Anda di halaman 1dari 8

http://marufah.blog.uns.ac.

id/2010/05/11/sel-prokariotik/ diakses 26 maret

Sel prokariotik adalah sel yang belum mempunyai inti sejati. Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nucleus, DNA terdapat pada nukleoid yang tidak diselubungi oleh membran. SEL EUKARIOTIK Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai inti sel sejati. Sel eukariotik tersusun atas: Membran sel Struktur terluar sel berupa membran sel. Membrane tersusun atas lapisan lipoprotein (gabungan antara lemak dan protein pada membran sel darah merah, 50%lemak-50% protein). Sitoplasma Cairan yang terdapat dalam sel dan terletak di luar inti sel. Cairan yang terdapat di inti sel disebut nukleoplasma. Matrik sitoplasma terdapat dalam lingkungan dalam sel. Matrik sitoplasma berfungsi mengatur kekentalan sitoplasma, pembentukan benang spindel, pembentukan berbagai serabut (mikrotubulus, filamen, myofibril). Organel sel 1. Mitokondria (terdapat di semua sel eukariotik)- berfungsi sebagai pembuat dan pemberi energy 2. Peroksisom (badan mikro)Peroksisom dan glikosom berasosiasi membentuk badan mikro (struktur serupa dengan lisosom). Terletak di dekat mitokondria atau kloroplas. Berfungsi menghasilkan enzim katalase (berfungsi menguraikn peroksida hydrogen) 3. Mikrotubulus (berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-benang spindel) 4. Mikrofilamen (tersusun atas untaian protein globular,protein kontraktil. Bersama myosin menghasilkan kontraksi) 5. Nucleus (inti sel, tempat berlangsung sintesis molekul RNA) 6. Retikulum Endoplasma RE kasar(permukaan melekat pada ribosom)Re halus(tidak terdapat ribosom.Fungsi: detoksifikasi, mengangkut golgi komplek, melaksanakan oksidasi awal lemak, menyusun fosfolipid, gilkolipid, dll)

7. Aparatus Golgi (kumpulan sisternae, yang terletak di sel tumbuhan-diktiosom. Dapat membentuk lisosom) 8. Ribosom (fungsi utama, mensintesis protein)Ribosom yang menempel 1 dengan yang lain disebut polisom, diikat oleh mRNA. 9. Lisosom (berfungsi untuk pencernaan, menghasilkan antibody)Lisosom primer,memproduksi sel yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan)Lisosom sekunder,terlibat dalam kegiatan mencerna. Berfungsi sebagai autofagosom. 10. Kloroplas (plastisida yang berlangsungnya fotosintesis) 11. Sentrosom ( 12. Dinding sel (tersusun atas selulosa dan devirat-deviratnya. Berfungsi untuk menjaga bentuk sel agar tetap dan sebagai proteksi sel terhadap gangguan mekanis) 13. Vakuola Vakuola kontraktilVakuola non-kontraktil http://radinsoft.com Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil mengidentifikasi struktur internal dari berbagai macam sel. Berdasarkan hasil pengamatannya, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur intemal atau kandungan organel selnya. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana,. misalnya bakteri, ganggang hijau-biru, dan mikoplasma. Sedangkan, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks, misalnya protista, fungi, tumbuhan, dan hewan. 1. Struktur Sel Prokariotik Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram positif, hamper 90% komponen dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada bakteri gram negative berkisar antara 5 20%. mengandung pigmen hijau-klorofil. Tempat

Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam pengeluaran enzim hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput Komponen utama membran sel tersusun atas lipid dan protein atau lipoprotein. Membran sel bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang dinamakan mesosom. Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan sel. Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai kompleks fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis. Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang tersusun atas RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Ribosom prokariotik tersusun atas sub unit kecil dan sub unit besar yang berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg). Pada saat proses transaksi, kedua sub unit ini bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di dalam sitoplasma juga terdapat molekul protein dan enzim yang digunakan dalam setiap reaksi kimia di dalam sitoplasma. Bakteri juga menyimpan cadangan makanan di sitoplasma dalam bentuk granula-granula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik membentuk suatu struktur yang dinamakan nukleoid, merupakan kromosom tunggal. Antara materi inti dengan sitoplasma tidak terdapat pembatas atau tidak memiliki membrane inti. Sel prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA dengan total panjang antara 0,25 mm sampai 3 mm yang mampu mengkode 2000 3000 protein. 2. Struktur Sel Eukariotik gambar:struktur sel eukariotik.jpg Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi seluler. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen. Organelorganel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda - beda. Berikut ini akan diuraikan tentang struktur dan fungsi : a. Membran Sel Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya, struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu: 1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem

endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom. 2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zatzat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel. 3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa senyawa tertentu dari dan ke dalam sel. 4) Merespons terhadap sinyal dari luar. Pada membran sel terdapat protein integral yang berfungsi sebagai reseptor untuk menerima sinyal dari lingkungan sel. 5) Untuk interaksi interseluler. Protein - protein membran sel dan glikoprotein sebagai perantara sel untuk berinteraksi dengan sel lain atau dengan lingkungan luarnya. 6) Tempat aktivitas biokimiawi. Beberapa reaksi kimia dikatalisis oleh protein integral membran yang berfungsi sebagai katalisator. 7) Untuk transduksi energi. Membran dalam (inner membrane) kloroplas berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis. Semua membran sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu lemak (lipid) dan protein yang terikat secara non kovalen dan tersusun dalam suatu struktur yang menyerupai lembaran. Lembaran tersebut tersusun atas dua lapisan lemak yang dinamakan lipid bilayer. sedangkan protein terletak di antara lemak atau di permukaan lapisan lipid bilayer. Perbandingan jumlah, antara lemak dan protein bervariasi, tergantung dari jenis membran sel, misalnya membran retikulum endoplasma berbeda dengan membran Golgi, jenis organisme, misalnya membran sel tumbuhan berbeda dengan membran sel hewan dan jenis sel, misalnya membran sel tulang berbeda dengan sel hati. Karbohidrat terikat secara kovalen, baik dengan lemak maupun protein. Karbohidrat yang terikat dengan lemak dinamakan glikolipid, sedangkan yang terikat dengan protein dinamakan glikoprotein. Baik glikolipid maupun glikoprotein berfungsi sebagai media interaksi dengan sel lainnya. sekitar 2 10 ppersen glikolrotein membangun membran plasma, tergantung dari tipe sel dun spesies. Fungsi glikolipid masih belum banyak diketahui, tetapi diduga berhubungan dengan tempat melekatnya beberapa mikroorganisme infektif. Kolesterol pada membran plasma hanya dijumpai pada sel hewan dan sekitar 50% dari lemak membran terdiri atas kolesterol. Fungsi kolesterol pada membrane berhubungan dengan rigiditas atau kekakuan membran. Protein yang menyusun membran plasma tersusun atas lebih dari 50 jenis protein yang berbeda. |enis-jenis tersebut terletak dengan

orientasi tertentu pada lipid bilayer. Protein membran dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: 1) Protein integral Protein ini menembus lipid bilayer sehingga memiliki dua permukaan, yaitu permukaan yang mengarah ke lingkungan luar sel dan yang menghadap ke dalam sitoplasma 2) Protein perifer Protein ini terdapat pada permukaan luar lipid bilayer atau pada permukaan dalam-lipid bilayer. Ikatan antara protein perifer dengan lipid bilayer adalah non kovalen. 3) Protein yang terikat lipid membran Protein ini terikat secara kovalen dengan lipid bilayer dan terletak pada permukaan luar dari lipid bilayer. b. Sitoplasma Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma mengandung gula, asam amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang membungkus organel sel, misalnya membran yang membungkus mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma, dan badan Golgi. Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan sitosol. Volume sitosol lebih kurang 50% dari volume sel. Di dalam sitosol juga terdapat protein dan enzim-enzim untuk reaksi kimia. c. Mitokondria http://www.modares.ac.ir/elearning/Dalimi/Proto/Lectures/week2/mitochondri on2.gif Ukuran mitokondria bervariasi, tetapi rata-rata ukuran diameternya antara 0,2 - 0,7 mikrometer (pm) dan panjangnya antara 1 - 4 mikrometer. Ukuran mitokondria ini hampir sama dengan ukuran bakteri yang menunjukkan salah satu bukti evolusi bahwa mitokondria merupakan bakteri yang bersimbiosis dengan sel eukoriotik. Bentuk mitokondria bervariasi, tergantung dari jenis selnya, misalnya pada sel-sel awal embrio, bentuk mitokondrianya bulat atau oval, sedangkan pada sel-sel lain bentuknya seperti gelendong dan ada juga yang berbentuk pipa. Karena ukurannya yang relatif besat mitokondria dapat terlihat cukup jelas di bawah mikroskop cahaya. Pada umumnya, mitokondria tersebar secara acak di dalam sel dan cenderung berkumpul pada bagian sel yang banyak memerlukan energi, misalnya di sekitar gelendong pembelahan, atau di sekitar memmbran yang melakukan endositosis. Jumlah mitokondria di dalam sel bervariasi tergantung dari jenis sel, spesies organisme, dan keadaan fisiologi sel. Selsel yang metabolismenya aktif banyak mengandung mitokondria dibandingkan sel-sel yang tidak aktif.

Mitokondria memiliki kelenturan yang tinggi sehingga bentuknya dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Selain itu, mitokondria mampu bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sitoplasma. Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria membentuk juluranjuluran ke arah matrik sehingga memperluas permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul. Pada membran dalam (inner membrane) mitokondria terdapat beberapa jenis protein yang terlibat dalam proses pembentukan ATP. Di dalam sel, ATP merupakan molekul berenergi tinggi yang akan digunakan untuk metobolisme sel. Selain berfungsi menghasilkan energi dalam bentuk ATP, mitokondria juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan ion kalsium di dalam sel. Ion-ion ini disimpan dalam suatu badan khusus yang dinamakan granul. Mitokondria di dalam sel mampu menggandakan diri, sehingga jumlahnya dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan energi sel. d. Retikulum Endoplasma Retikulum Endoplasma (RE) merupakan bentukan membran yang sangat berlipat-lipat membatasi suatu ruangan yang disebut lumen (sisterna). Antara lumen RE dengan sitosol hanya dipisahkan oleh selapis membran sehingga memudahkan terjadinya pertukaran zat antara lumen RE dengan sitosol. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada permukaan luar membran, RE dibedakan menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic Reticulumi /SER) dan Retikulum Endoplasma Kasar(Rough Endoplasmic Reticulum / RER). Pada RER permukaan luar membrannya banyak ditempeli oleh ribosom.sebaliknya pada SER permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. RER banyak dijumpai pada sel-sel yang aktif mensekresikan protein misalnya sel sel pancreas, kelenjar ludah, dan kelenjar lainnya. Protein yang dihasilkan dari RER antara lain adalah protein yang disekresikan keluar sel, protein integral membran, protein-protein khusus di dalam organel, seperti protein di dalam Golgi, lisosom, endosom, dan vakuola, makanan pada sel tumbuhan. SER banyak ditemukan pada otot rangka, tubulus ginjal, dan kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon steroid. gambar:Re hewan.jpg

SER mempunyai beberapa fungsi, yaitu: Sintesis hormon steroid pada sel-sel kelenjar endokrin pada gonad dan adrenal. Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul penting di dalam sel hati. Melepaskan glukosa dari glukosa-6-fosfat di dalam sel-sel hati. Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang berisi glikogen pada sel-sel hati. Tempat menyimpan ion-ion kalsium di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot. e. Aparatus Golgi atau Kompleks Golgi. Aparatus Golgi (AG) atau Kompleks Golgi pertama kali ditemukan oleh Camilio Golgi tahun 1898 di dalam sitoplasma sel saraf. AG dijumpai hampir pada semua sel tumbuhan dan sel hewan. Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis membian. Dengan menggunakan mikroskop elektron, tampak bahwa AG tersusun atas tiga bentukan membran, yaitu: 1) kantung-kantung pipih yang disebut sisterna atau sakulus, kantung kantung pipih tersebut tersusun bertumpuk membentuk diktiosom, 2) vesikel-vesikel kecil berdiameter kurang lebih 50 mikrometer yang terletak pada sisi yang berbatasan dengan RE, vesikel ini dinamakan vesikel tiansisi atau vesikel peralihan, fungsi vesikel adalah membawa protein dan lipid dari RE ke AG dan dari sakulus satu ke sakulus lainnya, 3) vesikel besar yang terletak pada sisi yang berhadapan dengan membrane plasma, vesikel ini dinamakan vesikel sekretori, vesikel sekretori adalah membawa protein atau lipid yang telah mengalami Pemrosesan di dalam lumen sakulus. Beberapa penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi sebagai alai transport materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang berlangsung di dalam lumen AG, antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan glikolipid yang dikatalisis oleh enzim glikosil transferase, kedua proses ini sering dinamakan glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses penambaKan gugus sulfat pada karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain itu, di dalam lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan komponen matriks ekstra sel. Pada sel tumbuhan yang sedang membelah, AG berperanan dalam pembentukan komponen dinding sel yang baru. Molekul-molekul protein dan lipid yang telah mengalami modifikasi kimiawi di dalam lumen AG akan di packing oleh membran Golgi dan ditransfer dalam bentuk vesikel.

Ada tiga macam protein yang dihasilkan oleh Golgi, antara lain: 1) protein membran inti, membran plasma dan protein membran organel 2) protein sekretori yang disimpan dalam bentuk vesikel 3) protein enzim yang disimpan dalam vesikel (lisosom) f. Lisosom

Anda mungkin juga menyukai

  • E Coli
    E Coli
    Dokumen1 halaman
    E Coli
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Ke Sitomegalovirus
    Ke Sitomegalovirus
    Dokumen4 halaman
    Ke Sitomegalovirus
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Progeria
    Progeria
    Dokumen2 halaman
    Progeria
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Ke Sitomegalovirus
    Ke Sitomegalovirus
    Dokumen4 halaman
    Ke Sitomegalovirus
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Biologi Medik II
    Biologi Medik II
    Dokumen33 halaman
    Biologi Medik II
    Anton Montaga
    100% (1)
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    Latar Belakang
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen12 halaman
    Bab Iv
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Daun Beluntas (Beres)
    Daun Beluntas (Beres)
    Dokumen7 halaman
    Daun Beluntas (Beres)
    Beverly Mewoh
    Belum ada peringkat
  • Uji Biokimia Bakteri
    Uji Biokimia Bakteri
    Dokumen5 halaman
    Uji Biokimia Bakteri
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • HTTP
    HTTP
    Dokumen3 halaman
    HTTP
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    Latar Belakang
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen8 halaman
    Penda Hulu An
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Uji SIM
    Latar Belakang Uji SIM
    Dokumen1 halaman
    Latar Belakang Uji SIM
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Daun Beluntas (Beres)
    Daun Beluntas (Beres)
    Dokumen7 halaman
    Daun Beluntas (Beres)
    Beverly Mewoh
    Belum ada peringkat
  • Micros Por Um
    Micros Por Um
    Dokumen1 halaman
    Micros Por Um
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Ma Kroko Nidia
    Ma Kroko Nidia
    Dokumen1 halaman
    Ma Kroko Nidia
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • M. Canis
    M. Canis
    Dokumen3 halaman
    M. Canis
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Biomol 7
    Biomol 7
    Dokumen2 halaman
    Biomol 7
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Definisi Limbah B3 Berdasarkan BAPEDAL
    Definisi Limbah B3 Berdasarkan BAPEDAL
    Dokumen7 halaman
    Definisi Limbah B3 Berdasarkan BAPEDAL
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Pengelolaan B3
    Pengelolaan B3
    Dokumen5 halaman
    Pengelolaan B3
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen3 halaman
    Penda Hulu An
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Definisi Limbah B3 Berdasarkan BAPEDAL
    Definisi Limbah B3 Berdasarkan BAPEDAL
    Dokumen7 halaman
    Definisi Limbah B3 Berdasarkan BAPEDAL
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen14 halaman
    A
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Lagi
    Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Lagi
    Dokumen2 halaman
    Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Lagi
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi
    Bioteknologi
    Dokumen7 halaman
    Bioteknologi
    Desy Frimadani
    Belum ada peringkat
  • Biomol 10
    Biomol 10
    Dokumen8 halaman
    Biomol 10
    Choi Hyo Ra SaranghaeElfshawol
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen14 halaman
    A
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Bakteri 1
    Bakteri 1
    Dokumen8 halaman
    Bakteri 1
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen8 halaman
    Penda Hulu An
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat
  • E Coli
    E Coli
    Dokumen1 halaman
    E Coli
    Rinan Dwi Utari
    Belum ada peringkat