Anda di halaman 1dari 48

dealing with your subordinate

Kuala Tanjung, Monday, May 27, 2013

Highlight
Memahami Arti Kepemimpinan Mengenal diri sendiri Karakteristik Subordinate Skil Komunikasi

Highlight
DEALING WITH YOUR SUBORDINATE Kenapa kita harus deal? Karakteristik bawahan Berkomunikasi dengan bawahan
Teknik Mempengaruhi (persuasi) Resolusi Konflik

Membangun Teamwork

Leadership
Leadership (kepemimpinan) adalah kemampuan dalam menginspirasi, mendorong dan mempengaruhi orang lain mencapai tujuan organisasi Setiap orang memiliki jiwa memimpin, baik dalam hidup dan pekerjaannya Memimpin dimulai dari diri sendiri, kemudian memimpin orang lain

Leadership
Leadership tidak berkaitan dengan jabatan, ini WAJIB dimiliki oleh siapa saja Manakala Anda mampu memberikan saran kepada orang lain meskipun atasan dan mereka mendengarkannya, saat itu lah Anda menunjukkan kualitas kepemimpinan Anda

Key Element Leadership


Leaders-Follower
LeadersFollower

Saat kamu memimpin, kamu menjadi Leader, begitu juga sebaliknya sehingga posisi ini bisa interchangeably

Influence
People Influence

Inti dari kepemimpinan, berkaitan erat dengan kemampuan komunikasi, motivasi dan alienasi

Leadership

Organizational objective
Dikatakan pemimpin bila tujuan yang hendak dicapai adalah sesuai dengan tujuan perusahaan

Change

Organizational Objective

Change
Dampak dari pengaruh dan tujuan harus memiliki perubahan yang lebih baik

People
Berkaitan dengan orang, sehingga kemampuan berhubungan dengan orang lain sangat dibutuhkan

Leader VS Manager
Leader berbeda dari manajer, manajer adalah posisi resmi dari organisasi Kita sering mendengar manajer yang krisis kepemimpinan, namun ada karyawan level operator yang memiliki jiwa kepemimpinan leader menggunakan kharisma untuk mempengaruhi, sedangkan manajer menggunakan power

Leader VS Boss
Boss juga tidak berkaitan dengan jabatan, namun pada kekuasaan informal Boss punya kuasa kepada bawahan karena ada hubungan ketergantungan bawahan kepada atasan, seperti uang, politik, dan status Boss tidak perlu menggunakan ilmu dalam menjalankannya, cukup perintah tanpa mempertimbangkan rasionalitas

Mengenal Diri Sendiri


Setelah Anda melakukan uji Kepemimpinan, layakkah Anda menjadi pemimpin? Kepemimpinan itu bagaimanapun bisa dibentuk Meskipun ada 2 (dua) pendapat yang selalu hangat diperdebatkan, yakni:

Apakah pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk?

Karakteristik DISC
DISC melihat karakter seseorang berdasarkan dominasi dari 4 elemen, yaitu:
Dominant/Direct/Decisive Influence/Interactive/Interested in People Stability/Steady/Secure Compliant/Correct/Controlled

Karakteristik DISC
Secara khusus DISC melihat karakter seseorang leader sebagai berikut:
LEADER
D I S C

Dominan di karakter I yakni kuat dalam mempengaruhi orang lain Berikutnya adalah kuat di D, yakni faktor dominant thdp orang lain Berikutnya tidak jauh beda di C, yakni analitis, akurat, sistematis Namun rendah di S dimana mereka tidak dianjurkan stabil, statis ataupun kaku

Karakteristik DISC
Disamping itu ada karakter pemimpin lainnya yang juga perlu menjadi pertimbangan berikut: ATTAINER COMMUNICATOR DIRECTOR
D I S C D I S C D I S C

Karakteristik DISC
Disamping itu ada karakter pemimpin lainnya yang juga perlu menjadi pertimbangan MOTIVATOR berikut: INFLUENCER PERSUADER
D I S C D I S C D I S C

Kenapa Harus Deal?


Menurut Oxford English Dictionary, makna deal adalah sebagai berikut:
an agreement entered into by two or more parties for their mutual benefit, especially in a business or political

Adanya quote Saling Menguntungkan menjadi dasar utama kita harus deal dengan bawahan, dimana dia setuju melakukan sesuatu karena disamping untuk kita juga bermanfaat untuk dia

Kenapa Harus Deal?


Deal berada pada posisi
Im OK Youre OK Win-win Solution

Kenapa Harus Deal?


Im OK Youre OK Diadaptasi dari buku Psikologi Klinis dgn judul yg sama oleh Thomas A. Harris, M.D. Prinsipnya adalah bagaimana memposisikan antara terapis dan klien berada pada posisi sehat, yakni saling menguntungkan kedua belah pihak Mencoba memahami makna perilaku klien

Kenapa Harus Deal?


Im OK Youre OK Landasan teori ini adalah Analisa Transaksional, ada pertukaran kepentingan dalam komunikasi.
Komplementer, jika komunikasi saling melengkapi (nyambung) Silang, jika pesan yang dikirimkan komunikator tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan (gak nyambung) Tersembunyi, jika ada sikap (komunikan dan komunikator) yang ditutup-tutupi

Kenapa Harus Deal?


Im OK Youre OK
Im OK Kondisi yg diharapkan Youre OK Healthy Position Komunikasi berjalan jangka panjang Kondisi pemicu konflik Youre not OK One-up Position Bisa terjadi miskomunikasi Im not OK Kondisi pasrah dan tidak berdaya One Down Position Jika dibiarkan akan menjadi bully (victim) Kondisi buntu Hopeless Position Komunikasi akan berhenti jika tidak diperbaiki

Kenapa Harus Deal?


Im OK Youre OK Perilaku Pemicu (dilihat dari gaya pekerjaan):
Be Perfect terlalu sempurna
Jika sso* bertindak selalu sempurna akan berseberangan dengan orang lain yang terkadang sembrono, ingkar janji, dsb

Be Strong pejuang tangguh Sso akan berseberangan dengan orang-orang yang


dia anggap lemah
*sso = seseorang

Kenapa Harus Deal?


Im OK Youre OK Perilaku Pemicu (dilihat dari gaya pekerjaan):
Try Hard Pelopor
Sso yang senang menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, mencoba yang baru, bekerja dibawah tekanan

Please Other pasif


Sso yang berusaha menyenangkan orang lain dan melakukan apa saja untuk mereka, namun jatidiri mereka justru tenggelam

Kenapa Harus Deal?


Im OK Youre OK Perilaku Pemicu (dilihat dari gaya pekerjaan):
Hurry Up Tanggap terhadap Pekerjaan
Sso yang menyelesaikan sesuatu dengan cepat, memiliki priotitas pekerjaan, tidak sabaran dengan orang yang lambat

Hal diatas pemicu miskomunikasi jika bertemu dengan orang yang berbeda gaya

Kenapa Harus Deal?


Win-win Solution Usaha damai dalam mencari jalan tengah Harus dibedakan konsep:
Win mereka yang bermental menang cenderung egois, karena memikirkan diri sendiri Win- win mereka yang bermental menangmenang memandang kehidupan sebagai arena kerja sama. Ada nilai-nilai universal yang harus dipertimbangkan, seperti: kejujuran, keadilan, integritas, keseimbangan, sikap hormat, tanggung jawab, dan lain-lain

Kenapa Harus Deal?


Win-win Solution

Karakteristik Subordinate
Subordinate atau follower adalah mereka yang mengikuti opini, pemahaman, instruksi dari pimpinannya Jika mereka berada pada posisi bawahan, namun tidak menampilkan indikasi diatas, dapat dikatakan mereka bukan bawahan yang efektif

Karakteristik Subordinate
Gaya Subordinate/follower

Karakteristik Subordinate
Effective Follower
Proaktif, well-managed teams, back-up pemimpin

Conformist follower
Yes People, kesenangan pemimpin yang otoriter

Passive Follower
Kehadirannya tidak memberi pengaruh apapun, tidak ada inisiatif dan tidak bisa melakukan pekerjaan

Karakteristik Subordinate
Alienated follower
Mereka yang merasa dirugikan, dibohongi, tidak dihargai sehingga ia mengasingkan diri

Pragmatic Follower
Mereka yang tidak ada pendirian, tidak jelas keberadaannya. stuck in the middle Secara kemampuan mereka memilikinya Mampu tapi Tidak Mau

Karakteristik Subordinate
Ada 9 (sembilan) perilaku subordinate yang efektif 1. Menawarkan bantuan 5. Mencari masukan yang kepada atasan jujur dan tulus dari atasannya 2. Memiliki inisiatif dalam melaksanakan tugasnya 6. Memperjelas peran dan statusnya kepada atasan 3. Melakukan konseling and coaching kepada 7. Menunjukkan atasan manakala penghargaan saat dibutuhkan dibantu atasan 4. Memunculkan issues 8. Selalu memberi dan/atau masalah yang informasi kepada dibutuhkan atau yg pimpinan sedang berkembang 9. Melakukan perlawanan bila diperintah yang tidak

Terbuka kepada bawahan Beri kepercayaan kepada bawahan Jadi pendengar yang baik selalu melibatkan bawahan Buka pintu diskusi Beri penghargaan dan pengakuan Gunakan power manakala dibutuhkan

How to Deal?
Situational Leadership Konsep kepemimpinan yang dikembangkan oleh Kenneth Blanchard dan Paul Harsey tahun 1960an Kepemimpinan yang sukses tergantung kepada situasi tertentu, dan pemimpin harus bijak dalam mengaplikasikan gaya kepemimpinannya Melihat situasi berdasarkan tingkat kompetensi (directive) dan Kehendak

Situational Leadership

Directing
High Directive, Low Supportive Leader menentukan dengan jelas tugas followers Problem Solving and Decision Making diinisiasikan oleh leader One-way Communication

19

Coaching
High Directive, High Supportive Leader mulai mendengar saran, ide, dan pendapata followers Two-way Communication Kendali terhadap pembuatan keputusan masih dipegang oleh leader

21

Supporting
High Supportive, Low Directive Fokus pada kontrol peran/tugas follower Leader secara aktif dalam mendengarkan Follower memiliki kemampuan dan pemahaman terhadap peran/tugas-nya

23

Delegating
Low Supportive, Low Directive Leader berdiskusi dengan follower terhadap solusi permasalahan Mencari kesepakatan solusi (Joint Agreement) atas permasalahan yang dihadapi Decision Making sudah berada ditangan Subordinate Mereka mulai menjalankan Run Their Own Show
25

subJudul: Berkomunikasi dengan Bawahan

KOMUNIKASI

Bagaimana Gaya Komunikasi Anda???


Berikut Survey mengenai Gaya Komunikasi Anda

BerKomunikasi dgn Bawahan


Proses untuk berbagi makna
Proses: ada serangkaian alur da.lam komunikasi Bebagi: ada pertukaran pesan, melibatkan pihak Makna: ada keselarasan paham

Komunikasi yang efektif harus memenuhi defenisi diatas, Komunikasi antara atasan dan bawahan bisa menjadi media persuasi yang efektif

Elemen Komunikasi
Participant Messages Channels Context Interference Feedback

Elemen Komunikasi
Participant Individu yang terlibat, bisa berubah peran, menjadi komunikator (pengirim) dan komunikan (penerima) Meskipun demikian ada pihak yang dominan menjadi komunikator.
Saat menyampaikan pesan dominan komunikator Saat konsultasi dominan komunikan

Elemen Komunikasi
Pesan Sesuatu yang disampaikan kepada komunikan Tidak hanya verbal, namun juga nonverbal, meliputi: visualisasi, bahasa tubuh Efektifitas pesan:
Dampak Verbal: 7% facial: 55% Dampak Vocal: 38% - Dampak

Elemen Komunikasi
Pesan Makna:
Encoding: proses mengubah apa yang di dalam fikiran menjadi pesan Decoding: proses intepretasi pesan oleh partisipan

Pastikan Anda melakukan encoding dengan benar saat hendak berbicara dan pahami dengan benar pesan orang lain melalui decoding feedback masukan dari komunikan

Elemen Komunikasi
Jalur Rute yang ditempuh partisipan dan alat yang digunakan untuk berkomunikasi Pesan disampaikan melalui jalur indera
Auditory Visual kinestetik

Elemen Komunikasi
Distraksi/Suara Segala hal yang mengganggu proses komunikasi, baik psikologis (internal) maupun fisikal (eksternal)
Kondisi psikologis bisa berupa suasana hati, kesehatan Lingkungan fisik bisa berupa suara, ruangan, dsb

Terdapat pada partisipan dan media pembawa pesan itu sendiri

Elemen Komunikasi
Feedback Reaksi dan jawaban terhadap pesan yang diterima. Apakah mereka mengerti, tidak mengerti, Response yang diberikan bisa berupa jawaban verbal dan non verbal, umumnya jika mereka mengerti akan merespon secara non verbal

Elemen Komunikasi
Konteks Tempat dimana komunikasi terjadi
Intrapersonal: self-talk Interpersonal: komunikasi antar 2 pihak Kelompok Kecil: 3 10 orang Publik: komunikasi di tempat umum

Ruang Pribadi / Teritori


Publik

Sosial Persona l

Intimasi

Jarak psikologis manusia yang mereka rasakan nyaman/tidak Jarak psikologis antar manusia biasanya berbeda, dipengaruhi oleh ajaran agama, adat-istiadat dan lingkungan sosial Semakin dekat, maka tingkat keterbukaan komunikasi juga semakin terbuka

Ruang Pribadi / Teritori


Ruangan terbuka dan tidak terbatas Publik Suasana di dalam ruangan (ling. Kerja)

Sosial Persona l

- Personal Dekat: teman - Personal Jauh: kawan (bukan akrab)

Intimasi Suami/Istri, Ayah/Ibu (keluarga inti) Sahabat

Anda mungkin juga menyukai