
0 = Q W atau
Pada Proses Isotermal U=0 dan
Q=W

(

= =
1
2
ln
V
V
nRT W Q
Proses Isokhorik
( volume tetap )
Karena AV = 0, maka W = 0 sehingga
persamaannya menjadi:
AU = Q W
AU = Q 0

AU = Q
Pada Proses Isokhorik W=0 dan U = Q
Proses Adiabatik

Karena Q = 0 , dirumuskan:

AU = Q W
AU = - W
Pada Proses Adiabatik
Q=0 dan U = -W


Kapasitas Kalor Gas
Kapasitas kalor gas
dirumuskan :
T C atauQ
T
Q
C A =
A
=
o Kapasitas kalor pada pada tekanan tetap ( C
p
)
adalah : kalor yg diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu
kelvin pada tekanan tetap.
dirumuskan :
T C atauQ
T
Q
C
p p
p
p
A =
A
=
o Kapasitas kalor pada volume tetap ( C
v
)
adalah : kalor yg diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu
kelvin pada volume tetap.
dirumuskan :
T C atauQ
t
Q
C
v
v
v
A =
A
=
Hubungan antara C
p
dengan C
v

dirumuskan :
C
p
C
v
= nR

Tetapan Laplace
dirumuskan :

v
p
m v
m p
v
p
c
c
C
C
C
C
= = =
,
,

Formulasi kapasitas kalor


molar dan Tetapan Laplace
Gas Monoatomik



Gas Diatomik
3
5
;
2
5
;
2
3
= = = nR C nR C
p v
5
7
;
2
7
;
2
5
= = = nR C nR C
p v
Kapasitas Kalor Molar ( C
m
)
Adalah : kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu satu mol zat dalam satu kelvin.
Secara matematis dirumuskan :
Kapasitas kalor Molar
C
m =
C
/
n
atau C = nC
m

Kapasitas molar pada tekanan tetap ( C
p,m
)
dirumskan :
Q
p
= C
p
T ; Q
p
=nC
p,m
T
Kapasitas kalor molar pada volume tetap ( C
v,m
)
dirumuskan :
Q
V
= C
V
T ; Q
V
=nC
V,m
T



Formulasi Kapasitas Kalor
Molar
Gas Monoatomik



Gas Diatomik

dan
R RdanC C
m p m v
2
5
2
3
, ,
= =
R C
m v
2
5
,
= R C
m p
2
7
,
=
Hukum Kedua Termodinamika
1. Mesin Kalor
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah energi panas menjadi
energi mekanik. Dalam mesin mobil misalnya, energi panas hasil
pembakaran bahan bakar di ubah menjadi energi gerak mobil
Q = Q
1
Q
2
; dan karena itu
W= Q
1
-Q
2
Dimana Q
1
dan Q
2
adalah besaran-besaran yang bertanda positif.
Efisiensi termal sebuah mesin kalor adalah nilai perbandingan antara
usaha yang dilakukan dan kalor yang diserap dari sumber suhu
tinggi selama satu siklus

2. Hukum Kedua
Termodinamika
Formulasi Kelvin-Planck. Tidak mungkin untuk membuat sebuah
mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada
suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.
Formulasi Kelvin-Planck menyatakan bahwa tidak ada cara untuk mengambil
energi panas dari lautan dan menggunakan energi ini untuk menjalankan
generator listrik tanpa efek lebih lanjut, misalnya pemanasan atmosfer.
Formulasi Clausius. Tidak mungkin sebuah mesin kalor yang
bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata memindahkan
energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas
3. Siklus Carnot
Langkah 1. Siklus diawali dengan wadah silinder yang kontak dengan
sumber kalor, dimana fluida kerja (gas) mengambil sejumlah kalor Q
1

pada suhu tinggi T
1.
Langkah 2. Silinder kemudian bergerak ke badan berisolasi, dimana
masukan ( dan keluaran ) kalor adalah nol
Langkah 3. Berikutnya silinder digerakkan ke penampung kalor
Langkah 4. Silinder digerakkan kembali ke badan berisolasi
Efesiensi mesin carnot
1
2
1
T
T
= q
4. Mesin Pendingin
- Dalam suatu lemari es (kulkas), bagian dalam peralatan bertindak
sebagai sumber dingin, sedangkan bagian luaryang lebih hangat
bertindak sebagai sumber panas.
Kalor juga dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas
dengan melakukan usaha pada sistem. Peralatan ini disebut Mesin
Pendingin, sedangkan proses yang dialami sistem atau pompa kalor
disebut proses pendinginan
Pendingin Ruangan memiliki kemiripan dengan kulkas, kecuali bahwa
ruangan itu sendiri bertindak sebagai sumber panas.
Koefisien Performasi


Koefisien Performasi mesin pendingin Carnot
W
Q
C
p
2
=
2 1
2
T T
T
C
p

=
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

WASSALAMUALAIKUM Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai