Anda di halaman 1dari 21

JARINGAN PEMUDA & REMAJA MASJID INDONESIA (JPRMI) ANGGARAN DASAR MUQODDIMAH

Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat serta tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah yang diharapkan termasuk golongan orang orang yang mendapat petunjuk (QS. At Taubah:18) Ada tujuh golongan manusia yang Allah akan menaungi mereka (dihari kiamat) yang tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang Adil. Anak muda yang tumbuh menjadi dewasa dalam keadaan selalu mengabdi kepada Allah SWT, Seorang yang hatinya terpaut di Masjid (BukhariMuslim)
Bahwa sesungguhnya hakekat penciptaan manusia adalah untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi. Kehidupan manusia di muka bumi akan tegak dengan sempurna dan memberikan rahmat bagi semesta alam manakala amanah itu ditunaikan dalam kerangka penyembahan dan pengabdian kepada Allah SWT. Bahwa sesungguhnya pemuda dan remaja muslim adalah bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab terhadap masa depan Dawah Islam, Negara dan Ummat. Bahwa sesungguhnya pemuda dan remaja muslim adalah pemegang hak atas peradaban dunia yang dibangun atas nilai-nilai tauhid. Oleh karena itu, seorang pemuda dan remaja muslim haruslah memiliki kewajiban asasi untuk berdawah amar maruf nahi munkar hingga tegaknya izzah islam wal muslimin. Dawah tauhid adalah tugas suci seorang muslim untuk menyadarkan, membebaskan, dan memerdekakan manusia dari penghambaan kepada manusia dan materi menuju penghambaan yang sejati yaitu kepada Allah yang Maha Pencipta, dengan mengajak kepada kebaikan, kebenaran, menegakkan keadilan, dan mencegah kebathilan dengan cara yang maruf. Bahwa sesungguhnya pemuda dan remaja muslim adalah motor dan pengarah perubahan, pilarpilar keadilan dan kebenaran, teladan perjuangan, dan aset masa depan bangsa Indonesia. Kesadaran akan tugas dan tanggung jawab sebagai generasi penerus dawah Islam, membangkitkan para pemuda dan remaja muslim untuk bersama sama menghimpun diri dalam JPRMI (Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia) guna membangun dan menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, kebudayaan, dan wadah perjuangan ummat serta berfungsi sebagai wahana pembinaan aqidah, akhlaq serta sarana memperkokoh persaudaraan kaum muslimin. Untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut, maka JPRMI melandaskan dirinya pada Anggaran Dasar sebagai berikut :

BAB I NAMA Pasal 1 : Nama Organisasi ini bernama : Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia, disingkat JPRMI BAB II WAKTU, TEMPAT & KEDUDUKAN Pasal 2 : Waktu dan Tempat 1. JPRMI didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Syaban 1426 H, bertepatan

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 1 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

dengan 11 September 2005 M 2. JPRMI dideklarasikan pertama kali secara Nasional pada tanggal 19 Mei 2006 oleh 60 Orang Aktifis Dawah Pemuda & Remaja Masjid dari 30 Provinsi se-Indonesia. Pasal 3 : Kedudukan Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia berkedudukan hukum di ibukota negara Republik Indonesia BAB III BENTUK, ASAS, SIFAT, STATUS, & USAHA ORGANISASI Pasal 4 : Bentuk Bentuk organisasi adalah jaringan yang merupakan kumpulan dari organisasi pemuda dan atau remaja masjid yang berada di Indonesia. Asas JPRMI berasaskan Islam yang dilandasi Al Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Sifat Organisasi ini bersifat Independen dengan menjunjung tinggi Ukhuwah Islamiyah dan Akhlakul Karimah Status JPRMI berstatus sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat Usaha Organisasi 1. Membina ketaqwaan, keimanan, dan akhlaq Pemuda & Remaja Masjid Indonesia dengan cara-cara yang sesuai dengan Al Qur`an dan sunah Rasulullah Muhammad SAW yang dilakukan dengan memperhatikan perkembangan zaman dan sesuai dengan konteks keindonesiaan. 2. Menggali, mengembangkan dan memantapkan segenap potensi pemuda & remaja masjid baik potensi akal, keilmuan dan budaya yang sifatnya kreatif dan aplikatif yang akan sangat berguna bagi lajunya perkembangan nasional. 3. Mengembangkan kerjasama, komunikasi, dan persaudaraan antar sesama pemuda & remaja masjid Indonesia dengan warga masyarakat yang lain dari berbagai kalangan, baik perseorangan, lembaga, perhimpunan, pemerintahan, maupun swasta di dalam maupun di luar negeri. 4. Mengembangkan dan meningkatkan kepekaan, kepedulian, peran serta, dan solidaritas Pemuda & Remaja Masjid Indonesia terhadap permasalahan-permasalahan pembinaan generasi muda dalam lingkup ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. 5. Usaha-usaha lain yang dibenarkan menurut syariat Islam sesuai dengan Al Qur`an dan As Sunnah. BAB IV VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI

Pasal 5

Pasal 6

Pasal 7

Pasal 8

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 2 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

Pasal 9

Visi JPRMI Di-shaff terdepan dalam menghusung peradaban islam, melahirkan pemimpin muda berbasis masjid dalam bingkai persatuan ummat Misi JPRMI 1. Berupaya dengan keras mengembalikan fungsi masjid sebagai sentral kegiatan ummat. 2. Melahirkan kader-kader muda yang kreatif, mandiri serta berkarakter pemimpin berbasis masjid. 3. Mendorong semua OPRM (Organisasi Pemuda Dan Remaja Masjid) untuk menyatukan visi dan arah perjuangan dalam mewujudkan cita-cita peradaban Islam. Tujuan Organisasi Tujuan organisasi adalah mengembangkan dakwah pemuda dan remaja masjid Indonesia dengan: 1. Mensinergikan potensi-potensi pemuda dan remaja masjid untuk memperkuat dakwah Islamiyah. 2. Menambah massa pemuda dan remaja masjid yang mampu memakmurkan masjid untuk mendukung kebangkitan Islam. 3. Melahirkan pemimpin-pemimpin masyarakat dan bangsa yang berbasis kemasjidan. BAB V IDENTITAS DAN PERAN

Pasal 10

Pasal 11

Pasal 12

Identitas dan Peran JPRMI menghimpun segenap Pemuda & Remaja Masjid Indonesia yang bersedia bekerjasama melakukan pembinaan generasi muda dan menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, kebudayaan, dan wadah perjuangan ummat serta berfungsi sebagai wahana pembinaan aqidah, akhlaq serta sarana memperkokoh persaudaraan kaum muslimin. BAB VI LAMBANG & MAKNA

Pasal 13

Lambang 1. Bulan & Bintang: Simbol Masjid sebagai markas perjuangan dan sentral kegiatan ummat 2. Garis Menyudut: Simbol garis bumi tempat kita berpijak dan berdakwah 3. Gambar Kanan Atas: Pemuda yang mengajak dan menyeru pada jalan kebenaran 4. Merah: Semangat yang menggelora dari kaum muda 5. Biru: lambang persatuan dan kecerdasan 6. Hijau: Agar seluruh permukaan bumi ini dinaungi oleh Islam yang rahmatan lilalamin 7. Kuning: menyinari dan menerangi ummat Makna lambang keseluruhan Komunitas Pemuda Islam yang senantiasa berjuang meninggikan panji-panji agama Allah dengan berbasis masjid sebagai kesatuan wadah dan barisan perjuangan.

Pasal 14

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 3 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 15 : Definisi Keanggotaan Anggota JPRMI adalah Aktivis Remaja Masjid dan atau Organisasi Pemuda/ Remaja Masjid (OPRM) yang berada di wilayah Indonesia. Jenis Anggota Anggota JPRMI terdiri atas: 1. Anggota Biasa 2. Anggota Fungsional 3. Anggota Kehormatan BAB VIII KEORGANISASIAN Pasal 17 : Struktur Organisasi Struktur organisasi terdiri atas JPRMI Pusat, JPRMI Wilayah, Daerah dan JPRMI Cabang. Kepengurusan 1. Kepengurusan JPRMI terdiri atas pengurus JPRMI Pusat, pengurus JPRMI Wilayah, pengurus JPRMI Daerah dan pengurus JPRMI Cabang. 2. Pengurus JPRMI Pusat dipimpin oleh Ketua Umum JPRMI Pusat, pengurus JPRMI Wilayah dipimpin oleh Ketua JPRMI Wilayah, pengurus JPRMI Daerah dipimpin oleh Ketua JPRMI Daerah dan pengurus JPRMI Cabang dipimpin oleh Ketua JPRMI Cabang. 3. Badan Pengurus Harian JPRMI terdiri dari Ketua, Sekretaris Jendral/ Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Ketua-ketua Bidang Dewan Penasehat JPRMI memiliki Dewan Penasehat yaitu para pakar yang relevan dengan kemasjidan, tokoh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan struktur organisasi. Dewan Pendiri Pendiri adalah organisasi Pemuda/ Remaja Masjid yang direpresentasikan oleh wakil-wakil mereka yang pertama kali menggagas dan mendirikan organisasi Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia tingkat Nasional pada tahun 2006 yang selanjutnya tergabung dalam Dewan Pendiri JPRMI. Badan-badan Khusus Apabila dianggap perlu, demi pencapaian tujuan organisasi dalam bidang khusus dan tugas khusus maka pengurus JPRMI Pusat dan Wilayah dapat membentuk Badan-Badan Khusus dengan persetujuan Ketua Umum JPRMI Pusat. Lembaga Semi Otonom Apabila dianggap perlu, demi pencapaian tujuan organisasi untuk meningkatkan dan mengembangkan keahlian dan profesionalisme anggota dan peran pemberdayaan masyarakat dalam bidang tertentu maka Pengurus JPRMI Pusat dapat membentuk Lembaga Semi Otonom.

Pasal 16

Pasal 18

Pasal 19

Pasal 20

Pasal 21

Pasal 22

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 4 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

BAB IX PERMUSYAWARATAN Pasal 23 : Jenis-jenis Permusyawaratan Rapat-rapat permusyawaratan dalam JPRMI meliputi: Muktamar dan Musyawarah, serta bentuk-bentuk pertemuan lainnya yang dianggap perlu. Hirarki Permusyawaratan 1. Permusyawaratan tertinggi JPRMI berada pada Musyawarah Dewan Pendiri 2. Permusyawaratan tertinggi ditingkat nasional berada pada Muktamar yang diselenggarakan oleh JPRMI Pusat. 3. Permusyawaratan tertinggi di tingkat Wilayah berada pada Musyawarah JPRMI wilayah yang diselenggarakan oleh JPRMI Wilayah. 4. Permusyawaratan tertinggi di tingkat daerah berada pada Musyawarah JPRMI Daerah yang diselenggarakan oleh JPRMI Daerah. 5. Permusyawaratan tertinggi di tingkat Cabang berada pada Musyawarah JPRMI Cabang yang diselenggarakan oleh JPRMI Cabang. BAB X KEUANGAN Pasal 25 : Keuangan Keuangan JPRMI diperoleh dari Zakat, infaq, shadaqah, dan usaha-usaha halal yang dikelola JPRMI serta sumbangan-sumbangan lain yang halal, tidak mengikat dan tidak melanggar hukum Islam.

Pasal 24

BAB XI PEMBAHASAN, PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 26 : Pembahasan dan Usulan Perubahan Anggaran Dasar Pembahasan dan usulan perubahan Anggaran Dasar JPRMI dilakukan melalui Muktamar dan harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 anggota yang hadir. Perubahan dan Pengesahan Anggaran Dasar Perubahan dan pengesahan Anggaran Dasar JPRMI dilakukan melalui Musyawarah Dewan Pendiri dan harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 anggota Dewan Pendiri. BAB XII PEMBUBARAN Pasal 28 : Pembubaran 1. Pembubaran JPRMI dilakukan melalui Musyawarah Dewan Pendiri . 2. Keputusan pembubaran hanya dapat dilakukan apabila musyawarah tersebut dalam ayat (1) dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota Dewan Pendiri yang ada. 3. Keputusan pembubaran diambil jika disetujui oleh seluruh Dewan

Pasal 27

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 5 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

Pendiri yang hadir. 4. Apabila JPRMI dibubarkan, maka seluruh harta kekayaan organisasi diserahkan kepada badan-badan atau lembaga-lembaga Islam yang ditunjuk oleh Dewan Pendiri. BAB XIII ATURAN TAMBAHAN DAN PERALIHAN Pasal 29 : Aturan Tambahan dan Peralihan Hal yang belum diatur, ditetapkan, ataupun dirinci dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB XIV PENUTUP Pasal 30 : : Penutup Anggaran Dasar ini disahkan di Jakarta pada Musyawarah Dewan Pendiri I. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Jumat, 19 Mei 2006 Dewan Pendiri: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. H. Adam Afdholi Ricky Avicenna SE.,AAAIK.,AIIS. Otong Somantri Dipl.Rad Ir. Nurdin Hj. Dra. Kingkin Anida Ihsan Fadila ST.,MM M. Taufik S.Si.

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 6 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

JARINGAN PEMUDA & REMAJA MASJID INDONESIA (JPRMI) ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 : Pengertian Anggota Anggota JPRMI adalah Aktivis Remaja Masjid dan atau Organisasi Pemuda/ Remaja Masjid (OPRM) yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jenis Anggota 1. Anggota biasa adalah Aktivis Remaja Masjid dan atau Organisasi Pemuda/ Remaja Masjid atau yang secara resmi terdaftar sebagai anggota kepada JPRMI 2. Anggota fungsional adalah semua aktifis pengurus JPRMI dari tingkat pusat sampai cabang 3. Anggota kehormatan adalah setiap orang atau organisasi yang dianggap telah berjasa besar kepada JPRMI Persyaratan Keanggotaan 1. Yang dapat diterima menjadi anggota adalah: a. Aktivis Remaja Masjid dan atau Organisasi Pemuda/ Remaja Masjid b. Mengajukan permohonan dan menyatakan secara tertulis kesediaan keanggotaannya. 2. Yang dapat ditetapkan menjadi anggota JPRMI adalah: a. Memenuhi persyaratan pada ayat (1). b. Lulus Verifikasi yang di selenggarakan oleh Tim JPRMI Pusat/Wilayah/Daerah/Cabang. Masa Keanggotaan Keanggotaan JPRMI berakhir karena: a. Mengundurkan diri. b. Diberhentikan. c. Meninggal Dunia d. Membubarkan diri. Hak Anggota Anggota JPRMI berhak : 1. Mengikuti kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh JPRMI. 2. Terlibat aktif dalam kegiatan kegiatan JPRMI. 3. Mendapatkan pembinaan dan informasi. Kewajiban Anggota Anggota JPRMI mempunyai kewajiban :

Pasal 2

Pasal 3

Pasal 4

Pasal 5

Pasal 6

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 7 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

1. Mematuhi anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan ketetapan organisasi. 2. Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi. 3. Menjaga dan menjunjung tinggi nilai nilai Islam dan nama baik organisasi. Pasal 7 : Sanksi 1. Anggota mendapat sanksi karena: a. Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh JPRMI. b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik JPRMI. 2. Jenis-jenis sanksi : a. Peringatan b. Skorsing c. Pemberhentian 3. Sanksi diberikan melalui forum yang diselenggarakan oleh Badan Pengurus Harian (BPH) JPRMI Pusat, Wilayah, Daerah atau Cabang. 4. Tatacara pemberian sanksi diatur dalam ketentuan tersendiri. BAB II ORGANISASI Pasal 8 : JPRMI Cabang 1. JPRMI Cabang menghimpun anggota dalam lingkup kecamatan. 2. Syarat JPRMI Cabang sekurang-kurangnya: a. memiliki 3 (tiga) anggota Organisasi Pemuda & Remaja Masjid (OPRM). b. memiliki formasi kepengurusan Ketua Cabang, Sekretaris Umum Cabang, Bendahara Umum Cabang dan Ketua Bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. 3. JPRMI Cabang dibentuk dan mendapat pengesahan dari BPH JPRMI Daerah atau struktur diatasnya. 4. Dalam kondisi tertentu terkait dengan kebutuhan perluasan organisasi, JPRMI Daerah dapat membentuk JPRMI Cabang dengan persetujuan JPRMI Wilayah, tanpa memperhatikan persyaratan pada ayat (2). JPRMI Daerah 1. JPRMI Daerah menghimpun anggota dalam lingkup Daerah. 2. Syarat JPRMI Daerah sekurang-kurangnya: a. Memiliki 2 (dua) JPRMI Cabang. b. Memiliki 10 (sepuluh) anggota Organisasi Pemuda & Remaja Masjid (OPRM). c. memiliki formasi kepengurusan Ketua Daerah, Sekretaris Umum Daerah, Bendahara Umum dan Bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. 3. JPRMI Daerah dibentuk dan mendapat pengesahan dari BPH JPRMI Wilayah atau struktur diatasnya. 4. Dalam kondisi tertentu terkait dengan kebutuhan perluasan organisasi, JPRMI Wilayah dapat membentuk JPRMI Daerah dengan persetujuan JPRMI Pusat, tanpa memperhatikan persyaratan pada ayat (2).

Pasal 9

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 8 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

Pasal 10

JPRMI Wilayah 1. JPRMI Wilayah menghimpun anggota dalam lingkup Wilayah. 2. Syarat JPRMI Wilayah sekurang-kurangnya: a. Memiliki 2 (dua) buah JPRMI Daerah. b. Memiliki 20 (dua puluh) anggota Organisasi Pemuda & Remaja Masjid (OPRM). c. memiliki formasi kepengurusan Ketua Wilayah, Sekretaris Umum Wilayah, Bendahara Umum dan Bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. 3. JPRMI Wilayah dibentuk dan mendapat pengesahan dari BPH JPRMI Pusat. 4. Dalam kondisi tertentu terkait dengan kebutuhan perluasan organisasi, JPRMI Pusat dapat membentuk JPRMI Wilayah, tanpa memperhatikan persyaratan pada ayat (2). JPRMI Pusat JPRMI Pusat mengkoordinasikan JPRMI Wilayah, Daerah dan Cabang. BAB III KEPENGURUSAN

Pasal 11

Pasal 12

Pengurus JPRMI Cabang 1) Status kepengurusan JPRMI Cabang: a. Pengurus JPRMI Cabang adalah badan kepemimpinan organisasi di tingkat JPRMI Cabang. b. Masa jabatan satu periode kepengurusan JPRMI Cabang adalah 4 (empat) tahun. c. Ketua JPRMI Cabang maksimal memegang jabatan selama 2 periode kepengurusan 2) Kriteria pengurus JPRMI Cabang a. Muslim. b. Dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. c. Berakhlakul karimah. d. Bersedia menjadi pengurus dan dinyatakan secara tertulis. 3) Personalia Pengurus JPRMI Cabang: a. Badan Pengurus Harian JPRMI Cabang terdiri dari Ketua Cabang, Sekretaris Umum Cabang, Bendahara Umum Cabang dan Ketua Bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. b. Apabila Ketua JPRMI Cabang tidak dapat melaksanakan kewajiban sampai akhir masa jabatannya, maka harus diganti ketua baru melalui Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa sampai berakhirnya periode jabatan ketua yang digantikan. 4) Tugas dan Kewajiban Pengurus JPRMI Cabang a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah JPRMI Cabang, kebijakan dan program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya. b. Menyampaikan laporan mengenai perkembangan anggota dan kinerja JPRMI Cabang kepada pengurus JPRMI Daerah. c. Pengurus JPRMI Cabang dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dari pengurus JPRMI Daerah. d. Setelah pengurus baru terbentuk maka selambat-lambatnya 10 hari pengurus JPRMI Cabang demisioner harus mengadakan serah terima jabatan.

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 9 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

5) Pengurus JPRMI Cabang dilantik oleh JPRMI Daerah atau Struktur JPRMI diatasnya. Pasal 13 : Pengurus JPRMI Daerah 1) Status kepengurusan JPRMI Daerah: a. Pengurus JPRMI Daerah adalah badan kepemimpinan organisasi di tingkat JPRMI Daerah. b. Masa jabatan satu periode kepengurusan JPRMI Daerah adalah 4 (empat) tahun. c. Ketua JPRMI Daerah maksimal memegang jabatannya selama 2 (dua) periode. 2) Kriteria pengurus JPRMI Daerah a. Muslim. b. Dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. c. Berakhlakul karimah. d. Bersedia menjadi pengurus dan dinyatakan secara tertulis. 3) Personalia pengurus JPRMI Daerah a. Badan Pengurus Harian JPRMI Daerah terdiri dari Ketua Daerah, Sekretaris Umum Daerah, Bendahara Umum Daerah dan Bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. b. Apabila Ketua JPRMI Daerah tidak dapat melaksanakan kewajiban sampai akhir masa jabatannya, maka harus dipilih ketua baru melalui Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa sampai berakhirnya periode jabatan ketua yang digantikan. 4) Tugas dan kewajiban pengurus JPRMI Daerah: a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah JPRMI Daerah, kebijakan dan program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya. b. Menyampaikan laporan mengenai perkembangan dan kinerja JPRMI Daerah kepada pengurus JPRMI Wilayah. c. Pengurus JPRMI Daerah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dari pengurus JPRMI Wilayah. d. Setelah pengurus baru terbentuk, maka selambat-lambatnya (10) sepuluh hari pengurus JPRMI Daerah demisioner harus mengadakan serah terima jabatan. 5) Pengurus JPRMI Daerah dilantik oleh JPRMI Wilayah atau Struktur JPRMI diatasnya. Pengurus JPRMI Wilayah 6) Status kepengurusan JPRMI Wilayah: a. Pengurus JPRMI Wilayah adalah badan kepemimpinan organisasi di tingkat JPRMI Wilayah. b. Masa jabatan satu periode kepengurusan JPRMI Wilayah adalah 4 (empat) tahun. c. Ketua JPRMI Wilayah maksimal memegang jabatannya selama 2 (dua) periode. 7) Kriteria pengurus JPRMI Wilayah e. Muslim. f. Dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. g. Berakhlakul karimah. h. Bersedia menjadi pengurus dan dinyatakan secara tertulis. 8) Personalia pengurus JPRMI Wilayah a. Badan Pengurus Harian JPRMI Wilayah terdiri dari Ketua

Pasal 14

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 10 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

Wilayah, Sekretaris Umum Wilayah, Bendahara Umum Wilayah dan Bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. b. Apabila Ketua JPRMI Wilayah tidak dapat melaksanakan kewajiban sampai akhir masa jabatannya, maka harus dipilih ketua baru melalui Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa sampai berakhirnya periode jabatan ketua yang digantikan. 9) Tugas dan kewajiban pengurus JPRMI Wilayah: a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah JPRMI Wilayah, kebijakan dan program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya. b. Menyampaikan laporan mengenai perkembangan dan kinerja JPRMI Daerah kepada pengurus JPRMI Pusat. c. Pengurus JPRMI Wilayah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dari pengurus JPRMI Pusat. d. Setelah pengurus baru terbentuk, maka selambat-lambatnya (10) sepuluh hari pengurus JPRMI Wilayah demisioner harus mengadakan serah terima jabatan. 10) Pengurus JPRMI Wilayah dilantik oleh JPRMI Pusat Pasal 15 : Pengurus JPRMI Pusat 1) Status Kepengurusan JPRMI Pusat a. Pengurus JPRMI Pusat adalah badan kepemimpinan organisasi pada JPRMI Pusat. b. Masa jabatan satu periode kepengurusan JPRMI Pusat adalah 4 (empat) tahun. c. Ketua JPRMI Pusat maksimal memegang jabatannya selama 2 (dua) periode. d. Badan Pengurus Harian JPRMI Pusat terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Ketua Wilayah Dawah dan Ketua-ketua Bidang. e. Ketua Umum JPRMI dipilih dan dilantik oleh Dewan Pendiri atas usulan Muktamar JPRMI dan ditetapkan oleh Muktamar JPRMI. f. Sekretaris Jendral & Ketuaketua Bidang dipilih oleh Ketua Umum JPRMI. g. Ketua-ketua Wilayah dawah dipilih oleh Ketua Umum JPRMI dan ditetapkan oleh Muktamar. h. Pengelompokan JPRMI Daerah dalam Wilayah ditetapkan oleh Muktamar. 2) Tugas dan wewenang Pengurus JPRMI diatur oleh Mekanisme Penyelenggaraan Organisasi. 3) Pengurus Pusat JPRMI dilantik oleh Muktamar JPRMI 4) Kriteria Pengurus JPRMI Pusat a. Muslim. b. Dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar. c. Berakhlakul karimah. d. Bersedia menjadi pengurus dan dinyatakan secara tertulis. 5) Personalia pengurus JPRMI Pusat: a. Apabila Ketua Umum JPRMI tidak dapat melaksanakan kewajiban sampai akhir masa jabatannya, maka Sekretaris Jenderal JPRMI menggantikannya sampai berakhirnya periode jabatan yang digantikan. b. Apabila Sekretaris Jenderal JPRMI tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya maka dipilih pejabat

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 11 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

c.

d.

6) Tugas a.

b. c. d.

e. f. g.

Sekretaris Jenderal dari Pimpinan Pusat JPRMI melalui Rapat BPH JPRMI Pusat Apabila Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal JPRMI Pusat tidak dapat melaksanakan kewajiban sampai akhir masa jabatannya, maka harus dipilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal baru melalui Muktamar JPRMI Luar Biasa sampai berakhirnya periode jabatan Ketua dan Sekretaris Jenderal yang digantikan. Apabila Ketua Wilayah Dawah tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya maka dilakukan pertemuan BPH JPRMI Pusat untuk memilih pejabat Ketua Wilayah Dawah yang berhalangan tersebut dan ditetapkan pada rapat tersebut. dan kewajiban Pengurus JPRMI Pusat: Melaksanakan hasil-hasil muktamar, musyawarah, kebijakan dan program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapanketetapan organisasi lainnya. Segera menyampaikan kepada pengurus dan anggota JPRMI segala perubahan penting yang berhubungan dengan JPRMI. Ketua Umum JPRMI Pusat bertanggung jawab kepada Muktamar JPRMI. Setelah Pengurus JPRMI Pusat baru terbentuk, maka selambatlambatnya 20 (dua puluh) hari Pengurus JPRMI Pusat demisioner harus mengadakan serah terima jabatan. Pengurus JPRMI Pusat baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan. Mengevaluasi hasil kerja Pengurus JPRMI Wilayah melalui laporan periodik dari JPRMI Wilayah. Mendorong, merintis, dan mengkoordinasikan pembentukan JPRMI Wilayah.

BAB IV DEWAN PENDIRI DAN DEWAN PENASEHAT Pasal 16 : Wewenang Musyawarah Dewan Pendiri Musyawarah Dewan Pendiri berwenang: 1. Mengawasi kinerja Pengurus JPRMI Pusat dan memberikan peringatan apabila terjadi pelanggaran terhadap aturan-aturan organisasi. 2. Memberikan pertimbangan dan saran keorganisasian kepada pengurus JPRMI Pusat dalam menentukan kebijakan organisasi JPRMI Pusat. 3. Memutuskan mengadakan Muktamar Luar Biasa. 4. Memutuskan untuk Membekukan dan atau Mebubarkan JPRMI. 5. Memilih Ketua Umum JPRMI Pusat 6. Merubah dan Menetapkan sekaligus mensahkan AD dan ART JPRMI Quorum Musyawarah Dewan Pendiri 1. Quorum Musyawarah Dewan Pendiri adalah dua pertiga dari seluruh anggota Dewan Pendiri. 2. Apabila Quorum tidak terpenuhi maka Musyawarah ditunda sampai terpenuhinya quorum Pengambilan Keputusan

Pasal 17

Pasal 18

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 12 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

Pasal 19

Semua keputusan diupayakan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan setelah upaya yang maksimal, maka keputusan dapat diambil melalui pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak. Keanggotaan Dewan Pendiri 1. Anggota Dewan Pendiri adalah mereka yang pertama kali menggagas dan mendirikan JPRMI tingkat Nasional pada tahun 2006 di Jakarta 2. Keanggotaan Dewan Pendiri berakhir jika: a. Mengundurkan diri b. Meninggal Dunia c. Dikeluarkan oleh Musyawarah Dewan Pendiri 3. Muktamar JPRMI dapat mengusulkan anggota Dewan Pendiri pengganti atau anggota Dewan Pendiri tambahan kepada Musyawarah Dewan Pendiri. 4. Muyawarah Dewan Pendiri menetapkan dan mengangkat anggota Dewan Pendiri tambahan dan atau anggota Dewan Pendiri pengganti. Dewan Penasehat 1. Dewan Penasehat JPRMI bertugas: a. Memberikan pertimbangan dan saran keorganisasian kepada Pengurus JPRMI dalam menentukan kebijakan organisasi b. Membantu mengembangkan aktivitas dan organisasi JPRMI 2. Dewan Penasehat JPRMI diusulkan pada Muktamar JPRMI kemudian ditetapkan oleh Pengurus JPRMI Pusat. 3. Dewan Penasehat JPRMI Wilayah diusulkan pada Musyawarah Wilayah kemudian ditetapkan oleh Pengurus JPRMI Wilayah. 4. Anggota Dewan Penasehat adalah tokoh dawah nasional atau pribadi lain sesuai dengan aturan organisasi. 5. Masa jabatan Dewan Penasehat adalah 4 (empat) tahun. BAB V PERMUSYAWARATAN

1. 2.

Pasal 20

Pasal 21

Musyawarah JPRMI Cabang 1) Status Musyawarah JPRMI Cabang : a. Musyawarah JPRMI Cabang adalah pertemuan yang bersifat tertinggi dan paripurna untuk tingkat JPRMI Cabang yang menjadi penentu dan pemutus akhir hal-hal yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi tingkat Cabang. b. Musyawarah JPRMI Cabang diadakan 4 (empat) kali dalam 1 (satu) periode. 2) Wewenang Musyawarah JPRMI Cabang a. Musyawarah JPRMI Cabang menilai pertanggung jawaban pengurus JPRMI Cabang. b. Mengajukan 3 nama bakal calon Ketua JPRMI Cabang untuk dipilih dan dilantik salah satunya oleh BPH struktur JPRMI setingkat diatasnya. c. Apabila JPRMI setingkat diatasnya belum terbentuk, maka dalam hal pemilihan dan pelantikan ketua JPRMI Cabang ditetapkan oleh BPH JPRMI struktur diatasnya yang sudah terbentuk

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 13 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

d. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Kerja JPRMI Cabang. 3) Tata tertib musyawarah JPRMI Cabang : a. Peserta musyawarah JPRMI Cabang terdiri dari pengurus dan anggota JPRMI Cabang. b. Pengurus JPRMI Cabang adalah penanggungjawab penyelenggaraan musyawarah JPRMI Cabang. c. Musyawarah JPRMI Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota JPRMI Cabang. Bila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selama-lamanya satu jam dengan kembali mengundang peserta disertai penjelasan urgensi acara dan kehadiran peserta. Setelahnya Musyawarah JPRMI Cabang dapat dilaksanakan dan dianggap sah. Pasal 22 : Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa 1. Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa adalah Musyawarah di tingkat JPRMI Cabang yang diselenggarakan di luar waktu yang telah ditetapkan untuk Musyawarah JPRMI Cabang karena pertimbangan keadaan dan keperluan yang mendesak 2. Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa memiliki kewenangan yang sama dengan Musyawarah Cabang 3. Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa diselenggarakan apabila Ketua JPRMI Cabang tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya atau atas permintaan sekurang-kurangnya 1/2 dari anggota Cabang 4. Pengurus JPRMI Cabang adalah penanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa. Namun apabila pengurus Cabang, karena suatu hal tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa maka JPRMI Daerah yang menjadi induk JPRMI Cabang bersangkutan mengambil alih tanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa 5. Peserta dan tata tertib Musyawarah JPRMI Cabang Luar Biasa sama dengan peserta dan tata tertib pada Musyawarah JPRMI Cabang Musyawarah JPRMI Daerah 1) Status Musyawarah JPRMI Daerah : a. Musyawarah JPRMI Daerah adalah pertemuan yang bersifat tertinggi dan paripurna untuk tingkat JPRMI Daerah yang menjadi penentu dan pemutus akhir hal-hal yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi tingkat JPRMI Daerah b. Musyawarah JPRMI Daerah diadakan 4 (empat) kali dalam 1 (satu) periode. 2) Wewenang Musyawarah JPRMI Daerah: a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus JPRMI Daerah dan laporan pelaksanaan tugas Badan Pengawas Organisasi JPRMI Daerah. b. Mengajukan 3 nama bakal calon Ketua JPRMI Daerah untuk dipilih dan dilantik salah satunya oleh BPH struktur JPRMI setingkat diatasnya. c. Apabila JPRMI setingkat diatasnya belum terbentuk, maka dalam hal pemilihan dan pelantikan ketua JPRMI Daerah ditetapkan oleh BPH JPRMI struktur diatasnya yang sudah

Pasal 23

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 14 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

terbentuk d. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Kerja JPRMI Daerah. 3) Tata tertib musyawarah JPRMI Daerah: a. Peserta musyawarah JPRMI Daerah terdiri dari Pengurus JPRMI Daerah dan utusan JPRMI Cabang. b. Pengurus JPRMI Daerah adalah penanggung jawab penyelenggaraan musyawarah JPRMI Daerah. c. Musyawarah JPRMI Daerah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah JPRMI Cabang. Bila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selamalamanya 2 (dua) jam dengan kembali mengundang peserta disertai penjelasan urgensi acara dan kehadiran pesreta. Setelahnya JPRMI Musyawarah Darah dapat dilaksanakan dan dianggap sah. Pasal 24 : Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa 1. Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa adalah Musyawarah JPRMI Daerah yang diselenggarakan di luar waktu yang telah ditetapkan karena pertimbangan keadaan dan keperluan yang mendesak 2. Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa memiliki kewenangan yang sama dengan Musyawarah JPRMI Daerah 3. Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa diselenggarakan apabila Ketua JPRMI Daerah tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya atau atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah JPRMI Cabang 4. Pengurus JPRMI Daerah adalah penanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa. Namun apabila pengurus JPRMI Daerah, karena suatu hal tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa maka JPRMI Pusat mengambil alih tanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa 5. Peserta dan tata tertib Musyawarah JPRMI Daerah Luar Biasa sama dengan peserta dan tata tertib pada Musyawarah JPRMI Daerah Musyawarah JPRMI Wilayah 1) Status Musyawarah JPRMI Wilayah : a) Musyawarah JPRMI Wilayah adalah pertemuan yang bersifat tertinggi dan paripurna untuk tingkat JPRMI Wilayah yang menjadi penentu dan pemutus akhir hal-hal yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi tingkat JPRMI Wilayah. b) Musyawarah JPRMI Wilayah diadakan 4 (empat) kali dalam 1 (satu) periode. 2) Wewenang Musyawarah JPRMI Wilayah: a) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus JPRMI Wilayah dan laporan pelaksanaan tugas Badan Permusyawaratan JPRMI Wilayah. b) Mengajukan 3 nama bakal calon Ketua JPRMI Wilayah untuk dipilih dan dilantik salah satunya oleh BPH struktur JPRMI Pusat. c) Mengusulkan nama-nama Dewan Penasehat JPRMI Wilayah. d) Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Kerja JPRMI Wilayah. 3) Tata tertib musyawarah JPRMI Wilayah: a) Peserta musyawarah JPRMI Wilayah terdiri dari Pengurus JPRMI Daerah dan utusan JPRMI Cabang. b) Pengurus JPRMI Wilayah adalah penanggung jawab

Pasal 25

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 15 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

penyelenggaraan musyawarah JPRMI Wilayah. c) Musyawarah JPRMI Wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah JPRMI Daerah. Bila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selama-lamanya 2 (dua) jam dengan kembali mengundang peserta disertai penjelasan urgensi acara dan kehadiran peserta. Setelahnya JPRMI Musyawarah Wilayah dapat dilaksanakan dan dianggap sah. Pasal 26 : Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa 1. Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa adalah Musyawarah JPRMI Daerah yang diselenggarakan di luar waktu yang telah ditetapkan karena pertimbangan keadaan dan keperluan yang mendesak 2. Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa memiliki kewenangan yang sama dengan Musyawarah JPRMI Daerah 3. Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa diselenggarakan apabila Ketua JPRMI Wilayah tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya atau atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah JPRMI Daerah. 4. Pengurus JPRMI Wilayah adalah penanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa. Namun apabila pengurus JPRMI Wilayah, karena suatu hal tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa maka JPRMI Pusat mengambil alih tanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa. 5. Peserta dan tata tertib Musyawarah JPRMI Wilayah Luar Biasa sama dengan peserta dan tata tertib pada Musyawarah JPRMI Wilayah. Muktamar JPRMI 1) Status Muktamar JPRMI : a. Muktamar JPRMI adalah pertemuan yang bersifat tertinggi dan paripurna untuk tingkat nasional yang dapat mengusulkan halhal yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi tingkat nasional kepada Dewan Pendiri. b. Muktamar diselenggarakan 1 kali dalam 4 tahun. 2) Wewenang Muktamar JPRMI ; a. Menilai laporan pertanggungjawaban Ketua JPRMI Pusat b. Mengusulkan Perubahan AD/ART, Garis-garis Besar Haluan Organisai JPRMI, dan pedoman serta kebijakan organisasi. c. Mengusulkan 3 calon kandidat Ketua Umum JPRMI Pusat kepada Dewan Pendiri untuk dipilih salah satunya menjadi Ketua Umum JPRMI Pusat oleh Dewan Pendiri. d. Menetapkan Ketua Umum JPRMI Pusat terpilih e. Memilih dan menetapkan Penyelenggara Muktamar JPRMI berikutnya. f. Mengusulkan anggota Dewan Pendiri pengganti atau anggota Dewan Pendiri tambahan kepada Musyawarah Dewan Pendiri. 3) Tata tertib Muktamar JPRMI: a. Peserta Muktamar JPRMI terdiri dari Pengurus JPRMI Pusat dan utusan JPRMI Wilayah, serta peserta peninjau dan undangan lainnya. b. Pengurus JPRMI Pusat adalah penanggungjawab penyelenggaraan Muktamar JPRMI. c. Muktamar JPRMI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-

Pasal 27

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 16 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

kurangnya 50% + 1 JPRMI Wilayah yang sudah terbentuk. Pasal 28 : Muktamar JPRMI Luar Biasa 1. Muktamar JPRMI Luar Biasa adalah Musyawarah tingkat nasional yang diselenggarakan di luar waktu yang telah ditetapkan karena pertimbangan keadaan dan keperluan yang mendesak 2. Muktamar JPRMI Luar Biasa memiliki kewenangan yang sama dengan Muktamar. 3. Muktamar JPRMI luar biasa diselenggarakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari JPRMI Wilayah. 4. Dewan Pendiri adalah penanggung jawab penyelenggaraan Muktamar JPRMI Luar Biasa. 5. Peserta dan tata tertib Muktamar JPRMI Luar Biasa sama dengan peserta dan tata tertib pada Muktamar Musyawarah Kerja Nasional JPRMI 1) Musyawarah Kerja Nasional JPRMI diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan 2) Wewenang Musyawarah Kerja Nasional JPRMI a. Mengevaluasi program kerja nasional tahunan sesuai hasil muktamar. b. Menampung dan merumuskan usulan-usulan bagi penyempurnaan organisasi. 3) Tata tertib Musyawarah Kerja Nasional JPRMI : a. Peserta Musyawarah Kerja Nasional JPRMI terdiri dari Pengurus JPRMI Pusat dan Utusan JPRMI Wilayah. b. Pengurus JPRMI Pusat adalah penanggungjawab penyelenggaraan Musyawarah Kerja Nasional JPRMI. c. Musyawarah Kerja Nasional JPRMI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 JPRMI Wilayah. Musyawarah Kerja JPRMI Wilayah 1) Musyawarah Kerja JPRMI Wilayah diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan. 2) Wewenang Musyawarah Kerja JPRMI Wilayah. a. Membuat dan mengevaluasi program kerja Wilayah tahunan b. Menampung dan merumuskan usulan-usulan bagi penyempurnaan organisasi. 3) Tata tertib Musyawarah Kerja JPRMI Wilayah : a. Peserta Musyawarah Kerja Wilayah JPRMI terdiri dari Pengurus JPRMI Wilayah dan utusan JPRMI Daerah. b. Pengurus JPRMI Wilayah adalah penanggungjawab penyelenggaraan Musyawarah Kerja Wilayah JPRMI. c. Musyawarah Kerja Wilayah JPRMI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 JPRMI Daerah. Bila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selamalamanya dua jam dengan kembali mengundang peserta disertai penjelasan urgensi acara dan kehadiran peserta. Setelahnya Musyawarah Kerja Wilayah dapat dilaksanakan dan dianggap sah. Musyawarah Kerja JPRMI Daerah 1) Musyawarah Kerja JPRMI Daerah diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)

Pasal 29

Pasal 30

Pasal 31

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 17 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

kali dalam 1 (satu) tahun. 2) Wewenang Musyawarah Kerja JPRMI Daerah. a) Membuat dan mengevaluasi program kerja daerah tahunan b) Menampung dan merumuskan usulan-usulan bagi penyempurnaan organisasi. 3) Tata tertib Musyawarah Kerja JPRMI Daerah : a) Peserta Musyawarah Kerja Daerah JPRMI terdiri dari Pengurus JPRMI Daerah dan utusan JPRMI Cabang. b) Pengurus JPRMI Wilayah adalah penanggungjawab penyelenggaraan Musyawarah Kerja Daerah JPRMI. c) Musyawarah Kerja Daerah JPRMI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 JPRMI Cabang. Bila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selama-lamanya dua jam dengan kembali mengundang peserta disertai penjelasan urgensi acara dan kehadiran peserta. Setelahnya Musyawarah Kerja Wilayah dapat dilaksanakan dan dianggap sah. Pasal 32 : Musyawarah Kerja JPRMI Cabang 1) Musyawarah Kerja JPRMI Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. 2) Wewenang Musyawarah Kerja JPRMI Cabang a. Membuat dan mengevaluasi program kerja Cabang per tahun b. Menampung dan merumuskan usulan-usulan bagi penyempurnaan organisasi. 3) Tata tertib Musyawarah Kerja JPRMI Cabang: a. Peserta Musyawarah Kerja JPRMI Cabang terdiri dari Pengurus JPRMI Cabang dan anggota JPRMI Cabang b. Pengurus JPRMI Cabang adalah penanggungjawab penyelenggaraan Musyawarah Kerja Cabang JPRMI c. Musyawarah Kerja JPRMI Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 jumlah pengurus JPRMI Cabang. Bila kondisi diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selama-lamanya satu jam dengan kembali mengundang peserta disertai penjelasan urgensi acara dan kehadiran peserta. Setelahnya Musyawarah Kerja JPRMI Cabang dapat dilaksanakan dan dianggap sah. Rapat Pengurus JPRMI 1. Kepengurusan JPRMI ditingkat Cabang, Daerah, WIlayah dan Pusat dapat melaksanakan Rapat pengurus berupa Rapat Wilayah Dawah, Rapat pengurus harian, Rapat pengurus bidang dan Rapat lainnya sesuai kebutuhan. 2. Jika diperlukan, aturan khusus mengenai Rapat pengurus dapat ditentukan oleh pengurus JPRMI sesuai lingkupnya BAB VI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 34 : Cara Pengambilan Keputusan 1. Semua keputusan dalam semua jenjang musyawarah/muktamar JPRMI dilaksanakan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. 2. Suara terbanyak (voting) dipilih sebagai alternatif terakhir apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai.

Pasal 33

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 18 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

BAB VII BADAN KHUSUS dan LEMBAGA SEMI OTONOM Pasal 35 : Badan Khusus 1. Badan Khusus adalah pembantu pengurus JPRMI yang dapat dibentuk jika diperlukan demi pencapaian tujuan organisasi dalam bidang dan tugas khusus misalnya: Korps Pengkader, Tim Pelatih, atau badan-badan khusus lainnya untuk mengakomodasi budaya lokal 2. Badan Khusus dapat dibentuk oleh pengurus JPRMI pada seluruh struktur JPRMI dengan Badan Khusus pada struktur lebih tinggi dapat mengkoordinasikan Badan Khusus sejenis pada struktur dibawahnya. 3. Badan Khusus bertugas menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan bidangnya. 4. Badan Khusus bertanggung jawab kepada Ketua JPRMI Cabang atau Daerah atau Wilayah atau Ketua Umum JPRMI Pusat 5. Badan Khusus dipimpin oleh Ketua. 6. Pengurus JPRMI dapat menentukan anggota dan Ketua Badan Khusus. 7. Badan Khusus dapat mengadakan musyawarah anggota atau musyawarah koordinasi untuk merumuskan dan mengevaluasi program-program kerja serta memilih Ketua Lembaga Khusus . Lembaga Semi Otonom 1) Lembaga Semi Otonom adalah Pembantu Pengurus JPRMI yang dapat dibentuk berdasarkan aspirasi dan kepentingan yang merupakan kebutuhan anggota, yang memiliki minat dan bakat dalam spesifikasi bidang yang sama yang mengarah pada peningkatan keahlian dan profesionalitas tertentu. 2) Lembaga Semi Otonom dapat dibentuk oleh Pengurus JPRMI pada seluruh struktur JPRMI dengan Lembaga Semi Otonom pada struktur lebih tinggi dapat mengkoordinasikan Lembaga Semi Otonom sejenis pada struktur dibawahnya. 3) Lembaga Semi Otonom bertugas : a. Meningkatkan dan mengembangkan keahlian dan profesionalisme anggota JPRMI pada bidang tertentu b. Mengadakan pendidikan, penelitian, dan pelatihan-pelatihan dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat c. Membantu Pengurus JPRMI menentukan sikap terhadap masalah-masalah eksternal sesuai dengan bidang terkait. 4) Lembaga Semi Otonom bertanggung jawab kepada Ketua JPRMI Cabang/Daerah/Wilayah atau Ketua Umum JPRMI Pusat. 5) Lembaga Semi Otonom dipimpin oleh Direktur. 6) Lembaga Semi Otonom dapat mengadakan musyawarah anggota atau musyawarah koordinasi untuk merumuskan dan mengevaluasi programprogram kerja serta memilih Direktur Lembaga Semi Otonom. 7) Lembaga Semi Otonom Mosque Schooling (Sekolah Berbasis Masjid) yang disebut dengan SBM adalah Lembaga Semi Otonom yang pertama kali dibentuk oleh Struktur JPRMI Pusat.

Pasal 36

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 19 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

8) Untuk selanjutnya Lembaga Semi Otonom yang lain dapat dibentuk sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat dan Kemampuan Organisasi. 9) Lembaga Semi Otonom dibentuk atas ijin dan ditetapkan oleh Musyawarah BPH JPRMI Pusat. BAB VIII KEUANGAN Pasal 37 : Pengelolaan Keuangan 1. Pengumpulan, penyetoran, pelaksanaan, dan pembagian uang pangkal dan hasil usaha akan ditentukan dalam ketetapan organisasi. 2. Pengelolaan dana yang berasal dari sumber-sumber lain seperti infaq, shadaqah, dan lain-lain diatur tersendiri dalam ketetapan organisasi. BAB IX ATRIBUT ORGANISASI Pasal 38 : Atribut Organisasi Atribut Organisasi seperti bendera, lambang, panji kartu keanggotaan, dan lain-lain diatur melalui ketetapan organisasi. BAB X ATURAN TAMBAHAN Pasal 39 : Aturan Tambahan 1. Setiap anggota JPRMI harus mengetahui dan mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga JPRMI 2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur secara tersendiri oleh DPP JPRMI BAB XI ATURAN PERALIHAN Pasal 40 : Aturan Peralihan 1. Pengurus Pusat dan Dewan Penasehat periode pertama dipilih dan ditentukan oleh Musyawarah Dewan Pendiri. 2. Pengurus Wilayah periode pertama dipilih dan ditentukan oleh BPH JPRMI Pusat. 3. Pengurus Daerah periode pertama dipilih dan ditentukan oleh pengurus wilayah JPRMI atau struktur diatasnya 4. Pengurus Cabang periode pertama dipilih dan ditentukan oleh pengurus daerah JPRMI atau struktur diatasnya.

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 20 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

BAB XII PENUTUP Pasal 41 : Pemberlakuan 1. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan di Jakarta pada Musyawarah Dewan Pendiri I. 2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Jumat, 19 Mei 2006. Dewan Pendiri: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. H. Adam Afdholi Ricky Avicenna SE.,AAAIK.,AIIS. Otong Somantri Amd Nurdin ST Hj. Kingkin Anida SPd Ihsan Fadila ST.,MM M. Taufik S.Si.

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

Halaman 21 dari 21

Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI)


Tahun 2007

Anda mungkin juga menyukai